Share

Surat perjanjian

Bab15

Aku pun menurut saja, sesuai permintaan Nenek Asia sebelum pergi. Ia ingin aku dan pak Angkasa, bisa akur.

"Apa tujuan kamu?" tanya pak Angkasa, ketika mobil telah melaju, meninggalkan parkiran Bandara.

"Tujuan apa?" tanyaku balik.

"Tujuan kamu, mendekati Nenek saya? Bahkan, kamu nampak dia istimewakan. Jika tujuan kamu adalah uang, sebutkan nominalnya!!"

"Astagfirullah. Saya memang bekerja dengan Nenek, demi mendapatkan uang. Tapi saya tidak menerima pemberian uang secara cuma- cuma! Saya tidak serendah itu," jawabku kesal.

Enak saja, mentang- mentang punya uang, dia bisa merendahkanku seperti ini.

"Bukankah itu lebih mudah, kamu dapat uang, tanpa harus melakukan apapun. Yang penting, kamu pergi dari kehidupan kami."

"Ingat, Bapak ada perjanjian hitam di atas putih, bersama Nenek Asia," ujarku mengingatkan.

Lelaki itu terdiam.

"Saya bisa saja pergi, sesuai permintaan Bapak, tanpa harus diberi uang. Tapi apakah seperti ini, sikap seorang lelaki di keluarga Tantaka?"

"Shittt ...
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status