Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Aku Sang Pria Pemuas: Chapter 171 - Chapter 180

478 Chapters

Bab 171: Jadi Gembel Karena Kebodohan Sendiri

Toni melenggang pongah menuju ke kantornya, dua satpam yang berada di depan pintu masuk menunduk dalam-dalam ke arahnya.Toni mencueki itu, dia berlalu tanpa menyapa satpam nya ini dan langsung menuju lift. Dua satpam ini saling berbisik, lalu tertawa penuh arti.“Lihat saja, sebentar lagi dia akan nangis bombai!” kata salah satu satpam ini.“Huss…kita harus bersiap, sebentar lagi drama akan terjadi…siap-siap yaa!”“Siapppp komandan!” sahut rekannya ini dengan gaya ala militer, lalu keduanya tertawa.Toni langsung saja naik ke lantai 3, di mana ruangan kerjanya berada. Kantor Wagira Group memang memiliki 3 lantai, dan Toni berkantor di lantai atas.Setelah penanda tanganan dengan Kandi, baru hari ini Toni masuk kerja. Atau 3hari kemudian. Pria muda ini benar-benar berpesta sepuasnya di pub.Hampir 300 juta dia habiskan selama 3 hari 2 malam berpesta di sana, bersama teman-temannya, juga 3 wanita open BO yang dia boking.Semenjak Irwina meninggalkannya dan tak lama kemudian meninggal d
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 172: Godaan Cinta yang Tak Bisa Ditolak!

Dengan tatapan penuh dendam, Toni di giring keluar oleh 4 satpam ini, Kandi hanya menatap wajah Toni dengan senyum sinis.Toni bahkan makin marah, saat mobilnya di sita perusahaan, dia kini benar-benar tak punya apa-apa lagi. Toni benaran jadi gembel, karena semua kekayaannya di lucuti.Saat berjalan kaki meninggalkan kantor yang sempat dia kuasai ini, Toni langsung menghempaskan ponselnya, saking murkanya.Karena ibunya barusan menelpon dan bilang rumah mereka di sita polisi dan ibunya terusir dari rumah tersebut. “Mami sekarang terpaksa cari kontrakan!” kata Tante Amora.Yang membuat Toni tak berkutik adalah ucapan terakhir Kandi, yang mengatakan mulai sekarang, Toni tak perlu lagi pakai embel-embel Wagira di belakang namanya.“Kamu tanyakan pada Tante Amora, ibu kamu itu, siapa ayah kandung kamu…!” ucapan itu bahkan bikin kaget Lia.“Bang, kamu tahu darimana kalau Toni itu bukan anak Rompas Wagira!” tanya Lia saat Toni sudah keluar dari ruang kerja ini.Kandi tersenyum, padahal dia
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Bab 173: Penolakan Arini

Namun, inilah hebatnya seorang wanita, Arini baru sadar saat dirinya sudah tak kenakan apa-apa lagi. Dia langsung mendorong tubuh Kandi, lalu mengambil pakaiannya dan secepatnya mengenakan kembali seluruh baju dan roknya tersebut.Lalu tanpa bicara sepatah katapun, Arini pergi meninggalkan Kandi yang terpesona dan takjub, karena dia baru saja…di tolak!Arini menolak mentah-mentah ajakan bercinta Kandi, dia sadar di saat hampir saja penyatuan terjadi. Bahkan batang Kandi sudah menyentuh mulut rahim Arini, tinggal dorong akan masuk!Inilah yang membuat Kandi melongo! Baru pertama kali bertemu wanita seperti Arini. Menolak di saat 'kritis'...! Benar-benar bikin Kandi takjub, kaget dan tak mengira sama sekali.Kandi sampai lama terdiam di toilet ini, baru pertama kalinya dia gagal bercinta dengan seorang wanita, padahal…tinggal selangkah lagi.“Wanita yang hebat…pintar, cerdik dan…kuat menahan nafsu, langka sekali wanita begini!” gumam Kandi tanpa sadar. Sekaligus diam-diam memuji sikap A
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 174: Wanita Masalalu yang Malang

Sambil menurunkan belanjaannya yang banyak ini dan menaruhnya di pojok, Arief mempersilahkan Kandi masuk ke rumah kecilnya ini. Yang dikatakanya di sewa ibunya sejak 2 tahunan yang lalu.“Sama Om dokter bu, katanya si Om sekalian mau periksa ibu!” sahut Arief, menjawab pertanyaan ibunya tadi. Karena dia sibuk mengangkati belanjaan tadi, hingga ibunya heran sendiri.“Kok kamu bawa dokter, emank kamu punya duit? Terus darimana kamu dapat uang, hingga bisa belanja banyak begitu?" tegur wanita itu lagi, kini terlihatlah wajah yang pucat dan kurus.Kandi pun terkejut sekaligus terdiam sesaat saat melihat wajah wanita kurus ini. Walaupun belum terlalu tua, bahkan masih terlihat kecantikannya, Kandi tak pernah lupa dengan wanita yang terbaring sakit ini. “Mba Sisca…!” Kandi memanggil nama wanita ini.“Siapa anda, kok kenal saya?” wanita ini menatap heran ke Kandi, yang membelakangi pintu, sehingga tak terlihat jelas wajahnya.Kandi pun duduk di dekat tubuh wanita yang dia panggil Sisca, kin
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 175: Cinta Ini Terlalu Cepat!

“Arini…!” Kandi langsung menarik tangan wanita ini agar tak jatuh, karena tabrakan tadi lumayan keras. Sebabnya, mereka sama-sama melamun.“Ma-maaf…aku tadi melamun..!” sahut Arini yang mau tak mau terpaksa terdorong ke depan dan mepetlah tubuh keduanya.Arini buru-buru menjauh dari tubuh kokoh Kandi, dengan wajah merah padam. Untung saja koridor rumah sakit ini tidak begitu rame. Hingga dia bisa cepat kembali bersikap normal.“Maaf aku harus jenguk ayah!” tapi langkahnya tertahan, karena baru sadar lengannya masih di pegang Kandi.“Aku juga mau jenguk ayah kamu, ayo sama-sama!” ajak Kandi, hingga Arini tak bisa menolak, anehnya dia mendiamkan saja lengannya masih di pegang Kandi.Mereka kini berjalan beriringan dengan tangan Arini masih di pegang Kandi, tapi keduanya saling diam-diaman saja.Sepintas, mereka memang pasangan yang sepadan, Arini bertinggi semampai, kulit putih, dengan rambut berombat yang melewati bahunya. Dengan body gitar spanyol, banyak perawat juga para laki-laki y
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Bab 176: Lia dan si Gila Tertembak!

Baru saja sampai hotel setelah berpisah dengan Arini, Kandi kaget bukan kepalang saat menerima telpon dari Undi SH. “Lia tertembak, penembaknya kabur dan masih di buru polisi, saat Lia ini ada di rumah sakit polri, masih koma!” kata sang pengacara ini.Kandi tak jadi beristirahat, dia langsung ke rumah sakit polri untuk jenguk Lia. Mantan sekretaris Toni ini terlihat di pasangi alat bantu pernafasan di mulutnya.“Siapa pelakunya?” Kandi bertanya ke AKP Melki, yang menjadi Kasatreskrim Kota Bagoya.“Kami masih melacak pa Kandi, kecurigaan kami sekarang mengarah ke Toni, mantan Dirut Wagira Group!” AKP Melki menjelaskan alasannya, setelah pihaknya membuka ponsel Lia, di mana wanita ini pernah ngaku di ancam Toni.Kandi melihat Lia terkena di perut dan bahu, kedua peluru itu sudah diangkat dokter, namun wanita cantik ini masih koma.Saat kembali balik ke hotelnya, Kandi langsung menelpon Arini. “Mulai sekarang kamu hati-hati ya, aku khawatir Toni kalap dan menyakit kamu!”Arini ternyata
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 177: Syarat Dari Arini

Berpikir sampai di sana, Kandi lalu memutuskan akan mencari ibunya si Toni ini, tanpa buang waktu, Kandi mendatangi rumah Arini yang dulu di kuasai Toni.Namun dia tak berhasil menemui wanita ini, karena sudah pergi dan dua ART yang bertahan di sana bilang, tak tahu kemana Tante Amora perginya.Kandi pun menjalankan mobilnya tanpa tujuan, dan tanpa sadar dia nyasar ke perumahan yang dulu ibunya tinggal dan rumahnya di jual paman Harun.Kandi terdiam sesaat melihat ada tulisan di jual di depan rumah ini. Tanpa pikir panjang Kandi lalu menelpon sang pemilik rumah saat ini dan minta bertemu sekarang juga.Tak sampai 30 menitan, sang pemilik rumah yang dulu pernah Kandi temui datang, dan tanpa buang waktu Kandi pun menawar rumah ini. Sambil melihat-lihat bagian dalam yang masih baik dan terawat baik ini.Bahkan kasur-kasur, lemari termasuk kursi masuk dalam satu paket. Si pemilik rumah pun menetapkan harga 2,5 miliar, dari harga sebelumnya 2,7 miliar.Kandi tanpa ragu lakukan transfer dan
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Bab 178: Dua Syarat Arini Buat Kandi

Arini kini menyandarkan punggungnya ke ujung ranjang, lalu menoleh ke Kandi. “Arini…sebutkan apa syaratnya?” Kandi kini agak mendesak, sekaligus penasaran.“Ada dua…namun aku sangsi, apakah kamu mau menerima syarat yang kedua ini. Kalau yang pertama kamu pasti sanggup!” Arini malah ber analog, belum mau menjawab, hingga Kandi penasaran sendiri.“Sebutkanlah…!”Setelah menghela nafas panjang, Arini pun menatap wajah Kandi. “Syarat pertama, aku tak ingin pernikahan kita ini di rayakan…cukup di lakukan secara sederhana. Ingat Kandi, aku bukan gadis perawan, aku ini sudah janda!”“Aku setuju..!” sahut Kandi cepat. Sebab itu juga cocok dengan hatinya saat ini, kalau di rayakan, Kandi belum siap ‘mantan-mantan’ masalalunya heboh. Apalagi mantan klien-klien nya di jaman dulu tak ada yang kaleng-kaleng.“Syarat kedua…kamu…jangan minta anak, maksudku, jangan berharap anak…alasannya, kelak nanti kamu akan tahu…belum saatnya aku beritahu. Karena aku belum siap, apakah kamu sanggup..!”Kagetlah K
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Bab 179: Pengakuan Rompas Wagira Soal Toni dan Tante Amora

Di usianya yang hampir 10 tahun, Kendra sudah menampakan ke tampanannya sebagai laki-laki ganteng. Walaupun si sulung Astrid dan dan si bungsu Imel juga tak kalah manisnya.Tapi karena Kendra satu-satunya adik lelaki Kandi, maka ketampanan Kendra sangat menonjol.Melihat Arini sibuk di dapur di bantu Bunda Andini dan nenek Juliana, Langga Kasela yang saat itu duduk bertiga dengan kakek Adi Wibowo di taman belakang, sambil menikmati buah-buahan berujar ke Kandi, kalau kangen dengan bunda kandungnya, cukup pandang wajah Arini.“Jadi ibu kandungku mirip Arini ya ayah?”“Benar Kandi, tak 100 persen wajahnya mirip, tapi sikap dan gayanya mirip ibu kandung kamu!” kisah Langga.Dan untuk pertama kalinya Kandi kaget sekaligus terdiam, saat Langga buka ponselnya dan memperlihatlan wajah ibu kandungnya.Kandi lalu izin mengirim 3 foto ibunya saat hamil besar kala berkunjung dengan mendiang kakaknya ke rumah ayahnya di Jakarta puluhan tahun yang lalu ke ponselnya sendiri.“Itu kamu saat masih da
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Bab 180: Badai Diawal Bahagia

Kandi sementara melupakan dulu soal Toni dan Tante Amora, dia ingin menikmati kebahagiaan bersama istri jelitanya.Walaupun sampai kini Kandi masih bingung, kenapa Arini tak mau memiliki anak, apakah sebabnya? Inilah yang dia sama sekali tak paham, karena Arini tidak mau terbuka.Rompas Wagira makin sehat, kini dia bahkan mulai belajar berjalan dan bicaranya juga makin lancar, walaupun tak bisa cepat-cepat, harus pelan-pelan.Dengan alasan ingin dampingi suaminya, Arini meminta Kandi menempatkan orang kepecayaannya di perusahaan Wagira Group di Bagoya.“Aku ingin di samping kamu terus sayang, juga memelihara papa yang makin membaik kesehatannya,” alasan Arini. Kandi tentu saja tak keberatan.Kandi pun membeli sebuah rumah lebih mewah, walaupun posisinya masih berada di kompleks itu. Tapi luasnya 30X lebih lebar dan lebih mewah dari rumahnya yang ada.Kandi sebenarnya tak ingin ‘bau-bau’ kelakuannya di masa lalu. Kalau masih bertahan di rumahnya yang ada tersebut bersama istri jelitany
last updateLast Updated : 2023-08-27
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status