Home / Urban / Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua: Chapter 61 - Chapter 70

102 Chapters

Bab 61. Malam Panas

Sudah pukul dua malam. Ramon baru saja kembali ke area kediamannya. Usai turun dari dalam mobil bertarif itu, kerutan dahi Ramon tercetak sempurna saat mendapati mobil asing terpatri di depan rumahnya. Ramon menatap sekeliling, bingung. Apa seseorang datang berkunjung? Siapa gerangan yang datang di waktu seperti ini? Dia bertanya-tanya dalam benak. “Tidak ada yang ingin kudapatkan lebih dari itu, Amira. Baiklah jika kau tidak percaya tentang aku yang ingin masuk ke Intext, tapi tolong percaya padaku untuk hal ini. Aku benar-benar tidak ingin kembali ke Indonesia dalam jangka waktu dekat ini. Aku masih betah di sini. Aku masih ingin belajar banyak di sini. Tolong aku... satu kali ini saja. Aku mohon.”Ramon mendengar dan menyaksikan bagaimana nada kalimat itu tertutur dari lisan Kevin. Laki-laki yang sempat beradu jotos dengannya kemarin, ternyata si empunya mobil di luar. Terlihat Kevin sedang duduk di sofa dengan Amira di depannya. Mereka sedang membahas sesuatu yang belum Ramon pa
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Bab 62. Terbang ke Indonesia

Seperti kesepakatan yang sudah disepakati. Kevin dan Amira akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk menemui orangtua Kevin. Seperti apa yang mereka bincangkan kemarin, Amira akan menjadi kekasih pura-pura untuk Kevin dengan dalilnya agar dibiarkan tetap tinggal di Amerika. Seluruh persiapan sudah di lakukan Kevin sejak pagi-pagi buta tadi. Sebenarnya tidak banyak yang harus di persiapkan hingga harus bangun pagi, hanya saja Kevin terlalu antusias untuk menyambut hari ini. Akhirnya dia dan Amira akan melakukan perjalanan yang mana hanya ada mereka berdua. Hal apa lagi yang membuat Kevin berdebar-debar selain itu?Kevin usai berbenah. Dia mematut diri di depan cermin full body di dalam kamarnya. Dia mengenakan setelan paling bagus menurut pendapatnya. Kemeja putih dengan celana bahan bertema casual. Hair stylenya mirip bak aktor Korea yang mana jidatnya terbuka. Hidung mancung juga senyum manis itu, selalu menjadi objek pertama yang menurut Kevin adalah daya pikat utamanya.Sempu
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Bab 63. Tanah Air

Amira berjalan ke depan guna menyambut kedatangan Kevin yang sudah bersiap. Bukan rencana, tapi busana keduanya benar-benar cocok untuk segi warna juga gaya. Kevin yang casual ditindih oleh Amira yang elegan. Benar-benar potret pasangan kekasih yang super sempurna. “Hai... maaf sudah menunggu lama,” ucap Kevin tepat saat jarak mereka terkikis. “Tidak juga, Kevin. Aku juga baru selesai bersiap,” balas Amira ramah. Senyuman gadis itu memang tidak ada lawannya lagi. Banyak senyum yang manis menurut orang-orang, tapi senyuman Amira ini terus saja membuat candu dan tidak akan bosan. Ramon berdehem membersihkan tenggorokan saat menyadari mata Kevin tidak lepas dari Amira. Hal itu kontan membuat Kevin langsung menatap Ramon yang juga menatapnya. “Ah, Pak Ramon. Maaf mengganggumu pagi-pagi seperti ini,” ujarnya basa-basi. Ramon tak berniat membalas ucapan yang dia anggap omong kosong itu. Ramon itu tidak bodoh. Mana mungkin dia tidak paham apa yang hendak di lakukan laki-laki di depannya
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

Bab 64. Bertemu orangtua Kevin

kendaraan roda empat itu begitu mulus mendarat di depan rumah mewah milik keluarga Kevin. Amira sempat berdecak kagum. Sama halnya seperti kali pertama dia bertemu dengan Ramon di kediaman yang super mewah dan megah itu. "Ayo turun. Ayah dan Ibuku sudah ada di dalam." Kevin membuat lamunan Amira menguap cepat. Buru-buru Amira mengiyakan seraya melepas sabuk pengamannya. Baru saja akan melangkah masuk ke dalam rumah megah bernuansa modern itu, sepasang manusia pun mendadak muncul dengan pintu raksasa yang dibuka. Amira sontak menghentikan langkah, pun dengan Kevin yang ikut terkesiap. Mereka berpikir akan di tunggu di dalam rumah. Rupanya di sambut tempat di ambang pintu. "Ma, Pa, bikin kaget aja. Kevin mikirnya kalian nungguin di dalam," ucap Kevin sambil cengengesan. "Mama udah nggak sabar mau ketemu sama kamu. Begitu dengar suara mobil Mama langsung nyambut." Perempuan bermata hazel itu menjawab. Begitu melihat sang putra kesayangan sudah ada di depan mata, barulah hatinya yang
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Bab 65. Membahas Kerjasama

Amira melahap makan siang ala negara Indonesia yang juga di kenal dengan negara yang kaya akan rempah-rempah. Sebuah makanan yang cukup ringan juga terkesan asing di lidahnya yang memang sudah lama tidak pulang. Juga kenyataan bahwa Amira tidak ingat apakah dia dulu pernah memakan makanan ini atau tidak. “Amira, ceritakan tentang kamu. Misal tentang keluarga atau apa,” ucap Selena, menginterupsi hening yang sempat memajang udara. Amira seketika saja mengangkat wajahnya menatap Selena, lalu menoleh pada Kevin yang memang duduk di sebelahnya. Kevin hanya tersenyum lebar sambil mengangguk. “Ah... saya yatim piatu, Bu,” jawabnya, seadanya. Bukan tipuan, itu kenyataan. Bukan ingin membuat kebohongan baru, Amira memang tidak punya siapa-siapa lagi. Sontak saja Selena dan Mark saling menatap dengan wajah yang sedikit merasa bersalah. Perempuan dengan anak satu itu pun buru-buru mengatupkan bibirnya, merasa resah kalau Amira jadi risi. Dia juga tidak ingin membuat momen ini menjadi biru.
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 66. LDR

Akhirnya pembahasan tentang perusahaan pun terhenti. Kevin sengaja mendeja. Mana bisa dia terus-terusan memberikan ruang utnuk Amira hanya untuk membuatnya terluka. Kevin tidak jahat, hanya saja dia egois. Kevin itu juga tidak ingin mmebuat siapa pun terluka, hanya saja dia terlalu menuhankan perasaannya hingga dia lupa telah menoreh perlahan luka pada hati seseorang.Amira segera mengikuti apa yang hendak di rencanakan hari ini. Agenda yang dia tidak tahu . Kevin yang paling tahu semuanya sebab dialah dalangnya. Tidak ada hal yang penting yang hendak di beritahu oleh orangtuanya, hal itu juga yang membuat Mark dan Selena saling melempar pandangan. Mereka menduga-duga hal apa yang sedang terjadi antara anaknya juga calon menantunya ini.“Oh iya, Mama hampir lupa,” sahut Selena, yang akhirnya mengikuti. “Cepat selesaikan makan siang kalian dan ikut Mama sama Papa, ya? Kita ke Mettartech dulu. Mama sudha berjanji pada rekan-rekan akan mengenalkan Kevin juga calonnya kepada mereka.”Amir
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Bab 67. Mettatech

Kevin meremas kuat setir mobil yang ada di hadapannya. Mendengar serta melihat reaksi Amira yang sedang beradu dialog-yang dia yakini itu Ramon— membuatnya ingin menghancurkan isi dunia. Apalagi saat Amira terlihat bahagia, seolah-olah Kevin tidak punya hal apa pun untuk membuat Amira juga mengulas senyum yang sama.Selang beberapa menit, Amira kembali berjalan ke arahnya. Dari dalam mobil jarak sekitar empat meter, Kevin menatap kedatangan Amira. Sebisa mungkin Kevin meredahkah kemarahan yang tersirat di dua bola matanya. Seketika saja binar kecewa itu berganti jadi raut biasa.“Maaf membuatmu menunggu, Kevin. Tadi ada masalah sedikit,” ucap Amira setelah dia berhasil masuk ke dalam mobil. “Tidak masalah, Amira. Santai saja, jangan terlalu buru-buru. Kita juga baru sampai, ‘kan?” sahut Kevin. Saat Amira akan menatapnya saat itu juga Kevin membuang wajah ke arah jalanan.“Apa kau tidak suka?” tanya Amira, yang entah kenapa membuat Kevin menyesal mengatakan hal tadi. Ucapannya tadi m
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Bab 68. Ada Apa Dengan Mettatech?

Keduanya akhirnya sampai di tujuan. Ruangan pertemuan yang sudah dirancang sebaik mungkin. Semua rekan-rekan yang cukup berpengaruh untuk Intext sudah duduk di posisi masing-masing. Begitu Amira ikut masuk dan membungkus diri di dalam ruangan dingin–ruangan penuh mesin pendingin, dia benar-benar di buat berdebar sendiri. Gugup yang sudah hilang tadi, mendadak timbul kembali memberikan efek basah pada telapak tangan juga kaki. Apalagi saat semua mata tertuju padanya, seolah memang dialah yang menjadi objek yang ditunggu-tunggu kehadirannya. “Selamat siang,” sapa Amira dengan tambahan tubuh menunduk bentuk hormat. “Selamat siang,” timpa Kevin yang juga ikut membungkuk kecil. Selena segera bangun dari duduknya, siap memperkenalkan sang calon menantu. Begitu sumringahnya wajah yang kental dengan negara Asia itu terbentuk. Benar-benar ikut bangga terhadap pencapaian sang putra yang sudah membawa seonggok daging utuh yang begitu cantik kepada mereka. “Halo semua... seperti yang saya k
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Bab 69. Rencana Kevin

“Kau benar-benar laki-laki licik. Bagaimana bisa ada manusia kotor sepertimu ini bisa hidup?” Sepasang sudut bibir itu tertarik membentuk senyum kecil. Laki-laki yang baru saja menerima serangan ucapan sarkas Riko. Siapa lagi kalau bukan Ramon. Laki-laki ‘licik’ yang terus saja mengangkat kepalanya meski kerikil mulai menghalangi langkahnya. “Jadilah manusia yang bijak, bukan hanya licik. Kau itu salah mengartikannya,” tangkas Ramon, membalas.Mata Riko tak akan bebas dari sorot nan tajam. Dia terus saja menghujani Ramon dengan tatapan tajam seolah ingin sekali menerkam. Karena kelalaian Riko kemarin, kini memberikan keuntungan pada Ramon. Riko memberikan sejumlah biaya untuk membantu Intext sesuai kesepakatan. Meski pada awalnya Riko hanya berniat mengolok-olok Ramon, namun akhirnya Riko sendirilah yang terjebak. Dialah yang kalah dalam perang yang dia buat. Dia harus merelakan sejumlah uangnya agar namanya tidak dibawa-bawa apalagi dalam tuntutan yang berwajib. Akan sangat melel
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Bab 70. Selena Dan Amira

Farah tidak langsung menjawab. Telinganya masih saja terngiang ucapan Ramon tadi. Hingga dering singkat itu kembali menginterupsi. [Jangan hanya diam saja. Aku benar-benar tidak bisa merelakan Amira lagi padanya. Aku tahu juga, sebenarnya kau itu masih mencintai Ramon kan?] Sepasang manik mata legam itu mengeja semua kalimat yang Kevin tuliskan. Hingga berdenyut juga dada Farah, kala membaca kalimat terakhir. Masih mencintai Ramon? Apakah karena ini dia tidak bisa berlaku lebih jauh terhadap Ramon?“Di mana kau?” Farah membalas. [Di Indonesia. Rumahku.]“Kau membawa Amira?”[Iya. Aku memberinya penawaran kemarin.]Farah mengerutkan dahinya. Kenapa dia baru tahu kalau Amira dan Kevin sedang berada di Indonesia. Dan apakah Amira ingat kalau dia itu berasal dari negara itu? Penasaran, Farah akhirnya menekan tombol panggil. Segera benda pipih itu melekat di daun telinganya. “Kenapa kau baru mengatakan sekarang kalau kau dan Amira sedang berada di Indonesia?” cerca Farah begitu pangg
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status