Semua Bab Pria Pengganti di Malam Pengantinku: Bab 161 - Bab 170

203 Bab

Terlanjur Kecewa

"Aku tidak bisa, Rey ... " isak Evelyn.Reynard kembali meletakkan buku itu di raknya, sebelum memfokuskan dirinya pada w3anita itu,"Kenapa?" tanyanya."Kamu tahu betul apa jawabannya, Rey!" Evelyn paling benci kalau Reynard bersikap seolah tidak pernah terjadi sesuatu yang buruk pada Evelyn. Seolah apa yang menimpa Evelyn hanyalah musibah yang tebilang ringan, alih-alih musibah yang mengubah seluruh hidup Evelyn, dengan trauma yang terus membekas di dalam dirinya."Tidak ada yang tidak mungkin. Kita sama-sama belum menikah, Ly.""Kamu sudah bersama Dira, dan aku bersama Ken. Kita sudah tidak mungkin bisa bersatu lagi, Rey. Dan terlebih lagi, aku tidak mau menyakiti hati Ken, pria itu sudah terlalu baik padaku. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku jika tidak ada pria itu!"Meskipun saat itu Evelyn tidak memiliki Keanu, ia pun akan tetap berpikir ribuan kali untuk kembali pada Reynard. Ia tidak mau jatuh dua kali pada lubang yang sama. Apalagi jatuhnya menyebabkan
Baca selengkapnya

Ada Hati Yang Harus Dijaga

"Ya kamu benar. Aku memang sangat membencimu, teramat sangat membencimu dengan segenap hati dan jiwaku! Jadi, jangan harap aku mau tinggal bersama denganmu lagi, meski itu menjadi satu-satunya permintaan Cio!" tegas Evelyn."Meski sekarang kondisi Cio seperti itu? Kamu tega menolak keinginannya?" tanya Reynard dengan suara parau. Mau tidak mau, Evelyn kembali teringat pada sketsa wajah di buku Abercio tadi. Hanya ada wajah Evelyn, Abercio dan Reynard saja di sana. Juga gambar lainnya mengenai sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga yang sangat diidam-idamkan Abercio.Ya, selama ini Abercio sangat ingin bertemu dengan daddynya. Ingin memeliki keluarga yang utuh seperti teman-temannya. Dan sekarang setelah anak itu berhasil bertemu dengan Reynard, harapan memiliki keluarga sempurna yang terbentuk di dalam diri anak itu sepertinya semakin membesar.Namun sekali lagi Evelyn harus menegaskan, kalau tidak semudah membalik telapak tangan untuk mereka bisa bersatu. Karena sekarang ini, ada h
Baca selengkapnya

Tidak BIsa Memilih

"Kamu hanya mencintai diri kamu sendiri!" sangkal Evelyn, ia berusaha menolehkan wajahnya saat jemari Reynard mulai membelai lembut bibirnya,"Kamu salah. Aku hanya mencintai kamu seorang ... " ralat Reynard sebelum mendaratkan bibirnya di atas kelembutan bibir Evelyn.Namun tidak berlangsung lama, karena Evelyn langsung mendaratkan tamparannya di wajah Reynard, matanya menatap nyalang mata Reynard,"Aku membencimu!" geramnya sebelum mendorong Reynard dan berlari keluar dari ruang belajar Abercio.Evelyn terus mengusap bibirnya untuk menghapus jejak Reynard di sana. Ia membenci dirinya sendiri karena masih bisa terpengaruh dengan sentuhan Reynard, dengan ciuman lembut pria itu. Tubuhnya pun masih merespon dengan baik. Itulah yang sangat Evelyn khawatirkan jika berada di dekat Reynard. Ia tidak bisa mengendalikan dirinya lagi. Seolah kebencian yang selama ini ia pupuk pada pria itu tidak ada artinya sama sekali.Seharusnya seperti ucapannya pada Reynard, ia membenci pria itu. Ya, seha
Baca selengkapnya

Keputusan

"Jadi, Abercio yang merencanakan semuanya?" tanya Keanu setelah Dira selesai menjawab semua pertanyaan Keanu. Baik tentang Justin, maupun rencana Abercio untuk menyatukan kembali mommy dan daddynya."Ya, Mr. Ken. Begitu besarnya keinginan Cio untuk menyatukan kembali orangtuanya," jawab Dira.Ada sebersit rasa kasihan pada Keanu jika cinta pria itu ke Evelyn harus kandas, jika Evelyn memilih menuruti keinginan Abercio nantinya. Meski sekarang ini Dira melihat wajah Keanu sama saja seperti biasanya, tak terbaca."Apa kamu akan melepaskan Vanya jika Vanya memilih Cio dan Rey, Mr. Ken?" Meski terdengar ragu-ragu, Dira berhasil mengajukan pertanyaan itu. Karena ada jeda keheningan cukup lama di antara mereka. Dan Keanu terlihat tengah menimbang-nimbang keputusannya."Tidak akan!" jawab Keanu dengan tegas."Tapi ... ""Tidak perlu kau pikirkan masalahku dengan Lily. Cukup pikirkan saja masalah antara kau, Rey dan Justin," potong Keanu tajam."Tapi hubungan aku dengan Rey hanyalah sandiwar
Baca selengkapnya

Membatalkan Pernikahan?

"Aku tidak mau ke rumah sakit, Mom, Dad. Aku mau di sini bersama dengan kalian," pinta Abercio setelah pintu kamarnya tertutup kembali dan hanya menyisakan dirinya bertiga dengan orangtuanya."Tidak, Sayang. Kalau kamu memang tidak mau ke rumah sakit, Daddy dan Mommy tidak akan memaksamu. Tapi ingat, jika sedikit saja kami merasakan ada yang tidak beres dengan kesehatanmu, kami akan langsung membawamu ke sana, ok?" sahut Reynard, yang disambut dengan anggukan pelan Evelyn. Senyuman lembut tersungging di wajah cantik wanita itu, yang selalu berhasil membuat Reynard berhenti bernapas tiap kali melihatnya."Daddy benar, Sayang. Jika menyangkut dengan kesehatanmu, Mommy setuju dengannya," timpal Evelyn, suaranya sendiri tidak kalah lembutnya dengan senyumannya. Evelyn terlihat membenarkan posisi duduknya hingga merasa nyaman, sebelum menarik Abercio bersandar pada dadanya,"Cio, Mommy sudah melihat hasil gambarmu di ruang belajar. Kamu begitu menginginkan Mommy dan Daddy bersatu lagi ya?
Baca selengkapnya

Tidak Bisa Dipaksakan

"Tidak perlu, Sayang. Om Ken tidak membutuhkan ucapan itu. Yang sekarang Om Ken butuhkan hanyalah restu sepenuhnya dari kamu, untuk menikahi Mommy dan menjadi Daddy sambung kamu. Dengan kamu menerima keberadaan Om Ken sepenuhnya menjadi bagian dari keluarga kita saja, Mommy yakin itu sudah menjadi balasan yang sangat setimpal untuk semua kebaikan yang telah Om Ken berikan pada Momy," jawab Evelyn. Perlahan Abercio mengangkat wajahnya. Awalnya tatapannya tertuju pada Evelyn, lalu beralih menatap sendu Reynard,"Lalu, bagaimana dengan Daddy?" tanyanya."Kamu sudah yakin dengan keputusanmu, Ly?" tanya Reynard, ia menegaskan keputusan Evelyn lebih dulu, sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan Abercio barusan."Ya, dan aku harap kamu pun mengerti, Rey. Kita sudah tidak mungkin kembali bersama lagi," jawab Evelyn dengan penuh sesal, gerakan tangannya tiada hentinya mengusap lembut bahu Abercio.Merasa sudah tidak ada harapan lagi mengenai hubungannya dengan Evelyn, perhatian Reynard pun
Baca selengkapnya

Sikap Lembut Reynard

Pagi harinya, Evelyn terbangun karena hembusan napas seseorang di wajahnya yang terasa hangat. Perlahat Evelyn membuka matanya, dan napasnya pun tercekat saat wajahnya berhadapan dengan wajah Reynard, nyaris bersentuhan dengan pria itu.Evelyn pun dapat merasakan lengan Reynard yang setengah melingkar di pinggulnya, sementara tangan Reynard satunya lagi menjadi bantalan kepala Evelyn.Bagaimana bisa Evelyn dan Reynard berakhir seperti itu? Padahal seharusnya ada Abercio di antara mereka.Meski demikian, mau tidak mau Evelyn harus mengakui kalau jauh di dalam lubuk hatinya, ia merasa nyaman dengan posisi seperti itu. Rasanya begitu tepat, ia berada di dalam dekapan Reynard dan terbangun dengan pria itu yang pertama kali ia lihat.Mata Evelyn menyusuri garis wajah Reynard, wajah yang begitu dipuja-puji kaum hawa karena nyaris mendekati kesempurnaan para Dewa Yunani. Yang membuat kaum hawa juga rela menyerahkan diri pada pria itu.Dan pria itu hanya mencintai Evelyn. Setidaknya itulah pe
Baca selengkapnya

Rencana Lainnya

Dengan ragu-ragu Evelyn menekan ibu jarinya untuk membuka pintu kamar yang biasa ia tempati dulu saat masih bersama dengan Reynard. Sebelum ia menerima tawaran Reynard untuk tidur di kamar pria itu.Tatapan Evelyn menyusuri seluruh area kamar. Semua masih tetap berada di tempatnya. Tidak ada satu pun letak perabotan yang berubah, termasuk juga barang milik Evelyn. Sama halnya dengan letak barang-barang Evelyn di kamar Reynard.Mengingat ia hanya meminta waktu sebentar pada Abercio untuk mengganti pakaiannya, Evelyn bergegas ke wardrobenya. Pakaiannya pun masih tertata rapi di dalamnya sesuai dengan warnanya.Evelyn mengeluarkan stelan yang terlihat sopan, karena area sekolah yang akan ia datangi. Setelah mengganti pakaiannya, ia menuju ke kamar mandi hanya untuk membasuh wajahnya dengan asal agar terlihat sedikit lebih segar, sebelum bergegas turun ke lantai bawah."Tuan Rey menunggu anda di ruang makan, Nona." Salah satu pelayan Reynard memberitahu Evelyn saat ia baru saja menuruni s
Baca selengkapnya

Tidak Memaksakan Diri

"Ssttt ... " Reynard menekan jari telunjuknya di bibir Abercio saat anak itu terbangun karena mendengar racauan Evelyn di dalam tidurnya. Gestur tubuh Evelyn sendiri terlihat gelisah, dengan wajahnya yang sesekali terlihat meringis, seperti orang yang tengah kesakitan.Perlahan Abercio beralih menatap Reynard,"Mommy kenapa?" Pertanyaan tanpa suara Abercio, Reynard dapat dengan mudah mebaca gerakan bibir putranya. Reynard pun menjawabnya tanpa suara juga,"Mimpi buruk. Mau bertukar tempat dengan Daddy?" Abercio mengangguk pelan. Dengan sama pelannya anak itu bergerak bangun dan melangkahi Reynard yang langsung beringsut mendekati Evelyn. Sementara Abercio memperhatikan mommynya itu dari balik punggung Reynard yang membelakanginya."Sstt tenang, Sayang. Kamu sudah aman sekarang," bisik lembut Reynard sambil membawa Evelyn ke dalam pelukannya.Di luar dugaannya, Evelyn langsung balas memeluk Reynard, dan membenamkan wajahnya di dada bidang Reynard, sebelum tangisannya pecah,"Kenapa m
Baca selengkapnya

Pertama Kali

Mobil Reynard berhenti tidak jauh dari jet pribadinya. Evelyn dan Abercio sama-sama menatap pesawat yang terlihat seperti pesawat boeing pada umumnya. Hanya saja logo perusahaan Reynard yang menghiasi badan pesawat, alih-alih nama dari maskapai penerbangan nasional ataupun internasional.Para pengawal Reynard dengan sigap membukakan pintu mobil untuk mereka. Reynard turun lebih dulu sebelum menggendong Abercio, dan merangkul lengan Evelyn di sisi satunya lagi."Aku takut!" Abercio mengeratkan lingkaran tangannya di leher Reynard, lalu membenamkan wajahnya di dada Reynard. Sepertinya "Takut? Apa kamu belum pernaih naik pesawat sebelumnya?" tanya Reynard dengan kening mengkerut dalam. Tidak mendapatkan jawaban dari Abercio, Reynard beralih menatap Evelyn,"Ini kali pertama Cio naik pesawat?" "Jangankan untuk naik pesawat, untuk kebutuhan sehari-hari saja aku harus menghemat setiap rupiahnya," jawab Evelyn. "Maaf ... " ucap Reynard sambil terus melangkah ke arah pesawat pribadinya."M
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
21
DMCA.com Protection Status