MEREBUT HATI DUA ANAK!"Dek," tegur Laras pada adiknya. Dinda sedikit lega karena setidaknya ada Laras yang berada di pihaknya. Meskipun Laras juga tak seramah orang pada normalnya, tapi dia tak menolak kehadiran. Sekarang Dinda mulai ragu. Apakah dia bisa menaklukkan kedua anak itu."Benarkah adik Mbak Dinda berkuliah di Australia?" tanya Laras mulai tertarik dengan topik pembicaraan mereka."Iya, Dek Laras! Kalau tak percaya, Mbak bisa menunjukkan buktinya. Tapi sayang sekali, Mbak tak membawa hp. Jadi kapan- kapan mainlah ke rumah, akan Mbak Dinda tunjukkan semua! Bahkan kita bisa bervideo call bersama, dia di sana juga kerja loh, Dek! Tapi cuma bagian kasir di minimarket dua puluh empat jam seperti itu," jelas Dinda dia antusias, karena Laras sudah mulai tertarik dengan obrolan mereka."Cowok atau cewek, Mbak?" tanya Laras."Cewek, Dek! Sama usianya dengan kalian," sahut Dinda."Sebenarnya ada yang ingin kuliah di luar negeri, Mbak! Mungkin dia malu, yang jelas juga itu bukan aku,
Read more