“Apa kau ... sungguh berpikir aku seperti itu, Glenn?”Glenn terkekeh rendah menertawakan Rebecca yang bersusah paya berbicara. “Kau mau mengatakan itu tidak benar untuk terlihat suci? Lalu aku begitu hina karena menuduhmu, begitu?”“Rebecca ...” Glenn mengerang sinis, pun cengkraman tangannya memaksa Rebecca untuk mendongak ke wajahnya. “Aku sudah memperingatkanmu untuk menjauhi dokter sialan itu, tapi kau malah keras kepala. Kau masih mencintai dia? Kau bahagia setelah berbaikan dengan dia? Sikapmu ini sangat menjijikkan!”Rebecca gemetar, bukan hanya tubuh dan wajahnya yang tersakiti tetapi seluruh jiwanya gemetar oleh kalimat-kalimat Glenn yang menghina dirinya sampai ke tulang-tulang. Begitu amat sangat menyakitkan.Wanita cantik itu pernah disakiti, dihina dan dikhianti oleh orang-orang di sekitarnya. Tetapi entah mengapa penghinaan yang Glenn lakukan begitu menyakiti jiwa, sampai ke ulu hati terasa sangat nyeri.Di titik puncak kesakitan itu tiba-tiba saja Rebecca merasa lelah.
Read more