All Chapters of Putra Hartawan dari Rahim Perawan: Chapter 71 - Chapter 80

185 Chapters

Kembali ke Rumah

Selama satu minggu Aina berada di rumah kedua orang tuanya. Selama itu pula Fatan selalu berangkat dan pulang kerja dari sana. Mereka sangat menikmati hidup di rumah orang tua Aina yang bernuansa religius. Selama itu pula Fatan lebih banyak belajar agama sehingga kini ia lebih rajin beribadah dibanding sebelumnya. Seperti sore ini, Fatan sudah rapi dengan sarung dan baju Koko warna putih serta peci di kepala. Tak lupa sajadah yang tersampir di pundak menambah ketampanan pria itu semakin terpancar. "Kanapa kamu menatapku seperti itu, hem?" tanya Fatan pada sang istri yang tidak berkedip menatap suaminya.Perlahan-lahan Aina mulai mengagumi suaminya yang kian hari kian terlihat memesona di matanya. Tak hanya semakin rajin beribadah, pria itu juga terlihat lebih manusiawi dibanding sebelumnya yang sangat miskin ekspresi. "Eh, nggak papa, kok!" jawab Aina kikuk. Fatan tersenyum. Lalu mendekati sang istri yang menunduk karena ketahuan mengagumi suami sendiri. "Apa aku terlihat tampan
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

Tak Kuharapkan Lagi

"Mau apa lagi kamu ke sini? Kuharap kamu tidak lupa dengan statusmu sekarang," ucap Fatan dingin. Lelaki itu langsung masuk ke dalam ruangan melewati Sarah yang berdiri menunggu dirinya."Mas, aku ke sini hanya untuk mengucapkan bela sungkawa, Mas." Sarah setengah berteriak untuk mencari perhatian Fatan.Benar saja, Fatan langsung berhenti dan menoleh padanya. Matanya memicing mendengar apa yang diucapkan oleh Sarah barusan."Apa katamu?" tanya Fatan memastikan apa yang dia dengar. "Iya, Mas aku ke sini karena ingin mengucap bela sungkawa atas hilangnya istrimu. Mungkin dia memang tidak benar-benar mencintaimu makanya memilih pergi dari hidupmu," lanjut Sarah. Wanita itu terlalu fokus menyampaikan informasi yang sebenarnya justru telah membuka salah satu kejahatannya tanpa sadar sehingga tidak tahu ekspresi Fatan yang mulai berubah semakin dingin. "Menarik," batin Fatan. Lelaki itu tidak tahu apa maksud dari ucapan Sarah sebenarnya. Namun tidak ada salahnya dia mendengar sampai s
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Kejutan dari Rangga

Fatan berdiri lalu keluar diikuti oleh asistennya. Mereka menuju Grand Safir Resto untuk bertemu klien. Mendadak langkah Fatan terhenti ketika melihat orang yang duduk di meja yang telah mereka reservasi. Senyum miring tercetak jelas di bibir pria yang tengah menunggunya. Pria yang saat ini akan menjalin kerjasama dengan dirinya. Tak disangka jika perusahaan yang akan menerima pasokan bahan baku darinya adalah perusahaan milik pria yang membuatnya cemburu setiap melihatnya. "Selamat siang Pak Fatan," sapa Danis sembari berdiri menyambut kedatangan Fatan. Pria itu terus menerus menebarkan senyum seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka. Danis benar-benar pandai bermain ekspresi. Berbanding terbalik dengan Fatan yang terlihat dingin. "Saya tidak menyangka kita bisa bertemu lagi dalam satu hubungan kerja," ucap Danis.Andai Fatan tahu kalau perusahaan yang menyuplai pasokan bahan baku dalam jumlah banyak itu adalah perusahaan milik orang tua Danis, mungkin dia akan berpikir ula
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Baju Cople

Aina meletakkan paperbag yang diberikan suamiya lalu membantu menyiapkan baju ganti untuk sang suami. Wanita itu begitu cekatan dalam menyiapkan segala sesuatu untuk suaminya. Dia benar-benar totalitas menjadi seorang istri dan ibu rumah tangga. Satu lagi kelebih Aina yang tidak dimiliki oleh Sarah."Kenapa nggak dibuka, Sayang?" tanya Fatan yang masih diam memandang kesibukan sang istri untuk melayani dirinya. Dalam hati Fatan sudah sangat berharap Aina membuka hadiah darinya lalu melihat binar bahagia di mata bulatnya."Sebentar, Mas. Ini nyiapin bajumu dulu." Aina lalu masuk ke kamar mandi untuk mengisi bathtub dengan air dan sabun aroma terapi kesukaan Fatan. Lalu setelah terisi ia keluar kembali."Airnya sudah siap, Mas!" ucap Aina sembari mendekati Fatan yang duduk di sofa dengan jas masih melekat dan sepatu yang belum dilepas juga. "Kenapa hadiahnya nggak dibuka dulu?" ganya Fatan gemas karena Aina seolah tak peduli dengan hadiah yang ia berikan. Padahal Aina sengaja menunda
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Famyli Time

Usai menjemput Bintang dari sekolah, Fatan meminta pada sang istri untuk bersiap. Mereka memakai baju cople yang dibeli Fatan sehingga terlihat sangat serasi. Kapan berdiri di depan cermin dengan Aina berada di sampingnya. Pasangan pengantin baru itu tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin yang terlihat sangat serasi. "Kita belum punya foto keluarga selain di acara pernikahan, bagaimana kalau kita ambil foto dulu?" tawar Fatan. Aina mengangguk pasrah apapun yang diminta oleh suaminya dia mengikuti saja. Akhirnya pasangan suami istri itu keluar dari kamar dan bertemu dengan bintang yang juga keluar dari kamarnya memakai baju koko yang sama dengan mereka."Masya Allah ganteng banget anak Papa sama Mama. Sudah siap jalan?" tanya Fatan. Bintang menatap tap penampilan kedua orang tuanya lalu bergantian pada dirinya yang ternyata sama. Bocah itu mendekati kedua orang tuanya dengan bola mata berbinar-binar bahagia. "Wah baju kita samaan!" seru Bintang. Bocah itu lalu menyusup di t
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more

Siasat

Ijal menjambak rambutnya kasar sampai tiba-tiba ponselnya menjerit-jerit minta diangkat. Wajah pria itu langsung pias melihat nama yang tertera di layar utama ponselnya."Mati aku!" gumam Ijal sembari menepuk keningnya sendiri. "Bagaimana ini pasti Bos sangat marah padaku!" lanjutnya.Hingga beberapa detik berlalu ponsel milik Angel masih dibiarkan meraung-raung meminta untuk diangkat. Lelaki itu bimbang antara mengangkat panggilan itu atau membiarkannya saja. Bisa diapakan jika ia menerima panggilan itu pasti bosnya akan sangat marah karena mengetahui ternyata istri dari mantan suaminya masih hidup dan bahkan mereka kini hidup berbahagia. Namun jika tidak ia terima bosnya pasti akan lebih marah lagi dan kepercayaannya pada dirinya akan hilang.Lagi makan buah simalakama diangkat dia mati tidak pun dia akan mati. Akhirnya dengan menguatkan tekad lelaki itu menggeser tombol telepon hijau ke atas sehingga suara menggelegar dari seberang sana langsung memenuhi indra pendengarannya."Dasa
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Trauma

Malam hari satu keluarga Abi Hanif pergi ke acara Amal yayasan. Rencana semula api Hanif akan datang bersama istrinya saja kini akhirnya membawa serta anak menantu serta cucunya. Mereka berangkat menggunakan mobil Fathan yang lebih besar. Suara celoteh riang Bintang menemani perjalanan mereka ke acara yayasan malam ini. Sesekali Abi Hanif dan Oma Widuri menimpali. Sedangkan Fatan dan Aina di kursi depan hanya tersenyum mendengarnya.Tak butuh waktu lama untuk sampai di tempat acara. Kedatangan ketua yayasan bersama keluarga menjadi pusat perhatian semua undangan yang hadir. Mereka tahu kalau menantu Abi Hanif adalah orang terkaya yang menguasai kerajaan bisnis di negeri ini. Namun baru kali ini mereka melihat dengan mata kepala sendiri jika kabar yang beredar itu benar.Fatan yang bisanya tampil gagah dengan jas mewah, kini tampil berbeda dengan baju Koko senada dengan yang dikenakan istri dan anaknya. Ketampanan dan pesona pria itu makin terpancar malam ini. Apalagi ternyata tanpa s
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Siasat 2

"Siapa orang yang menghubungi Mas Fatan pagi-pagi begini?" gumam Aina heran. Pasalnya tidak ada nama di pesan itu. Sepertinya nomor baru. Namun bukan hal itu yang membuat Aina terheran-heran melainkan isi dari pesan tersebut yang membuat wanita dengan satu anak itu mematung di tempat.Tak berselang lama suara pintu terbuka Aina terkesiap. Fathan berjalan ke arahnya dengan tatapan memicing. Selama ini dia tidak pernah mengira kalau sang istri berani membuka ponselnya karena benda itu adalah benda pribadi yang sudah ia kunci dan tidak boleh dibuka oleh sembarang orang sekalipun itu istrinya sendiri."Apa yang kamu lakukan dengan HP-ku, Aina?" tanya Fatan dingin.Dengan tangan gemetar wanita itu menyodorkan HP milik suaminya. Semula Fathan mengira sang istri bisa membuka ponselnya yang sudah terkunci namun nyatanya iya salah sangka. Hp-nya masih dalam posisi terkunci seperti semula."Ta-tadi ada pesan masuk," lirih Aina dengan suara bergetar. Dadanya masih bergemuruh mengingat setiap k
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Sekretaris Baru

"Marvel kau cari sekretaris baru untuk membantumu! Karena kita harus menangani proyek besar maka butuh sekretaris baru agar kerja kita tidak terlalu berat!" ucap Fatan."Baik, Tuan akan saya buka lowongan untuk itu!" jawab Marvel. Asisten yang sudah bekerja sebagai asisten Fatan selama bertahun-tahun itu langsung membuka lowongan sekretaris untuk bosnya. Selama ini sang atasan tidak pernah mau diberikan sekretaris dengan alasan sudah memiliki Marvel sebagai asistennya.Namun karena banyaknya pekerjaan dan proyek-proyek baru yang harus ditangani dengan cepat akhirnya lelaki yang memiliki jabatan tertinggi di perusahaan itu meminta untuk dicarikan sekretaris baru. Selama tiga hari Marvel membuka lowongan sekretaris. Selama itu pula sudah puluhan yang mendaftar. Namun yang lolos secara administratif tinggal tersisa sekitar 25 orang saja. Hari ini Marvel melakukan tes tulis yang langsung dilanjut tes wawancara.Fathan sendiri tidak mau terlibat untuk pemilihan sekretaris itu Karena Dia
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Surprise

Nina menatap layar ponselnya. Waktu sudah menunjukkan jam 12.00 kurang artinya sebentar lagi waktunya istirahat. Ia segera membereskan pekerjaannya dan menoleh ke arah pintu. Sepertinya tidak ada tanda-tanda Marvel akan kembali ke ruangannya dalam waktu dekat mengingat sebentar lagi sudah akan istirahat.Seolah senyum tersungging di bibir Nina. Wanita itu berdiri lalu berjalan menuju pintu kaca sembari mengintip keluar. Dengan langkah mengendap-endap wanita itu membuka pintu seperti seorang maling. Siapapun pasti akan curiga dengan sikapnya yang seperti itu."Nina, apa yang kamu lakukan?" Suara bariton yang selalu terdengar dingin di telinganya selama beberapa jam ini membuat gerakan Nina terhenti.Mendadak bulu kuduknya berdiri membayangkan apa yang akan dikatakan oleh pria tersebut. Perlahan dia menolehkan kepalanya ke belakang. Mencoba memasang senyum terbaiknya agar tidak membuat lelaki itu curiga."Pak Marvel? Sa-saya mau ke toilet, Pak! Iya, ke toilet," jawab Nina gagap. Sebuah
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status