Home / Pernikahan / Istri Tersembunyi CEO Kejam / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Tersembunyi CEO Kejam: Chapter 41 - Chapter 50

115 Chapters

41. Kemarahan Abel

Leon tak melepaskan genggaman tangan Abel sampai mereka masuk ke dalam rumah. "Aku mau ke kamar mandi dulu, kamu duluan aja ke meja makannya," ucap Abel. Leon mengangguk, ia yang tadinya akan duduk di meja makan urung saat mendengar percakapan seseorang di dapur. Dahi Leon berkerut saat melihat Kakeknya bersama dengan pembantu baru yang sangat mencurigakan menurutnya. "Kapan kau sudahi semua ini, jika Leon tahu yang sebenarnya dia justru akan semakin membencimu!" Leon melangkah mendekat, apa maksud dari ucapan kakeknya barusan. "Apa yang kalian sembunyikan dariku?" Kakek Abi dan juga Marshanda cukup terkejut melihat kedatangan Leon yang tiba-tiba, terlebih saat pria itu mendengar percakapan mereka. "Leon, sejak kapan kamu kembali?" tanya Kakek Abi berusaha mengalihkan pembicaraan, sedangkan Marshanda menunduk tak ingin Leon mencurigainya. "Apa yang kalian bicarakan?" tekan Leon, matanya menatap tajam ke arah pembantu baru itu, sejak pertama kali bertemu Leon memang merasa ada ya
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

42. Terbongkar

Abel terdiam memikirkan ucapan Bi Ami barusan kebohongan besar apa yang Bi Ami maksudkan. Saat Abel bertanya dia hanya memberikan senyuman lalu pergi. Abel menghela napas panjang semenjak datang ke dalam kehidupan Leon hidupnya memang menjadi sangat rumit. "Sayang," bisik Leon lirih. Ia memeluk tubuh Abel dari belakang mengecup pipinya singkat. "Masih marah sama aku? Mau sampai kapan, hm? Aku kangen sama istri aku," ucap Leon dengan suara beratnya. Ia cukup lelah seharian ini, tenaganya terkuras habis tidak hanya masalah kantor rumah pun menjadi masalah untuknya. Leon masih menyelidiki siapa sebenarnya pembantu baru itu. Dia tidak bisa bertindak gegabah karena Abel sangat menyayangi pembantu itu. Abel berbalik menatap lekat ke arah Leon, ia mengulas senyum tipis mengusap pipi Leon lembut. "Maaf, kamu dari mana aja jam segini baru pulang? Aku pikir kamu nggak akan pulang," ucap Abel melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 1 malam. "Kamu nungguin aku?" Abel mengangguk, dia meman
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

43 Perempuan Gila

Pagi sekali Abel sudah terbangun, menyadari jika suaminya sedang tidak dalam kondisi baik. Abel ingin membuatkan sarapan khusus untuknya. Abel ingin sedikit membantu Leon untuk menghibur dirinya. Abel turun ke dapur melihat Bi Ami yang sudah berkutat dengan alat dapur. "Selamat pagi, Bi." sapa Abel dengan senyuman manisnya. "Pagi, Nona Abel. Tumben pagi-pagi udah ke dapur, Non Abel butuh sesuatu? Bibi bisa buatkan," ucapnya. Abel menggeleng dengan senyum yang tidak luntur dari bibirnya. "Abel emang sengaja pagi-pagi ke dapur karena pagi ini Abel pingin masak sarapan buat Leon, Bi." ucapnya, ia terlihat sangat bersemangat membuat Marshanda tersenyum getir. Abel terlihat sangat mencintai putranya, jika Leon benar-benar hanya ingin mempermainkan perasaan Abel. Akan sehancur apa dia nantinya, di satu sisi Marshanda sangat bahagia karena Abel sudah mencintai Leon. Namun, di sisi lain ia merasa sangat takut jika apa yang Leon katakan semalam memang benar jika Abel hanyalah umpan untuk me
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

44. Twins

"Siapa sih, ganggu!" kesal Leon, gagal sudah rencananya untuk mandi bersama dengan Abel. Ia segera turun mencari keberadaan Kakeknya yang tidak juga ia temukan. Abel pun sedari tadi mengekor di belakang suaminya, mereka melihat di luar cukup ramai. Keduanya pun segera bergegas ke sana, kedua mata Leon membulat saat melihat kedatangan perempuan yang tak asing di matanya. "Astaga, pangeranku!" teriaknya, perempuan itu lalu berlari dan menghambur memeluk tubuh Leon erat. Abel bahkan sampai mundur karena terdorong, ia cukup heran saat melihat perempuan cantik dengan wajah blesteran Inggris nampak memeluk suaminya dengan erat. Kakek Abi bahkan tidak melarangnya Leon justru terlihat senang sampai mengacak rambutnya gemas. "Gadis nakal, masih ingat pulang kau, hah!" ucap Leon tak habis pikir. Perempuan itu lantas melepaskan pelukannya menatap kesal ke arah kakeknya. "Kak, lihat pria tua itu mengatai aku perempuan gila tadi. Bukankah itu sangat kejam, dia memanggil cucunya sendiri seperti
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

45. Santapan Maki

Leon segera ke luar setelah melihat istrinya telah tertidur pulas. Ia sempat memberikan kecupan singkat pada dahi Abel. Leon membuka pintu kamarnya dan di sana sudah ada David yang menunggu cukup lama. "Siap, Tuan muda!" Leon mengangguk, ia sudah paham dengan kode yang David berikan. Leon segera menutup pintu kamarnya, masuk ke ruang kerjanya. Tepat di perpustakaannya Leon menekan sebuah pin di antara buku-buku tersebut. Lalu tak lama sebuah pintu besar terbuka di antara buku-buku yang tertata itu. Leon memasuki ruangan yang sangat gelap. Ia mengulas senyum miring saat melihat seseorang sudah menunggu di sana. "Nyonya Angel," sapa Leon dengan senyuman mematikan. Angel langsung mundur, ia terlihat sangat ketakutan. "A-apa yang ingin kau lakukan! Mundur." Leon tersenyum miring melipat kedua tangannya di dada. "Katakan semuanya dengan jujur dan aku akan melepaskanmu dari sini. Tapi jika sampai aku mengetahui jika kau berbohong aku tidak segan untuk membunuhmu!" ucap Leon datar. Ang
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

46. Syarat

"Kamu mau kemana, Sayang?" Abel menghampiri Leon melihat jam dinding yang baru menunjukkan pukul lima pagi. Ia bahkan baru terbangun sedangkan Leon ia sudah siap dengan baju kantornya. Leon tersenyum kikuk, "kamu udah bangun? Aku ada rapat penting di Bandung jadi harus berangkat pagi-pagi." Abel mengangkat satu alisnya heran. "Kok kamu nggak ngomong sama aku? Main pergi gitu aja," sindir Abel. Leon tersenyum tipis menyadari istrinya yang mulai ngambek. "Sini, aku cuma nggak mau ganggu tidur kamu sayang. Lagian sekarang kan ada Liona kamu jadi nggak perlu sendirian lagi nggak akan kesepian lagi!" ucap Leon sembari memberikan usapan lembut pada kepala Abel. "Tapi kan aku maunya sama kamu!" tekan Abel. Leon tersenyum jahil. "Yakin? Ngode nih biar aku ngajak kamu?" kekehnya. Abel tersenyum lebar menatap lekat ke arah Leon. "Emang kamu nggak ada niatan mau ngajak aku?" Leon menggeleng, tidak mungkin ia membawa Abel dalam misinya. Leon tidak ingin membahayakan nyawa istrinya. "Lain k
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

47. Diusir

Liona terlihat senang saat David mengajaknya berkeliling di taman hiburan. Dia seakan kembali menjadi anak kecil, menikmati setiap wahana yang ia naiki. Berbeda dengan David yang wajahnya tetap saja datar sesekali mengecek ponselnya. "Puas?" Liona mengangguk dengan semangat, sangking antusiasnya ia sampai menggandeng tangan David. "Ayo pulang, bentar gue laper mampir ke restoran dulu yuk!" Ajaknya sembari tersenyum kikuk. David mengangguk dia tidak segera jalan menatap tangan Liona yang melingkar pada lengannya. Melihat itu buru-buru Liona melepasnya. Wajahnya memerah karena malu dia berjalan lebih dulu sedangkan David yang melihatnya menggelengkan kepalanya pelan. Liona masuk ke dalam mobil melihat jam, sudah waktunya Abel pulang. "Vid, kakak ipar gue udah pulang nih. Jemput dulu baru kita makan bareng!" ucap Liona. David mengangguk, selama perjalanan keduanya tidak bersuara. Liona yang sudah kelelahan menyandarkan kepalanya pada head restrain. Sembari mendengarkan alunan musik,
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

48. Pacar

"Astaga gue lupa!" Liona langsung berlari ke kamar mandi setelah melihat sudah hampir pukul tujuh dan dia baru saja terbangun. Ia hampir melupakan janjinya terhadap David. Dengan kecepatan kilat ia membuka paper bag pemberian David yang berisi gaun hitam yang sangat indah. Liona sempat terpukau, ia buru-buru memakainya menatap pantulan dirinya di cermin yang terlihat sangat cantik. Material satin berkualitas tinggi menjatuh dari bahu dengan anggun, memeluk tubuhnya dengan sempurna sebelum melambai perlahan ke lantai. Bagian belakang gaun ini memiliki potongan rendah yang menambah sentuhan kecantikan.Warna hitam yang dalam menciptakan kontras indah dengan kulitnya yang bercahaya. Detail bordir berkilauan yang menjalar sepanjang gaun, memberikan kilauan misterius saat Liona bergerak. Gaun itu juga memiliki belahan tinggi yang menampilkan sebagian kaki jenjang Liona, menambah kesan anggun dan menggoda.Kombinasi gaun hitam yang anggun dan kecantikan Liona menciptakan penampilan yang su
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

49. Cemburunya Leon

"Dia pacar sewaan kamu?" David tersenyum miring mendengar ucapan papanya barusan. "Dia adik Leon dan dia sungguh kekasihku, papa masih tidak percaya? Masih ingin menjodohkanku dengan wanita itu? Apa aku barang yang bisa papa tukarkan hanya untuk sebuah bisnis?""David!" Sentak Smith, tangannya mengepal menahan amarah. David diam menatap lekat ke arah papanya. "Aku hanya akan menikah dengan perempuan yang aku cintai dan papa tidak akan pernah bisa menghalangi itu. Aku datang hanya untuk merayakan ulang tahun mama tidak untuk mencari masalah dengan Papa." David lantas pergi meninggalkan papanya. Percuma, keduanya bertemu dan saling bicara pun tidak akan memberikan jalan kedamaian. Yang ada keduanya kembali berseteru, perbedaan pemikiran antara David dan Smith membuat hubungan keduanya tidak pernah akur. David tersenyum melihat Liona yang tengah berbincang dengan mamanya. "Sayang, udah malam ayo kita pulang. Ma, David harus pulang sekarang!" Isabel nampak tak senang mendengarnya, ia
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

50. Hamil?

Tatapan mata Leon menajam, matanya terus memperhatikan setiap pergerakan Marshanda yang tengah membuatkan sarapan untuk mereka semua. Abel sendiri yang baru datang langsung menuju dapur untuk membantu Marshanda memasak. Namun, baru masuk ke dalam dapur Abel langsung mual-mual. Hoek hoekIa berlari ke arah westafel memuntahkan isi perutnya. Leon yang melihat itu tentu saja panik, segera menghampiri istrinya yang tengah mual-mual itu. Leon memijit tengkuk Abel pelan, pagi tadi Abel masih baik-baik saja bahkan saat turun barusan. Namun, setelah masuk ke dalam dapur ia langsung mual. "Are you okay, Baby?" Abel menggelengkan kepalanya pelan ia menyenderkan kepalanya pada dada Leon saat tubuhnya mulai terasa lemas. Wajah Abel bahkan seketika pucat. "Kenapa, By? Kamu jangan buat aku takut, ada yang sakit? Mau ke rumah sakit sekarang?" Abel menggeleng. Bi Ami pun langsung mendekat menghampiri Abel yang tubuhnya sudah terlihat lemas. "Non, apa Anda baik-baik saja?" tanya Bi Ami sembari men
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status