Home / Urban / Hasrat sang PEBINOR / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Hasrat sang PEBINOR: Chapter 21 - Chapter 30

125 Chapters

Resign

"Rochman?" lirih Jhulie."Kamu, Jhul?" balas Rochman.Jhulie segera berdiri, dia bersikap acuh kepada mantan suaminya itu."Kamu ngapain di sini?" tanya Jhulie ketus."Aku kan kerja di sini," jawab Rochman santai."Bukannya restoran tempat kamu kerja, bukan di sini ya?" heran Jhulie."Aku sudah dipindah di sini sama pak bos," sahut Rochman sambil membetulkan kerah kemeja yang dia pakai."Jadi, restoran bos kamu ada dua?""Iya, Jhul. Oh iya, kamu sendiri sedang apa di sini?""Jelas saja mau makan, memang kamu pikir, aku kesini mau ngapain? Mau kondangan?""Kenapa sendiri? Mana pacar kamu?""Dia sibuk kerja mengurus bisnis di kantor papanya," kata Jhulie dengan sombongnya."Hem, kasihan sekali, cantik-cantik makan sendiri, tidak ada yang menemani," gumam Rochman dengan nada setengah mengejek."Hei, apa urusannya denganmu?" ketus Jhulie."Oh, tidak ada. Silahkan pesan apa yang mau dimakan. Biar saya siapkan," kata Rochman."Aku sudah pesan dari tadi, dan sudah aku makan juga. Dan lagi, k
Read more

Alih Profesi

"Saya ingin mendaftar jadi supir pribadi Mbak," kata Rochman mantap.Puput tersenyum sumringah, "benarkah?""Apa tampang saya ini, terlihat sedang berbohong?" kelakar Rochman."Hehe ... baiklah, kalau Mas memang bersedia jadi supir pribadi saya, saya tunggu besok di sini. Sebenarnya ada banyak barang-barang, yang harus di kirim ke Kota X. Tapi karna kemarin-kemarin saya belum dapat supir, jadi barang itu masih ada di gudang," tutur Puput sambil terkekeh."Jadi, mulai besok saya datang kesini?" kata Rochman kembali memastikan."Betul, tapi kerjanya santai kok, tidak setiap hari Mas datang. Mungkin tiga hari sekali. Karna barangnya juga tiga hari sekali baru ada banyak. Jadi saya produksi dulu barang untuk bisnis saya itu," jelas Puput."Gitu, ya?" lirih Rochman."Iya, dan ... Mas punya mobil ya? Besok pakai mobil Mas bisa kok, kebetulan mobil saya sedang diservis di bengkel karna rusak parah, dan kata tukang servisnya sekitar satu minggu baru jadi," ujar Puput."Okey, tidak masalah. Dan
Read more

Perdebatan Sengit

"Aduh, hati-hati, Mas," kata Puput."Eh iya, Mbak maaf," lirih Rochman kemudian kembali melajukan mobilnya."Apa pertanyaan saya menyinggung perasaan Mas?" tanya Puput."Oh tidak, Mbak. Barusan saya kurang fokus jadi kaget gitu," dalih Rochman."Gitu ya? Jadi, anda sudah berkeluarga atau belum?" Puput kembali mengulangi pertanyaannya."Sudah, tapi sudah cerai juga," lirih Rochman."Oh ... maaf, ya?" Puput seolah merasa menyesal atas pertanyaannya."Kenapa harus minta maaf, Mbak tidak salah. Bukankah Mbak hanya sekedar bertanya," ujar Rochman."Hehe, iya. Ya sudah lanjut, hati-hati bawa mobilnya," kata Puput terkekeh."Iya, oke," angguk Rochman sambil terus menggerakkan stang bundarnya.Sepanjang perjalanan, Rochman terus mengingat pertanyaan Puput. Dia merasa berkecil hati dengan pertanyaan tersebut. Kini mobil yang dikendarai oleh Rochman berbelok ke sebuah tikungan. Karena terlalu memikirkan pertanyaan Puput, pria itu tidak memperhatikan jalan. Dia tidak menyadari bahwa dari arah yan
Read more

Genit

"Dia itu kakak ipar saya, kakak dari suami saya," sahut Puput sambil mengusap dagu Rochman.Glek ....Rochman menelan saliva, seketika adrenalinnya bermain. Entah mengapa, celana bagian tengahnya mendadak sempit."Oh, dia itu kakak ipar anda, pantas main tuduh sembarangan," lirih Rochman perlahan menyingkirkan tangan Puput dari dagunya."Iya, dan dia memang seperti itu dari dulu. Suka asal tuduh tanpa nanya dulu," tutur Puput."Ya sudah, kita lanjutkan lagi perjalanannya. Masih cukup lama untuk sampai di tempat tujuan," kata Rochman sembari melangkah masuk ke mobil.Puput pun ikut masuk ke dalam mobil. Dan mobil pun melaju perlahan.******Perusahaan Ayah Antonio"Ada apa Papa memanggilku?" tanya Antonio yang kini telah berada di ruang kerja ayahnya itu."Papa ingin bicara," ujar Ayah Antonio."Bicara apa, Pa?" Antonio mengerutkan keningnya."Begini besok pagi papa harus pergi ke Kota L, membahas proyek bersama Tuan Agus, pemilik PT. Bintang. Jadi, papa minta tolong, apakah kamu bisa m
Read more

Kebetulan

Selesai berurusan dengan kamar mandi, Antonio berjalan ke kamarnya. Dalam sekejap saja pria itu telah berpenampilan rapi.Tiba-tiba Antonio menepuk keningnya. "Astaga, aku kan sudah tidak ke kantor papa lagi. Ngapain juga aku pakai baju rapi seperti ini? Aku hanya menggantikan papa sehari saja."Kemudian Antonio berbalik hendak berganti pakaian, namun ponselnya tiba-tiba berdering. Pria itu menatap layar ponselnya, "Jhulie? Mau apa dia?""Halo, sayang, ada apa pagi-pagi menelpon?"[Sayang, aku kangen, kita ketemu yuk, aku ke rumahmu ya.]"Maaf, sayang, sepertinya tidak bisa karna hari ini papa menyuruhku bantu-bantu di kantor," bohong Antonio.[Gitu, ya? Oke deh.]"Iya, sayang, besok saja ya?"[Oke, oke.]Panggilan pun terputus ....Antonio terpaksa berbohong, entah mengapa pria itu sedang enggan bertemu dengan Jhulie.Kriiing ....Lagi-lagi ponsel Antonio berdering, kali ini ayahnya yang menelpon."Papa? Ada apa, ya?" gumamnya."Halo, Pa?"[Halo, Nio, sekarang kamu ke kantor papa. Ad
Read more

Jumpa Janda

"Acara ulang tahun saya, oh iya bisakah anda menemaniku berdansa?" ujar Mitha.Rochman terkesiap, dia pun menoleh ke arah Puput, dan Puput pun mengangguk seolah memberi kode untuk mengiyakan ajakan Mitha. Rochman pun tersenyum manis, kemudian mengangguk.Mitha mengambil secangkir gelas berisi sirup kemudian memberikannya kepada Rochman. Dengan bibir tersenyum pula, Rochman menerima minuman itu, dan mengucapkan terimakasih kepada Mitha."Kalian kalau mau berdansa, silahkan. Saya tunggu di sini," celetuk Puput.Spontan saja Rochman dan Mitha menoleh ke arah Puput ...."Kamu juga ikut dong, Put," sahut Mitha."Hehe, tidak, Mbak. Saya tidak ada pasangan dansa. Masa iya, saya dansa sendiri," kekeh Puput.Seketika Rochman merasa tak enak hati. "Saya bisa menemani Mbak dansa, setelah saya dansa dengan Mbak Mitha."Eh, tidak perlu, Mas. Lagian saya kurang pandai dansa. Kalian saja, aku tidak apa-apa," kata Puput."Beneran?" Mitha mencoba memastikan.Puput mengangguk pelan."Ya sudah, ayo kita
Read more

Janda Bukan Selera

Tak terasa, satu jam sudah kedua insan itu berdansa. Rochman pun mulai merasa jenuh."Maaf, Mbak, apa kita bisa jeda sebentar? Saya capek," ujar Rochman."Em baiklah, kita langsung makan saja yuk, anda pasti lapar, kan?" sahut Mitha."Baiklah, saya akan ajak Mbak Puput," kata Rochman.Mitha mengangguk, kemudian mereka berdua berjalan masuk ke rumah. Kini mereka bertiga makan bersama.Mitha tak henti-hentinya mencuri pandang terhadap Rochman. Sementara Puput yang menyadari hal itu, pun tersenyum ditahan.Selesai makan ...."Mbak, kita pulang dulu ya. Karna saya sudah antar barang-barang pesanan Mbak," pamit Puput."Oh silahkan, uangnya sudah saya transfer," ucap Mitha tersenyum ramah."Okey, sudah masuk, Mbak," angguk Puput.Kemudian Mitha beralih menatap Rochman. "Mas, bisa saya minta nomer telpon anda?"Rochman pun memberikan nomor ponselnya kepada Mitha. Kemudian dia berpamitan kepada Mitha, dan berjalan menuju mobil diikuti Puput mengekor di belakang.Kini kedua insan sudah berada
Read more

Pria Sensitif

Ternyata Roki, kakak dari suami Puput ...."Mas Roki? Ada apa, ya?" heran Puput."Sudah kuduga, kalian sedang berduaan. Cari kesempatan dalam kesempitan ya?" ujar Roki dengan nada menyindir."Mas, kita baru saja sampai, dan Mas Rochman kan lagi istiahat sebentar, sambil minum-minum dia juga haus. Apa salahnya sih," ujar Puput."Kamu ini apa-apaan, hei kamu itu sudah punya suami, jadi harus jaga jarak dengan laki-laki lain," ketus Roki.Kemudian Roki beralih menatap Rochman. "Dan kamu, apa kamu tahu perempuan yang sedang bersamamu ini adalah istri orang lain? Apa pantas, kamu yang bukan siapa-siapanya, menurut saja saat dia menyuruhmu datang ke rumah?"Suara Roki terdengar dingin, namun tegas mengucapkan kalimat tersebut kepada Rochman.Rochman hanya diam, dia enggan berdebat dengan pria arogan itu. Rochman pun masih kesal dengan kejadian beberapa jam lalu."Mas, dia itu supir pribadi, jadi wajar kalau dia datang kesini. Mas ini gimana sih pikirannya?" Puput merasa geram.Wanita itu be
Read more

Debat tak Penting

"Apa kamu tidak takut, nama baik kamu tercemar jika orang-orang tahu, bahwa kakak dari suami Mbak Puput, membuat kegaduhan di sini?" lirih Rochman sambil membetulkan kerah bajunya.Brakkk!!!Roki menggebrak pintu belakang rumah Puput, rupanya kemarahan Roki mulai memuncak."Ada apa ini?" Kini puput telah berdiri di hadapan kedua pria tersebut.Puput yang semula berada di dalam kamar setelah jenuh duduk sendiri di ruang tamu, pun bergegas ke belakang lantaran mendengar suara gaduh."Maaf, Mbak kakak ipar Mbak menyerang saya terus," kata Rochman tenang."Itu karna ka ...."Cukup, Mas, silahkan pergi dari rumah saya, atau saya panggilkan ketua desa, biar dia yang mengusir paksa Mas Roki," geram Puput menyela ucapan Roki.Roki mengepalkan tangannya menatap Rochman dengan tatapan penuh kebencian, dia pun segera berlalu meninggalkan rumah Puput.Kemudian Puput menyuruh Rochman untuk masuk ke dalam rumahnya. Mereka berdua pun duduk bersebelahan."Maafkan sikap kakak ipar saya," lirih Puput m
Read more

Berita Naas

Baru saja Rochman hendak melajukan mobilnya kembali, dia berasa ingin buang air."Duh, pakai kebelet segala lagi, hem ...." Rochman pun menggerakkan stang bundarnya mencari toilet. Tak lama dia menemukan toilet umum.Sementara di dalam toilet ....Beberapa saat kemudian, Rochman telah selesai menuntaskan hajatnya. Dia menatap sebuah cermin di depan toilet.'Kok perasaanku tidak enak, kenapa ya?' gumamnya bertanya dalam hati.Rochman terus menatap pantulan wajahnya pada cermin. Kemudian dia membalikkan tubuhnya.'Ah sudahlah, mungkin karna aku terlalu pikiran,' batinnya lagi sambil melangkahkan kaki panjangnya.Rochman mengendarai mobilnya perlahan. Dia berencana ingin menemui Sidney.Baru berapa kilometer saja mobil Rochman menempuh jarak ....Kriiing ... drrrttt ....Ponselnya berbunyi sekali lagi."Duh, siapa lagi sih?" lirihnya.Rochman pun mengambil ponselnya kemudian melihat pada layar, siapa yang menghubunginya."Mama? Tumben telpon, ada apa ya?" gumam Rochman.Akhirnya Rochman p
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status