Semua Bab Istri Yang Tersisihkan: Bab 151 - Bab 160

170 Bab

Ancaman

Ara seketika terlunjak kaget dan dia langsung mengalungkan tangannya di leher kekar pria itu, karena tiba-tiba saja Aldo menggendong tubuhnya."Hei ... apa kau sudah gila? Turunkan aku!" pinta Ara dengan protes."Tidak. Diam atau aku akan menjatuhkanmu sehingga tubuhmu akan remuk seketika!" ancam Aldo dengan tatapan tajam.Ara melipat bibirnya ke dalam sambil berdecak kesal. Tatapannya mengarah kepada wajah Aldo yang saat ini tengah menatap lurus ke arah depan menuju parkiran Rahang tegas, mata sendu, hidung mancung, alis tebal dan bibir yang lumayan tebal membuatnya seketika meneguk ludahnya dengan kasar. 'Kenapa dia terlihat begitu seksi dan tampan jika dari dekat?' batin Ara, 'astagfirullah! Apa yang aku bayangkan? Sadar Ara. Sadar. Kenapa kamu malah membayangkan dia yang tidak-tidak?'Saat sampai di parkiran Aldo menurunkan tubuh Ara, dan wanita itu masih belum sadar jika mereka sudah sampai di dekat mobil."Apa kau akan terus menatapku seperti itu? Iya ... aku tahu kalau aku ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Melamar

"Kita mau ngapain ke sini?" tanya Ara memastikan.Aldo tidak menjawab sampai Ara akhirnya berdiri di ambang jembatan, dan saat ini mereka sedang berada di atas jembatan layang dimana menatap kota dan jalanan yang begitu indah."Ayo jawab kanebo kering! Kenapa kita--" ucapan Ara terhenti saat dia membalik badannya dan melihat Aldo sedang berjongkok di hadapannya sambil memegang sebuket bunga mawar.Kedua netra wanita itu membulat, satu tangannya menutup mulut dengan wajah yang begitu sangat terkejut. "Ka-kanebo ke-ring, a-apa yang kau lakukan?" gugup Ara."Entah sejak kapan aku mulai memendam rasa kepadamu. Tapi semakin hari rasa kesal dan benci ku semakin membuatku terus terpikirkan denganmu. Setiap aku menutup mata, entah kenapa wajahmu selalu saja terbayang," ungkap Aldo.Ara menganga, dia benar-benar tidak mengerti dengan ucapan Aldo saat ini. "Apa maksudmu? Kenapa kau berbicara seperti itu?" panik Ara, "hei bangunlah! Kau jangan bersikap seperti ini, tidak enak banyak mobil yang l
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya

Wanita di Pinggir Jalan

"A-aku ... aku ..." Ara tidak bisa menjawab lidahnya seketika menjadi kelu.Ara benar-benar bingung jawaban apa yang harus diberikan, karena ini benar-benar sangat mendadak dan membuatnya terkejut sehingga ia pun tidak bisa menyiapkan jawabannya.Melihat wanita yang ada di hadapannya hanya diam saja, membuat Aldo seketika mendadak menjadi lesu karena dia berpikir mungkin saja Ara akan menolaknya."Aku tahu mungkin ini sangat mendadak untukmu, tapi aku bersungguh-sungguh," ujar Aldo lagi mencoba untuk meyakinkan Ara."Apa kau yakin?" tanya Ara memastikan."Sangat yakin! Jika kau tak percaya belah saja dadaku!""Apa kau bilang? Membelah dadamu? Yang ada kau mati, terus aku tidak jadi nikah, nanti tidak punya anak, tidak bisa membelah duren," celetuk Ara sambil melengos.PLETAK.Aldo malah menyentil kening wanita itu, "dasar. Di otakmu hanya ada belah duren saja. Ternyata kau ini tidak sepolos yang aku pikirkan.""Eeh ... jangan bicara seperti itu. Aku ini masih polos, suci dan ting ting
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

WHAT!

"Kamu kenapa di sini?" tanya Aisyah saat sudah berada di hadapan wanita itu.Wanita tersebut mendongakkan wajahnya dan dia cukup terkejut saat melihat Aisyah. "Kamu!" kaget wanita itu kemudian dia berdiri."Kamu kenapa ada di sini?" tanya Aisyah kembali, "lalu itu ..." Aisyah menunjuk tas yang berada di samping wanita tersebut.Tanpa menjawab dia langsung memeluk tubuh Aisyah, membuatnya hanya bisa terdiam dan terpaku."Tolong aku! Aku mohon!" pinta wanita tersebut dengan tatapan memelas.Aisyah mengerutkan keningnya, "maksudnya?""Aku diusir oleh kedua orang tuaku, semua fasilitasku diambil, pekerjaanku sudah tidak ada lagi, aku di pecat, dan aku tidak tahu harus ke mana lagi. Aku tidak mempunyai uang sepeserpun, aku tidak mempunyai tempat tinggal, semuanya habis," ujar wanita itu dengan suara yang purau.Aisyah benar-benar tak tega saat melihat wanita yang hampir saja menghancurkan hubungannya dengan Okta kembali hadir. Dia memang merasa takut tapi hati nurani Aisyah merasa iba."A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-03
Baca selengkapnya

Lo, Oon

Ara kemudian berjalan cepat ke arah Aisyah. "Lo yang bener aja. Masa dia kerja di sini sih?" Wanita itu tidak habis pikir."Iya, aku serius," jawab Aisyah sambil menganggukkan kepalanya."Lo ..." Ara menggantungkan ucapannya sambil menunjuk wajah Aisyah, kemudian dia meremas jarinya di hadapan wajah Aisyah dengan mimik wajah yang sudah gemas pada wanita itu. "Lo itu oon, bego atau Oneng?""Sama aja batubara," celetuk Vita."Oh sama ya ... gue lupa," kekeh Ara, kemudian dia kembali menatap ke arah Aisyah. "Kenapa mantannya Okta lo bawa ke rumah sih? Nanti kalau dia ngancurin rumah tangga lo sama suami lo, gimana?" panik Ara.Dia hanya tidak mau apa yang terjadi di dalam sinetron terjadi pula kepada keluarga Aisyah, di mana mantan yang ditolong ternyata menusuk dari belakang, dan bisa jadi juga Vita mempunyai niat terselubung, itu yang ada di pikiran Ara saat ini."Insya Allah, enggak. Kasihan dia kalau harus tidur di pinggir jalan dan tidak mempunyai tempat tinggal.""Haduuuh ... gue n
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Terserah

Okta dan Aisyah bangun tepat jam 06.00 karena mereka semalam cukup kelelahan bermain ronde. Setelah membersihkan diri dan menunaikan shalat subuh keduanya pun turun ke lantai bawah."Sayang, buatin kopi ya!" pinta Okta."Iya Bang," jawab Aisyah sambil menuruni tangga."Rasanya aku sudah tidak sabar sekali ingin segera kamu hamil, terus kita mempunyai anak dan rumah ini akan ramai. Eh ... tapi kan setelah Papa sembuh kita akan pergi ke rumah baru."Aisyah menganggukkan kepalanya kemudian mereka berjalan ke arah meja makan di mana sudah ada Lusi yang sedang menyuapi Melati, karena gadis kecil itu akan berangkat sekolah."Selamat pagi Kak, selamat pagi cantik," sapa Aisyah sambil menjauhi dagu Melati."Selamat pagi Aunty," jawab Melati dengan suara comelnya.Aisyah pun berjalan ke arah dapur untuk membuat kopi dan di sana sedang ada Kanaya yang sedang mencuci piring."Pagi Mbak Aisyah," sapa Kanaya.Dia sengaja menyebut dengan mbak, karena di sana Kanaya bekerja jadi dia harus menjaga ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-05
Baca selengkapnya

Penasaran

Sudah satu minggu berlalu Kanaya kerja di rumah Aisyah, akan tetapi tidak ada gelagat aneh dari wanita itu. Da bahkan menjaga jarak dari Okta karena ingin menghargai perasaan Aisyah dan posisi Aisyah sebagai istrinya Okta.Seperti biasa, Aisyah setiap pagi membuat sarapan untuk dibawa ke rumah sakit, tapi kali ini dia pergi bersama dengan Lusi."Good morning everybody!" seru Ara yang tiba-tiba saja masuk ke dalam rumah.Semua yang ada di meja makan seketika menatap ke arah wanita itu. "Pagi Ra. Bukannya assalamualaikum, kebiasaan deh." Aisyah menggelengkan kepalanya."Hehehe ... sorry ... lupa," jawab Ara sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Kebiasaan kamu," timpal Mama Rani.Ara kemudian duduk di kursi lalu dia pun ikut sarapan karena tadi di rumah belum sempat sebab Ia ingin menengok keadaannya Aisyah."Oh ya, lo udah rapi mau ke mana, Syah? Mau ke rumah sakit, ya?" tanya Ara dan langsung dibalas angkutan oleh Aisyah. "Kalau gitu gue antar ya! Gue hari ini masuk siang soaln
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-06
Baca selengkapnya

Jadi Dia

Saat mereka sampai di sebuah cafe, Aisyah dan Ara pun langsung memesan minuman kemudian Aisyah menatap lekat ke arah sahabatnya. "Ayo dong cerita! Aku udah penasaran banget ini," tanya Aisyah yang sudah penasaran.Ara terkekeh saat melihat ketidak sabaran dari sahabatnya itu. "Lo ini nggak sabaran banget sih, kayak mau dapat rezeki tahu nggak," kelakarnya."Habis lo lama banget. Gue nungguin dari zaman purba sampai lebaran monyet lo nggak cerita-cerita. Lo mau buat badan gue tambah melar karena terus bersabar terus?""Slow bestie ... slow. Oke gue mau cerita, jadi gini ..." Bukannya cerita Ara malah menggantungkan ucapannya, membuat Aisyah benar-benar kesal dibuatnya."Gini deh. Kalau lo emang nggak mau cerita udah gue pulang aja. Kepala gue itu hari ini sedikit pening tau nggak." Aisyah menekuk wajahnya dengan kesal."Oke oke ... gue cerita sekarang. Jadi gini ... kemarin itu Aldo melamar gue," ujar Ara."Apa! Lo serius?" kaget Aisyah dengan mata membulat, "tunggu, tunggu! Bukannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-07
Baca selengkapnya

Pria Sinting

Vita menghela nafas dengan kasar kemudian dia duduk dan mulai meeting, akan tetapi sedari tadi Boy terus saja memperhatikan dirinya dan itu membuat Vita tidak nyaman.'Itu laki kenapa sih perhatiin gue terus? Apa make up gue ada yang salah ya?' batin Vita sambil memegang pipinya, tapi tidak mungkin dia mengeluarkan cermin di tengah meeting seperti itu"Iiish, nyebelin banget sih!" gerutunya dalam hati.Sementara Boy hanya tersenyum tipis saat melihat reaksi Vita. 'Wanita itu benar-benar sangat menggemaskan. Aku sangat menyesal karena dulu telah menyakitinya. Bagaimanapun caranya aku harus mendapatkan Vita kembali dan aku tidak akan pernah mengecewakannya lagi!' tekad Boy.Selepas meeting Vita keluar dari kantor dia ingin langsung ke kantornya karena kebetulan Vita juga tidak mau berlama-lama ada di sana."Tunggu!" Seseorang mencegah tangan Vita dan ternyata itu adalah Boy membuat wanita itu seketika melengoskan wajahnya."Mau ngapain lagi sih?" tanya Vita dengan ketus."Aku antar k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya

Aku Serius

"Mau ngapain sih?" tanya Vita saat mereka sudah berada di salah satu meja dan memesan makanan.Pria yang ada di hadapannya tampak terdiam, tak ada satu kata-kata pun yang keluar dari mulutnya, malah tatapannya dalam ke arah Vita membuat wanita itu sedikit gugup dan salah tingkah karena terus saja diperhatikan oleh pria yang dulu pernah mencuri hatinya."Kalau lo terus natap gue kayak gitu, gue colok mata lo!" Vita menatapnya dengan tajam namun membuat Boy seketika terkekeh."Lo ini tidak pernah berubah ya dari dulu, selalu saja ketus. Tapi ini yang gue suka dari lo dan nggak pernah bisa melupakan lo," ujarnya.Vita terpaku saat mendengar ucapan Boy, kedua netranya membulat dengan tak berkedip sama sekali, ia terkesiap saat mendengar ucapan Boy."Ma-maksud lo?" tanyanya dengan gugup.Boy menggenggam kedua tangan Vita, membuat wanita itu seketika tersentak. Namun, dia hanya bisa membatu seakan tak bisa berbuat apa-apa saat Boy menggenggam kedua tangannya."Vit, gue tahu kalau kesalahan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status