Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 181 - Bab 190

Semua Bab Aku Sang Pria Pemuas: Bab 181 - Bab 190

478 Bab

Bab 181: Mata Indahnya Buat Aldi

“Hmm…moga aja benaran jadi anak, kan keajaiban bisa datang kalau Tuhan berkehendak,” sahut Arini tertawa, sambil melepas kimono nya dan hari ini yang ke sekian kalinya, dia minta suaminya keloni dirinya di hotel mewah, yang memiliki pemandangan gunung es yang sedang turun salju. Keduanya benar-benar bak penganten baru, tiada hari tanpa bercinta. Bukan hanya ke Swiss, Kandi juga ajak istri nya jalan-jalan hingga ke Belanda, Italia dan ke kota mode Perancis dan Kandi memuaskan istrinya belanja baju-baju dari perancang terkenal di sini. Hingga waktu sebulan lewat dengan cepat, dan kini keduanya kini sudah kembali lagi ke Indonesia. Sebulan kemudian setelah pulang dari LN. Saat Kandi pulang kantor, dia kaget melihat istrinya pucat. “Kamu kenapa sayang?” Kandi memegang dahi Arini yang hanya rebahan di kasur. “Nggak tau sayang, sejak sore tadi pingin muntah terus, badanku lemas!” “Sebentar aku periksa!” Kandi pun mengambil steteskopnya di lemari. Walaupun sudah lama tidak prakekan ilmu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-27
Baca selengkapnya

Bab 182: Perginya Cinta Sejati

Sampai di Singapura, Arini makin manja dengan suaminya, dia pingin jalan-jalan dan semua keinginan istrinya ini di turuti Kandi.Arini sudah sulit bergerak, karena perutnya sangat besar, dan kini tinggal menunggu saat-saat melahirkan saja lagi. Sehingga kemana-mana Kandi harus mendorong Arini dengan kursi roda.Kandi justru makin sedih, semakin dekat kelahiran istrinya, baginya justru makin dekat mereka harus berpisah.Badan Kandi bahkan kini kurusan, dia tak berselera makan, Arini sampai menangis melihat betapa kondisi suaminya kini mendadak lebih ‘tua’ beberapa tahun.Arini sampai marah pada suaminya, hingga harus dia suapi agar Kandi mau makan. Kandi pun kadang memaksa senyum dan makan semua makanan yang di sodorkan istrinya, yang kadang sengaja di masak Bik Ata. Walaupun rasa makanan itu sangat hambar di lidahnya.Tapi demi istri tercintanya, dia tetap makan dan ini menolong fisiknya tetap fit. Disinilah Arini merasakan, betapa besa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

Bab 183: Wasiat Arini yang Harus Dijaga

Kandi memenuhi wasiat Arini yang ingin di makamkan di Bagoya, berdampingan dengan makam ibundanya. Langga Kasela tetap mendampingi Kandi.Andina bertahan di Singapura, di temani Astrid, Imel dan Kendra yang datang menyusul. Untuk menjaga Aldi dan baby Arini yang masih belum boleh di bawa pulang.Kakek Adi Wibowo yang sudah sepuh kini ikut menepuk bahu cucu nya ini, agar bersabar. “Arini kini sudah di surga nya Allah. Ingat pesannya, dia selalu ada dan menatap kamu Kandi, lewat mata Aldi!” mendengar suara kakeknya ini, Kandi pun mengangguk dan menghela nafas panjang.“Ayoo kita pulang…kakek kangen masakan khas Bagoya…nenek kamu masak tuh di rumah usai kelompok pengajian tadi pulang!” tangan Kandi di tarik Kakek Adi Wibowo, hingga mau tak mau Kandi pun bangkit.Selama di Bagoya mereka tinggal di rumah Rompas Wagira, yang dulu sempat di rampas Tante Amora dan Toni.“Sayang…aku pulang dulu, besok aku k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

Bab 184: Tolong Wanita Cantik, yang Ternyata?

Siapa kini para wanita tak tahu Kandi Sulaimin, duda muda yang mempunyai segalanya, walaupun memiliki dua anak, yang uniknya kini tinggal terpisah.Yang paling tua Aldi Sulaimin tinggal di Bagoya dan adiknya Arini Sulaimin tinggal dengan kakek dan neneknya di Banjarmasin. Tapi rutin Kandi jenguk sebulan atau 2 minggu sekali.Dengan usia matang, 34 tahunan dan wajah tetap tampan serta badan kokoh. Sudah tak terhitung wanita-wanita cantik yang ingin membuka selubung hati Kandi, agar mau menjadikan mereka kekasih atau istri.Tapi Kandi belum bergeming, dia belum mau buka hati buat wanita, Kenangan manisnya bersama Arini belum terhapus.Di tambah lagi, rata-rata wanita itu memang hany incar harta dan pastinya ke tampanannya. Sebagai pria matang uang sudah kenyang pengalaman hidup, Kandi bisa menilai setiap gaya wanita yang ingin dekat dengannya.Di kantor pun, Kandi tetap bersikap biasa, walaupun dia sadar, tak sedikit karyawan wanitanya yang berharap di ajak jalan ataupun di pacari sang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Bab 185: Nadia Ternyata Adik Kandung Nina

Bukannya mengejar Kandi, 4 motor ini malah saling bertabrakan satu dengan yang lainnya, mereka kaget bukan kepalang melihat Kandi sedang mengarahkan pistol nya ke mereka. Apalagi saat Kandi sengaja menembakan pistolnya ke udara hingga 3X.Tentu saja mereka tak mau konyol kena tembak, sehingga secara tiba-tiba berbelok dan sialnya malah menabrak motor rekan sendiri. Mereka mengira Kandi aparat berbaju preman!Lalu mereka kabur dan membuang parang atau clurit, namun pelarian mereka kembali gagal. Setelah puluhan anggota polisi tiba-tiba datang dan memburu mereka, sekaligus menangkapinya semuanya, sekaligus amankan parang dan clurit tadi.Komandan para polisi ini yang berpangkap Iptu mendekati Kandi, setelah berbincang sesaat, sang komandan inipun mengangguk hormat ke Kandi.Kandi kembali mendekati wanita cantik ini dan dia kaget sendiri, wanita ini terduduk sambil memijat kakinya tak jauh dari mobilnya.“Kamu tak apa-apa dek, kalau nggak bisa pulang naik motor, biar aku antar yaa?” taw
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Bab 186: Bertemu Seorang Nenek, yang Ternyata?

“Bang…kok melamun?” Kandi gelagapan, lalu minta maaf ke gadis jelita ini. “Mikirin apa sih, kekasih atau istri ya bang..?” pancing Nadia lagi sambil tertawa kecil, hingga lesung pipitnya di bagian kanan terlihat. Makin manis saja di lihat.“Dua-duanya…nggak punya..!” sahut Kandi kalem.“Masa sih, usia Abang kan…ehmm maaf yaa, pastinya udah matengkan?” Nadia benar-benar memandang wajah dan body Kandi, seakan menaksir usia pria berbadan kokoh di depannya ini.“Aku duda Nadia…anakku ada dua!” ceplos Kandi apa adanya, hingga Nadia lega, setidaknya pria ini normal dan…masih singel, walaupun duda.“Syukurlah…ngeri juga kalau Abang punya bini, mana ada di kos ini lagi. Pas ada yang datang ngamuk ke sini, tengsin Bang!” Nadia kembali terkekeh, hingga Kandi ikutan tertawa kecil, berdekatan dengan gadis cantik ini, membuatnya jadi bersemangat dan ingin tertawa saja bawaanya.Setelah melihat kondisi Nadia baik-baik saja, Kandi pun permisi pulang. “Bang, kapan kita ketemuan lagi..?” Nadia menatap
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab 187: Rencana Jebak Toni, Manfaatkan Nenek Amora!

Tiba-tiba Kandi punya ide. “Nek Amora, mari aku antar pulang ke rumah, soal uang yang 1 juta, nanti aku ganti lagi yaa?” Kandi membujuk Nenek Amora, si nenek ini tanpa di suruh dua kali, langsung setuju.Nadia yang tak paham apa rencana Kandi serta hubungannya dengan nenek ini diam saja, dia malah ikut membantu wanita tua ini masuk ke mobil Kandi.Kandi mulai waspada, agaknya Toni masih berkeliaran di Bagoya, dia pun sengaja belum kontak kepolisian setempat.Kandi masih ingin buat perhitungan dengan orang itu, yang selama 8 tahunan ini masih buron. Dendamnya belum hilang, apalagi Toni ini sudah membunuh Harun. Walaupun pernah berbuat jahat pada ibu kandungnya, tapi bagi Kandi, Toni layak di beri hukuman setimpal atas perbuatannya ini.Rumah nenek Amora ternyata masuk ke sebuah gang kecil, dan akhirnya sampailah mereka di sebuah gubuk. Miris juga Kandi melihat kediaman Nenek Amora, yang sebenarnya tak layak di sebut rumah.Kandi ingat, dulu Nenek Amora yang dikatakan Arini hidupnya hig
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab 188: Mulai Buka Hati

Namun niat untuk menjebak Toni tertunda sementara, dua hari kemudian Nadia menelpon Kandi dan ngajak bertemu lagi.“Jemput aku di kampus ya Bang!” Kandi pun mengiyakan. Dan sesuai janji, pukul 12.30 siang dia sudah berada di depan kampus gadis cantik ini.Sejak masuk ke dalam mobil, wajah Nadia terlihat keruh, seperti ada beban yang ada di dalam dirinya.“Kamu ada masalah apa Nadia..?” Kandi menatap wajah si lesung pipit ini, yang hari ini tampil serasi dengan blouse krim dan celana panjang kainnya, di tambah hak nya yang tingginya 3 centimeteran.“Iya Bang, Nadia sebenarnya malu ngomong ke Abang, apalagi kita baru kenal dan belum siapa-siapa!” sahut Nadia pelan sambil menatap jalan. “Hmm…masa masih anggap Abang orang lain, ngomonglah, ada apa?”Nadia melirik wajah Kandi yang konsen ke setiran, hari ini Nadia bilang ngikut saja kemana Kandi membawanya.Nadia akhrnya cerita, kakanya Nina di Perancis masuk rumah sakit dan butuh biaya besar, sehingga tak bisa kirim duit lagi.“Nina sak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Bab 189: Jiwa Bangor Meronta-ronta Lagi

Nadia melingkarkan kedua tangannya ke leher Kandi, seakan tak ingin melepaskan wajah pria ini. Sekian lama tak bersama seorang wanita, apalagi secantik Nadia dan memiliki kemiripan dengan Arini, Kandi pun terhanyut juga.Saling melumat mulai berubah jadi sesuatu yang menggelora, Kandi tak munafik dia sering merasakan libidonya naik tak terkendali. Tapi kenangan dengan Arini memadamkan hasratnya itu.Tapi saat ini beda, Nadia seakan membuka pintu seluas-luasnya bagi dia untuk memasuki tubuh gadis jelita ini.Suasana pun sangat mendukung, yakni cottage yang indah dan mewah, serta cuaca senja yang berubah jadi dingin, apalagi halimun mulai turun...daerah pegunungan ini memang berhawa sejuk dan dingin, mirip di puncak.Kandi akhirnya lupa dengan Arini, yang ada di hadapannya adalah si lesung pipit bernama Nadia. Gadis berkulit putih, bertinggi semampai, yang mempunyai tubuh dan mulut harum, hingga Kandi mulai lupa daratan.Kandi kini sudah menggendong tubuh Nadia, tanpa sekalipun melepask
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Bab 190: Akhirnya…Sah!

Sambil nyiter sendiri mobil yang dia bawa, Undi SH yang penasaran pun dengar alasan Kandi dan Nadia yang malam ini ingin menikah.“Kenapa nggak nunggu besok sih, ini malam…hadeuh kalian ini, kayak abege saja, maunya serba cepat!” sungut Undi.“Mending cepat daripada buka segel tapi belum sah!” sahut Kandi enteng, Nadia terkekeh mendengar ucapan ‘calon suaminya’ ini.Undi mau tak mau tertawa berderai, cocok banget ni si Kandi dapat bini suka bercanda. Beda jauh dengan Arini yang kalem dan lembut. Tapi ni anak kayaknya baik, moga ini jodoh terakhir si Kandi, batin Undi.Penghulu yang mereka datangi sama seperti Undi, dia menatap Kandi dan Nadia bergantian, kaget malam-malam ada pasangan tampan dan cantik minta dinikahkan saat ini juga.“Hmm…kalian…sudah ngumpul yaaa…udah mandi wajib belum!” tanya ustaz Gudu, yang merangkap jadi penghulu ini.“Belum sempat pa ustaz, tapi hampir saja!” sahut Nadia polos, Kandi sampai kaget, termasuk Undi dengan keceplosan Nadia, hingga keduanya terpaksa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
48
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status