"CK, tetap saja kamu berbohong, Mentari!" protes Dewi. "Kamu bilang ini antara hidup dan mati. Macam mau perang saja kita!" Mentari mengulum senyum. Ada setitik rasa bersalah telah memanfaatkan mereka demi untuk menghindari Revan. Tapi mau bagaimana lagi, Mentari tak bisa atau lebih tepatnya tak berani pulang karena takut dengan kedatangan Revan ke rumahnya. Entah apapun yang akan dibicarakan pria itu dengan keluarganya, Mentari tetap harus waspada."Emangnya kita nggak jadi makan bakso?" tanya Mentari pura-pura terkejut."Jadi!" jawab mereka kompak."Nah, berarti aku nggak bohong. Makan itu 'kan soal perut. Kaitannya antara hidup dan mati, kan? Soalnya kalau orang nggak makan pasti mati," jawab Mentari sambil nyengir. Rame-rame teman-teman Mentari mencubit dirinya. Ada yang mengenai lengan, punggung, pundak dan ada pula yang sengaja mencubit pipinya."Astaghfirullah, kalian kejam sekali sih? Ini namanya penganiayaan! Kalian mainnya keroyokan!" protes Mentari mencibir. ***Pukul 05.
Last Updated : 2023-11-18 Read more