Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Chapter 451 - Chapter 460

All Chapters of Aku Sang Pria Pemuas: Chapter 451 - Chapter 460

478 Chapters

Bab 450: Akhirnya Terkuak Tak Sengaja Dalang Perampok Bank Of Sudan

Pelan-pelan Bannon bergerak, begitu sudah dekat, dupp…dupp…dupp, pistol berperedamnya membuat tiga orang ini meregang nyawa dan tewas seketika.Tanpa tahu siapa manusia yang membuat mereka terbang ke akhirat. Bannon pun membuang ketiga mayat ini ke sebuah sumur tua yang kering airnya.Lalu menutupinya dengan pasir gunakan ember kosong di dekat sumur itu. Kemudian sengaja di tutupi Bannon pakai papan di atasnya.Kini dia sengaja sabar menunggu kawanan perampok ini untuk bawa harta rampasan dari Bank Of Sudan, yang tadi dia dengar sedang dalam perjalanan menuju ke sini.Bannon yang marah dengan kematian Joha, di tambah ‘siksaan’ yang dialami ibunya semasa hidup, jiwanya kini berubah jadi kejam dan tak kenal ampun lagi.Mobil 3 orang ini dia sembunyikan agak menjauh dari banggunan ini. Kini sambil merokok Bannon menunggu di tempat tersembunyi. Tapi sampai pagi, kawanan ini belum juga nongol, sampai tak sadar Bannon ketiduran.Bannon tetap bersabar dan kesabarannya membuahkan hasil, saat
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 450: Taktik Adu Domba

Bannon tersenyum sinis, dari kejauhan dia melihat dua kelompok yang datang dari arah kanan dan kirinya, gunakan mobil masing-masing.Inilah dua kelompok para jenderal yang datang bak binatang kelaparan, saat dengar harta karun yang di ambil dari Bank Of Sudan ada di sebuah tempat, yang sengaja dia rahasiakan.Bannon gunakan koneksi yang dia miliki, untuk kontak kedua kelompok yang sedang bertikai ini. Dan hari ini mereka benar-benar datang menemuinya.Tempat ini tak jauh dari perbatasan Sudan dan Mesir, tapi wilayah ini masih masuk wilayah Mesir.Kelompok pertama berjumlah 5 orang, dan kelompok kedua berjumlah 4 orang. Bannon tak ada takut-takutnya. Dia menunggu saja sampai ke dua kelompok ini datang menyampirinya.Trak..trak…masing-masing kelompok langsung menodong senjata ke arah Bannon, yang duduk santai di kap mobil SUV nya. Bannon bukannya takut, dia malah senyum-senyum saja melihat kelakuan ke 9 orang ini.“Simpan dulu senjata kalian, atau kita akan sama-sama jadi dendeng di si
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more

Bab 452: Pembalasan yang Sempurna

Lembah Biru adalah sebuah tempat hutan yang lumayan lebat, di sinilah keunikan wilayah ini. Ada sebuah hutan tropis yang makin lebat, seiring intensitas hujan makin sering turun. Padahal dulunya sebuah gurun tandus.Lembah Biru ini terletak di dua negara, Mesir dan Sudan. Ke sinilah Bannon dan Soleh memantau sekaligus saksikan dua ‘anjing’ akan berebut tulang, di tambah seregerombolan serigala.“Peti-peti itu sudah aku pasangi bom, dan lihatkan kelak, mereka akan jadi laron-laron menuju api!” Soleh terkekeh dan Bannon ikutan tertawa, sambil memasang teropong dan melihat dari kejauhan ada 3 buah mobil datang beriringan.Inilah taktik hebat kedua orang ini, peti dan karung itu sudah mereka kosongkan, dan di dalamnya di taruh bom waktu, yang bisa meledak menggunakan remote kontrol yang kini di pegang Soleh.Rombongan 3 buah mobil ini ternyata kelompok Ahmed Cs, kini dia dan rekan-rekannya datang gunakan tiga mobil dan membawa seluruh rekan-rekannya, dengan senjata lengkap. Jumlah mereka
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 453: Jejak Masalalu Abu Magun dan Selena

“Nama kakekku Arjan Hamid Bang, kita cari paman atau bibiku, aku yakin mereka masih ada. Abah di Indonesia bilang, mendiang bunda punya saudara!” Bannon kini memandang pekuburan yang di tata rapi dan indah, bak sebuah taman. Kini hatinya lega, makam ibunya sudah di pindah di tanah kelahirannya serta dimakamkan dengan layak di tempat yang bagus ini.“Kita harus ke kantor Badan Intelijen negara ini, aku yakin di sana kita kelak akan tahu di mana alamat kakek dan nenekmu. Kan bunda Helena dulu pernah jadi jadi agen di sana. Sekaligus nanti moga bisa bertemu paman atau bibimu yang masih hidup!”Kembali Bannon setuju dengan usul abang angkatnya ini. Mereka pun tak buang waktu menuju ke kantor yang termasuk sangat di jaga ketat ini.Namun, dengan kartu visa PBB nya, Bannon dan Soleh bisa dapat akses bertemu Kepala Administrasi dan dia pun bisa melacak di mana alamat orang tua ibunya.“Tunggu…aku rasa kenal dengan kamu…Bannon Al Sulaimin, apamukah orang yang bernama Kendra Sulaimin, yang
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

Bab 454: Dua PR Berat

“Bannon ceritakanlah, biar Bibi kamu ini tak bingung!” Soleh menengahi. Karena suasana agak kaku. Wanita ini memandang Bannon dan dirinya masih curiga.Bagaimana tak curiga, Bannon dan Soleh datang-datang ngaku sebagai keponakan suaminya.Padahal selama ini suaminya tak pernah cerita punya keponakan gagah dan tampan dan seorang tentara dari Indonesia lagi.Bannon pun mulai bercerita runtut hubungan ayahnya dan juga ibundanya di masa lalu, wanita yang di panggil Bibi Yoha menganggukan kepala.Bannon pun tak lupa ceritakan masa kecilnya yang pahit dan beruntung sampai nyasar ke Indonesia, lalu bertemu orang tua angkat yang baik.Dan akhirnya bisa meniti karir di Akmil, lalu jadi seperti sekarang serta bisa bertemu ayahnya, juga makam ibunya yang sudah dia pindah ke Kota Amman (baca kisah seru Bannon saat kecil hingga jadi tentara di bab-bab terdahulu).Kini Bibi Yiha sudah yakin kalau pemuda tampan tinggi besar dengan mata agak kebiru-biruan ini memang anak Helena, atau kemenakan suamin
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

Bab 455: Kampung Pelarian

“Kita lewati jalanan yang kira-kira bisa pertemukan kita dengan Paman Taim Hamid, atau siapa tahu ada yang lihat si bocah Malik Sulaimin. Jalan-jalan yang tak lazim, tapi kita harus berhati-hati!” usul Soleh. Bannon, langsung oke saja tanpa banyak bertanya, menuju Lebanon, kedua orang ini sengaja tidak melewati jalanan yang biasa seperti usul Soleh tadi. Kedua orang ini seakan punya planning yang sama, yakni suka mencari tantangan dan pastinya masalah. Soleh bahkan berseluruh gatal sekali tangannya ingin membunuhi para penjahat seperti saat dulu bersama Abu Magun dan si Penjagal Gurun, ayah pemuda ini. Harta karun yang sebelumnya mereka bawa, kini sudah aman berada di sebuah bank di Mesir, separunya bahkan Bannon berikan buat Soleh dan masuk rekening pria ini, hingga si kocak ini makin kaya raya saja. Mereka berdua hanya bawa uang seperempat karung buat bekal di jalan. Bannon bisa santai tidur sekalipun, Soleh benar-benar hebat staminanya nyiter, tak mau di ganti. Hingga suatu ha
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 456: Soleh Diculik

“Ya, sebutkan saja, tak usah khawatir!” sebut Soleh, sehingga Abu Kasep dan Manon mulai berkurang rasa kagetnya. Kaget dengan kenekatan dan juga niatan yang bagi mereka sama dengan cari mati.“Tunggu Tuan Bannon dan Tuan Soleh, apakah kalian hanya berdua satroni sarang kelompok bersenjata itu..?” Abu Kasep seakan ingin yakinkan hatinya sendiri.Abu Kasep masih kurang yakin, walaupun tadi dia sudah menyaksikan bagaimana ganasnya Bannon dan Soleh habisi 20 orang anggota komplotan itu sekaligus.Tapi menyerbu langsung ke markas para penjahat ganas itu, dia tentu saja sanksi. Apalagi komplotan itu tidaklah sedikit jumlahnya. Bersenjata berat lagi, bahkan mereka juga di katakan miliki tank tempur segala.Bannon pun tersenyum sedikit, dia maklum Abu Kasep masih sanksi dengan kenekatannya ini.“Tuan Abu Kasep, jangan takut, aku dan Abang ku yang ke sana, tak perlu warga di sini ikut. Karena akan sangat berbahaya sekali!” janji Bannon, sekaligus mencegah agar warga desa ini jangan ikut-ikutan
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

Bab 457: Bungki Bocil Bermata Biru Jadi Petunjuk

Pagi-pagi sekali, bahkan banyak warga yang belum bangun, Bannon pun pergi meninggalkan Desa Kur ini. Namun bukan ke Barat untuk selamatkan Soleh, tapi dia justru pergi ke Selatan!Awalnya dia memang menuju ke Barat, tapi tak di kira, baru 3 kiloan meninggalkan kampung ini, Bannon memutar dan kini dia menuju.Bannon juga tak menunggu 2 orang mata-mata yang dikatakan Abu Kasep di kirim, untuk mata-matai markas komplotan jahat itu.Bannon berpikir dia tak guna menunggu kedatangan mata-mata, bisa-bisa para warga yang di culik akan makin sengsara, juga Soleh si Abang angkatnya kini berada dalam bahaya setelah di culik 3 orang tak di kenal.Bannon masih penasaran apa tujuan mereka menculik dan menahan Soleh. Kalau mereka balas dendam, pastinya Soleh pasti mereka dor. Tapi Soleh malah di culik.“Jangan-jangan mereka akan minta tebusan, lebih baik aku bergerak duluan!” pikir Bannon.Walaupun tak tahu di mana persisnya sarang para penculik dan komplotan itu, tapi Bannon senyum sendiri saat kep
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 458: Bungki Ikut Selamatkan Soleh

Bannon kini mulai masuk ke sebuah bangunan, dia ingin mengetahui di mana mereka menyekap Soleh. Bannon yakin Abang angkatnya ini masih hidup.“Semoga Bang Soleh tak kenapa-kenapa, luka sedikit saja, seluruh komplotan di sini tak ada yang beernafas lagi,” dengus Bannon menahan kegeraman di hatinya, kini sambil terus berindap-indap dan masuk ke sarang pasukan komplotan ini.Saat melihat seorang sedang jaga terkantuk-kantuk dan tercium bau alkohol. Bannon mendekat dan begitu di todong, orang ini tanpa banyak cincong langsung sebut di mana Soleh di sekap.Penjaga yang setengah mabuk ini langsung pingsan, setelah sekali popor senapan langsung Bannon lesakan di kepalanya. Informasi sudah Bannon dapatkan, sehingga dia tak berlaku sungkan lagi menghajar penjaga apes ini hingga melonsor di depan pintu.Di luar bangunan ini, tanpa Bannon sadari, si bocil Bungki mengambil sebuah senapan otomatis milik salah satu dari 3 orang penjaga yang sudah Bannon tewaskan sebelumnya.Entah nyali dari mana s
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

Bab 459: Tak Sadar Terjebak Adat

“Hmm…kok malah mirip aku lagi kecil ni bocah,” batin Bannon heran sendiri. Sambil menatap Bungki yang kini melahap makanan yang di berikan warga buatnya.Kemiripan inilah yang membuat Bannon jadi ‘jatuh hati’ pada Bungki.“Bungki, aku dan Bang Soleh akan lanjutkan perjalanan, setelah dia sembuh nanti. Kamu mau ikut kami nggak?” pancing Bannon.“Ikut Abang berdua..? Mau bangetttt!” sambut Bungki antusias. Sampai mau lepas makanan kebab yang dia santap.Bannon yang iba melihat pakaian Bungki yang ada tambalan itu lalu membelikan setengah stel pakaian buat bocah ini, lengkap dengan sepatunya. Hingga Bungki pun terlihat makin ‘tampan’.Bungki jangan di tanya, sampai jingkrak-jingkrak kesenangan, di belikan pakaian hingga 6 lembar ini dan dua sepatu baru.Lucunya, dengan bangga Bungki bilang, dia mulai kini adalah ‘Asisten’ Bannon, hingga warga di sana tertawa saja melihat polah si bocil ini.Bannon sampai bertanya soal Bungki ini ke Abu Kasep. Tapi pria setengah tua ini pun sama tak tahun
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more
PREV
1
...
434445464748
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status