"T-tuan Leon." Tuan Abra terlihat sangat terkejut melihat kedatangan Leon, dia buru-buru mendorong wanita itu agar pergi dari ruangannya. Namun, dengan cepat Leon menahannya. "Tetap di tempatmu, selangkah kau berani bergerak hancur hidupmu!" ancam Leon. Matanya menajam, rahangnya mengeras, terlihat jika Leon teramat sangat marah saat ini. Pria tidak bertanggung jawab yang makan gaji buta darinya, berani sekali dia bermain-main dengan Leon. "Apa hukuman yang pantas untuk Anda terima, Tuan Abra yang terhormat? Anda bahkan berani bermain api di belakang Nyonya Martha!" sinis Leon. Dia paling benci dengan perselingkuhan, terlebih istri dari Tuan Abra sudah dia anggap sebagai ibunya sendiri. Tuan Abra seketika berlutut di hadapan Leon menyentuh kaki Leon memohon ampunan. "Maafkan saya Tuan Leon, maafkan saya. Dia yang menggoda saya terlebih dulu!" ucap Tuan Abra menuduh perempuan itu. "Enak aja, bapak duluan yang mulai, bapak bilang kalau saya bisa muasin bapak. Bapak mau naikin jabata
Last Updated : 2023-08-25 Read more