Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 176: Lia dan si Gila Tertembak!

Share

Bab 176: Lia dan si Gila Tertembak!

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-25 10:53:58

Baru saja sampai hotel setelah berpisah dengan Arini, Kandi kaget bukan kepalang saat menerima telpon dari Undi SH. “Lia tertembak, penembaknya kabur dan masih di buru polisi, saat Lia ini ada di rumah sakit polri, masih koma!” kata sang pengacara ini.

Kandi tak jadi beristirahat, dia langsung ke rumah sakit polri untuk jenguk Lia. Mantan sekretaris Toni ini terlihat di pasangi alat bantu pernafasan di mulutnya.

“Siapa pelakunya?” Kandi bertanya ke AKP Melki, yang menjadi Kasatreskrim Kota Bagoya.

“Kami masih melacak pa Kandi, kecurigaan kami sekarang mengarah ke Toni, mantan Dirut Wagira Group!” AKP Melki menjelaskan alasannya, setelah pihaknya membuka ponsel Lia, di mana wanita ini pernah ngaku di ancam Toni.

Kandi melihat Lia terkena di perut dan bahu, kedua peluru itu sudah diangkat dokter, namun wanita cantik ini masih koma.

Saat kembali balik ke hotelnya, Kandi langsung menelpon Arini. “Mulai sekarang kamu hati-hati ya, aku khawatir Toni kalap dan menyakit kamu!”

Arini ternyata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 177: Syarat Dari Arini

    Berpikir sampai di sana, Kandi lalu memutuskan akan mencari ibunya si Toni ini, tanpa buang waktu, Kandi mendatangi rumah Arini yang dulu di kuasai Toni.Namun dia tak berhasil menemui wanita ini, karena sudah pergi dan dua ART yang bertahan di sana bilang, tak tahu kemana Tante Amora perginya.Kandi pun menjalankan mobilnya tanpa tujuan, dan tanpa sadar dia nyasar ke perumahan yang dulu ibunya tinggal dan rumahnya di jual paman Harun.Kandi terdiam sesaat melihat ada tulisan di jual di depan rumah ini. Tanpa pikir panjang Kandi lalu menelpon sang pemilik rumah saat ini dan minta bertemu sekarang juga.Tak sampai 30 menitan, sang pemilik rumah yang dulu pernah Kandi temui datang, dan tanpa buang waktu Kandi pun menawar rumah ini. Sambil melihat-lihat bagian dalam yang masih baik dan terawat baik ini.Bahkan kasur-kasur, lemari termasuk kursi masuk dalam satu paket. Si pemilik rumah pun menetapkan harga 2,5 miliar, dari harga sebelumnya 2,7 miliar.Kandi tanpa ragu lakukan transfer dan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 178: Dua Syarat Arini Buat Kandi

    Arini kini menyandarkan punggungnya ke ujung ranjang, lalu menoleh ke Kandi. “Arini…sebutkan apa syaratnya?” Kandi kini agak mendesak, sekaligus penasaran.“Ada dua…namun aku sangsi, apakah kamu mau menerima syarat yang kedua ini. Kalau yang pertama kamu pasti sanggup!” Arini malah ber analog, belum mau menjawab, hingga Kandi penasaran sendiri.“Sebutkanlah…!”Setelah menghela nafas panjang, Arini pun menatap wajah Kandi. “Syarat pertama, aku tak ingin pernikahan kita ini di rayakan…cukup di lakukan secara sederhana. Ingat Kandi, aku bukan gadis perawan, aku ini sudah janda!”“Aku setuju..!” sahut Kandi cepat. Sebab itu juga cocok dengan hatinya saat ini, kalau di rayakan, Kandi belum siap ‘mantan-mantan’ masalalunya heboh. Apalagi mantan klien-klien nya di jaman dulu tak ada yang kaleng-kaleng.“Syarat kedua…kamu…jangan minta anak, maksudku, jangan berharap anak…alasannya, kelak nanti kamu akan tahu…belum saatnya aku beritahu. Karena aku belum siap, apakah kamu sanggup..!”Kagetlah K

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 179: Pengakuan Rompas Wagira Soal Toni dan Tante Amora

    Di usianya yang hampir 10 tahun, Kendra sudah menampakan ke tampanannya sebagai laki-laki ganteng. Walaupun si sulung Astrid dan dan si bungsu Imel juga tak kalah manisnya.Tapi karena Kendra satu-satunya adik lelaki Kandi, maka ketampanan Kendra sangat menonjol.Melihat Arini sibuk di dapur di bantu Bunda Andini dan nenek Juliana, Langga Kasela yang saat itu duduk bertiga dengan kakek Adi Wibowo di taman belakang, sambil menikmati buah-buahan berujar ke Kandi, kalau kangen dengan bunda kandungnya, cukup pandang wajah Arini.“Jadi ibu kandungku mirip Arini ya ayah?”“Benar Kandi, tak 100 persen wajahnya mirip, tapi sikap dan gayanya mirip ibu kandung kamu!” kisah Langga.Dan untuk pertama kalinya Kandi kaget sekaligus terdiam, saat Langga buka ponselnya dan memperlihatlan wajah ibu kandungnya.Kandi lalu izin mengirim 3 foto ibunya saat hamil besar kala berkunjung dengan mendiang kakaknya ke rumah ayahnya di Jakarta puluhan tahun yang lalu ke ponselnya sendiri.“Itu kamu saat masih da

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-26
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 180: Badai Diawal Bahagia

    Kandi sementara melupakan dulu soal Toni dan Tante Amora, dia ingin menikmati kebahagiaan bersama istri jelitanya.Walaupun sampai kini Kandi masih bingung, kenapa Arini tak mau memiliki anak, apakah sebabnya? Inilah yang dia sama sekali tak paham, karena Arini tidak mau terbuka.Rompas Wagira makin sehat, kini dia bahkan mulai belajar berjalan dan bicaranya juga makin lancar, walaupun tak bisa cepat-cepat, harus pelan-pelan.Dengan alasan ingin dampingi suaminya, Arini meminta Kandi menempatkan orang kepecayaannya di perusahaan Wagira Group di Bagoya.“Aku ingin di samping kamu terus sayang, juga memelihara papa yang makin membaik kesehatannya,” alasan Arini. Kandi tentu saja tak keberatan.Kandi pun membeli sebuah rumah lebih mewah, walaupun posisinya masih berada di kompleks itu. Tapi luasnya 30X lebih lebar dan lebih mewah dari rumahnya yang ada.Kandi sebenarnya tak ingin ‘bau-bau’ kelakuannya di masa lalu. Kalau masih bertahan di rumahnya yang ada tersebut bersama istri jelitany

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 181: Mata Indahnya Buat Aldi

    “Hmm…moga aja benaran jadi anak, kan keajaiban bisa datang kalau Tuhan berkehendak,” sahut Arini tertawa, sambil melepas kimono nya dan hari ini yang ke sekian kalinya, dia minta suaminya keloni dirinya di hotel mewah, yang memiliki pemandangan gunung es yang sedang turun salju. Keduanya benar-benar bak penganten baru, tiada hari tanpa bercinta. Bukan hanya ke Swiss, Kandi juga ajak istri nya jalan-jalan hingga ke Belanda, Italia dan ke kota mode Perancis dan Kandi memuaskan istrinya belanja baju-baju dari perancang terkenal di sini. Hingga waktu sebulan lewat dengan cepat, dan kini keduanya kini sudah kembali lagi ke Indonesia. Sebulan kemudian setelah pulang dari LN. Saat Kandi pulang kantor, dia kaget melihat istrinya pucat. “Kamu kenapa sayang?” Kandi memegang dahi Arini yang hanya rebahan di kasur. “Nggak tau sayang, sejak sore tadi pingin muntah terus, badanku lemas!” “Sebentar aku periksa!” Kandi pun mengambil steteskopnya di lemari. Walaupun sudah lama tidak prakekan ilmu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 182: Perginya Cinta Sejati

    Sampai di Singapura, Arini makin manja dengan suaminya, dia pingin jalan-jalan dan semua keinginan istrinya ini di turuti Kandi.Arini sudah sulit bergerak, karena perutnya sangat besar, dan kini tinggal menunggu saat-saat melahirkan saja lagi. Sehingga kemana-mana Kandi harus mendorong Arini dengan kursi roda.Kandi justru makin sedih, semakin dekat kelahiran istrinya, baginya justru makin dekat mereka harus berpisah.Badan Kandi bahkan kini kurusan, dia tak berselera makan, Arini sampai menangis melihat betapa kondisi suaminya kini mendadak lebih ‘tua’ beberapa tahun.Arini sampai marah pada suaminya, hingga harus dia suapi agar Kandi mau makan. Kandi pun kadang memaksa senyum dan makan semua makanan yang di sodorkan istrinya, yang kadang sengaja di masak Bik Ata. Walaupun rasa makanan itu sangat hambar di lidahnya.Tapi demi istri tercintanya, dia tetap makan dan ini menolong fisiknya tetap fit. Disinilah Arini merasakan, betapa besa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 183: Wasiat Arini yang Harus Dijaga

    Kandi memenuhi wasiat Arini yang ingin di makamkan di Bagoya, berdampingan dengan makam ibundanya. Langga Kasela tetap mendampingi Kandi.Andina bertahan di Singapura, di temani Astrid, Imel dan Kendra yang datang menyusul. Untuk menjaga Aldi dan baby Arini yang masih belum boleh di bawa pulang.Kakek Adi Wibowo yang sudah sepuh kini ikut menepuk bahu cucu nya ini, agar bersabar. “Arini kini sudah di surga nya Allah. Ingat pesannya, dia selalu ada dan menatap kamu Kandi, lewat mata Aldi!” mendengar suara kakeknya ini, Kandi pun mengangguk dan menghela nafas panjang.“Ayoo kita pulang…kakek kangen masakan khas Bagoya…nenek kamu masak tuh di rumah usai kelompok pengajian tadi pulang!” tangan Kandi di tarik Kakek Adi Wibowo, hingga mau tak mau Kandi pun bangkit.Selama di Bagoya mereka tinggal di rumah Rompas Wagira, yang dulu sempat di rampas Tante Amora dan Toni.“Sayang…aku pulang dulu, besok aku k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 184: Tolong Wanita Cantik, yang Ternyata?

    Siapa kini para wanita tak tahu Kandi Sulaimin, duda muda yang mempunyai segalanya, walaupun memiliki dua anak, yang uniknya kini tinggal terpisah.Yang paling tua Aldi Sulaimin tinggal di Bagoya dan adiknya Arini Sulaimin tinggal dengan kakek dan neneknya di Banjarmasin. Tapi rutin Kandi jenguk sebulan atau 2 minggu sekali.Dengan usia matang, 34 tahunan dan wajah tetap tampan serta badan kokoh. Sudah tak terhitung wanita-wanita cantik yang ingin membuka selubung hati Kandi, agar mau menjadikan mereka kekasih atau istri.Tapi Kandi belum bergeming, dia belum mau buka hati buat wanita, Kenangan manisnya bersama Arini belum terhapus.Di tambah lagi, rata-rata wanita itu memang hany incar harta dan pastinya ke tampanannya. Sebagai pria matang uang sudah kenyang pengalaman hidup, Kandi bisa menilai setiap gaya wanita yang ingin dekat dengannya.Di kantor pun, Kandi tetap bersikap biasa, walaupun dia sadar, tak sedikit karyawan wanitanya yang berharap di ajak jalan ataupun di pacari sang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29

Bab terbaru

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 477: Cemburu Tanda Cinta

    Bannon hanya menunduk, gayanya tak ubahnya seorang anak TK yang bersiap kena marah bu gurunya. ‘Si guru’ ini antara gemas, marah dan kesal campur aduk. Syahila menghela nafas panjang, andai saja lengan kirinya tak di pasangi infus, sejak tadi dia ingin menabok wajah suaminya menumpahkan kekesalan hatinya. Tapi saat melihat kelakuan suaminya ini, hati siapa yang tak gemas sekaligus ingin tertawa! Dua perawat yang tadi bantu proses persalinan membiarkan kedua suami istri sepadan ini bicara. Tapi mereka sepakat, iri melihat sang suami yang sangat ganteng dan istrinya yang jelita ini dan kini lahirlah seorang junior tampan yang mewarisi keduanya. “Ehemm, cantik banget yaa mami si Banina itu, keibuan lagi dan…sangat dewasa!” cetus Syahila. “I-ya…cakep kayak artis si Celine Evaaa….!” Bannon mengatupkan lagi rahangnya saat mata Syahila yang indah bak bintang kejora melotot. Namun saat melihat sang suami langsung menunduk, mata indah indah ini kembali normal. “Bang, jujur deh, apakah s

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 476: Tak Sengaja di Tolong Angel

    Bannon sudah memensiunkan baju seragam militernya. Dia kini menjadi eksekutif muda, kerjasama dengan perusahaan Abu Magun sepupunya, juga pastinya perusahaan ayahnya.Bannon juga menempati gedung perkantoran Sulaimin Group yang berada di lantai 17, dari 37 lantai gedung mewah ini.Dari berseragam militer, Bannon kini kini sering tampil trendy dengan jas dan dasi.Ritme kehidupan Bannon berjalan baik sampai usia kandungan Syahila sudah memasuki usia 9 bulanan. tapi diam-diam, Bannon tetap jalin komunikasi dengan Angel dan anaknya Banina.Hingga suatu hari usai bertemu sesama pengusaha lainnya, di sebuah kafe yang berada di Plaza Indonesia, Bannon tak sengaja melihat Angel dan Banina.Setelah meminta dua stafnya dan sekretarisnya duluan ke kantor, dengan senyum lebar pria ini mendekati ibu dan anak ini.Hati tak bisa di bohongi, amor cinta sudah begitu mendalam dengan si janda jelita ini.Angel apalagi, tak menyangka bertemu mantan kekasihnya yang makin tampan dan pastinya makin kelihat

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 475: Pingin Nambah Bini, Tapi...?

    Angel tak langsung mengiyakan, dia menatap Bannon. “Bang…bagaimana dengan Syahila, istri Abang itu,” Bannon terdiam.Melihat pria ini terdiam, Angel tersenyum maklum, walupun usianya dengan Bannon hanya terpaut satu tahun lebih muda dari pria ini. Tapi Angel memiliki pikiran dewasa.Kedewasaan ini lah yang membuat Bannon selalu teringat Angel hingga saat ini. Benar-benar mirip mendiang Yurica sifatnya. Juga pengertiannya yang itu yang tak bisa Bannon lupakan hingga kini.Angel seorang wanita dan paham, belum tentu Syahila ikhlas menerima dia sebagai madunya.“I-itu…nanti akan aku bicarakan dengan Syahila..!” agak tergagap juga Bannon bicara.“Bang…aku akan mengiyakan ajakan Abang menikah…syaratnya adalah, pertemukan aku dengan Syahila dan ingat…seandainya Abang menikahiku, karir Abang di militer habis…pikirkanlah lagi. Abang masih muda, masih bisa meraih pangkat bintang di bahu Abang!”Kaget lah Bannon, mempertemukan kedua wanita cantik ini, bagaimana tanggapan Syahila, mana lagi hami

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 474: Angel Tiba-tiba Muncul

    Kakek Langga tersenyum memandang hasil tes DNA, hasilnya adalah 99,9 persen Malik Sulaimin identik.Kini tak ada keraguan lagi dari si kakek ini, kalau Malik adalah memang benar buyutnya, anak dari Aldi Sulaimin dan Selena, ibu dari si bocil ini.Kakek Langga sengaja lakukan itu, untuk menyakinkan hatinya, kalau Malik adalah buyutnya...karena Kakek Langga ingin berikan warisan besar buat Malik.Hasil inipun langsung dia kirim ke Kandi Sulaimin, pria setengah tua ini pun bahagia, sama seperti ayahnya Langga Kasela, Kandi Sulaimin juga plong.Besoknya, Kandi dan Nadia langsung terbang dengan private jet ke Banjarmasin.Hati tak bisa di bohongi rasa sayang pada cucu sendiri sangat besar. Kandi langsung memeluk cucunya ini.Kali ini Malik lagi-lagi menerima dengan baik kakek kandungnya sendiri. Melihat ketampanan kakeknya, ceplosan Malik bikin Nadia melotot sambil tertawa."Kakek ganteng banget, nggak pingin nambah nenek baru buat Malik ya kek!" cerocos Malik, telinganya langsung di jewer

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 473: Kabur ke Banjarmasin

    Bungki ternyata menurun kecerdasan ayahnya, walaupun tak punya uang, tapi akal cerdiknya jalan. Dia jual ponsel mahalnya yang dibelikan Bannon, seharga 15 jutaan.Ponsel berharga hampir 30 juta ini tentu saja langsung di beli pemilik gerai ponsel. Si pemilik gerai tahu ini ponsel premium dan baru 4 bulanan di pakai Bungki.Bungki langsung ke bandara dan tujuannya bukan ke Timur Tengah, tapi ke Kalimantan. Dia ingin ke Banjarmasin. Tempat yang belum pernah ia datangi.Siapa yang di temuinya…?Inilah yang membuat Abu Magun gagal mencarinya, juga aparat kepolisian dan tentara di Jakarta. Sebab di saat bersamaan Bungki sudah berada di Bandara Syamsudinor, Banjarbaru.“Om Bannon pernah bilang kakek buyut dan nenek buyut ada di Banjarmasin,” batin si bocil ini.Dalam hati Bungki, sebenarnya sudah mengakui kalau Abu Magun ayah kandungnya.Saat melihat wajah Abu Magun, Bungki sudah kagum sekali. “Tak heran Umi jatuh cinta dengan Abi….ganteng soalnya!” bibirnya malah senyum sendiri.Tapi pikir

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 472: Bungki Menghilang

    “Bang…tenang dulu, biar nanti aku bujuk pelan-pelan, entah kenapa Bungki eh si Malik jadi mendadak berubah, begitu tahu Abang adalah ayah kandungnya?” Bannon mencegah Abu Magun yang ingin kejar Bungki.Abu Magun terdiam dan mengangguk.Bungki ternyata kabur dari rumah dan tak pulang hingga malam hari, ponselnya pun sengaja tak di aktifkan. Setelah berkali-kali Bannon mencoba mengontaknya.Bannon apalagi Abu Magun bingung juga dengan perubahan si Bungki, kenapa bisa mendadak berubah dan agaknya marah dengan Abu Magun.Marahnya kenapa? Seharusnya dia bahagia akhirnya tahu kalau Abu Magun adalah ayah kandungnya. Dan tak sengaja malah di temukan Bannon, yang ternyata Om nya sendiri.Bannon sampai menelpon guru dan beberapa teman Bungki di sekolah Paket A. Apakah anak itu ada ke sana. Namun semuanya bilang tidak ada.Abu Magun langsung khawatir dengan anak sulungnya ini.“Jangan khawatir Bang, Bungki itu anak yang

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 471: Bungki Menolak Abu Magun

    “Katakan siapa yang membuat Selena sakit?” kali ini Abu Magun melunak dan menunggu.“Abu Jarrah, dialah pelakunya. Dia dendam dengan orang yang bernama Abu Magun, lalu saat dengar ceritaku, dia menembak Selena, tapi kena punggung dan inilah yang bikin Selena sakit parah""Karena aku yang melindungi saat itu. Aku juga terpaksa membuang Malik, karena dia tahu itu anak Abu Magun dan Selena dan ingin membunuhnya..!”Abu Magun terdiam sesaat.“Hmm…ceritamu menolong nyawamu, di mana sekarang si bangsat Abu Jarrah itu bersembunyi.” dengus Abu Magun marah.Dalam hati Abu Magun kaget juga, di pikirnya Abu Jarrah sudah tewas, ketika dulu markas mereka dia serbu bersama Kendra, juga Nancy, Ashi serta Soleh di distrik Al Iqro (baca bab-bab terdahulu).Tanpa ragu Afok Yousef sebutkan persembunyian Abu Jarrah. Tapi Afok Yousef bilang, dia sudah lama tak tahu kabar soal Abu Jarrah setelah insiden itu.Jadi dia tak tahu apakah Abu Jarrah masih hidup, atau malah sudah mati. “Tuan..jadi kamulah yang b

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 470: Bertemu Sersan Afok

    Peringatan itu di ingat betul Abu Magun. “Berarti ni orang benar-benar berbahaya,” pikir Abu Magun, sambil memacu mobil ke alamat yang di sebutkan pria setengah mabuk tadi.Abu Magun membuka penutup kain di jok depannya, ternyata di bawah kain ada sebuah senjata otomatis, yang bisa menembakan 100 peluru.Walaupun lama tak ikut berperang, tapi kemampuan Abu Magun tetap terjaga, dia malah sangat antusias menghadapi musuhnya kali ini.Tempat ini berada di pinggiran kota Al Balla. Daerah ini terlihat ramai, namun Abu Magun sudah melihat ada beberapa mata tajam menatap mobilnya.Di balik kacamata hitamnya, Abu Magun bisa melihat pandangan curiga pada dirinya. Tapi tanpa takut dia terus maju.Di sebuah tikungan, Abu Magun tersenyum sendiri, di depannya sudah berjejer 10 orang sekaligus dengan senjata terkokang.Abu Magun tak ada ketakutan sama sekali, dia keluar dari mobilnya dan menghadap ke 10 orang ini.“Stop, siapa kamu?” bentak pemimpin komplotan ini.“Maaf, aku tak ingin bermusuhan de

  • Aku Sang Pria Pemuas   Bab 469: Memburu Yousef Rauf

    Iman makan dengan sangat lahap, benar-benar lapar sekali si bocil ini. Tanpa malu-malu dia sampai minta tambah hingga 2X ke pemilik kafe.Si pemilik kafe ini sempat ragu, apakah si bocil ini bsa membayar makanannya tersebut.Tapi keraguan itu terjawab, setelah Abu Magun taruh uang di atas meja. “Ambil ini, sisanya buat kamu!” si pemilik kafe langsung mengangguk hormat, lalu buru-buru ambilkan pesanan Iman.Abu Magun membiarkan saja bahkan meminta Iman jangan sungkan nambah dan ambil lauk yang mana dia suka.Saking kenyangnya, Iman pun bersendawa lumayan nyaring, hingga Abu Magun senyum sendiri melihat kelakuan spontan anak ini.“Makasih Tuan, enak sekali, baru kali ini Iman makan sekenyang ini!” Iman sampai mengelus-ngelus perut kurusnya yang terlihat membuncit.“Bagus…sekarang aku mau tanya, benarkah kamu dan Bungki itu bersaudara angkat?” Abu Magun agaknya langsung saja ke topik, dia malas bertele-tele.“Betu sekali tuan, Bungki waktu itu nangis di tengah pasar kelaparan, lalu aku d

DMCA.com Protection Status