Di kediaman keluarga Rock, malam yang tenang.Marvin menyeruput kopinya lagi, lalu berkata kepada Varez, “Kau tetap pria paling berprestasi pada saat itu. Kau nomor satu, Kawan!”Varez membuang pandangannya dan mengawasi pepohonan dari balkon ini. “Nilai studi tidak berguna jika kita tidak punya skill, pengalaman, dan uang. Aku hanya pekerja SPBU, dan mentok di kepala shift. Aku tidak bisa diandalkan.”Dengan kecil hati Varez bahkan sampai menyesali semua masa studinya. Dia pikir, percuma sekolah bertahun-tahun namun ujung-ujungnya hanya pekerja SPBU. Apa yang dia pelajari selama ini hanya sia-sia.Cukup banyak alasan kenapa Varez tidak sesukses teman teman seangkatannya, selain karena dia tidak punya uang dan orang dalam. Meskipun sangat cerdas, Varez tidak punya skill olah kata yang bagus. Dia memang hafal di luar kepala perkara teori dan rumus, tetapi ketika berhadapan dengan orang besar, dia akan kikuk dan gugup.Jika disuruh bicara d
Read more