Marvin memasang kaca mata hitamnya dan mendekat ke Franky dan Wesley. “Stik yang patah dan kekacauan yang terjadi silakan masukkan ke dalam bill,” ujarnya sangat dingin.
Kemudin Marvin menghampiri Dhea yang tengah tertunduk ketakutan. “Baiklah, kau boleh menemaniku,” ucapnya dengan hangat.Franky dan Wesley saling tatap.Barusan tadi Wesley ditelepon oleh pihak R27 Enterprise, bukan membicarakan soal saham empat puluh persen mereka atau pun pengajuan dana lima ratus juta dollar, tapi hanya disuruh menyingkiran dua begundal tidak penting tadi.Franky selaku kepala casino pun lama mengawasi Marvin Rock. “Siapa pria itu?” gumamnya penasaran.Keluarga Morgan selama ini masih bergantung dari dana investasi R27 Enterprise dan malah ingin menambah. Jika R27 Enterprise menyuruh membunuh dua pria tadi, tentu Keluarga Morgan mau melakukannya.Wesley menyandarkan punggungnya di sofa lobi seraya memperhatikan gerak-gerik Marvin Rock. SelamaDhea sangat syok. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya. Dengan terbata dia berkata, “Kau tidak bercanda, kan?”Marvin memasukkan kembali ponselnya. Dia tersenyum hangat dan membalas, “Aku serius dan tidak bohong. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit nanti.”Dhea menutupi wajahnya dan tidak sanggup berkata apa apa. Derai air matanya tak berhenti mengalir. Selama berhari hari dia sabar dan terus berusaha, namun semua upayanya tidak menuai hasil. Namun hari ini ceritanya lain, dia bertemu seorang pria tampan yang sangat dermawan. Pria itu memberikan dana seratus ribu dollar secara cuma cuma.“Hari ini kau terakhir bekerja di sini, Dhea. Nanti akan aku kasih kau modal, lalu silakan kau membangun usaha kecil.”Marvin berani mengambil tindakan seperti itu bukan tanpa alasan. Sebab, dia melihat ketulusan yang ada pada diri Dhea. Selain itu, dia tidak tega menyaksikan keterpurukan yang dialami wanita malang ini.Janda anak satu dan s
Dhea menyenggolnya. “Tuan Marvin, All in-nya sangat besar. Mending Tuan main lebih sabar. Biar aku tunjukkan meja yang bagus.”Si pirang makin congkak. “Selingkuhanmu pun berani bilang begitu. Haha. Kau memang payah, pria asing. Kami semua baru kali ini melihatmu berada di sini. Sudah dibilang, kau salah meja. Mending cari meja lain saja.”Chip 4M itu bertahan berjam-jam lamanya karena mereka berempat main dengan sangat safe. Si pirang sengaja All in hanya untuk menyingkirkan Marvin. Selain itu, si pirang ingin memanfaatkan Marvin saja.Sudah sering ditemukan orang kaya yang banyak bawa duit ke sini, lalu dipeloroti oleh para player epic. Marvin ini, dari tampang tampangnya ya seperti orang kaya yang hanya mengantarkan uangnya. Istilah kasarnya, penjudi polos yang gampang dikecengi.Mereka pikir, Marvin hanyalah orang kaya bodoh yang tidak bakal lama lagi bakal jadi pecundang. “Kasihan pacarmu itu!”“Mending duitnya kasih ke dia
Ruang VIP ini tertutup. Namun, orang lain bisa menonton mereka dari luar karena dinding ruangan ini adalah kaca transparan. Orang yang bisa menonton dari dalam hanya segelintir saja. Kali ini, orang yang berada di dalam ruangan hanya Marvin Rock, Ivey Negreanu, Franky Morgan, dan satu dealer wanita.Ivey Negreanu merupakan player profesional. Karena kepiawaiannya dalam bermain poker, Morgan Casino mempekerjakannya. Dia hanya ditugaskan untuk mengalahkan para player yang punya duit banyak.Dan untuk duit 40M, tentu duit yang sangat besar jumlahnya. Biasanya, kemenangan yang didapatkan oleh Ivey Negreanu akan dibagi juga untuk Morgan Casino. Sudah satu minggu ini tidak ada penantang buat Ivey Negreanu karena semuanya pada cemen. Namun, sekarang dia kedatangan pria asing kantoran.Ivey mendengus remeh. “Serius, kau mau main poker, atau melamar bekerja di sini ha?” Ivey sedikit tergelak begitu melihat penampilan Marvin Rock yang begitu rapi. “Oh, sebaiknya fotocopyan yang kau tinggal di
Kartu River adalah :As Keriting.Marvin Rock win, Straight!“Yes!” Marvin mengepalkan tinjunya.Marvin Rock menang total chip 80M!Semua orang kembali bersorak sorai gembira.“Kita punya jawara baru!”“Pria berkaca mata itu bisa mengahalahkan Ivey Negreanu sang master!”“Luar biasa!”Tidak bisa menerima kekalahan memalukan ini, Ivey Negreanu pun langsung meninggalkan arena pertandingan dengan wajah tertunduk. Dia menggeleng tak percaya. Di luar, dia dapat hadiah cemoohan. Namun, dia terus melangkah panjang dan langsung menenangkan diri.Franky Morgan sangat tidak percaya jagoannya bisa dikalahkan dalam waktu kurang dari satu jam. Saat ini, mereka rugi 40 million dollar. Yang benar saja? Franky mengamuk. “Siapa dirimu sebenarnya?” tanyanya menyeringai.Mendapat bentakan keras seperti itu, Marvin tetap kalem. Dia merapikan semua chip di atas meja dan berkata, “Namaku Marvin. Sudah berul
“Hentikan!” Aldous Morgan masuk ke ruangan dengan tergesa gesa. “Jangan sentuh pria ini!” Dia langsung menyingkiran lima orang penjaga. “Minggir kalian semua!” Lalu, Aldous mengatur napasnya. Dia masih tersengal sengal berkejeran dengan waktu. “Hampir saja. Kalau pria ini mati, kalian berenam akan juga mati!”Melihat kedatangan Aldous yang sangat tidak disangka sangka, Franky terperanjat kaget, dan dia menjadi sangat kaget tatkala melihat pembelaan dari kakaknya. Dia menatap heran dan berkata lirih, “Aku tidak mengerti, Kak.”Setelah menghembuskan napas lega, Aldous lalu berkata, “Bagi Keluarga Morgan, nyawa pria ini lebih berharga dari pada nyawa seratus orang di luar sana. Cepat kalian semua minta maaf!”Franky membeliak biji matanya. “Kak, tolong jelaskan dulu pada kami! Kenapa pria ini begitu kau hormati?”Aldous menjawab dengan sangat sopan, “Dia adalah Marvin Rock dari Gloriston. Jika orang sekelas Tuan Warren Harvard saja ketar ketir, bagai
Marvin Rock membawa empat koper yang berisi uang total 80 juta dollar, dikurangi sedikit.Di dalam mobil, Dhea yang sudah mengganti kostum kerjanya dari yang terbuka menjadi tertutup, sontak masih belum bisa menghilangkan rasa terkejutnya. “Tuan Marvin, mau Tuan apakan uang sebanyak ini?”Marvin Rock melajukan mobilnya menuju RSU Gloriston. Sembari mengemudi, dia membalas, “Aku tidak akan memakan uang haram ini. Aku akan sumbangkan semuanya buat pembangunan jalan, jembatan, dan kepentingan umum lainnya.Dhea menelan ludahnya terang-terangan. “Hm? Tuan tidak mengambil sepeser pun uang ini?” Dhea tidak bisa untuk tidak kaget. “Delapan puluh juta dollar?”Ketika itu juga langsung bertebaran berbagai macam imajinasi liar di dalam kepala mungil wanita itu. Jika Marvin tidak peduli dengan uang sebanyak itu, jadi berapa jumlah duit yang ada di rekeningnya? Berapa jumlah aset dan properti miliknya?Dhea tak lepas dari tadi memandangi empat koper
“Aku Dr. Arshavin. Silakan apa yang ingin kau keluhkan.”Marvin kembali duduk. “Aku tidak begitu paham peraturan di rumah sakit ini. Namun, kita saat ini bicara tentang etika dan kemanusiaan. Anak wanita ini sangat sekarat, jika tidak dioperasi, anaknya bisa mati. Dia bilang anaknya sudah dua puluh hari hanya dirawat biasa.”Arshavin sekilas melirik wanita itu. “Ya, aku tahu, nama anaknya Chyndy. Karena biayanya terlalu besar dan Bu Dhea juga tidak punya asuransi dan kartu berobat, maka pihak rumah sakit hanya bisa memberikan keringanan dengan rawat biasa.”“Administrasi yang kalian bicarakan?” sentak Marvin emosi. “Jika pasien membayar ke rumah sakit milik negara ini sebesar satu juta dollar, apa gaji yang kalian terima bakal bertambah? Dan jika pasien membayar sepuluh sen, apakah gajian kalian bakal berkurang?”Arshavin masih tenang. “Kami paham maksud Tuan. Begini, kami hanya mematuhi peraturan yang dibuat oleh pihak rumah sakit dan aturan ini
Sang direktur rumah sakit pun akhirnya harus turun karena desakan dari banyak petugas. Dia didampingi oleh kepala security.Selama menjabat sebagai direktur selama empat tahun terakhir, baru kali ini Lambert bicara langsung. “Siapa namamu, Tuan?”“Marvin Rock!” Dia pun berdiri dan menghadapkan wajahnya ke arah direktur. “Anda harus bertanggung jawab atas nyawa yang hilang itu!” sentak Marvin to the point.Lambert terbelalak. “Marvin Rock?” sahutnya tak percaya. “Kami tidak tahu bahwa Bu Dhea merupakan keluarga Anda, Tuan Rock.”Karena merupakan orang besar, Lambert tahu kabar soal Marvin di berita berbagai media. Nama Marvin Rock cukup harum akhir akhir ini, namun bagi sebagian orang saja.“Dhea bukan keluarga dan kerabat saya, Tuan. Lagi pula, apa hubungannya jika bahkan saya suaminya Dhea? Apa lantas pihak rumah sakit akan segera mengembalikan nyawa anak itu?” Marvin menggertakkan gerahamnya saking emosinya.Lambert yang tidak