Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 431 - Bab 440

Semua Bab Aku Sang Pria Pemuas: Bab 431 - Bab 440

478 Bab

Bab 430: Aina si LC Cantik

Anto sudah menaruh benda yang merupakan kamera kecil dan pria ini ternyata sangat pintar menaruh kamera mini tersebut.Sehingga hampir 70 persen mampu melihat ruangan yang cukup luas dan sangat mewah ini. Bannon pun hidupkan fasilitas merekam di ponselnya dan kini dia pun bisa rehat sejenak.Tak lama masuk seorang wanita cantik, LC yang sengaja dia pilih sebelumnya untuk temani dia malam ini. Si LC ini kenalkan diri dengan nama Aina.“Aina, kamu nyanyi yaa, aku ingin dengar suara merdu kamu, oh ya kamu mau apa saja pesan sepuasnya ya!”Aina kaget juga kenapa Bannon hanya sendirian di ruangan karaoke yang luas dan paling mewah di tempat ini.Wanita yang sepintas miliki wajah dan body mirip penyanyi Aura Kasih ini lalu memesan via telpon minuman, rokok, hingga makanan ringan.“Abang suka lagu apa…?”“Pop barat atau Indo, latin dan mandarin juga boleh, lagu yang lama-lama juga tak apa!” Aina mulai sibuk memilih-milih lagu yang juga dia sukai, tak lama masuklah pesanannya.Kini Aina denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Bab 431: Akhirnya Tahu Jatidiri Dua Musuh Besar

Bannon menyambungkan hasil rekaman di room karaoke 1078 ke laptopnya, kini dia mendengarkan percakapan orang – orang yang berada di sana, untungnya saat mereka ‘metting’ ini music sengaja di setel lembut dan saat itu mereka berlima, belum ada LC yang datang menemani.Bannon pelototi satu persatu. Jenderal F tentu saja terlihat bak seorang the godfather, dia terlihat dengan sabar dengarkan semua laporan ke 4 orang anak buahnya ini.“Jadi begitulah pa Jenderal, barang kita yang di sita di Papua sudah berhasil di tukar anak buah kita dengan benda yang mirip sabu oleh si kasatreskrim. Aman pokoknya, sebentar lagi barangnya akan sampai di Jakarta!”“Hmm…bagus, terus bagaimana dengan bisnis kita di Bangkayong, apakah masih ketat penjagaan di sana?” Jenderal F menatap dua orang yang terlihat angkat jempol. Seolah nyatakan di sana tak ada lagi masalah.Tapi mata Bannon langsung melotot, karena dua orang ini adalah…orang yang ada di rekaman tersembunyi di bekas rumah dinasnya dulu.“Akhirnya k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya

Bab 432: Balasan Buat Pembunuh Yurica

Aina bukanlah LC yang merangkap open BO, kalau dia mau, mungkin si denok ini sudah punya mobil dan apartemen. Godaan datang setiap kali dia menemani tamu di room karaoke.Apalagi tamu-tamunya rata-rata orang berdokat tebal, yang berani bayar mahal, asal dia mau menemani bobok. Tapi Aina tetap tak goyah dan tak mau ber open BO.Tapi melihat Bannon, imannya goyah, selain bantuan jumbo hingga 200 juta, ketampanan pemuda ini juga bikin Aina luluh.Kini dia tanpa sungkan melepas pakaian dasternya buat pemuda ini, dan memperlihatkan isinya. Bannon melotot juga melihat kemulusan serta body Aina yang memang sangat mirip penyanyi Aura Kasih ini.Bannon pun bak kuda jantan lagi berahi, tak melewatkan kesempatan ini. Ia langsung melepas pakaiannya dan mereka bergelut di kasur empuk milik Aina.Sebagai pria berpengalaman, saat melihat hutan Aina yang tertutup rapat dan berumput tebal, walaupun sudah janda. Bannon tahu kalau Aina tak bohong, dia bukan wanita yang mudah luluh oleh rayuan lelaki hid
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-31
Baca selengkapnya

Bab 433: Tere Tertembak, Bannon Makin Ganas

Bannon berlalu dari sana dan tak memperdulikan kondisi Naro yang setengah mampus ini. Dia kini akan mencari Lukita yang telah memukul tengkuk istrinya, hingga Yurica menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.Besoknya tubuh Naro ditemukan warga dan di bawa ke rumah sakit, Lukita dan Jenderal F kaget setengah mati saat tahu kondisi Naro yang sangat memprihatikan ini, ketika mereka mengunjunginya di rumah sakit.Mulut pecah, rahang tergeser dan kakinya…terpaksa di amputasi. Gara-gara itulah, Lukita ketakutan dan kemana-mana selalu bawa anak buah hingga 5 orang.“Apakah Bannon yang melakukan ini, ataukah orang suruhannya, atau musuh kami yang lain? Kalau memang Bannon, aku harus duluan membunuhnya. Daripada aku yang bernasib seperti si Naro,” batin Lukita ketakutan sendiri.Lukita dan Jenderal F tak bisa menanyai Naro, yang masih syok dan sering berteriak ketakutan, agar jangan di tembak lagi!Teror yang Bannon lakukan bikin musuh-musuhnya mencari akal untuk membunuhnya! Tapi Bannon
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-31
Baca selengkapnya

Bab 434: Akhirnya Bertemu Kakek dan Nenek

“I-iya…namaku Bannon, kakek siapa yaa..?” Bannon menatap wajah kakek ini, dia mulai terkaget-kaget. Wajah si kakek ini walaupun sudah mulai keriput, tapi ada kemiripan dengan…dirinya sendiri. Si kakek ini malah memutari tubuhnya, yang saat ini masih memakai seragam loreng hijau, dengan pangkat baru, Kolonel. Bannon sampai terdiam sendiri sambil meletakan ranselnya ke lantai teras. “Hmm…hebat…ganteng, tinggi, blasteran Arab-Indonesia, sudah Kolonel pula, usia muda sudah berpangkat perwira, luar biasa!” puji si kakek ini, yang belum juga kenalkan dirinya. Kini kakek itu berhenti tepat di hadapannya, saat tersenyum, gigi kakek ini masih utuh, tak ada yang palsu. Tiba-tiba dari dalam rumah keluar seorang nenek yang juga terlihat masih cantik. “Kek udah datang belum cucu kita…eh ini yaa orangnya, si Bannon. Wah-wahhh ganteng sekali!” seru si nenek ini dan langsung mendekati keduanya. “Kakek…nenek…apakah ini Kakek Langga dan Nenek Andina?” “Hmmm tak salah lagi, kamu ini cucu kurang aj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-01
Baca selengkapnya

Bab 435: Syahila sang Pramugari

Syahila terlihat menepis tangan si kapten pilot ini. Saat mobil jemputan Bannon tiba, pemuda ini kaget bukan main, tiba-tiba pramugari Syahila mendekatinya sambil seret tas bagasinya.“Bang boleh ikut mobil kamu?”Bannon kaget dan sampai lama menatap wajah Syahila, lalu ke kapten pilot cs. Tapi melihat wajah Syahila yang begitu cemas, Bannon mengiyakan.Si kapten pilot terlihat menatap tajam ke Bannon dan Syahila, yang kini sudah masuk ke mobil mewah yang jemput Bannon.“Makasih Bang…mungkin hari ini terakhir Abang lihat aku berbaju pramugari, mulai besok aku ajukan resign. Aku berhenti jadi pramugari!”“Hmm…ada apa kamu dengan si pilot itu…Syahila?” Bannon menatap bed nama pramugari ini di dadanya. Syahila melepas ikatan rambutnya lalu menguraikannya, gaya begitu sangat cantik di mata Bannon.“Panjang kisahnya Bang, nantilah aku cerita, intinya sekarang aku lagi galau, kerja apa setelah keluar dari pramugari ini!”Bannon sampai senyum sendiri, Syahila seolah kenal lama saja dengannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-01
Baca selengkapnya

Bab 436: Bertemu Ayah Kandung

Di saat Syahila sibuk urus pengunduran dirinya di kantor cabang maskapai plat merah ini. Bannon pun berangkat ke rumah ayah kandungnya.Entah kenapa dia sangat gugup untuk bertemu pertama kalinya dengan orang tuanya sendiri, yang pastinya sudah tahu jati dirinya.Rumah Kendra berada di Banjarbaru, yang berjarak 35 kilometeran dari Banjarmasin, di sebuah kompleks perumahan yang sangat mewah.Di antar Ijak, kini Bannon sudah sampai di halaman rumah yang sangat luas ini, bak lapangan bola saja, tapi di penuhi taman yang indah.Begitu keluar dari mobil Angela dan Abdurahman dua adik-adiknya langsung menyambut kedatangan Bannon.Bannon terpaksa menggendong dua adiknya yang berebutan menaiki tubuhnya. Saat melihat Abdurahman yang di panggil Abed, Bannon seolah melihat dia saat kecil.Wajah Abed benar-benar mirip sekali dengan dirinya, bak pinang di belang kampak, saking miripnya.Angela cemburu melihat Bannon terlihat begitu sayang dengan Abed. Bannon pun tertawa dan Abed di taruh di punggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Baca selengkapnya

Bab 437: Lagi Bahagia, Lupa Syahila...!

“Maafkan Abahmu ini Bannon, Abah sangat menyayangi ibumu, juga kamu!” bisik Kendra.“Bannon yang paling bersalah, kalau Abah masih ingin menampar Bannon, silahkan Abah!” kini keduanya kembali saling bertatapan tajam.Saat Kendra menatap mata Bannon yang biru-biru, runtuhlah dua tetes bening dipipinya, itulah mata Helena, yang ada biru-birunya, seakan hidup lagi di mata anaknya ini.Bibir Bannon tersenyum bahagia, ayahnya akhirnya ikutan tersenyum. “Nanti kita bertarung di ring! Abah bikin KO si Kolonel ini, berani sekali menantang Si Penjagal Gurun” tantang Kendra, tapi bibirnya tertawa.Bannon langsung ikutan tertawa dan mengangguk, dan keduanya kembali berpelukan erat sambil tertawa bahagia.Hanun, Abed dan Angela berlarian dan memeluk ayah dan Abangnya. “Abah kok kejam amillll…Abang besalll salah apa, kok di tampalll sih Bah?” si bawel nan cadel Angela menegur ayahnya ini.Bannon buru-buru menggendong adiknya yang bawel dan menggemaskan ini.“Angela sayang…Abang memang nakal, jadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-02
Baca selengkapnya

Bab 438: Dimulai Berteman…!

“Bang Lettu Tosak Hariri itu sepupu aku Bang, ayahnya kakak ibuku!” aku Syahila apa adanya. Bannon pun tersenyum maklum, Pantasss, si Tosak ada tampang Arabnya, ternyata mereka ini sepupuan, pikir Bannon. Bannon pun ingat, Tossak yang akrab dengannya selama di Papua cerita, kalau ayahnya turunan Arab dan ibunya asli Papua.Dan hari ini dia baru tahu kalau Syahila adalah sepupu sahabatnya itu. “Kamu butuh berapa Syahila?” pancing Bannon lagi tanpa tedeng aling-aling. Pria ini seperti biasa, akan senang hati membantu.Bannon langsung kaget, saat Syahila menolak mentah-mentah di beri, si cantik ini maunya di pinjami.“Bang, jangan beri aku ikan, tapi beri alat pancing, adakah pekerjaan buatku?” Syahila menatap wajah Bannon, saat itulah lewat Kakek Langga dan mendengar ucapan Syahila barusan, kagum sekali si kakek ini dengan pendirian Syahila.Padahal mana ada yang nolak di beri uang tak sedikit, tapi Syahila memang beda. Menolak pemberian Bannon.“Kamu berhenti jadi pramugari yaa…hei B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-03
Baca selengkapnya

Bab 439: Pembalasan Buat Pembunuh Yurica

Saat Syahila tiba ke rumah mewah Bannon, dia kaget pria tampan ini sudah berangkat ke Bandung dan berpesan lewat ART nya, untuk menempati kamar di atas yang bersebelahan dengan kamar Bannon.Syahila kembali di buat melongo, kamar yang dia tempati bak hotel bintang 5, luas dan mewah sekali.Saat dia melihat toiletnya, si cantik ini kembali terkagum-kagum akan kemewahan rumah pemuda ini.“Ngeri banget, ini sih bukan orang kaya kaleng-kaleng, tak berani aku menyukai pria begini. Ibarat punguk merindukan bulan. Jomplang sekali aku dan Bang Bannon ini, sudah anak orkay, kolonel pula pangkatnya, tampan lagi. Benar-benar manusia beruntung si Abang ini!” batin Syahila terkagum-kagum.Tentu saja Syahila tak tahu, di balik itu semua, Bannon aslinya orang yang sering menderita sejak lahir (baca bab-bab sebelumnya).Saat Syahila iseng jalan-jalan melihat rumah besar mewah ini, dia kaget tapi tersenyum saat melihat sebuah foto ukuran besar di ruangan tengah.Foto Bannon bersama 3 anak buahnya, yak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4243444546
...
48
DMCA.com Protection Status