Di lantai satu, masih tampak kalem. Marvin mengerling ke sekitaran, dan yang dilihatnya semuanya meja biliar, tidak tampak seperti casino.Seperti biasanya, suara musik disko dan edm berdentum-dentum di penjuru ruangan. Asap rokok mengepul seperti sedang berada di atas awan. Botol-botol minuman berkaparan di atas meja.Inilah surga bagi para penikmat dunia.Namun, Marvin bukan tipe pria yang hobi lari dari masalah. Ya, karena sebagian besar orang datang ke tempat hiburan karena ingin lepas dari masalah hidup yang berat, hanya saja mereka keliru, masalah itu hanya menghilang sesaat, tapi belum teratasi dengan cara mabuk dan hepi-hepi.Dan yang lebih lucu lagi adalah mereka menjadikan tempat judi sebagai sarana untuk mengais rezeki. Mereka berpikir bahwa mereka bisa hidup dari perputaran uang 50:50. Dengan harapan dan peluang seperti itu, mereka menggantungkan nasib pada tiang kehidupan yang sesat.Jika kalah, mereka menjual barang di rumah, menggadaikan sesuatu, dan berhutang sana sini.
Read more