Beranda / Urban / Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua / Bab 68. Ada Apa Dengan Mettatech?

Share

Bab 68. Ada Apa Dengan Mettatech?

Penulis: C_heline
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-29 11:43:09

Keduanya akhirnya sampai di tujuan. Ruangan pertemuan yang sudah dirancang sebaik mungkin. Semua rekan-rekan yang cukup berpengaruh untuk Intext sudah duduk di posisi masing-masing. Begitu Amira ikut masuk dan membungkus diri di dalam ruangan dingin–ruangan penuh mesin pendingin, dia benar-benar di buat berdebar sendiri.

Gugup yang sudah hilang tadi, mendadak timbul kembali memberikan efek basah pada telapak tangan juga kaki. Apalagi saat semua mata tertuju padanya, seolah memang dialah yang menjadi objek yang ditunggu-tunggu kehadirannya.

“Selamat siang,” sapa Amira dengan tambahan tubuh menunduk bentuk hormat.

“Selamat siang,” timpa Kevin yang juga ikut membungkuk kecil.

Selena segera bangun dari duduknya, siap memperkenalkan sang calon menantu. Begitu sumringahnya wajah yang kental dengan negara Asia itu terbentuk. Benar-benar ikut bangga terhadap pencapaian sang putra yang sudah membawa seonggok daging utuh yang begitu cantik kepada mereka.

“Halo semua... seperti yang saya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 69. Rencana Kevin

    “Kau benar-benar laki-laki licik. Bagaimana bisa ada manusia kotor sepertimu ini bisa hidup?” Sepasang sudut bibir itu tertarik membentuk senyum kecil. Laki-laki yang baru saja menerima serangan ucapan sarkas Riko. Siapa lagi kalau bukan Ramon. Laki-laki ‘licik’ yang terus saja mengangkat kepalanya meski kerikil mulai menghalangi langkahnya. “Jadilah manusia yang bijak, bukan hanya licik. Kau itu salah mengartikannya,” tangkas Ramon, membalas.Mata Riko tak akan bebas dari sorot nan tajam. Dia terus saja menghujani Ramon dengan tatapan tajam seolah ingin sekali menerkam. Karena kelalaian Riko kemarin, kini memberikan keuntungan pada Ramon. Riko memberikan sejumlah biaya untuk membantu Intext sesuai kesepakatan. Meski pada awalnya Riko hanya berniat mengolok-olok Ramon, namun akhirnya Riko sendirilah yang terjebak. Dialah yang kalah dalam perang yang dia buat. Dia harus merelakan sejumlah uangnya agar namanya tidak dibawa-bawa apalagi dalam tuntutan yang berwajib. Akan sangat melel

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 70. Selena Dan Amira

    Farah tidak langsung menjawab. Telinganya masih saja terngiang ucapan Ramon tadi. Hingga dering singkat itu kembali menginterupsi. [Jangan hanya diam saja. Aku benar-benar tidak bisa merelakan Amira lagi padanya. Aku tahu juga, sebenarnya kau itu masih mencintai Ramon kan?] Sepasang manik mata legam itu mengeja semua kalimat yang Kevin tuliskan. Hingga berdenyut juga dada Farah, kala membaca kalimat terakhir. Masih mencintai Ramon? Apakah karena ini dia tidak bisa berlaku lebih jauh terhadap Ramon?“Di mana kau?” Farah membalas. [Di Indonesia. Rumahku.]“Kau membawa Amira?”[Iya. Aku memberinya penawaran kemarin.]Farah mengerutkan dahinya. Kenapa dia baru tahu kalau Amira dan Kevin sedang berada di Indonesia. Dan apakah Amira ingat kalau dia itu berasal dari negara itu? Penasaran, Farah akhirnya menekan tombol panggil. Segera benda pipih itu melekat di daun telinganya. “Kenapa kau baru mengatakan sekarang kalau kau dan Amira sedang berada di Indonesia?” cerca Farah begitu pangg

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-02
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 71. Kebahagiaan Kevin

    Pertemuan itu akhirnya usai. Perbincangan semakin hangat ketika mereka tahu kalau Amira adalah utusan Intext. Dua tahun lalu, Dired di percaya oleh Ramon untuk membuka cabang Intext di Indonesia. Sebenarnya waktu itu Ramon hanya coba-coba saja. Dia tidak terlalu excited mengenai Indonesia. Entah kenapa, dia berpikir kalau di Indonesia tidak terlalu untung jika memulai bisnis yang sekarang ini dia geluti. Namun, keberadaan Dired, sang putra tunggal, memberikan Ramon sebuah ‘kelinci percobaan’ yang mana Dired di perintahkan untuk membuka cabang di sana. Awalnya Dired juga menolak. Sama halnya dengan Ramon, Dired juga tidak terlalu ambil atensi mengenai Indonesia. Tapi apa boleh buat? Ayahnya menitahkannya. Mana bisa Dired menolak meski ingin. Mengagungkan sang ayah adalah bentuk rasa hormat. Dengan menuruti segala perintahnya juga bagian dari rasa hormat. Itulah Dired yang di kenal banyak orang. Begitu tunduk dan patuh hanya pada sang ayah. Usut punya usut. Seperti kata pepatah, ‘man

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 73. Ramon Berkhianat

    Amira memilih untuk menginap di hotel. Selain ingin menyendiri atas semua berita yang dia dapatkan sebelumnya, dia juga ingin mempunyai waktu luang dan minimnya ‘gangguan’ untuk berbincang dengan Ramon. Satu hari penuh dia tidak mendengar suara laki-laki itu. Rindu juga rasanya. Ingin berdebat dengan es yang akan mencair jika terkena gombalan kecil.Amira merebahkan tubuh di atas ranjang usai membersihkan diri juga memakai skincare routine. Ponselnya sudah ada dalam genggaman. Menyadari waktu sudah malam akan waktu yang pas untuk menghubungi Ramon karena di Amerika saat ini matahari baru mulai memuncak. Pasti pria itu masih membenamkan diri di dalam selimutnya! Amira yakin itu. Jelas saja. Sudah dua kali dia menghubungi kontak Ramon namun belum juga dapat jawaban. Amira jadi geram. Awalnya posisi tubuh itu di tidurkan kini berubah duduk bersandar di kepala ranjang. Amira mencoba satu kali lagi. Berharap dan sangat berharap dia menerima jawaban dari panggilannya.“Oh ayolah Tuan Ram

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 74. Menangislah

    Suara ketukan pintu kamar menginterupsi pikiran Amira yang melayang-layang. Kepalanya refleks menoleh ke arah pintu cokelat di sana, lantas berjalan dengan gontai untuk melihat siapa gerangan yang mendatanginya malam-malam seperti ini. “Kevin?” gumam Amira saat punggung laki-laki itu menyapa matanya. Kevin hendak berlalu tadi, tapi kembali memutar badan saat Amira memanggilnya. “Ah... aku kira kau sudah tidur. Itu kenapa aku hendak pergi tadi,” ujarnya menjelaskan. Senyum kecil nan kikuk itu terbit.“Aku belum tidur. Ada apa? Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Amira. Laki-laki berkulit bersih itu menggeleng pelan, “Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin mengajakmu jalan-jalan saja tadi. Tapi aku rasa ini sudah terlalu malam—”“Aku ganti baju dulu. Tunggu,” potong Amira lantas meninggalkan Kevin.Kevin tidak menyangka kalau ajakannya ternyata di terima. Kevin pikir di jam saat ini Amira tidak lagi ingin keluar. Ternyata pucuk dicinta ulam pun tiba. Amira benar-benar obat bagi senyum

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-06
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 74. Kepergian Farah

    Malam setelah Ramon meninggalkan Bar Farah, perempuan itu kembali terhasut oleh ucapan Kevin. Dia menginginkan Ramon. Benar apa kata Kevin, bahwa Farah masih saja mencintai Ramon dan berniat ingin menjadi Farah yang dulu untuk laki-laki dingin yang sempat dia miliki itu.Itu kenapa Ramon kini terjebak dalam jerat Farah. Farah menyuruh anak buahnya untuk mencelakai mobil Ramon, dan inilah akhirnya. Ramon berada dalam dekapan Farah yang mana laki-laki itu mengalami kecelakaan ringan. Ramon kehilangan kesadaran dengan kepala yang terbentur pada setir mobil.**Dua jam sudah Ramon tersadar dari siksa kepedihan kepalanya yang terbentur. Dia masih menunggu siapa gerangan yang menjebaknya dan menahan diirnya di dalam ruangan yang dia tempati saat ini. Hanya ada beberapa alat medis. Lainnya kosong melompong.Tepat sekali memang apa yang Ramon tebak dalam kepalanya. Kedatangan Farah tidak lagi membuatnya kaget. Justru dia menghela napas, karena kecewa dengan tebakannya yang benar. Kenapa harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-07
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   bab 75. Ramon Menyusul Amira

    Denyut di kepalanya masih saja terasa nyeri. Seperti ada denting yang terus menyerang telinga hingga berefek sampai puncak kepala. Ramon tidak punya pilihan lain, dari pada dia kembali tidak sadarkan diri, lebih baik meminta bantuan sopir taksi untuk mengantarnya pulang. Setibanya Ramon di rumah, hal yang pertama dia lakukan adalah merambat telepon rumah. Ponselnya pasti sudah tidak ditemukan lagi. Pasti Farah sudah berbuat yang tidak-tidak pada benda pipih miliknya itu. Hanya itulah satu-satunya yang bisa Ramon pikiran. Menghubungi Amira dengan telepon rumah yang baru saja dia letakkan di daun telinga. Satu kali panggilan, Amira tekan menjawab. Ramon sudah menggerutu dalam hati. Harusnya saat seperti ini Amira langsung menjawab. Kenapa pula di abaikan? Sesibuk itulah dia? Oh iya, Amira juga berjanji akan pulang setelah tiga hari. Dan ini, sudah harus ketiga. Apa gadis itu seorang lupa jadwalnya?Sekali lagi Ramon mencoba menghubunginya. Namun, bukannya mendapati suara gadis itu ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-08
  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 76. Kedatangan Ramon ke Indonesia

    Ramon benar-benar terbang ke Indonesia hanya untuk menemui sang pujaan hati. Ramon tahu bagaimana tabiat perempuan seusia Amira ini. Apahi menjalani hubungan jarak jauh, segala sesuatu yang tidak seharusnya di debatkan, akan mengantar asumsinya untuk terus merasa was-was. Meski masih merasakan sedikit nyeri di beberapa bagian tubuhnya, tak membuat Ramon menunda keinginannya. Menunggu Amira pulang bukan lagi hal yang tepat. Hanya atau hal yang bisa membuat gadis itu kembali, yakni dengan menjemputnya walau harus berdebat sekali pun. **“Jadi bagaimana? Apa kesepakatan untuk membangun kerja sama dengan Intext akan di setujui lagi?” tanya Amira. Ini pertemuan yang di rancang oleh Selena dan Mark, sesuai janji juga kesepakatan Amira.“Aku tidak akan menolak untuk membangun kerja sama dengan Intext bahkan sebelum kalian memintanya. Hanya saja, kami belum mengenal baik siapa founder pusat Intext. Kami takut kalau sewaktu-waktu rancangan juga kinerja masing-masing orang akan berbeda,” sahu

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-09

Bab terbaru

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 101. Ending ~ Season 2

    Setelah kepergian Selena yang memberikan luka yang begitu dalam pada Amira, gadis itu pun dipaksa harus kuat menghadapi kenyataan. Pesan yang diberikan oleh Selena bukanlah pesan yang biasa. Pesan yang dikirim lewat surel tepat itu, menyatakan kalau dirinyalah yang harus terus memegang kendali Metta. Baru Amira sadari, bahwa ayah yang saat ini dia panggil sebagai ‘Ayah’ ternyata bukanlah ayah kandungnya. Mark menikahi Selena setelah Selena bercerai mati dengan suaminya dan telah mengandung Amira usia tiga bulan. Hal itulah yang membuat Amira yakin tidak akan merelakan perusahaan yang dibangun sepenuhnya oleh ibunya juga dengan bantuan mantan kekasihnya yang sudah tiada. Sesuai perjanjian kemarin, Mark memerintahkan Amira untuk mengadakan rapat. Pertemuan yang akan mengumumkan lagi pengalihan saham dari Amira pada Kevin. Amira menyetujui untuk melakukan pertemuan, namun tidak ada yang tahu kalau Amira tidak akan pernah memberikan apa yang Mark dan Kevin harapkan. Amira sempat me

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 100. Rama Punya Perasaan Lain

    “Amira tidak akan datang lagi, Pak. Anda hanya akan membuang-buang waktu berharga Anda untuk yang tidak pasti. Berhentilah menyakiti dirimu hanya karena seorang wanita. Terlalu berlebihan rasanya kekecewaan yang kau hadapi ini hanya untuk perempuan asing sepertinya,” kata Rama membujuk Ramon. Berulang kali Rama mencoba membantu Ramon bangun dari duduknya, namun tetap saja bosnya itu tidak berkutik.Ramon tetap enggan untuk memperbaiki posisinya yang duduk selonjoran tak tentu arah. Penampilan yang semula rapi dan menawan, kini berantakan penuh luka. Terlihat jelas bagaimana Ramon memendam rasa sakit yang dalam sebab kenyataan yang menimpanya. “Dia sudah berjanji tetap akan datang padaku. Lantas di mana dia sekarang? Kenapa aku tidak bisa menemuinya untuk meminta janjinya?” ucap Ramon lirih. Matanya mulai sendu menatap harap pada Rama. Sementara itu, Rama hanya bisa menahan sesak dalam dadanya seolah ikut merasakan kekecewaan yang dirasakan Ramon. “Sudahlah, Pak. Ayo bangun. Se

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 99. Kepergian Selena

    Amira gagal mengejar Rama untuk kembali membahas hal yang belum sepenuhnya paham. Panggilan dari pihak Rumah sakit membuatnya memilih untuk menunda kembali hati yang telah kalut. Kakinya menjauh berjalan berlawan arah dengan keberadaan Ramon. Selena dikabarkan mengalami masa kritis. Penyakit yang sudah dia derita sejak dulu ternyata sudah menggerogoti. Tidak ada lagi kesempatan untuk pengobatan sebab waktu yang singkat juga racun yang menempel sudah terlalu banyak.Amira tiba dengan napas yang terengh engah. Matanya membulat ketika medapati wajah sang ayah juga Kevin yang sudah memucat. Belum lagi keadaan kedua lakilaki itu yang berantakan dengan mata sembab. Apa yang Amira pikirkan? Kenapa dia justru ikiut merasakan hal yang sama bahkan sebelum dia tahu apa yang terjadi.“Ayah, bagaimana keadaan Mama? Dia baik baik saja, bukan?” tanya Amira lirih.Mark dan Kevin menatap secara bersamaan. Berbeda dengan Kevin yang masih menatap Amira dengan tatapan sendu seolah ingin melepaskan kesed

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 98. Berakhir

    Amira menggeleng beberapa kali, mencoba meyakinkan kalau semuanya ini tidaklah benar. Hitungan detik setelah kepergian Rama, Amira segera bangun dari duduknya dan menatap lamat pada pahatan wajah Kevin yang kali ini enggan untuk menatapnya. “Kau berbohong padaku, Kevin. Kau curang!” tegasnya, bergetar. “Amira, hentikan! Nada suaramu tidak pantas menyebut Kevin seperti itu. Kau itu calon istrinya. Bersikap sebagaimana layaknya!” tegur Mark justru geram. Tatapan tajam penuh kekecewaan pada dua bola mata Amira berpindah pada sang ayah. Matanya memanas dan tak tahan untuk tak menjatuhkan air mata. Dadanya terus saja bergetar, menahan debar-debar emosi yang hendak meluap. “Sejak kemarin, ah tidak, sejak dulu aku sangat menginginkan seorang ayah ada didekatku. Kupikir akan sangat menyenangkan jika itu terjadi. Tapi hari ini, semua ekspektasiku itu hancur begitu saja. Semua hal yang inginku bagi dengan ayah, tidak sesuai apa yang seharusnya. Ayahku tidaklah menginginkanku. Dia hanya pedul

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 97. Keputusan Yang Sulit

    Mark benar-benar dibuat kacau atas kejadian yang baru-baru ini terjadi. Dari masalah tentang Namina yang kembali hadir, juga tentang Kevin yang tahu bahwa dia hanyalah anak angkat, dan tidak lupa juga masalahnya dengan sang istri yang sempat tidak sependapat, hingga dilarikannya Selena ke Rumah sakit sebab riwayat penyakit yang dirinya tidak pernah ketahui. Semua hal itu sungguh memberikan efek samping yang besar pada kepalanya. Dan pagi ini, kala dirinya akan berangkat menemui sang istri, salah satu CEO Metta datang dan mengatakan apa yang terjadi kemarin. Mendengar kabar kematian Dired sempat membuatnya tercengang, namun lebih terkejut lagi kala dia mendapati ada pihak ketiga yang tahu tentang saham di perusahaannya yang sepenuhnya memang bukan miliknya. Arghhhh! Mark berteriak frustrasi. Dia menghempaskan apa pun yang tampak di depan mata, hanya demi memenangkan segala amarah yang melanda. “Kenapa semuanya terasa memuakkan? Siapa yang sebenarnya ingin menjatuhkanku?” gumamn

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 96. Serangan Rama

    Ramon mendengar tentang keadaan buruk yang menimpa pimpinan Metta sekaligus ibu kandung Amira. Sempat berpikir untuk tidak mengikuti hatinya untuk berkunjung, namun tetap saja kepala dan hati saling bertentangan hingga dia memutuskan untuk datang sekadar memberi rasa empati. Sayangnya, niat hati ingin membangun sebuah hubungan yang baik, justru luka dalam hatinya bertambah. Tidak ada lagi luka yang lebih menyakitkan dari pada melihat sang kekasih hati sedang bercumbu dengan laki-laki lain. Amira tidak menyadari kedatangan Ramon sama sekali. Yang ada dalam benak Amira hanyalah bagaimana cara mengakhiri semua ini dan kembali pada Ramon. Dalam kecupan yang dilayangkan dan sempat dibalas olehnya tersemat penyesalan juga rasa benci untuk diri sendiri. Amira semakin mengutuk dirinya karena sudah berpaling dari Ramon. Amira harap ini adalah yang terakhir dan tidak akan ada yang kedua dan seterusnya. Dan harapannya yang terakhir hanyalah bisa kembali bersama Ramon dalam keadaan yang baik-ba

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 95. Ciuman Kevin dan Amira

    “Menikahlah dengan Kevin. Mama tidak bisa membiarkanmu menikahi orang yang tidak Mama kenali, Namina. Mama yang membesarkan Kevin, dan Mama tahu seberapa pantas dia untukmu. Ini sudah menjadi ketentuan takdir. Mama membesarkan selemah laki-laki yang hebat untukmu untuk membalas kelalaian dulu. Mama bisa menjamin, kalau Kevinlah yang paling baik untukmu bukan orang lain!” Tangan serta kaki Amira bergetar hebat kala mendapatkan pernyataan dari sang ibu. Selena yang masih berbaring di atas brankar Rumah sakit, menjadi alasan untuk Amira tidak langsung menolak atau membantah. Dia takut kalau ibunya itu akan semakin sakit jika mendengar keputusan darinya. “Kenapa Mama justru mengkhawatirkan hal lain alih-alih diri sendiri? Lebih baik fokus saja untuk penyembuhan. Dan apa ini? Kenapa tidak ada yang tahu kalau Mama punya riwayat jantung? Apa yang salah dari sebuah kejujuran, Ma?” balas Amira sambil memegang tangan Selena. “Mama bisa mengatasi semua ini. Lagi pula, percuma juga untuk be

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 94. Kebenaran Amira

    “Kita tidak bisa diam saja, Pak. Kita harus membuat keputusan tadi malam harus pada tempat yang seharusnya. Kevin itu tidak ada hak apa pun terhadap Metta! Mau bagaimana pun juga, yang paling berhak atas Metta saat ini adalah Amira!” Sudah berulang kali Rama mengutarakan kegeramannya terhadap keputusan yang dia dengar malam itu. Rama mendesak Ramon untuk segera ambil tindakan yang memang sepantasnya untuk dilakukan. Dan apa lagi tentang hal yang dikatakan oleh Mark tentang pernikahan itu, semakin membuat darah Rama rasanya mendidih setiap detiknya. Dibalik keresahan sang sekretaris si paling setia, ada Ramon yang masih bingung harus berbuat apa. Di atas kursi meja kerjanya juga tentunya di hadapan Rama, Ramon hanya sibuk menunggu ponsel pintarnya menyala. Dia berharap ada kabar dari Amira, agar dia tahu apa yang harus dia lakukan untuk sang kekasih juga untuk kebenaran yang harus terungkap. “Pak!” panggil Rama kala ucapannya sejak tadi tak bersahut. Ramon mengangkat wajah den

  • Antara Tahta dan Cinta Ayah Mertua   Bab 93. Permintaan Pernikahan

    “Apa-apaan ini, Mark? Kenapa kau tidak memberitahuku sebelumnya tentang ini?” Mata Selena membulat lebar menatap suaminya. “Apa yang harus kukatakan padamu? Kau bahkan sudah tidak peduli lagi tentang Kevin, Selena. Kau hanya fokus pada Amira sekarang sampai kau benar-benar hilang ingatan tentang Kevin!” Suara Mark tidak kalah menggelegar. Selena menahan napas sejenak, merasa tidak habis pikir dengan jawaban suaminya. Suara lantang Mark juga sempat membuat Selena terlonjak kaget, karena kali pertama dia mendengar suaminya itu berteriak. “Jadi apa maumu sekarang? Kau benar-benar memberikan Metta pada Kevin dan bukan Namina? Apa kau gila, Mark?” ucap Selena dengan nada yang sedikit rendah. “Ya. Itu keputusan yang harusnya yang paling tepat, Selena. Kevinlah yang pantas mengambil alih Metta. Dibalik permasalahan apa pun, Kevin memang jauh lebih unggul dari Amira. Dia akan membangun lebih baik Metta kedepannya. Jangan lupa, kau yang membesarkan Kevin dan kau yang paling paham tentangny

DMCA.com Protection Status