Home / Rumah Tangga / Pura-Pura Amnesia / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Pura-Pura Amnesia: Chapter 51 - Chapter 60

82 Chapters

51. Permintaan Maaf Meredith

Debaran aneh masih menyerang Jessi bahkan setelah ia sampai di apartemennya. Ia meletakkan tasnya sembarangan dan segera menuju ke atas ranjang untuk merebahkan diri."Ia hanya pria playboy dan aku tahu benar itu. Tapi mengapa ...."Ucapannya yang lirih menggantung sambil ia meraba bibirnya. Ia seolah masih bisa merasakan bibir tebal Wade yang tadi mencumbunya.Sudah ratusan kali ia berciuman dengan banyak pria, mungkin malah lebih. Tapi ... ia tak menyangka bahwa ciuman singkatnya dengan Wade tadi mampu menggelitiknya.Ia tadi begitu terkejut saat Wade tiba-tiba menciumnya. Jantungnya serasa hendak melompat, namun ia berhasil menutupinya dengan bersikap tenang."Ah, lupakanlah. Bagaimana bisa aku terpengruh oleh pria sepertinya. Ia hanyalah salah satu jenis pria yang sering kutemui. Mengajak berkencan apanya? Mengajak bersenang-senang maksudnya?" ucapnya berbicara sendiri seolah sedang menegaskan kerumitan di hatinya."Menolaknya memang yang terbaik. Toh, ia bukan jenis pria yang mud
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

52. Penguntit (1)

Setelah mengantar Andrew, tujuan Logan selanjutnya adalah mengantar istrinya untuk kembali mengurus pekerjaannya di butik miliknya. Mereka berangkat bersama-sama karena Andrew ingin kedua orang tuanya ikut mengantarnya ke sekolah."Andrew sungguh bersemangat hari ini," ucap Logan setelah mereka masuk kembali ke dalam mobil sesudah mengantarkan sang putra."Ya. Akan ada penilaian tim olah raga antar kelas, dan ia menjadi bersemangat karena ada seorang teman yang menantangnya," balas Amanda."Menantangnya? Apa ia mengajaknya berkelahi atau apa?"Amanda menggeleng dan tersenyum kecil. "Bukan seperti itu. Anak-anak itu hanya ingin mencari perhatian gadis kecil yang manis di sana. Jadi gadis cilik yang bernama Aurora yang sering bermain bersama Andrew rupanya membuat anak lelaki lainnya cemburu. Lalu, ia menantang Andrew jika dirinya bisa mengalahkannya, maka ia juga akan bermain dengan Aurora.""Mungkin rupanya ia merasa Andrew memonopoli gadis cilik itu," ucap Amanda geli."Benarkah? Tak
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

53. Penguntit (2)

"Penguntit? Siapa yang kau maksud? Aku?" ucap Wade tak percaya."Tentu saja, siapa lagi? Apa yang telah kau katakan padanya? Ia tadi bergegas pergi dari sini dengan panik. Aku melihat ada banyak panggilan dan pesan masuk di dalam ponselnya. Itu kau, bukan? Ia pasti pergi karena menghindarimu. Ia pasti tak ingin menimbulkan kekacauan di sini dan menyusahkanku hingga ia lari terbirit-birit seperti itu!""Wow, tunggu, tunggu, tenanglah, Amanda. Aku akan menjelaskan semuanya."Wade panik dengan sikap Amanda yang begitu keras padanya. Jelas, wanita di hadapannya itu sedang merasa kesal dan mencurigainya. Dari napasnya yang masih memburu dan terlihat geram itu Wade bisa menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang tak biasa."Klining!""Bos! Kau telah kembali!" Pintu butik yang terbuka dan kehadiran Sasha membuat Wade dan Amanda yang sebelumnya tampak tegang, sedikit terkejut hingga mengendurkan sikap masing-masing."Ada yang perlu kubicarakan denganmu. Ayo, kita ke atas," ucap Amanda sambil mengamb
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more

54. Wade dan Jessi (1)

Amanda tampak cemas saat menunggu panggilan teleponnya terjawab. Ia menngigit bibir bawahnya dan tak berhentinya berharap agar Jessi segera menjawab panggilannya."Ayolah, Jess, jawablah," gumam Amanda panik."Jangan membuatku takut. Walau aku masih belum sepenuhnya mengerti semua yang kau ceritakan, tapi aku bisa menyimpulkan bahwa itu adalah hal yang serius. Hentikan bersikap gugup karena aku pun menjadi gugup!" ucap Wade yang turut gugup karena kecemasan Amanda."Ssh! Diamlah. Jessi menjawab," ucap Amanda.Wade refleks ikut mendekatkan telinganya ke arah ponsel Amanda. Ia bermaksud untuk mendengar semua pembicaraan mereka."Halo, Jess, di mana kau?" sapa Amanda setelah Jessi menjawab panggilannya."Aku sedang ada di salon," balas Jessi."Oh, benarkah? Mengapa tadi kau tampak terburu-buru? Apakah semua baik-baik saja?"Ada jeda sejenak sebelum kemudian Jessi menjawab. "Tentu. Semua baik-baik saja. Ah, aku hanya terburu-buru karena hampir saja melupakan bahwa aku memiliki janji temu
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more

55. Wade dan Jessi (2)

Wade berjalan mondar-mandir dengan gelisah di area ruang santai miliknya selagi ia menunggu Jessi mandi di dalam kamarnya. Walau ia tak dapat mendengar apa yang Jessi lakukan, namun ia tetap saja gelisah karena pikirannya sendiri.Ia yang sebelumnya telah menyegarkan diri terlebih dahulu, kemudian memutuskan untuk menyiapkan makan malam. Dengan memesan makanan antar, tentu saja. Karena ia tak pernah membawa wanita mana pun ke apartemen pribadinya, ia mendadak linglung karena tak tahu harus bagaimana."Apa yang sebenarnya kulakukan?" gumamnya berkali-kali.Ia memang sering bermain-main dengan banyak wanita. Namun, tak pernah sekali pun ia membawa mereka ke apartemennya yang merupakan area pribadinya. Kehidupan pribadi dan kesenangan tentu berbeda. Ia yang sebelumnya mengira Jessi sama sepertinya tetapi sebenarnya tidak, ternyata membawa dampak yang begitu besar padanya. Jika dibandingkan dengan dirinya yang begitu berengsek dan kotor, Jessi merupakan wanita suci di matanya. Ya! Ia yan
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

56. Penculikan

Logan menatap tajam pada tamu yang menurutnya tak tahu malu yang kini sedang duduk di hadapannya itu dengan raut dingin. Hanya ketegangan yang terasa begitu intens dan mengelilingi ruangan itu seolah untuk bernapas pun terasa sulit."Aku tahu kau tak ingin melihatku, namun aku perlu berbicara padamu," ucap Liam, pria yang menerima tatapan membunuh itu.Ia yang siang itu nekat datang ke kantor Logan, berusaha untuk menemuinya karena ia ingin membicarakan sesuatu pada pria itu. Ia bahkan telah siap kalau-kalau pria itu akan menghajarnya lagi."Kau sudah tahu tapi kau tetap datang dan meminta untuk menemuiku?" balas Logan dingin.Liam menelan ludahnya. Tatapan Logan yang tak main-main padanya mengingatkannya akan hajaran pria itu tempo lalu. Ia sadar, walau ia mungkin saja bisa habis di tangan Logan saat ini juga, namun ia harus tetap memberanikan diri untuk menemui pria itu."Memang, aku sudah sangat bersalah padamu dan Amanda. Maafkan aku," ucap Liam penuh penyesalan."Sudah kukatakan
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

57. Kejutan

Sementara itu ... di tempat lain dalam suatu ruangan yang ada di kantor Francesca, wanita itu duduk dengan senyum mengembang lebar setelah beberapa waktu lalu ia menerima sebuah telepon masuk dari salah satu anak buahnya yang mengabarkan bahwa mereka telah berhasil membawa Amanda dan putranya.Rencananya, para pria suruhan Francesca yang sedang dalam perjalanan membawa ibu dan anak beserta sopir pribadi mereka itu, akan menyekap mereka ke salah satu villa miliknya yang terletak di area pinggiran kota yang dekat dengan pesisir."BRAK!" Pintu ruang pertemuan tempat di mana Francesca menunggu itu, terbuka dengan keras diiringi oleh derap langkah kaki Logan yang masuk dengan wajah membunuh."APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA ISTRI DAN ANAKKU!!" amuk Logan dengan suara menggelegar."Kau sudah menerima pesannya, ya? Ah, senangnya. Kau datang tepat waktu, Baby," ucap Francesca sambil tersenyum ceria seolah tak terganggu dengan amarah Logan.Ia mengisyaratkan pada para anak buahnya untuk pergi
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

58. Flashback

Satu jam sebelumnya ....Amanda segera menutup kedua telinga Andrew dan mendelik menatap si pria yang sedang mengawasi mereka dengan duduk di sebelahnya. "Ini penculikan, apa kalian sadar itu! Berikan ponselku!" desisnya."Ya, kami tahu itu. Tapi maaf, Nyonya, Anda baru bisa menelepon setelah kita sampai," jawab sang pria tenang."Oh, benarkah?" Amanda dengan nada menantangnya yang tenang, kemudian balas menjawab pria itu."Lihatlah di belakangmu," lanjutnya.Sang pria penculik spontan menatap ke arah kaca belakang mobil dan tertegun ketika ia melihat mobil milik rekannya yang berada di belakang sudah dikepung oleh beberapa mobil lain dengan para pria berseragam hitam yang lengkap membawa senjata."Hentikan mobilnya, Eddie," ucap Amanda tenang."Baik, Nyonya," balas Eddie dengan senyum lebar. Ekspresinya berbanding terbalik ketika saat ia diancam oleh pria tak dikenal yang menerobos ke dalam mobil tuannya. "Kena, kalian!" serunya bersemangat.Dan benar saja. Seketika itu, dari arah be
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

59. Berakhir

Francesca yang begitu terkejut, terhuyung mundur hingga ia menabrak meja di belakangnya."Apa-apaan ini. Seharusnya kau berada di vilaku! Mengapa kau ada di sini? Penjaga!!" seru Francesca.Ia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan mencari sebuah nomor."Percuma, Francesca. Semua anak buahmu telah diamankan. Termasuk Collin, yang kau percayai itu," ucap Amanda. "Bagaimana bisa?! Apa yang telah kau lakukan?!" seru Francesca terkejut."Menjebakmu, tentu saja." Kali ini Logan menimpali Francesca. "Selama beberapa hari ini aku juga telah menyebar anak buah suruhanku untuk menjaga Amanda dan putraku. Kau kira aku akan diam saja saat kau mengutus mata-mata yang menguntit istriku? Pekerjakankah orang yang profesional jika tak ingin mudah terbaca.""Kau jelas sedang merencanakan sesuatu. Dan itu terbukti dengan aksimu hari ini. Sayang sekali aksimu itu terlalu kentara hingga kami dapat menggagalkannya dalam sekejap. Dan kami mengetahui rencanamu itu karena kami juga telah mengawasimu.""Apa ma
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more

60. Pria Muda

Sudah sebulan berlalu semenjak insiden yang dilakukan Francesca usai, kini semua kembali ke aktivitas masing-masing.Logan yang resmi tidak bergabung lagi untuk bekerja sama lanjutan dengan Rylie, kini bahkan lebih sibuk lagi setelah ia kemudian kembali menjalin kerja sama yang baru dengan Jay.Begitu pula Amanda, ia yang disibukkan dengan urusan bisnis kedua butiknya yang perlahan semakin pesat semenjak ia bekerja sama dengan Amalia dan mendapat kesuksesan dari kerja samanya dengan Wade, kini pun semakin sibuk."Aku akan menjemput Andrew hari ini," ucap Amanda saat ia menyisir rambutnya untuk berias pagi itu. Ia yang telah rapi dengan setelan blouse dan rok span miliknya terlihat sudah cantik dengan riasan alami di wajahnya."Apa kalian sudah merencanakan sesuatu sepulang sekolah?" tanya Logan. Ia mendekati Amanda dan memegangi rambut istrinya untuk membantunya mengikat rambut."Akan ada acara kecil setelah mereka pulang sekolah nanti. Acara perpisahan karena guru favorit olah raga a
last updateLast Updated : 2023-09-15
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status