"Benar," angguk Roki ramah."Ya sudah, makasih ya. Maaf merepotkan," ujar Jhulie sok bijak."Tidak ada yang direpotkan kok," kata Roki santai."Kalau gitu, aku duluan. Oh iya, boleh minta nomer telponnya?" ujar Jhulie dengan penuh percaya diri.Roki menatap Jhulie untuk beberapa saat, kemudian dia memicingkan matanya, 'hem ... sepertinya dia bisa aku manfaatkan,' batinnya sambil tersenyum evil."Oh ada, silahkan disave," kata Roki sambil mengeluarkan ponselnya.Kemudian mereka bertukar nomor telpon, dan saling menyimpannya. Setelah itu Jhulie berlalu dari hadapan Roki. Sementara Roki tersenyum penuh makna.****Di sisi lain, Rochman semakin menikmati perannya sebagai CEO di perusahaan Mitha yang kini telah dipasrahkan kepada dirinya. Pria itu termenung di dalam ruangannya, menatap komputer di hadapannya.Tok ... tok ... tok ....Rochman tersentak mendengar suara ketukan pintu. "Masuk," ucapnya dari dalam.Pintu pun terbuka, dan masuklah Lexa.Deg ....Jantung Rochman berdegup kencang,
Read more