Home / Rumah Tangga / Pura-Pura Amnesia / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pura-Pura Amnesia: Chapter 41 - Chapter 50

82 Chapters

41. Ikatan dan Pengorbanan

"Coba tenangkan dirimu dahulu. Ceritakanlah padaku apa yang terjadi?" Logan menenangkan Amanda dengan membimbingnya duduk."Perusahaan bahan baku yang baru saja menandatangani kontrak denganku tiba-tiba membatalkan pengiriman dengan alasan mereka tak cukup memiliki pasok. Itu merupakan perusahaan kulit sintetis yang memiliki kualitas produk yang baik yang dibutuhkan untuk pembuatan pesanan sepatu untuk fashion show yang akan berlangsung di Paris pekan depan.""Aku tak mengerti mengapa mereka tiba-tiba saja membatalkan pesanan begitu saja. Padahal ini merupakan kerja sama skala besar setelah aku bergabung dengan perusahaan Wade. Dengan fashion show itu aku tentu berharap butik yang baru merintis akan mendapat pasar yang layak. Ini kesempatanku.""Tak adakah pemasok lainnya yang bisa memenuhi kebutuhan itu?" tanya Logan.Amanda menggeleng. "Aku dan Wade sudah menyurvei secara langsung dan hanya perusahaan itu yang memiliki bahan baku yang layak yang kami butuhkan. Karenanya, kemarin aku
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

42. Sabotase

Di kediaman Jay Gilard.Seorang pelayan pria mendorong sebuah kursi roda dengan pria tua berambut putih yang kemudian masuk ke area ruang tamu mewah dengan seorang tamu yang telah menunggunya.Pria berkemeja putih dan mengenakan sweater rajut cokelat itu adalah Jay Gilard. Ia yang sebelumnya diberi tahu oleh pelayannya bahwa dirinya telah kedatangan seorang tamu, merasa terkejut saat ia tahu siapa tamu yang dimaksud."Selamat pagi Tuan Gilard. Bagaimana kabarmu?" sapa Logan sopan ketika Gilard masuk. Ia berdiri dari duduknya untuk menyambut Gilard."Masih hidup," balas Jay Gilard dingin. Ia memberi isyarat pada pelayannya dengan lambaian tangan agar ia meninggalkan dirinya."Berani juga kau mengunjungiku kemari," lanjut Jay setelah pelayannya tak terlihat.Logan tersenyum. "Aku senang kau masih tampak sehat dan bersemangat," balasnya santun."Ck, apa menurutmu aku harus berbaring seperti pria tua pesakitan, begitu? Jika aku mau, sampai sekarang pun aku masih tetap bisa mengguncang per
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

43. Pertengkaran Lucu

Amanda sedikit tergesa-gesa saat mengikuti seorang pelayan yang membimbingnya di depannya untuk membawanya menuju ke suatu ruangan terbuka. Ya, karena ia kini telah berada di kediaman Jay Gilard.Beberapa jam sebelumnya, setelah ia keluar dari perusahaan Jacob, ia meminta Wade untuk membawanya ke stasiun terdekat agar ia dapat menyusul Logan. Selama dalam perjalanannya, ia menghubungi beberapa teman, rekan, atau siapa pun yang memiliki kemungkinan dan peluang agar dapat membantunya keluar dari masalah penyediaan bahan baku untuk butik sepatunya.Dan saat ia sampai pada kediaman Jacob yang diketahuinya dari Wade, ia bertambah cemas. Ia takut kalau-kalau Logan mungkin membuat suatu perjanjian atau semacam persetujuan yang mungkin bisa merugikan suaminya itu karena dirinya.Napas Amanda sedikit tersengal saat ia telah sampai di area ruangan luas yang menunjukkan pemandangan di mana Logan sedang duduk berhadapan dengan seorang pria tua yang ada di atas kursi roda, yang dapat ia asumsikan
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

44. Menemui Francesca

"Apakah benar hanya begitu saja?" tanya Amanda setelah sekian kali ia menanyakannya pada Logan.Ia masih tak mengerti mengapa urusan meminta bantuan pada Jay Gilard dapat selesai begitu saja dan tak sesulit seperti yang ia bayangkan sebelumnya.Logan hanya mengangguk sebagai jawaban atas reaksinya pada Amanda. Saat ini, mereka telah berada di dalam kereta yang akan membawa mereka kembali ke Sydney. "Semua telah beres, Sayang. Setelah mereka selesai memanen semua bunga yang kau butuhkan, hari ini juga mereka akan mengirimkannya. Dan paling lambat malam ini, semua sudah akan sampai di tempat produksi.""Luar biasa," gumam Amanda takjub. "Aku masih tak percaya ini, tapi ini sungguh melegakan. Terima kasih, Logan.""Logan? Kau sudah berjanji akan memanggilku sayang. Dan bukankah ini semua adalah karenamu sendiri? Jika kau tak datang, mungkin mereka tak akan membantuku semudah itu. Dan berkat itu juga, kau tak perlu cemas untuk memikirkan bahan baku untuk suplai butik sepatumu lagi, bukan?
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

45. Keributan (1)

Dua minggu kemudian ....Pasca terselesaikannya segala permasalahan di kedua butik Amanda, hari-hari yang Amanda kira akan tenang, ternyata masih jauh dari perkiraannya. Terlebih, setelah ia mendatangi Francesca dua minggu lalu, ia yang mengira Francesca tak akan melakukan 'sesuatu' lagi ternyata terlalu cepat mengambil kesimpulan.Hari ini Meredith meminta Logan dan dirinya untuk menghadiri makan malam bersama di kediaman orang tua Logan untuk merayakan keberhasilan butik sepatu milik Meredith dan Francesca, dalam penjualan yang mencapai 300 pasang sepatu hanya dalam kisaran waktu sebulan lebih itu. Jelas saja Amanda tak dapat menolak hal itu dengan alasan apa pun. Terlebih, saat Loana saudari Logan sendiri bahkan menyempatkan diri untuk pulang agar dapat memenuhi janji makan malam tersebut.Setelah melakukan persiapan, Logan yang sudah rapi bersama Andrew menghampiri Amanda di dalam kamar."Apa kau sudah siap, Sayang?" tanya Logan sambil menggandeng putra tampan mereka.Amanda yang
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

46. Keributan (2)

Meredith masih menganga tak percaya saat putranya mampu mengatakan kata-kata yang menusuk pada Francesca. Kebenciannya pada Amanda semakin mendalam seketika itu juga."Apa kau sudah tak waras? Kau mengatakan apa pada Francesca!""Wanita itu yang sudah tak waras, Mom. Ia selalu menyakiti Amanda dengan semua kebusukan dan sandiwaranya. Dan sungguh, jika aku tak memikirkan hubungan baik kedua keluarga kita aku sudah sangat ingin menghancurkannya!""Dan kau juga, sadarlah, Mom. Hentikan saat kuminta itu dan jangan menjadi wanita tak waras sepertinya!""Logan!!" seru Meredith tak percaya. "Oh, Rupert! Lihat putramu! Katakan sesuatu!""Jangan bersikap tak sopan pada ibumu, Logan!" ucap Rupert yang kemudian menimpali."Bersikap tak sopan? Apa kau tak lihat Dad, sepanjang makan malam ini siapa yang sudah bersikap tak sopan? Dan mengecewakannya itu adalah ibuku sendiri!""Berhenti!" teriak Meredith. "Sadarkan dirimu dari pengaruh wanita ini!""Ia bukan sekadar wanita ini, wanita itu! Ia istrik
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

47. Penasaran

"Apa maksudmu di rumah sakit? Apakah ia mengalami kecelakaan atau apa?" Jessi yang telah mengenakan piyama miliknya terkejut saat nomor Liam meneleponnya malam-malam. Ia lebih terkejut lagi karena si penelepon adalah Wade. "Tidak, bukan kecelakaan, lebih tepatnya perkelahian." "Liam berkelahi? Dengan siapa?" Ada nada terkejut dalam suara Jessi. "Logan," jawab Wade singkat. "Dan ia telah dihajar habis-habisan. Bisakah kau ke sini agar kita dapat mengantarnya ke apartemennya? Kurasa beberapa suntikan merupakan penahan nyeri yang mungkin saja bisa membuatnya mengantuk. "Maaf sudah meneleponmu selarut ini. Aku hanya dapat terpikirkan nomormu. Pria yang berjalan saja masih susah itu memaksa ingin mengendarai mobilnya sendiri. Tentu kita tak bisa membiarkannya, bukan?" "Baiklah, aku mengerti. Tunggu aku di sana. Aku akan segera bergegas dan sampai sekitar lima belas menit lagi." Jessi yang terlihat turun dari taksi dengan mengenakan sweater hitam, membuat Wade merasa begitu lega. Deng
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

48. Cerewet

Jessi yang terlelap di atas sofa tersentak kecil dan terbangun, saat ia mendengar suara langkah kaki dan mendapati Liam tengah mengambil minuman dingin dari dalam lemari pendinginnya. Ia beringsut dan turun dari sofa. Ia menahan Liam ketika pria itu hendak kembali masuk ke dalam kamarnya. "Tak adakah yang ingin kau bicarakan padaku?" ucap Jessi sambil bersedekap di depan Liam. "Tak ada. Pulanglah," balas Liam. Saat pria itu hendak melangkah lagi, saat itu juga Jessi menarik lengan Liam dan membawanya duduk di atas sofa. "Kenapa? Apa kau ketahuan telah membohongi Amanda tentang masalah kecelakaan itu? Karena itukah Logan kemudian menghajarmu?" ucap Jessi berlagak tak acuh. "Asal kau tahu, Liam, Amanda sebenarnya telah mengetahui perbuatanmu itu dan ia tak mengalami amnesia." Liam tersentak dan menatap Jessi dengan raut penuh tanya. Hatinya seketika terasa tertusuk. "Aku tak akan heran jika wanita bodoh keras kepala sepertinya tak membuka hal itu di hadapan Logan mau pun mengonf
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

49. Bayi Besar

Amanda perlahan beringsut mendekati Logan yang masih berbaring di atas ranjang. Ia menjulurkan tangannya untuk menyentuh dahi suaminya yang masih terpejam."Masih panas," ucapnya lirih.Sebenarnya, sejak semalam sebelum mereka berangkat menuju ke kediaman orang tuanya, Logan sudah menunjukkan gejala demam. Gejala yang sudah ada itu diperparah setelah ia kembali ke rumah.Amanda bergegas turun dari ranjangnya dan menemui pelayan. Ia meminta air hangat dan makanan lunak yang lembut agar segera diantar ke dalam kamar. Dan setelah semua siap, ia kembali lagi menemui Logan."Kau sudah terbangun?" tanya Amanda yang kemudian mendekat di sisi ranjang dan kembali memeriksa Logan."Kau dari mana?" tanya Logan dengan suaranya yang terdengar serak dan lemah."Aku baru saja mandi dan meminta Joel menyiapkan air hangat dan makanan untukmu. Aku akan membantumu menyeka tubuhmu," jawab Amanda."Aku demam ternyata. Maaf kalau membuatmu tak nyaman, aku banyak berkeringat," ucap Logan. Ia meletakkan pons
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

50. Berkencanlah denganku

Jessi sedang berada di butik sepatu Amanda, dan malam itu ia sedang memeriksa laporan saat sesosok pria masuk ke dalam ketika ia sibuk dengan pekerjaannya."Maaf, kami saat ini sudah tutup dan ...."Ucapan Jessi terhenti ketika ia mendongak dan mendapati sosok Wade sudah masuk ke dalam butik sambil melambai padanya."Hai, kau di sini?" ucapnya.Jessi mengembuskan napas. "Tentu saja aku di sini. Kau bisa melihatku, kan? Untuk apa kau ke sini?" tanyanya."Kukira Amanda akan berada di sini. Aku hanya ingin ....""Oh, please," potong Jessi sambil memutar kedua bola matanya. "Kau tak mungkin datang kemari tanpa pemberitahuan. Bukankah kau sebelumnya telah menelepon Amanda dan tahu aku berada di sini hari ini untuk menggantikannya karena suaminya sakit? Ayolah, Tampan, gunakan alasan yang masuk akal.""Apa kau sengaja ingin menemuiku? Mengajakku makan malam atau semacamnya? Kau tertarik padaku?" lanjut Jessi terang-terangan.Wade tertawa kecil. "Aku hampir lupa jika kau bukan wanita yang su
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status