Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Chapter 231 - Chapter 240

All Chapters of Aku Sang Pria Pemuas: Chapter 231 - Chapter 240

478 Chapters

Bab 231: Aldi Mulai Belajar Jadi Pria Dewasa

Orang ini terlihat pucat dan menatap Kendra dengan wajah ketakutan. Kendra menodongkan pistolnya ke wajah orang ini.“Bicara atau…!” suara Kendra tertahan, karena Aldi menendang pintu ini hingga jebol dan kaget bukan main keduanya. Melihat 10 orang wanita dengan pakaian tak karuan di ruangan ini.Aldi sampai memalingkan wajahnya, karena pemuda ini aslinya tak terbiasa melihat wanita-wanita yang hampir telanjang.Saat Kendra dan Aldi terpana itulah, orang ini terlihat mengangkat senjatanya, agaknya akan menembak Kendra.Trattt…trattt….dua kali tembakan Aldi, membuat orang ini tewas bersimbah darah. Ke 10 wanita di ruangan ini sampai berteriak kaget.Kendra yang kaget langsung menoleh, saat melihat ditangan orang ini ada pistol, si penjagal gurun ini menghela nafas.“Kurang ajar, hampir saja nyawaku melayang, thanks ponakan!” ceplos Kendra lega. Aldi hanya tersenyum kecil. Ke 10 wanita ini yang sempay berteriak ketakutan kini ikutan lega.“Bangsat banget, mereka ini mungkin korban pencu
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 232: Mulai Tahu Surga Dunia

Saat melepas pakaian Aldi, Balia kaget menemukan pistol di pinggang pemuda ini, pistol otomatis yang terkunci dengan password khusus ini di letakan Balia di meja.Aldi yang kini 40 persen mulai mabuk, kaget juga dengan ulah Balia. Tapi dia mendiamkan saja kelakuan Balia, ia justru ingin tahu apa yang akan di lakukan wanita cantik ini selanjutnya pada dirinya.Kesadarannya masih ada, bahwa apa yang kini dia lakukan adalah salah besar. Tapi sesuatu yang bikin penasaran itu membuatnya kini menunggu dengan hati berdebar-debar. Apa yang akan di lakukan wanita jelita ini.Mulanya Aldi merasakan tongkatnya di pegang dan lama-lama pegangan itu berubah menjadi sesuatu yang membuatnya geli sendiri.Bagaimana tak geli, lidah merah dan panas milik Balia kini menyapu tongkat ajaib ini, hingga tanpa bisa di cegah, tongkat ini tegak kokoh dikit melengkung bagaikan Menara Eifel.Balia malah terbelalak saat si Eifel ini sudah bangkit, karena besarnya hampir selengannya yang mulus dan berbulu halus lum
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Bab 233: Pertarungan Hidup Mati Melawan Komplotan Bersenjata

Kendra tak menegur ulah Aldi, dipikirnya di tegur pun sia-sia, karena keponakannya itu dalam usia lagi penasaran dan penuh dengan hawa anak muda, seperti yang pernah ia alami.Kendra memanfaatkan waktu untuk menyelidiki apakah informasi yang dulu dia peroleh dari anggota Red Blue bener adanya. Karena dia akan ke sana untuk selamatkan Anastasia, Aura dan juga Ratna.Kadang Kendra sengaja agak jauh meninggalkan kota ini, untuk mempelajari situasi dan terus memantau pergerakan komplotan bersenjata, yang ternyata sangat di takuti ini.Hari ke 3, Kendra hanya bisa geleng-geleng kepala, saat keponakannya sudah kembali lagi ke hotel, wajah anak muda ini terlihat bak habis berjalan jauh.“Ayo kita berangkat, kita kini akan menuju ke sarang musuh. Mungkin di sana akan lebih sengit dan pastinya mematikan pertarungannya!” Kendra sekaligus mengingatkan Aldi, agar jangan terlalu larut bersenang-senang.Kendra memberikan sebutir vitamin. “Cepat minum agar stamina pulih lagi!” tanpa bertanya Aldi la
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Bab 234: Selamatkan Aura dan Anastasia, Tapi Ratna..?

Sudah 5 ruangan yang ia periksa belum menemukan apapun yang di cari, Kendra terus mencari, dan kini dia naik ke lantai 2. Di sebuah ruangan ada 5 orang yang terlihat ingin turun ke lantai 1. Tapi begitu kepergok, Kendra tanpa ampun langsung memberondong ke 5 nya. 3 orang terjengkang dengan tubuh tertembus peluru, dua orang sempat melompat ke samping dan menerjang jendela kaca dan jatuh berdebuk ke bawah dengan kaki patah. Karena mereka tak sadar, tingginya ke bawah hampir 7 meteran. Dan di bawah pas lagi ada batu-batu cadas. Namun mereka tetap memaksakan diri kabur sejauhnya dari bangunan ini. Karena desingan peluru terus berdatangan dari arah halaman. Aldi ternyata masih terus memberondong pasukan bersenjata ini tanpa ampun. Kendra mendekati pintu di mana tadi 5 orang berjaga, sekali tendang dengan sepatu yang ada besi di ujungnya, pintu itu jebol. Lampu ruangan Kendra nyalakan dan kagetlah pemuda ini, ada 15 orang semuanya wanita di sekap di sini. Semuanya menjerit ketakutan
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

Bab 235: Penasaran dengan Wanita Bercadar

“Anastasia…coba kamu jelaskan bagaimana ciri-ciri wanita itu?” Kendra kini menatap wanita cantik ini sekaligus penasaran!“Mirip Aura tinggi dan perawakan-nya, suaranya kadang lembut, kadang tegas…tapi agaknya dia itu tangan kanan orang yang bernama Abu Mashod Al Panani. Karena semua orang pada segan dengannya!” Anastasia menambahkan keterangannya.“Abu Mashod Al Panani adalah Imam Besarnya Red Blue!” sela Aldi tiba-tiba. Hingga Anastasia dan Aura kaget.Anastasia Klimo pun baru nyadar, ada pemuda tampan macho yang sejak tadi diam saja mendengarkan mereka bicara. sebelumnya dia tidak begitu memperhatikan pemuda kurun tinggi ini.Baru kali ini dia bisa menatap pemuda yang juga keponakan Kendra ini. Dalam hati dia membatin, andai tubuhnya kokoh seperti Kendra, pasti pemuda ini memiliki wibawa yang lebih kuat dari Kendra.Apalagi saat Anastasia menatap mata Aldi, yang bikin dia jadi tak bosan menatap mata indah milik pemuda ini.“Dari mana kamu tau soal itu Aldi?’ Anastasia kini menatap
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bab 236: Kembali Ke Jakarta, Film Mendadak Santri Bomming Lagi

Aldi bak dapat mainan baru yang tak kalah dengan Balia, pemuda ini makin larut dalam nafsu bersama artis cantik ini.“Gedein badan ya sayang…kalau kurus gini, nggak enak banget di peluk,” bisik Anastasia, saat untuk kesekian kalinya kembali mereka bercinta.Aldi pun langsung nganguk. “Tunggu nanti yaa, sesampai di Jakarta, aku akan bentuk tubuhku seperti milik Om ku!” Anastasia langsung sumringah, dia seperti lupa kalau di Jakarta memiliki seorang kekasih.Setelah seminggu, Kendra lalu mengajak untuk keluar dari tempat persembunyiannya di kota ini. Kini mereka bersiap menuju ke Yordania melalui jalan tikus, agar cepat sampai.Tanpa buang waktu, jelang siang di hari ke 8 mereka menuju ke Yordania, daerah Timteng yang makmur dan aman, beda dengan Suriah yang saban hari ada bentrok bersenjata.“Aku khawatir, kelamaan di sini, kalian berdua masuk angin. Nggak lucu ah, pas pulang tahu-tahu perut kalian maju ke depan!” olok Kendra saat mereka sudah berada dakam humvee.Aura dan Anastasia te
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

Bab 237: Ketika Senior Menegur

Tiga pria tampan ini duduk takzim di hadapan seorang pria yang masih terlihat ganteng dan sehat. Walaupun usianya sudah lebih 63 tahunan.Kendra dan Aldi yang paling di tatap tajam, paman dan ponakan ini hanya bisa menunduk saja di pandang begitu.Sedangkan Kandi sebagai orang tertua di antara ke tiga nya, hanya bisa diam saja memperhatikannya keduanya, lalu sesekali menatap pria tua ini.Pria tua itu adalah Langga Kasela Sulaimin.“Semuanya melenceng dari cita-cita semula, Kendra cuti terus kuliah, kamu Aldi…ku dengar juga tak beres-beres sekolah agama di Tarim. Masih untung Abang dan ayah kamu ini sudah tak macam-macam lagi setelah menikah yang kedua. Apa sih yang kalian cari sebenarnya!” tegur pria ini pelan, tapi kalimatnya menohok.Langga Kasela menyedot cerutunya pelan-pelan, matanya masih menatap tajam pada anak dan cucu nya ini.Langga Kasela dan istrinya Bunda Andina dan cucu kesayangan, Arini (anak Kandi dan mendiang Arini) sengaja ke Jakarta, karena ingin menjenguk cucu yan
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 238: Kendra di Tangkap Tentara

Rowena tak bisa mencegah kepergian Kendra ke Timteng lagi, pas saat film Mendadak Santri sekuel 3 mulai di tayangkan di bioskop-bioskop tanah air dan lagi-lagi bomming.Aura Maramis pun sadar, Kendra tak sepenuhnya mencintainya, hingga dia tak melarang ‘kekasihnya’ ini pergi lagi ke sana.Beda dengan Aldi, pemuda ini tak ada beban, apalagi saat melihat Anastasia Klimo agak berat pisah dengan kekasihnya, dan kini lebih sibuk ngejar karirnya yang lagi moncer-moncernya.Kalau melihat kedua pemuda ini, mereka berdua bukan seperti Om dan ponakan, tapi bak kakak adik, bahkan hanya terlihat seolah kawan akrab.Badan mereka sama tinggi, tubuh sama kokoh dan berotot, tapi wajah merekalah yang agak beda. Kendra tampan manis, tapi wajah Aldi tampan macho, apalagi kini dia tak segan pelihara cambang tipis-nya.Sehingga sukarlah menentukan, siapa di antara keduanya yang paling ganteng, karena punya kelebihan masing-masing.Begitu mendarat di Yordania dan kini berada di ibukotanya, Kota Amman, Kend
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

Bab 239: Kalah Wibawa dan Pengalaman

“Duduklah…aku rasa kamu orang baik, bukan orang jahat!” Walaupun awalnya ragu, Aldi pun duduk juga. Si Kapten tentara ini malah meminta istri, ipar dan dua anaknya teruskan makan dengan tenang. Seolah-olah Aldi hanya tamu biasa saja bagi mereka.“Kamu juga ikut makan…mari, baru setelah ini kita lanjutkan bicara dan bercerita!” Aldi sampai bengong melihat ketenangan tentara ini, benar-benar di luar dugaan.Walaupun usianya belum terlalu tua, tapi pria ini agaknya sudah terbiasa memimpin pasukan, sehingga gayanya terlihat berwibawa dan selalu tenang.Wanita cantik yang Aldi lihat di dapur tadi malah dengan santuynya sodorkan piring ke pemuda ini, dan sekaligus mengambilkan makanan buatnya.Benar-benar keluarga yang tenang dan terlihat sudah terbiasa dengan situasi darurat apapun. Aldi mau tak mau terpaksa menyimpan kembali pistolnya di pinggang.Bahkan kini penutup kepalanya dia buka seluruhnya. Hingga kini wajah tampan machonya di pandang kagum sang wanita cantik ini, juga istri si te
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Bab 240: Hampir Saja Terlambat!

Jam 7 pagi Aldi sudah berada di rumah Kapten Hasan, kini penampilan pemuda bak tentara saja, Aldi bahkan sempat memangkas rambutnya tadi malam, kini rambutnya agak cepak dan sangat mirip tentara sungguhan. Sehingga penampilannya benar-benar seperti prajurit sungguhan.Selena saja sampai menatap terus wajah Aldi, hingga Kapten Hasan dan istrinya senyum di kulum, melihat gadis jelita terpesona dengan pemuda macho dengan mata yang indah ini.Di sini para wanita tak sungkan menatap wajah seorang pria yang mereka sukai, sehingga Aldi yang awalnya jengah, lama-lama terbiasa dengan gaya di sini.Setiap kali mata mereka bentrok, Aldi pun melempar senyum, hingga Selena kini balik salting.Setelah sarapan pagi, yang lagi-lagi Aldi ikut makan dan pastinya di layani dengan sangat ramah Selena, Kapten Hasan langsung membawa Aldi ke penjara militer yang terletak di Kota Hasbah, 65 kilometer dari ibukota ini.Kita tinggalkan sejenak perjalanan Aldi bersama Kapten Hasan menuju ke penjara Hasbah ini.
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status