Bumi bergetar, atap berguguran, pria itu berlari melindungi kristalnya agar tidak berjatuhan. Lampu-lampu bergoyang, menyinari kesana-kemari. Aku menunduk, melindungi kepalaku, Aruna memeluk keranjang bambu, bersembunyi di balik tubuh Rai."Apa yang terjadi?" tanya Aruna dengan nada bergetar."Ini gemba bumi." ucapku."Bukan, aku mendengar suara bom." Rai menebak. Pria payu baya itu melindungi kristalnya ke tempat yang aman, dia meletakkannya di peti kayu. Tubuhnya lebam-lebam terkena hantaman batu."Pencuri datang …, bummm, dia datang …, bummm." Pria itu memeluk kedua lututnya. Getaran berhenti, atap kembali tenang. Aku berdiri, mataku menyapu sekitar. Lihatlah, ruangan ini menjadi berantakan, beberapa lampu pecah, kotak transparan berjatuhan, cahaya redup.Aruna mengambil kristal berwarna hijau yang jatuh tertindi puing, dia membersihkannya. Pria itu dengan cepat merampas kristal itu dari tangan Aruna.
Read more