"Astaga, bukan. Aku hanya ingin tahu, bagaimana bisa Vanya menghujamkan pisau itu ke tubuhmu, Ded? Apa yang kalian bincangkan saat itu? Apa Ded memicu kemarahan Vanya?""Itu lebih dari satu pertanyaan, Rey," desah kakek Nicolai."Jawab saja, Ded. Aku tidak akan beranjak sebelum Ded menceritakan kebenarannya. Dan jangan pernah menyembunyikan apa pun dariku lagi!" Kakek Nicolai mendesah pelan. Ia membuat dirinya nyaman di sofanya dengan bantalan empuk untuk menompang punggung tuanya, sebelum mulai mengungkapkan semua kebenara pada cucunya itu."Ded akan ceritakan semuanya, tapi tolong, jangan dulu memotong cerita Ded sebelum Ded selesai. Apa pun yang mau kamu tanyakan, kamu boleh menanyakannya setelahnya.""Ceritakan saja, Ded. Aku akan diam layaknya patung.""Malam itu, sebelum Ded melihat video viral Vanya, Ded sudah lebih dulu mengetahui kalau Vanya lah putri Olivia yang sebenarnya."Meski kakek Nicolai melihat wajah Reynard yang tercengang, Reynard tetap diam. Namun kakek Nicolai m
Read more