Home / Romansa / Pria Pengganti di Malam Pengantinku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Pria Pengganti di Malam Pengantinku: Chapter 111 - Chapter 120

203 Chapters

Kenikmatan Pertama

Zevanya membaringkan dirinya lebih dulu di sofa itu, lalu menarik Reynard ke atas tubuhnya hingga tubuh mereka saling menempel."Nikmatilah hadiahmu, Rey. Aku ada untukmu. Luapkan semua kerinduanmu padaku." "Oh vanya ... Aku sangat mencintaimu. Aku sungguh-sungguh mencintaimu," ucap Reynard dengan penuh perasaan sebelum menyatukan tubuh mereka dalam satu kali hujaman, disusul dengan erangan kenikmatannya, "Aaahh, sudah lama sekali aku merindukan ini, Sayang.""Aargghh!" Nada memekik kesakitan. Ini adalah kali pertama untuknya, rasanya kejantanan Reynard setajam pisau, mampu merobek bagian dalam milik Nada yang belum pernah tersentuh sebelumnya. Selama ini, Ramon selalu menegaskan pada Nada untuk tidak memberikan keperawanannya pada sembarang pria. Hanya pada suami pilihan Ramon saja Nada boleh memberikannya.Dan untungnya Nada mematuhi Ramon. Karena sekarang ini, hatinya membuncah dengan penuh kebahagiaan saat memberikan mahkotanya pada Reynard, satu-satunya pria yang ia cintai.Me
Read more

Kecurigaan Marco

"Kamu lupa kalau sekarang masih hari kerja bukan weekend?" tanya Reynard dengan dongkol saat pria itu masuk ke dalam ruang kerjanya. Padahal sebelumnya, asisten pribadinya itu tidak pernah melakukan kesalahan."Tapi, Tuan Rey. Semalam anda sendiri yang menghubungi saya untuk tidak mengganggu anda selama satu bulan ini. Meskipun ada masalah besar di kantor," jelas Marco. Sikap Reynard hari ini mengundang tanda tanya besar untuknya.Saat menghubunginya tadi, Reynard langsung menyemburkan amarahnya, karena hingga jam tujuh lewat Marco belum juga kelihatan batang hidungnya. "Saya tidak segila itu, Marco! Apalagi melewatkan makan malam saya dengan Evelyn. Mungkin kau yang sedang ngelindur!""Maaf, coba cek panggilan keluar di ponsel anda, Tuan. Anda menghubungi saya sekitar jam sembilan malam."Reynard memeriksa panggilan keluarnya. Dan benar saja, terdapat nomor Marco di sana. Keningnya mengkerut dalam, sambil mencoba memancing ingatannya."Tuan, setelah kembali dari kantor, apa anda lan
Read more

Hasil Ekshumasi

"Bukankah itu mobil Ramon?" tanya Reynard saat mobilnya baru memasuki halaman luas rumah kakek Nicolai. "Ya benar, Tuan." "Ada perlu apa pria sialan itu datang ke sini? Jangan-jangan ... " Takut terjadi sesuatu pada kakek Nicolai, Reynard langsung keluar dari mobil dan berlari memasuki rumah.  "Di mana Ded Nic?" tanyanya pada anak buah pertama yang ia temui. "Sedang menerima tamu di ruang biru, Tuan. Mau saya ... " Belum selesai anak buahnya itu bicara, Reynard sudah mneghambur ke ruang biru, ia langsung membuka pintunya tanpa mengetuknya lebih dulu, "Ded!" panggilnya. Ia terdiam saat melihat kakek Nicolai duduk di kursi kebesarannya, sementara Ramon di seberangnya. "Ada apa, Rey? Kamu seperti dikejar setan saja," tanya kakek Nicolai. "Kalau begitu saya permisi dulu, Tuan Nicolai. Senang bert
Read more

Zevanya Tidak Bersalah

"Astaga, bukan. Aku hanya ingin tahu, bagaimana bisa Vanya menghujamkan pisau itu ke tubuhmu, Ded? Apa yang kalian bincangkan saat itu? Apa Ded memicu kemarahan Vanya?""Itu lebih dari satu pertanyaan, Rey," desah kakek Nicolai."Jawab saja, Ded. Aku tidak akan beranjak sebelum Ded menceritakan kebenarannya. Dan jangan pernah menyembunyikan apa pun dariku lagi!" Kakek Nicolai mendesah pelan. Ia membuat dirinya nyaman di sofanya dengan bantalan empuk untuk menompang punggung tuanya, sebelum mulai mengungkapkan semua kebenara pada cucunya itu."Ded akan ceritakan semuanya, tapi tolong, jangan dulu memotong cerita Ded sebelum Ded selesai. Apa pun yang mau kamu tanyakan, kamu boleh menanyakannya setelahnya.""Ceritakan saja, Ded. Aku akan diam layaknya patung.""Malam itu, sebelum Ded melihat video viral Vanya, Ded sudah lebih dulu mengetahui kalau Vanya lah putri Olivia yang sebenarnya."Meski kakek Nicolai melihat wajah Reynard yang tercengang, Reynard tetap diam. Namun kakek Nicolai m
Read more

Kenyataan Pahit

"Bukti apa, Ded?" tanya Reynard."Sebelumnya Ded meminta Ramon ke sini untuk menanyakan hubunganmu dengan Nada, sudah terjadi hubungan suami istri atau belum. Dan Ramon menjawab belum, kalian justru tidur di kamar yang terpisah. Lalu Ded memancingnya dengan mengatakan seandainya saja ada obat yang bisa membuat Rey benar-benar kehilangan memorinya tentang Vanya, meski hanya sesaat saja. Karena kalau memang Ramon yang membuat Vanya seperti raga tanpa jiwa, pria itu pasti memiliki apa pun yang menyebabkan Vanya seperti itu."Gerakan tangan kakek Nicolai yang sedang mengusap punggung Reynard pun terhenti, tatapannya kini tertuju pada sebuah kotak kecil di atas meja,"Dan Ramon menyerahkan itu pada Ded. Menurutnya, ketika Ded menyampurkan obat itu ke dalam minumanmu, maka apa pun yang Ded pinta padamu, kamu akan melakukannya. Ramon menegaskan pada Ded untuk tidak memberitahu siapa pun mengenai obat itu."reynard langsung meraih kotak itu dan membukanya, "Obat apa ini, Ded?" tanyanya."Bur
Read more

Jebakan

"Dosis yang Ramon berikan pada Vale sepertinya terlalu banyak, hingga menyebabkan Vale terkena serangan jantung," jelas Sean saat memberikan hasil Ekshumasi Vale. Zat adiktif yang menjadi penyebab kematian Vale, sama dengan yang ada di tubuh Reynard. Berkali-kali Marco dan Sean menahan Reynard untuk tidak menghubungi atau mendatangi Ramon, bahkan Nada sekalipun. "Mereka yang telah membunuh Vale, tapi mengambinghitamkan Vanya! Mereka juga berani memberikan obat itu pada saya dan memperdaya saya! Kenapa saya harus diam saja?" raung Reynard. "Sabar, Tuan Rey. Kalau kita langsung mendatangi mereka, maka kita tidak akan tahu siapa yang telah membantu mereka. Kita mulai memangsa dari yang terkecil, baru yang paling besar. Kita harus menghabisi mereka sampai ke akar-akarnya," bujuk Marco, sesuai permintaan kakek Nicolai tadi. Reynard kembali mengumpat kasar. Bahkan hasil DNA telah keluar, dan benar pemilik darah itu Nada yang bercampur dengan sperma Reynard. Rasanya ingin sekali ia mengir
Read more

Penyesalan

Seperti halnya di ruang kerja Reynard tadi. Marco juga memasang kamera pengintai di kamar Reynard, dua kamera langsung yang Marco pasang di sana. "Saya siaga di kamar sebelah sambil terus memonitor anda, Tuan. Jika anda butuh bantuan, panggil saya saja," beritahu Marco setelah selesai memasangnya. "Kau keluar dari pintu kamar saya dulu, supaya Nada mengira kau sudah pulang." "Baik, Tuan." Dan benar saja, tidak lama setelah Marco keluar dari kamar Reynard, Nada masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Wanita itu bahkan mengetahui password digital pintu itu, mungkin tanpa sadar Reynard telah memberitahunya. Menggunakan lingerie yang Reynard tahu betul itu milik Zevanya, Nada melenggang masuk dengan langkah menggoda, sama menggodanya dengan tatapannya yang tertuju pada Reynard. Ia menahan dirinya untuk tidak langsung mencekik leher wanita itu sampai mati. "Vanya ... " Reynard berpura-pura mengenali Nada sebagai Zevanya. Dan wanita itu dengan penuh percaya dirinya mengalungkan lenganny
Read more

Terbongkarnya Kejahatan Keluarga Nada

Evelyn menatap nanar layar televisinya. Mama Lila, Ramon beserta Nada telah mengakui semua perbuatan jahat mereka. Memaksa Evelyn menikah dengan Vale, Menyebabkan kematian Vale, mencari pria pengganti untuk membuat Zevanya hamil, melakukan percobaan pembunuhan pada Reynard, mengedit video percakapan Zevanya dengan Dira. Sampai akhirnya memberi obat setan pada Zevanya hingga bisa memerintah Zevanya menusuk kakek Nicolai.Suasana Ballroom hotel mewah yang dipenuhi dengan awak media itu seketika ricu. Pun demikian dengan Evelyn, ia berharap ia salah mendengar pengakuan Ramon itu."Jadi, benar aku yang telah menusuk Ded Nic? Ya Tuhan!" pekiknya sambil menangkup mulutnya."Bagaimana bisa? Aku tidak mengingatnya sama sekali.""Kamu masih ingat menghadiri pestaku bersama dengan Rey?" tanya Keanu yang langsung duduk di sampingnya."Ya, aku ingat.""Setelah minum, kamu menjadi sedikit limbung, dan aku membawamu ke ruang lain untuk beristirahat. Dan saat aku meninggalkanmu, apa ada orang lain l
Read more

Hidup Tak Berarti Lagi

Dengan langkah lunglai, Reynard memasuki rumahnya. Kini dunia telah mengetahui kajahatan keluarga Nada. Dan meski Reynard telah menyerahkan hukuman pada pengadilan yang memutuskan. Namun pada kenyataannya, dalam perjalanan mama Lila, Ramon dan Nada ke penjara nanti, akan ada yang menghentikan mobil mereka, dan menculik mereka bertiga. Mulai saat itu, hidup ketiganya akan sangat menderita. Dan bahkan mereka akan lebih memilih penjara seumur hidup atau hukuman mati saja. Daripada hidup di tempat yang sangat mengerikan itu. Alih-alih naik ke lantai atas menuju kamarnya, langkah Reynard malah membawanya ke halaman belakang rumahnya. Dimana ia lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan Evelyn, sambil mengawasi putra mereka berlarian di sana. Kini, halaman yang semula dipenuhi dengan kehangatan itu kembali kosong. Tidak ada senda gurau Zevanya, atau tawa riang Abercio. Yang ada hanyalah keheningan yang menyesakkan dada Reynard. Menegaskan kehampaannya dan hidupnya yang sudah tak berar
Read more

Interaksi Menyedihkan Ayah dan anak

Reynard melangkah mendekati Abercio. Ia tidak peduli lagi akan mendapatkan kebencian Abercio nantinya karena telah melanggar permintaannya untuk tidak mendekatinya. Ia hanya tidak dapat menahan dirinya untuk memeluk putranya itu,"Daddy juga sangat merindukannya, Sayang. Teramat sangat merindukannya." Bahkan Reynard ikut terisak juga sambil memeluk erat putranya.Mereka sama-sama berada dalam tahap yang paling menyakitkan dalam hidup ini, yaitu merindukan seseorang yang telah tiada. Sama-sama memendam kesedihan mereka dari satu dengan yang lainnya, lalu sama-sama tidak tahan lagi hingga saling menumpahkan kesedihan mereka. Tangisan Abercio yang memilkukan begitu menyayat hati Reynard. Setiap isakan Abercio yang tertangkap telinganya, membuat Reynard semakin tenggelam dalam gelombang kesalahannya. Dan kenyataan kalau Reynard lah yang mengirim Zevanya pada kematiannya, membuat dada Reynard semakin sesak hingga dirinya kesulitan bernapas.Reynard jatuh berlutut di depan Abercio, matanya
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status