All Chapters of Nyonya Kaya Itu Hanya Lulusan SMA: Chapter 11 - Chapter 20

60 Chapters

Calon Istri Cucuku

Bab11"Apakah saya seperti itu? Bukan mau saya ada di sini," jawabku apa adanya. Jujur saja, aku tidak nyaman di rumah mewah ini."Aku tahu, kamu tentu saja sedang kesenangan tinggal di rumah mewah ini kan!""Terserah Anda saja," jawabku lagi. Percuma berdebat dengannya. Karena sejak awal saja, dia jelas tidak menyukai kehadiranku. Lelaki itu hanya mendengkus. Aku pun berlalu menuju dapur, dengan perasaan yang teramat kesal.Belum juga aku menyentuh wajan, tiba- tiba seorang wanita berkemeja putih, dengan bawahan rok pendek hitam selutut menatap ke arahku."Siapa kamu?" tanyanya. Rambut wanita itu dia gelung dengan rapi, tatapannya nampak tegas ke arahku, sembari memindai penampilan diri ini."Kenapa kamu ada di dapur ini?" tanyanya lagi."Saya Nara, pengasuh Nenek," jawabku sambil menyodorkan tangan."Pengasuh Nenek?" tanyanya dengan tatapan tidak percaya. Ia kembali memindai penampilanku."Kamu yakin?" ujarnya lagi, meragukan jawabanku."Iya, baru hari ini saya datang," jawabku sa
Read more

Bertemu Mantanq

Bab12Pak Angkasa nampak terkejut, sama sepertiku. Sedangkan wanita yang berdiri di sampingnya, menatap sedih ke arah Nenek."Aku pamit," ujar wanita itu pada pak Angkasa.Nenek mendengkus, semakin menampakkan ketidaksukaannya pada wanita cantik itu.Pak Angkasa mengejar langkah wanita itu yang nampak berlari."Nek, kenapa harus berkata seperti tadi? Nara menjadi tidak enak pada pak Angkasa," lirihku.Nenek kembali duduk, sambil menghela napas berat."Aku tidak menyukai wanita tadi," ungkap Nenek."Nara tidak mengerti, mengapa Nenek tidak menyukai wanita cantik itu? Ia nampak sempurna di pandang mata, dan dari penampilannya, dia bukan orang dari kalangan biasa, mereka juga sangat cocok untuk menjadi pasangan kekasih.""Sudahlah, kita tidak perlu membahas apapun mengenai mereka." Nenek Asia langsung beranjak dari duduknya, dan pergi masuk ke dalam rumah, meninggalkanku dalam kebingungan."Calon istri apaan?" gumamku seorang diri."Pak Angkasa pasti akan semakin salah paham sama aku," l
Read more

Syarat

"Nara, ada apa?" tanya Nenek Asia padaku.Aku mengulas senyum tipis."Tidak ada apa- apa, Nek." "Nara, kamu jadi pengasuh ya," tebak Mouren."Benar," jawabku apa adanya."Haha, wanita tidak berpendidikan seperti kamu, pastilah cuma bisa bekerja rendahan seperti ini," cibir Mouren, membuat kedua bola mata Nenek Asia membola."Mouren, sudah cukup! Ayo kita pergi."Sebelum Abimanyu berhasil membuat langkah pergi, Nenek Asia bersuara."Tunggu! Siapa kalian? Berani sekali menghina cucuku," bentak Nenek Asia.Mouren terkejut, mendengar ucapan Nenek, begitu juga dengan Abimanyu."Hei, sejak kapan kak Nara ini punya Nenek? Ibu saja dia tak punya, apalagi Nenek." Mouren berkata sambil tertawa lebar."Sejak dia bertemu dengan saya! Kamu siapa? Jadi merasa berhak berkata seperti itu pada cucuku?""Saya? Saya Mouren, saudara tiri wanita tidak berpendidikan ini," sahut Mouren dengan angkuhnya."Oh, jadi kamu berpendidikan?" tanya Nenek Asia. Nampak Abimanyu menghela napas berkali- kali, terlihat
Read more

Nenek Pergi

Bab14"Berjanjilah, bahwa Nenek tidak akan menyinggung Monalisa."Senyum sumringah yang semula terbit di wajah cantik Nenek Asia pun memudar seketika."Aku mencintainya, Nek. Kuharap, Nenek mengerti itu," lanjut pak Angkasa.Malang sekali nasib percintaan lelaki di dekatku ini. Nasib kami seakan sama.Nampak Nenek Asia menarik napas berat."Baiklah, untuk hubungan percintaan kamu, Nenek tidak akan ikut campur. Asalkan, kamu jangan meminta Nenek, untuk bersikap manis kepadanya.""Tidak masalah, aku hanya meminta Nenek, untuk tidak menyinggungnya," jawab pak Angkasa."Kamu, tolong jaga Nenek, aku ingin menemui dokter," lanjut lelaki itu, yang kini mengarahkan perintahnya kepadaku.Aku mengangguk patuh. Nenek pun hanya diam, ketika pak Angkasa pergi.Aku duduk kembali, mendekati brankar Nenek."Nek, boleh Nara bertanya?""Hhhmm, apa?" "Kenapa Nenek tidak menyukai wanita yang bersama dengan pak Angkasa? Nara lihat, dia sangat cantik dan nyaris sempurna ...."Terlihat Nenek Asia menarik n
Read more

Surat perjanjian

Bab15Aku pun menurut saja, sesuai permintaan Nenek Asia sebelum pergi. Ia ingin aku dan pak Angkasa, bisa akur."Apa tujuan kamu?" tanya pak Angkasa, ketika mobil telah melaju, meninggalkan parkiran Bandara."Tujuan apa?" tanyaku balik."Tujuan kamu, mendekati Nenek saya? Bahkan, kamu nampak dia istimewakan. Jika tujuan kamu adalah uang, sebutkan nominalnya!!""Astagfirullah. Saya memang bekerja dengan Nenek, demi mendapatkan uang. Tapi saya tidak menerima pemberian uang secara cuma- cuma! Saya tidak serendah itu," jawabku kesal. Enak saja, mentang- mentang punya uang, dia bisa merendahkanku seperti ini."Bukankah itu lebih mudah, kamu dapat uang, tanpa harus melakukan apapun. Yang penting, kamu pergi dari kehidupan kami.""Ingat, Bapak ada perjanjian hitam di atas putih, bersama Nenek Asia," ujarku mengingatkan.Lelaki itu terdiam."Saya bisa saja pergi, sesuai permintaan Bapak, tanpa harus diberi uang. Tapi apakah seperti ini, sikap seorang lelaki di keluarga Tantaka?""Shittt ...
Read more

Tanda Tangani Dokumen ini

Bab16Aku terkejut luar biasa, ketika guyuran air membasahi wajahku. Aku terbatuk, dan bergegas membuka mata.Kupindai dengan jelas, wajah yang kini menatap tajam ke arahku. "Mama Lida," lirihku. Wanita itu tersenyum menyeringai, mentertawakan keadaanku yang kini tidak berdaya, dengan tangan yang terikat."Apa yang Mama lakukan?" pekikku, menatapnya dengan kesal.Lagi- lagi wanita itu terkekeh.Pandanganku menyapu sekeliling, aku berada di dalam gudang yang lembab dan bau, persis bangunan tua yang tak terawat sama sekali.Dibelakangku ada beberapa orang, yang berdiri tegak, orang- orang yang tadi mencegatku di jalan dan mereka juga yang membawaku kemari, rupanya mereka orang- orang suruhan Mama Lida."Kudengar beberapa hari yang lalu, kamu menyinggung Mouren?" Aku mengernyit. Aku bahkan tidak banyak bersuara, tapi Mama Lida menuduhku yang menyinggung anak perempuannya itu."Kamu rupanya terlalu sombong! Oh iya, usia kamu sudah cukup matang sekarang, sudah saatnya kamu menandatangani
Read more

Bersumpah Untuknya

Bab17Di perusahaan, lelaki itu terdiam, sembari memandangi laptop yang ada di hadapannya.Seseorang mengetuk pintu, dan memasuki ruang kerja Angkasa. "Bagaimana? Kamu sudah menemukan keberadaannya?" tanya Angkasa, kepada asistennya yang kini berdiri di hadapannya."Dari rekaman cctv terakhir, Nona Nara di bawa mobil sedan hitam dengan nopol KH.**** ke arah hutan lebat yang ada di pinggiran kota.""Kerahkan anak buahmu! Cari dia sampai ketemu!!" titah Angkasa, kepada asistennya itu."Baik, Pak." Asisten Angkasa yang bernama Willi itu pun undur diri, setelah mendapatkan perintah dari atasannya.Angkasa terdiam, memikirkan semua perbuatannya kepada wanita malang itu. Entah kenapa, dia merasa bersalah sekali, atas kejadian yang tidak dia sengaja tempo hari.Angkasa juga sudah meminta seseorang yang dia percaya, untuk menggali informasi tentang Nara Kamila lebih detail lagi, untuk memastikan asal- usul wanita itu, yang sebelumnya tidak ingin dia ketahui sama sekali.Wanita itu pergi sete
Read more

Dia sadar

Bab18Wili membawa Nara ke apartemen Angkasa, dan di sana sudah ada dokter yang merupakan teman baik Angkasa menunggu mereka."Bagaimana keadaannya?" tanya Angkasa pada Nency, wanita yang berprofesi sebagai dokter keluarga Angkasa, sekaligus teman baiknya itu."Dehidrasi, dan sepertinya dia cukup syok dengan keadaan. Selebihnya tidak ada yang serius," jelas Nency."Kau yakin?""Kau meragukanku tuan Angkasa?" Nency tersenyum, melihat wajah khawatir lelaki itu."Ah tidak, terimakasih, Nency."Wanita itu pun akhirnya undur diri dari apartemen Angkasa, setelah memberikan resep obat, juga vitamin, yang harus mereka tebus ke Apotek.Wili menceritakan semua yang terjadi di lokasi. Tangan Angkasa mengepal kuat, ketika mendengar semua penjelasan dari Wili.Melihat wajah lebam Nara, Angkasa merasa kasihan. Kehidupan yang wanita malang ini jalani, nampaknya begitu berat."Cari tahu perusahaan itu lebih dalam lagi," perintah Angkasa."Baik, Pak." Usai mendapat perintah, Wili pun undur diri dari h
Read more

Kamu tidak akan pergi

Bab19"Ayah, sudah ada kabar belum, mengenai keberadaan Nara saat ini?" tanya Mama Lida, ketika mereka berdua duduk di kursi makan. Mama Lida menyuguhkan kopi hitam kepada suaminya itu."Belum, tumben kamu nanyain tentang Nara," ujar sang suami penasaran.Mama Lida tersenyum tipis."Ayah jangan lupa, rumah dan beberapa aset yang kita miliki, itu masih atas nama Nara Kamila. Sewaktu- waktu, pengacara mendiang sang Ibu Nara, akan menghubungi kita dan menjelaskan tentang hak waris itu. Dan sesuai isi wasiatnya, Nara akan mendapatkan semua aset itu, ketika usianya telah mencapai 25 tahun. Dan kini usia Nara, sudah mendekati itu ...."Baskoro terdiam, mendengar penjelasan Mama Lida."Memangnya Ayah mau, warisan aset itu, jatuh ke tangan Nara? Enak dong nanti suaminya, tinggal menikmati semua itu. Sedangkan kita sebagai pengelolanya selama ini, akan dapat apa?"Mama Lida mencuci otak Baskoro. Wanita itu selalu pandai dalam berbicara, hingga membuat Baskoro begitu yakin, dengan segala ucapa
Read more

Diancam

Bab20Angkasa mendekati Nara. Namun wanita itu bereaksi cepat, memundurkan dirinya."Yang terjadi itu murni ketidaksengajaan! Saya tidak berniat buruk sama sekali. Sebagai laki- laki, saya bukan seorang yang pengecut, lari dari tanggung jawab. Saya tahu, kamu dalam masalah ini adalah korban. Dari itu, terimalah ini, sebagai bentuk tanggung jawab saya," ucap Angkasa, sambil menyodorkan sebuah cek kepada Nara."Seorang yang tidak memiliki keluarga, tidak memiliki apapun dalam hidup, itu jelas sangat membantu kamu," lanjutnya, membuat hati Nara semakin terasa sakit."Setidaknya milikilah hati yang baik. Anda pikir dengan uang, keperawanan saya akan kembali? Jika keluarga saya adalah penyakit di hidup saya, maka anda adalah racun!!"Angkasa terdiam."Belasan hingga puluhan tahun saya menjaga diri dengan baik, berharap layaknya wanita lainnya, memberikan semua itu hanya kepada suaminya. Tapi karena kegilaan dan kecerobohan anda! Saya kehilangan mahkota kebanggan saya. Hanya itu yang saya p
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status