Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Aku Sang Pria Pemuas: Chapter 421 - Chapter 430

478 Chapters

Bab 420: Bebaskan Sandera Guru dan Murid

Empat bulan kemudian kantor Makodim Ndagur berdiri dengan megahnya, karena di buat dari campuran bahan beton dan kayu-kayu hutan asli Papua.Kontraktor puas, kerjaan tak terganggu setelah serbuan 15 orang komplotan bersenjata sebelumnya, yang habis di sikat Bannon dan anak buahnya.Juga tak perlu birokrasi rumit serta berjenjang, apalagi pakai nyogok oknum pejabat segala. Begitu proyek selesai, sisa pembayaran yang 50 persen langsung di transfer Bannon ke rekening Andi Boneng sang kontraktor, yang kini malah jadi teman akrab sang komandan.Ditambah rajinnnya Letkol Bannon dan anak buahnya patroli, dan tak ada ampun buat para komplotan bersenjata, membuat komplotan bersenjata ini kapok menyerbu tempat tersbeut.Bahkan sudah menyebar kemana-mana distrik atau kabupaten ini menjadi aman, semenjak Letkol Bannon yang kendalikan Makodim ini rajin lakukan patroli dengan anak buahnya.Kini Bannon bisa tenang, ruangannya kini lega dan bagus, termasuk kantor buat pasukannya, furniturenya juga ba
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 421: Awalnya Berteduh Karena Hujan, Selanjutnya..?

Puluhan warga terlihat memeluk anak-anaknya yang tadi hampir di sandera, dan kini selamat berkat aksi solo Bannon.Bannon sudah di depan guru hitam manis ini. “Maaf kalau sudah bikin bu guru dan murid-murid ketakutan!” sapa Bannon lembut.Sambil mengibaskan roknya yang berdebu, karena tadi jongkok ke tanah, si ibu guru ini menganguk. “Pak lengan bapak mengeluarkan darah, agaknya tertembak!” tegurnya, hingga Bannon kaget dan ikutan menoleh.Saat akan melepas jaketnya, si ibu guru ini lalu mengajak Bannon ke rumahnya untuk diobati, yang jaraknya sekitar 100 meteran dari sekolah ini.Untungnya peluru itu hanya menyerempet di lengan kiri Bannon, sehingga hanya di beri obat luka dan di perban. Kini lengan Bannon sudah tak keluarkan darah, walaupun rasanya masih nyiut-nyiut.Selama memperban lukanya ini, Bannon lalu memperhatikan wajah bu guru ini. Wanita ini sepintas mirip artis penyanyi muda Marion Jola, apalagi kulitnya agak gelap. Tapi rambut bu guru ini agak ikal, walaupun diikatnya co
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 422: Kencan Manis yang Tak Direncanakan

Tere mendiamkan saja ulah Bannon, walaupun hatinya kepingin juga, tapi wanita ini punya harga diri. “Tere…maaf, boleh aku peluk,” bisik Bannon perlahan, hampir kena kuping, hingga wanita ini bergidik juga.Antara geli dan penasaran itu yang dirasakan wanita cantik ini. Tere berpaling perlahan, hingga pipinya hampir menyentuh hidung si perwira tampan ini.“I-iya..!” bisik Tere, antara gugup dan sebenarnya berharap agar dia segera di ‘serang’. Tapi Bannon bukannya agresif, malah hanya memeluknya dengan lembut.Cuaca dinihari memang makin dingin saja, sehingga sarung yang di pakai Bannon tak begitu mempan atasi cuaca yang dingin ini. Satu-satunya jalan berpelukan, untuk membuat tubuh mereka terasa hangat.Tapi dari hangat, ada rasa yang makin lama makin ‘mendidih’. Pelan-pelan Tere menarik kaki kirinya yang tadi tertindih kaki kiri Bannon, lalu menaruhnyadi atas paha pria yang tidur miring ini.Tubuh Tere yang telentang, kini agak ngangkang, karena kaki satunya berada di pinggang Bannon.
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Bab 423: Singa Hutan Beraksi

Letkol Bannon menatap 150 prajuritnya, hari ini mereka punya misi yang sangat berat, yakni keperbatasan Ndagu dan Papua Nugini, untuk sergap dan habisi kelompok Boster.Kelompok kriminal bersenjata yang kerap lakukan penculikan dan minta tebusan pada keluarga sandera. Bannon sudah berpesan pada anak buahnya, kali ini tak ada ampun, semua komplotan itu harus dihabisi. Apalagi dari informasi yang di dengar, ada 5 sandera yang kini masih di tahan komplotan ini.Awalnya sang Wakil Dandim ingin ikut, tapi Bannon minta Mayor Darman dan 100 prajurit lainnya bertahan, jangan sampai markas kosong.Alasan Bannon, siapa tahu ada gerombolan lain yang memanfaatkan ini untuk menyerbu markas mereka yang sedang kosong tersebut. 150 prajurit yang di ajak ini separu yang berpengalaman dan separunya yang baru lolos pendidikan.Seminggu full mereka ini Bannon dan Mayor Darman serta dua komandan pleton melatih para prajurit muda ini, untuk hadapi pertempuran yang sesungguhnya. Bannon pun ingatkan mereka
last updateLast Updated : 2023-12-26
Read more

Bab 424: Berpetualang dengan Reporter Cantik!

Penyerbuan yang Letkol Bannon lakukan terhadap kelompok kriminal bersenjata ini, membuat heboh Makodam sampai Mabes di Jakarta.Dari 150 anggota kriminal, hanya 19 orang anggota komplotan ini yang selamat, sisanya habis di bantai pasukan Bannon. Pasukan Bannon yang tewas berjumlah 5 orang, yang luka-luka ringan dan berat 30 orang.Ini adalah serbuan yang paling berhasil selama operasi khusus pasukan ini di sana. Tapi bikin heboh hingga ke luar negeri.Hampir saja Bannon kena sanksi disiplin, andai 5 sandera tak berhasil di selamatkan dalam kondisi hidup. Gara-gara HAM dan ada politikus yang teriak-teriak soal hak azasi tersebut, apalagi ini jelang pemilu.Namun Bannon seperti biasa mencueki saja soal itu, baginya musuh yang ganggu keamanan. Apalagi menargetkan rakyat tak berdosa, hukumannya hanya satu, tembak mati!Puluhan wartawan berdatangan dan ingin mewawancara sang komandan ganas ini, tapi Bannon tak keliatan batang hidungnya. Hanya Mayor Darman dan Letda Tosak Hariri yang melade
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 425: Tak Suka di Publis!

Akhirnya Bannon pun ceritakan tujuan mereka malam ini, yakni bakal datang 50 senjata api yang diselundupkan dari Surabaya, di sebuah dermaga kecil di pantai. Kaget bukan main Larissa dan Adi.“Dari informasi yang aku dapat, senjata-senjata berat ini buat komplotan kriminal bersenjata di sini dan aku ingin sergap mereka malam ini!”“Hahh…kok…kenapa pa komandan tak bawa anak buah?” Larissa kaget juga, sekaligus mulai deg-degan jantungnya.“Tak perlu, justru kalau aku bawa anak buah, penyergapan ini bisa gagal!” sahut Bannon kalem, sambil konsen ke setiran dan menuju ke sebuah pantai yang berjarak hampir 35 kilometer dari rumah dinas merangkap Makodim-nya.Setelah menempuh perjalanan hampir 2,5 jam, mereka ini sudah sampai di sebuah pantai. Bannon lalu sembunyikan mobilnya. Kemudian mereka mencari tempat yang tak jauh dari dermaga kecil dan memantau terus dari tempat ini.Pantai ini sangat sunyi, apalagi ini malam hari, untungnya bulan bersinar terang. Untuk usir nyamuk, Larissa dan Adi
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

Bab 426: Larissa si Anak Jenderal

“Hemm…ya sudah silahkan,” Bannon masih terheran-heran, kenapa si reporter cantik ini mau tidur di kamarnya, dengan pakaian tidurnya saat ini.Bannon hanya bisa geleng-geleng kepala, saat Larissa dengan cueknya malah naik ke ranjangnya dan merebahkan diri dengan cuek. Sikap Larissa yang agak kekanak-kanakan, bikin Bannon hanya bisa menghela nafas panjang.“Sini Bang, tidur sama-sama…ups sorry, ini kan ranjang Abang!” Larissa terkekeh sendiri. Bannon jadi kaget juga, kini Larissa tak lagi panggil ‘pa komandan’ tapi Abang.Bannon pun merebahkan dirinya di samping reporter cantik ini, bau harum lembut menerpa hidungnya dari aroma tubuh Larissa.“Maaf ya Bang…aku masih rada-rada gimana gitu, setelah tadi Abang berondong para penyelundup senjata. Makanya aku agak takut tidur sendiri,” bisik Larissa sambil miring dan menatap wajah Bannon, sebutkan alasannya kenapa dia malam ini ingin tidur di kamar Bannon.“Ku pikir kamu mentalnya kuat, ya sudah ini yang pertama dan terakhir aku ajak kamu se
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 427: Selidiki Jenderal F

Bannon berpisah dengan Larissa dan Adi di bandara, mereka beda jurusan. Bannon langsung pulang ke rumahnya, sedangkan kedua orang ini balik ke studio TV mereka.Larissa sempat berbisik akan cari waktu santai untuk bertemu lagi dengan Bannon, si perwira ini hanya senyum sambil mengangguk. Gaya Larissa beda dengan bu guru Tere yang terlihat dewasa, Larissa kadang kekanak-kanakan.“Nanti kita makan malam romantis ya Bang, aku pingin banget soalnya, mau yaa?” Larissa menatap pria ini, sebelum mereka berpisah di bandara.Bannon kembali mengangguk, hingga Larisa langsung sumringah, lalu tanpa sungkan memeluk sang perwira tampan ini. Adi pura-pura tak melihat saja melihat kedua ‘sejoli’ ini.Bukan hanya Adi, banyak juga yang memandang 'iri' melihat keduanya. Larissa cantik jelita, Bannon tampan sama-sama tinggi lagi, pasangan yang sepadan. Bannon maklum dengan kesibukan si reporter energik ini, dan dia tak mau ganggu. Apalagi Bannon pun punya misi sendiri.Sesampainya di rumah, Bannon mengo
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 428: Tak Sengaja Bertemu Jenderal F, yang Ternyata..!

“Tuan ada tamu, katanya namanya Larissa!” Bik Sisi, ART di rumah Bannon menemui pemuda ini yang sedang santai setelah habis berenang di kolam renangnya.“Suruh masuk Bik Sisi, bawa ke sini!” Bik Sisi pun mengangguk dan tak lama terlihat seorang wanita tinggi semampai cantik jelita sudah berjalan mendekati pemuda ini.Hari ini tampilan Larissa beda, tak lagi baju reporter, tapi baju santai dengan kaos dan jeans biasa, hingga perlihatkan tubuhnya yang indah.Larissa pun sama, dia pun juga kagum melihat tubuh berotot kokoh Bannon, yang hanya kenakan celana renang.Sebelumnya dia mengagumi rumah besar dan waah milik pemuda ini, yang agaknya baru saja di rehab lebih mewah dan kekinian. "Benar-benar sultan ni orang," batin Larissa, apalagi saat melihat ada 7 mobil mewah berjejer di garasi rumah ini.Sebelum Bannon bertugas ke Papua, dia memang merombak rumahnya ini lebih modern, dan habiskan biaya hampir 10 miliaran.Matanya sempat melengus menatap di bawah puser pemuda ini, ada tonjolan ya
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

Bab 429: Dilematis Bannon Hadapi Jenderal F

“Ya sudah hati-hati, malam ini kamu live lagi yaa hingga tengah malam,” Jenderal Fandi menatap anak gadisnya.“Iya pah, ini kenalin kekasih Rissa, namanya Letkol Bannon Al Sulaimin, dia tentara pah!” inilah hebatnya si Jenderal F, walaupun hatinya kaget bukan kepalang, tapi wajahnya tetap tenang, entah apa yang ada di pikiran si jenderal ini saat Larissa mengenalkan Bannon.Beda dengan Bannon yang terlihat sedikit berubah. Untung saja lampu di teras ini tak begitu terang, sengaja di bikin temaram. Sehingga wajah Bannon tak begitu terlihat perubahannya.Jenderal Fandi kemudian masuk dan membiarkan kedua sejoli ini berdua lagi. Bannon dan Larissa pun pergi dari rumah ini.Sepanjang jalan menuju ke studio TV tempat Larissa kerja, Bannon bak orang kehilangan semangat. Bahkan dia membiarkan saja Larissa seperti biasa menaiki tubuhnya, lalu mengejang 15 menitan kemudian.Mereka leluasa bercinta, karena jalanan lagi merambat macet, sayangnya pikiran Bannon lagi tak happy.Sambil perbaikin pa
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status