Hamiz menyipitkan mata, sejak dirinya selesai dari kamar kecil, ia melihat istrinya tak henti-henti memegang ponsel dengan raut cemas. Mereka berdua tengah melakukan fitting, karena gaun yang dipinta Hamiz juga Alana sudah selesai hari ini. Akan tetapi, yang dilihat Hamiz justru Alana yang tidak semringah. Alana duduk di sofa bulat yang berada di tengah ruangan menghadap cermin besar, masih mengenakan gaun. Hamiz mendekat, mengambil ponsel istrinya, dan melayangkan tatapan sulit diartikan. Yang jelas, ada rasa kesal di sana.“Sayang, bisa minta tolong nggak biar kita fokus dulu? Aku udah ngeluangin waktu, pulang kantor lebih cepat buat fitting,“ kata Hamiz. Tangan kanannya mengacungkan ponsel.“Tapi... Niko,“ sahut Alana. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan Niko sekarang. Masih ingat jelas, di saat terpuruknya hanya ada Niko di sampingnya. Bahkan rumah yang ada di desa adalah rumah Niko yang ia beli dengan harga di bawah pasaran- bahkan sebelum itu saja, Niko bilang untuk tidak pe
Last Updated : 2023-10-01 Read more