Share

57.

Seorang lelaki termenung di danau sembari sesekali melempar batu. Rahangnya mengeras, sorot matanya tajam. Beberapa kali ia mengusap air mata yang jatuh. Pohon Angsana yang menjadi saksi bagaimana perihnya seseorang dalam bertaruh hidup ke kematian membuatnya menjerit hingga menimbulkan gema yang panjang.

Lelaki itu menutupi wajah. Bayangan tawa dan sorot mata penuh kasih tetap tak mau enyah dari kepala. Rasa rindu, kesal, dendam, bercampur menjadi satu. Orang yang selama ini membantunya hingga sebesar sekarang, telah tiada dengan cara sangat mengenaskan dan yang sangat membuatnya terpukul ialah, ia curiga dengan ayah kandungnya.

Suara ranting terdengar. Niko menoleh ke belakang, ternyata Sandra. Hari mulai petang, akan tetapi gadis itu dengan berani ke tempat ini. Sandra mengusap punggung Niko, tidak keberatan jika bahunya dipakai untuk bersandar oleh lelaki itu. Ia paham, hati Niko sesakit apa.

"Nggak pa-pa," ucap Sandra.

Gadis itu mengarahkan kepala Niko agar bersandar di pundakn
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status