Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 241 - Bab 250

Semua Bab Aku Sang Pria Pemuas: Bab 241 - Bab 250

478 Bab

Bab 241: Kecewa Selena Sudah Bertunangan

Hari kedua, barulah Kendra sadar, kaget juga dirinya saat berada di sebuah klinik kecil dan hatinya lega saat melihat wajah Aldi, ini menandakan dia selamat dan aman,.Serta kini sudah keluar dari penjara, lalu terbebas dari siksaan Mayor Rauf dan anak buahnya, yang terpaksa dia tahan selama berhari-hari.Untung saja fisik Kendra sangat kuat, berkat latihan rutin yang ia lakukan selama ini, sehingga cedera fatal bisa di hindari.“Om, kita secepatnya bersembunyi, karena pasti Mayor Rauf dan anak buahnya bakal nyari Om!” dengan hati-hati Aldi menjelaskan maksudnya, kenapa harus pergi dari sini, walaupun kondisi Kendra masih lemah.Kendra hanya mengangguk paham dan setelah minum obat dan di beri suntikan via slang infus. Pelan-pelan tubuh Kendra di pindah ke mobil milik dokter Bani, dan di bawa langsung salah satu anak buahnya.Ke sebuah tempat yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Kota Amman Yordania, atau sekiatr 35 kilometer dari desa kecil ini.Rumah kecil ini milik Kapten Hasan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

Bab 242: Cinta Buat Selena

Namun semua keheranannya itu hanya dia ungkapkan ke Soha, istrinya, Selena pun tak tahu. Soha sama dengan Kapten Hasan, aneh dengan sepak terjang ke dua anak muda yang sangat menarik ini.Apalagi keduanya tak punya catatan kriminal di negaranya. Tapi Kendra malah punya julukan seram, si Penjagal Gurun dan kabarnya sangat di takuti komplotan bersenjata.Hari kedua, dengan alasan mau berbelanja buat makan malam, Selena minta temani Aldi ke pasar. Berangkatlah keduanya dengan mobil Kapten Hasan.Kapten Hasan pun bertanya hati-hati, apa misi Kendra dan Aldi berpetualang di Timteng ini. Awalnya ragu terbuka, tapi Kendra yakin Kapten Hasan yang lusa akan balik ke Amman, dan akan naik pangkat jadi Mayor bisa di percaya.Akhirnya dengan blak-blakan dia menceritakan misinya, yakni sebenarnya sedang mencari seorang wanita bernama Ratna dan anaknya. Yang lenyap sejak meninggalkan Mesir hampir 2,5 tahunan ini. Pencarian itulah yang jadi sebab dia berpetualang ke sana ke mari di Timteng ini.“Apak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-26
Baca selengkapnya

Bab 243: Culik Mayor Rauf dan Teman Wanitanya

Kendra melatih fisiknya dengan kerja keras, dia tak segan berlarian di atas gurun pasir, untuk kembalikan tenaganya yang sempat lama beristirahat. Akibat babak belur di siksa Mayor Rauf dan anak buahnya.Sambil bercucuran keringat, Kendra memperhatikan keponakannya yang selalu termenung, semenjak Kapten Hasan dan keluarganya balik ke Ibukota.“Hmm…kenapa, patah hati ya?” pancing Kendra. Aldi hanya diam sambil memaksakan senyum.“Aku paham…aku juga tak menyalahkan kamu dan Selena sampai bablas…berdoa saja agar jangan sampai masuk angin gadis cantik itu. Kalau ya, kamu harus berani temui ortunya dan bertanggung jawab!”“Hahh…apa nggak di parang ortunya Om?” tentu saja Aldi kaget bukan kepalang.“Resiko…kamu berani menabrak pagar ayu anak orang, ya berani tanggung jawab lah!” sahut Kendra cuek, hingga wajah Aldi langsung pucat. Terbayanglah bagaimana murkanya wajah ortu Selena kalau dia nekat datang dan ingin ambil Selena sebagai istrinya. Nyali Aldi ciut seketika, berhadapan dengan mus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-27
Baca selengkapnya

Bab 244: Wanita Itu Ternyata…?

“Katakan di mana sekarang agen Helena kamu sembunyikan?” suara Kendra dingin sekali, Aldi dan wanita cantik yang tadi malam bersama Mayor Rauf saja saling pandang, mendengar suara Kendra yang terlihat menahan kemarahannya tersebut.Mayor Rauf malah menyumpah serapah ke arah Kendra, pemuda ini pun akhirnya hilang ke sabaran. Tanpa ampun tamparan dan pukulan Kendra layangkan sampai perwra ini setengah mampus, wajahnya berdarah-darah, mukanya bengap tak karuan.Dada Mayor Rauf sampai ampek menahan pukulan bertubi-tubi yang datang ke tubuhnya, Kendra seakan ingin membayar lunas penyiksaan yang dilakukan Mayor Rauf padanya, selama satu minggu di sekap di tahanan militer.“Nahh, kamu tahu sekarang apa julukanku, aku bisa akan menyiksamu pelan-pelan. Lalu memotong-motong tubuhmu sekerat demi sekerat, sampai kamu mati dengan sangat tersiksa!” desis Kendra, hingga Mayor Rauf yang setengah pingsan hanya bisa melolong kesakitan dan minta ampun.“Dia aku serahkan pada Abu Mashod Al Panani, pimpin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-27
Baca selengkapnya

Bab 245: Serangan Kejutan 3 Jurusan

Kendra terdiam sesaat, lalu menghela nafas panjang, sambil menyedot sigaretnya. “Mau gimana lagi…itulah yang terjadi!” terdengar pelan suara Kendra, hingga Tasya hanya mengangguk maklum.Keduanya kembali ke mobil dan akhirnya ikut memejamkan mata, karena sama-sama sudah mengantuk.“Sabar yaa…semoga Helena bisa kita temukan, saran aku…kalau baik-baik saja, secepatnya kamu bawa ke Indonesia. Jadilah pasangan yang saling mencintai!” bisik Tasya.Kendra tersenyum dan ucapkan terima kasih, lalu tanpa di duga Tasya mengecup bibir Kendra dan mereka sesaat saling melumat. Kemudian sama-sama merendahkan jok, tidur untuk beristirahat.Aldi…pura-pura ngorok saja, padahal dia kaget juga Om-nya dan Tasya sempat-sempatnya main cipokan, lalu kini ketiduran. “Untung nggak main raba,” pikirnya tertawa dalam hati.Paginya, mereka kini menikmati kopi khas gurun pasir yang enak. Tasya rupanya sempat beli alat memanaskan air yang di colok ke mobil, kini 3 gelas kopi dan roti mereka nikmati sebagai sarapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-28
Baca selengkapnya

Bab 246: Kutitip Anak Kita

“Ratna…!” tanpa sadar Kendra menyebut nama itu, tapi wanita ini buru-buru memasang cadarnya dan melengus lalu melompat dari jendela itu, menyusul 4 orang yang sudah duluan pergi.Gerakan wanita ini terlihat luwes, padahal se ingat Kendra, Ratna adalah wanita yang lembut dan bicara pun pelan, kenapa kini berubah 180 derajat?Kendra kemudian terpaksa berlindung lagi, berondongan senjata datang bak air bah. Kendra yang kaget dengan pertemuan tak sengaja dengan wanita yang pernah ia cintai ini marah bukan main.Tanpa mau berlindung lagi, bahkan seolah mau bunuh diri saja, pemuda ini balas menembaki semua orang yang ada di ruangan ini.Kendra bahkan tak memberi ampun, siapapun yang ada tak luput dari terjangan peluru dari senjata otomatisnya.“Bangsaattttt kalian semua, gara-gara kalian Ratna jadi begini…!” Kendra berteriak bak kesetanan dan semua komplotan yang tersisa pontang panting menyelamatkan diri.Bagaimana tak gentar melihat pemuda ini mengamuk dengan senjata mesin otomatis yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-28
Baca selengkapnya

Bab 247: Lembah Anai Markas Besar Red Blue

Kendra ajak Aldi dan Tasya kembali ke tempat markas Red Blue sebelumnya. Melihat wajah pemuda itu keruh, keduanya tak membantah. Hanya waspada buat apa Kendra ajak kembali ke tempat itu.Apalagi baru 2 hari yang lalu mereka lakukan pembantaian di sana, dan pastinya akan ada komplotan Red Blue atau warga setempat yang memakamkan jasad-jasad yanag bergelimpangan itu.Ternyata Kendra balik ke sana ada tujuan! Tempat ini sudah bersih dari jasad-jasad yang mereka bantai.Tapi bau amis bekas darah masih tercium jelas, kini tak ada satupun anggota komplotan yang berada di sana.Saat melihat seorang warga sedang berjalan-jalan di seputaran gedung ini. Kendra keluar dari persembunyiannya dan mendekati orang ini.Mulanya orang ini ingin kabur, dikiranya Kendra ini aparat pemerintah, karena masih pakai pakaian loreng. Tapi saat melihat Kendra menodongkan pistolnya, orang ini dengan wajah ketakutan mengangkat tangannnya.“Ampun tuaann…jangan tembak saya, saya hanya warga biasa, bukan anggota komp
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya

Bab 248: Sengaja Bikin Aksi Teror

Ketiga tiga orang komplotan Red Blue ini keluar kafe ini, Kendra dan Tasya mulai mengikutinya, ketiga terlihat berjalan agak sempoyongan dan agaknya mulai mabuk. Saat di jalan sepi dan masuk ke sebuah gang, Kendra dan Tasya langsung bertindak cepat, pukulan keras dan juga tendangan kilat yang Kendra lancarkan membuat dua orang tersungkur, sedangkan satu orang yang di hajar Tasya ternyata agak alot, bahkan melakukan perlawanan sengit. “Heyy siapa kamu…!” orang malah sempat berteriak sambil membentak. Duppp…satu tembakan pistol berperedam membuat orang ini terdiam selamanya. Tasya sampai melongo melihat berdarah dinginnya pemuda ini menghabisi anggota komplotan ini. “Daripada dia terus berteriak dan memanggil rekan-rekannya, mending di habisi sekalian!” bisik Kendra enteng. Dua orang yang pingsan ini lalu di tarik Kendra dan Tasya ke sebuah bangunan kosong. Sedangkan jasad yang di tembak tadi sengaja di biarkan tergeletak. “Kita bikin aksi teror, biarkan mayat ini di situ, agar pas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-29
Baca selengkapnya

Bab 249: Akhirnya Bertemu Ratna Kembali

Tasya mencubit hidung Kendra, saat ini tubuhnya menindih tubuh pemuda ini, karena mereka berada di bawah ranjang, yang berada di kamar milik Kodami.“Ayo kita keluar, aku paling geli kalau sampai ada tikus di sini!” bisik Tasya, Kendra tersenyum dan bilang maaf.Kodami lega melihat dua orang ini ternyata sembunyi di kolong ranjangnya. “Syukurlah kalian cepat sembunyi di sini!” Kodami melihat Kendra dan Tasya yang kini sudah keluar lagi dari kolong ranjang ini.Untung saja kolong ranjang ini sering di bersihkan Kodami, sehingga Tasya tidak terlalu kegelian berada di tempat begini. Tasya palin geli dengan tikus apalagi kecoa.Dan kini Kendra dan Tasya lah yang kaget saat tahu siapa sosok Kodami ini, dia ternyata mantan polisi wanita Suriah.Setelah terjadi perang saudara, Kodami penisun dini dan berubah jadi warga biasa. Tapi dia tetap pro dengan pemerintah saat ini. Inilah yang membuat kelompok Red Blue selalu curiga dengan wanita setengah tua yang sudah berusia 52 tahunan ini.“Sebaik
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya

Bab 250: Kembali Saksikan Orang Tercinta Meninggal Tragis

Wanita yang baru bicara ini kaget bukan kepalang, orang yang barusan dia bicarakan kini sudah berdiri di depannya. Dengan baju ala tentara dan senjata otomatis di tangan.Secara refleks Seena, teman Ratna langsung mengambil senjata. Tapi Kendra lebih cepat, di tangannya sudah tertenteng senjata otomatis.“Tenang…aku tidak bermaksud jahat, tolong lepaskan pistol itu…!” dengus Kendra, hingga Seena saling pandang dengan Ratna, lalu diapun pelan-pelan melepas pistol dari tangannya.“Kendra, buat apa kamu menyusup ke sini, kamu tahu resikonya, ini adalah markas utama Red Blue, apakah kamu ingin mati di sini..?” terdengar ketus suara Ratna, yang masih kaget kenapa Kendra bisa muncul tiba-tiba di tempat yang sangat berbahaya ini.“Ratna, ayo kita pergi dari sini, aku sudah dengar apa yang kalian bicara!” Kendra mulai membujuk mantan kekasihnya ini dan tak pedulikan ucapan Ratna barusan.“Ratna, inikah orang yang bernama Kendra dan berjuluk si Penjagal Gurun?” wanita berwajah ke Arab-araban i
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
48
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status