Bab42Seminggu sudah ditempat baru ini, suasananya benar- benar nyaman. Perlakuan Angkasa pun semakin baik padaku.Ya, mungkin ini karena, anak yang aku kandung. Jika tidak, mana mungkin dia mau padaku, wanita tidak berpendidikan dan terbuang ini.Mendekati hari H melahirkan, aku semakin sibuk berolahraga, dan mengunsumsi buah- buahan, juga selera makanku semakin meningkat."Bi, aku gemuk sekali ya," ujarku, ketika bi Aya, tengah sibuk menghidangkan makan malam.Bi Aya tersenyum, dan aku pun duduk di kursi makan, sambil memandangi makanan yang tersaji di atas meja."Bagaimana nggak gendut, kamu makannya banyak." Suara dari belakangku terdengar, dan aku mengenali jelas suara itu.Angkasa, ya sepertinya lelaki itu telah keluar dari ruang kerjanya."Yang penting sehat atuh, Non." Bi Aya menimpali, dan Angkasa malah terkekeh, mengesalkan sekali."Wajar makannya banyak, kan yang makan dua orang." Bi Aya lanjut bicara sambil tersenyum, aku hanya diam.Kemudian wanita paru baya itu, kembali
Read more