All Chapters of Putra Hartawan dari Rahim Perawan: Chapter 81 - Chapter 90

185 Chapters

Mendatangi Aina

Marvel baru saja hendak berbalik saat tiba-tiba pintu terbuka menampilkan bosnya dengan sang istri. Terlihat penampilan bosnya yang berbeda dengan sebelumnya. Wajah terlihat lebih segar dan berseri-seri dan kemeja yang sudah berganti. Pikiran Marvel langsung traveling ke mana-mana. Ia tahu kalau semenjak menikah dengan Aina bosnya menjadi lebih manusiawi. Pengaruh angin dalam kehidupan bosnya memang sangat besar. Dia tahu selama beberapa jam barusan telah terjadi sesuatu yang membuat atasannya itu menjadi murah senyum."Kamu yakin nggak mau diantar sopir?" tanya Fathan sekali lagi. Lelaki itu sudah mirip seperti emak-emak sekarang. Berulang kali bertanya pada masalah yang sama. Berulang kali pula ia memberi wejangan pada sang istri untuk langsung pulang dan tidak mampir ke mana-mana. "Nggak, Maaas. Aku bawa mobil sendiri. Lagian nggak nyaman aku kalau berdua sama sopir aja," jawab Aina sembari memutar bola matanya yang bulat. Marvel sampai tak tahu harus berbuat apa menyaksikan pe
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Dia Hanya Masa Lalu

Fathan bersiap untuk pulang setelah berjibaku dengan tumpukan berkas yang melelahkan. Pria itu sudah tak sabar ingin bertemu dengan istri dan buah hatinya. Sebenarnya ia ingin pulang tepat waktu tapi karena banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga terpaksa dia mengambil lembur hingga jam 8 malam.Setelah mematikan komputer pria itu memakai kembali jasnya yang sudah tersampir di sandaran kursi. Lalu menenteng tas kerjanya dan mematikan lampu kemudian keluar ruangan. Persamaan dengan itu Marvel dan sekretaris baru keluar juga dari ruangan. Tentu saja Marvel tahu kalau bosnya pulang saat ini karena sebelumnya sang Bos sudah memberitahu.Nina tersenyum lalu mengangguk sopan pada Fathan yang tidak meliriknya sama sekali. Mereka berjalan bertiga menuju ke arah lift yang sama dengan Fathan berada di depan. Nina terus memandangi punggung kokoh Fatan tanpa berkedip hingga ketika Fathan berhenti di depan kepalanya membentur punggung kokoh tersebut."Maafkan saya, Tuan!" ucap Ni
last updateLast Updated : 2023-09-01
Read more

Jangan Terkecoh

"Nanti siang mau dimasakin apa, Mas?" tanya Aina sebelum mencium punggung tangan suaminya. Lelaki itu sudah berdiri di depan mobil dan Aina mengantar sampai di depan. Fathan mengulas senyum lalu berkata, "garang asem ayam kampung sama tempe goreng tanpa tepung aja. Jangan lupa sambel tomatnya juga." Aina mengangguk. Senang sekali suamiya mau mengatakan keinginannya. Kebetulan dia ada perlu juga untuk membeli sesuatu. Jadi sekalian nanti dia belanja bahan-bahannya dulu. "Aku izin ke supermarket ya, Mas. Mau beli sesuatu sekalian beli bahan masakannya," ucap Aina. "Kenapa tidak meminta bibik aja?" Fathan sebenarnya tidak rela kalau sang istri pergi keluar sendirian. Selain karena takut terjadi sesuatu padanya, ia juga khawatir ada pria lain yang mendekatinya. Padahal zaman sekarang sangat jarang ada pria yang tertarik pada wanita bercadar. Mereka lebih suka wanita yang seksi dan berani, bukan seperti Aina yang selalu menjaga diri."Tidak boleh, ya? Padahal aku perginya sama Laura,"
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more

Pengganggu

Di hadapan Laura dan Aina berdiri sosok wanita dengan jeans ketat yang dipadu kemeja press body. Tidak ada kerudung yang melekat di kepalanya seperti yang diceritakan oleh Kak Aina barusan. Ya dialah Sarah yang entah sejak kapan sudah berada di sana.Laura memindai tubuh Sarah dari ujung kepala hingga ujung kaki. Begitupun Aina melakukan hal yang sama. Pasalnya kemarin saat mendatangi rumahnya wanita ini menutup aurat dengan gamis dan kerudung pashmina. Baru saja mereka membicarakan wanita ini tiba-tiba saja dia datang seperti dipanggil.Dalam hati Aina membenarkan ucapan Laura yang mengatakan kalau wanita ini tidak benar-benar berubah."Kamu lihat kan apa kataku?" bisik Laura."Kok malah bengong sih boleh ikut gabung?" Sarah menginterupsi mereka.Tanpa menunggu persetujuan wanita itu langsung menggeser kursi dan ikut bergabung dengan dua sahabat itu. Sarah bersikap seakrab dengan menebar senyum kepalasuan meski ia melihat ketidaknyamanan dari dua wanita di hadapannya."Kebetulan bang
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Percayalah Padaku

"Sa-sayang! Ka-kamu sudah datang?" ucap Fathan gagap. Wajahnya tampak pias melihat sorot mata Aina yang sendu.Sekali lagi ayunan menarik nafas dalam-dalam untuk mengisi rongga paru-parunya agar tidak terasa sesak. Matanya menyorot tajam pada wanita yang kini berdiri tegap di depan meja suaminya. Kalau dia tidak salah lihat wanita ini adalah sekretaris suaminya yang kemarin sempat bertemu juga."Kamu keluarlah dari sini! Bukankah sudah saya bilang dari awal kamu tidak boleh masuk ke ruangan ini?" Fathan memerintahkan wanita yang menjabat sebagai sekretaris baru itu dengan ucapan dingin. Tatapan mata Fathan ke arah Nina yang membuat wanita itu serasa dihujani oleh ribuan anak panah. Dia tahu bosnya tidak suka melihatnya berada di sini bahkan dalam surat perjanjian sudah dikatakan kalau dirinya tidak boleh memasuki ruangan ini. Namun karena rasa penasaran dan kebetulan ada alasan untuk masuk ke ruangan ini akhirnya Nina memaksa untuk menemui bosnya walaupun akhirnya mendapatkan perlak
last updateLast Updated : 2023-09-03
Read more

Sensitif

Fatan menyugar rambutnya kasar. Inilah alasan dia tak mengizinkan sekretaris wanita masuk ruangannya. Kebanyakan karyawan wanita yang berhubungan dengannya pasti memiliki tujuan pribadi. Suka modus dan menganggu hidupnya. Fatan bukan tak tahu kalau niat mereka adalah untuk menggodanya.Sejak awal dia sudah menjaga interaksi itu dengan membuat aturan yang mengikat dalam kontrak kerja. Namun sepertinya Nina bukan wanita sembarangan. Dia berani melanggar kontrak, artinya dia sudah menyiapkan diri. "Marvel, kamu di mana? Kenapa kamu biarkan perempuan itu masuk ruangan saya?" Fatan menatap pintu berharap istrinya segera kembali. Namun hingga ia selesai menghubungi Marvel wanita yang ia cintai belum juga kembali.Fathan melihat tas Aina yang masih teronggok di sofa, juga ponsel yang tergeletak di meja. Artinya wanita itu belum pulang. Ia menghembuskan nafas kasar untuk membuang perasaan kalut yang meraja.Sementara itu Aina keluar dari ruangan suaminya untuk mencari pantry. Wanita itu ingi
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Belum Siap

Aina memilih untuk diam. Putri tunggal Abi Hanif itu masih belum siap untuk menceritakan masalah ini pada suaminya lantaran tak ingin membuat lelaki itu khawatir. Sungguh, sebenarnya Aina sangat tersiksa ketika mertuanya menanyakan tentang kehamilan. Pun saat ssanv suami menyinggung masalah yang sama. Bayang-bayang masa lalu akan selalu menghantui dan itu membuat Aina merasa cemas berlebihan. Tak hanya sampai di situ, dia akan semakin gemetar setiap kali membayangkan hamil. "Sayang, kamu nggak papa?" Tiba-tiba Fatan sudah duduk di samping Aina. Wanita itu tidak menyadari sejak kapan sang suami duduk di sampingnya. "Eh, eng ... nggak papa kok, Mas. Sudah selesai kerjaannya?" tanya Aina mengalihkan pembicaraan. Jujur Aina masih belum siap untuk membahas soal kehamilan. Aina bahkan diam-diam menggunakan kontrasepsi agar tidak hamil. "Kamu yakin nggak papa? Atau kamu tunggu aja di kamar sambil tiduran. Nanti kalau sudah selesai Mas bangunin." Fatan menatap mata sang istri tanpa berke
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Pertemuan Tak Diinginkan

Fatan mendengkus kesal mendengar suara yang ia kenal. Bahkan dia tak mau menatap wajah orang itu sama sekali. Aina tahu suaminya nggak nyaman bertemu mantan istrinya, sehingga ia berinisiatif untuk mengajak sang suami pergi. "Maaf ya, Mbak Sarah kami pergi dulu. Selamat bersenang-senang," ucap Aina ramah.Sarah menghentakkan kakinya ke pasir dengan wajah memerah. Tatapannya menghunus tajam ke punggung pasangan suami istri itu. Namun bukan Sarah namanya kalau menyerah begitu saja. Tujuan dia kemari adalah untuk mengganggu pasangan itu.Sarah berlari mengejar Fatan dan Aina. Tak peduli dengan tatapan mata sebagian pengunjung yang mengenalinya. Beberapa berbisik-bisik membicarakan dirinya dan itu masih ia dengar dengan jelas."Eh, boleh ikut gabung nggak? Kebetulan aku nggak ada teman di sini. Nggak masalah dong jalan bersama. Bukankah rame-rame lebih menyenangkan?" Sarah tanpa tahu malu menyejajari pasangan suami istri itu.Fatan hanya meliriknya sekilas lalu merapatkan badannya ke ara
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Sarah Mulai Berulah

Sarah tidak akan menyerah. Wanita itu masih mempunyai banyak cara untuk mengusik hubungan Aina dan Fatan. Ia akan menggunakan cara apa pun demi mencapai tujuannya. Ia tersenyum sinis lalu meninggalkan mantan suami dan istri barunya."Silakan nikmati waktu kalian sekarang sebelum aku pisahin kalian," gumam Sarah dengan senyum licik.Hari berikutnya, Sarah kembali berulah. Wanita itu mulai menyusun rencana untuk mendapatkan cinta mantan suaminya lagi. Sebenarnya bukan benar-benar untuk mendapatkan cinta Fatan, pasalnya dia adalah wanita bebas yang suka berpetualang. Lebih tepatnya dia ingin mendapatkan fasilitas dari Fatan lagi. Berkat Fatan dia menjadi sukses. Berkat Fatan pula dia menjadi populer di dunia modeling. Pria itu tidak pelit untuk urusan harta dan selalu memberikan apapun yang dia minta. Karenanya dia tak ingin kehilangan sumber tambang emasnya begitu saja.Tentunya Sarah tidak beraksi sendirian. Ada seseorang yang membantu dirinya mengganggu Fatan. Dia ingin menggunakan t
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more

Gagal

Nina saat ini tengah memantau ruangan Fathan. Sekretaris baru itu sudah tidak sabar ingin mengetahui hasil dari rencananya. Sesekali ia berlari menuju ke pintu kaca mengintip suasana luar. Ia juga takut tiba-tiba Marvel masuk dan membuatnya ketehuan lagi. "Kira-kira makanannya udah dimakan belum, ya?" gumam Nina mulai gelisah. Wanita itu tak tenang hingga pekerjaannya pun masih belum disentuh.Nina terus melihat ke arah pintu ruangan Fatan. Selama waktu istirahat, Nina menatap pintu tersebut dan menanti Fatan keluar dari sana."Kenapa nggak ada tanda-tanda apa pun sih dari ruangan Tuan Fatan? Tuan Fatan juga nggak keluar," gerutu Nina. "Makanannya udah dihabisin belum, sih?"Wanita itu menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Sebentar lagi, waktu istirahat makan siang akan usai. Jika Fatan tidak keluar untuk menyatap makan siang di tempat lain, seharusnya Fatan sudah memakan makanan yang diletakkan oleh Nina."Apa yang sebenarnya terjadi di dalam? Apa Tuan Fatan udah m
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
DMCA.com Protection Status