Beranda / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Bab 161 - Bab 170

Semua Bab Aku Sang Pria Pemuas: Bab 161 - Bab 170

478 Bab

Bab 161: Bikin Keluarga Irwina Malu Hati

Kandi kini ke Bagoya, kembali dia pakai jet pribadi ayahnya, Langga lah yang minta itu. “Ngapain beli pesawat mahal-mahal kalau nggak di pake,” alasan Langga, hingga Kandi pun tak bisa menolak anjuran ayahnya. Firman, yang selama ini di Bagoya selalu melayani Langga, kini sang sopir tersebut sudah ready begitu Kandi mendarat. “Kita kemana tuan muda..?” Firman yang sudah tahu jatidiri sang tuan muda membungkuk dalam sambil mengambil tas Kandi. “Kita TPU dulu Om, aku mau ziarahi bunda dan kakaku, lalu kita langsung ke rumah Hadi Barmuli, aku mau temui orang itu Om!” “Siap tuan muda…!” Firman pun langsung arahkan mobil mewah ini ke TPU dan nanti ke rumah orang tua Irwina. Sepanjang jalan Firman tertawa saat Kandi cerita soal insiden beberapa tahun silam, kala motor jadulnya di tabrak mobil mewah yang di sopiri Firman, yang kini sudah ganti yang baru lagi. “Nggak nyangka ya tuan muda, aku dan tuan besar dulu malah nabrak motor jadul tuan muda. Motor hadiah ayah tuan muda masih di sim
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-20
Baca selengkapnya

Bab 162: Pelajaran Buat Orang Tua Irwina

“Ja-jadi…nak Kandi…bukan mau bantu kami, tapi mau beli rumah ini?” Tante Tuti kini menatap Kandi seakan tak percaya dengan pendengarannya.“Boleh di bilang begitu…sebut saja berapa harga rumah ini?” desak Kandi lagi.Hadi Barmuli kini makin bingung, kembali mereka saling pandang dengan Tuti Barmuli. Sebenarnya rumah ini bukan milik Hadi Barmuli, tapi milik Barmuli (senior), ayah dari Tante Erna Hardiyanti, mantan istri Adi Wibowo dan Mulyana Suherman.Sejak Barmuli meninggal dunia dan tak punya anak lagi setelah Tante Erna dan cucunya mendiang Rebecca meninggal dunia (baca bab terdahulu).Semua harta Barmuli diwarisi Arfan Barmuli adiknya, dan kini usaha keluarga itu di lanjutkan Hadi Barmuli, anaknya, yang juga ayah Irwina ini.Namun Hadi bukan tipikal pengusaha berbakat seperti pamannya dan ayahnya, di tangan Hadi, perusahaan malah bangkrut.Kini, satu-satunya aset berharga ini malah mau di beli Kandi. Kalau sampai rumah itu terjual, maka otomatis habislah sudah peninggalan Barmuli
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-20
Baca selengkapnya

Bab 163: Penyesalan Terlambat Hadi Barmuli dan Istrinya

Otomatis Hadi Barmuli termasuk Tante Tuti dan Ivan yang kini masih SMU bertahan. “Dimana anak sialan itu sekarang…?” sentak Hadi Barmuli, yang ternyata masih kesal bukan main, karena kini dia hanyalah mantan orang kaya, dia tetap beranggapa semua ini salah Irwina, tak berkaca pada diri sendiri! “Hmm…Irwina sekarang bahagia, dan sudah berada di tempat yang sangat jauh dan terbebas dari sakit dan pukulan serta tendangan dari Toni!” sahut Kandi pelan, sambil menahan hatinya yang tiba-tiba menyesak. “Apa…apa maksud kamu!” suara Hadi Barmuli masih kencang, sampai Undi SH dan anak buahnya kaget. Tapi saat melihat wajah Kandi yang tetap tenang, merekapun diam saja. Undi SH sudah tahu hal ini, tadi malam di hotel, dia lama berbincang dengan Kandi, Undi SH yang penasaran ingin tahu, apa latar belakang Kandi beli rumah mewah ini jauh di atas harga pasaran. “Kandi…di manakah Irwina sekarang, apa yang terjadi dengannya!” Tante Tuni menyela omongan suaminya. Kandi membuka ponselnya dan dia pun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-20
Baca selengkapnya

Bab 164: Putuskan Jadi Pengusaha, Bukan Dokter

“Keluarga Toni Wagira itu termasuk keluarga terpandang dan keluarga itu sudah kaya raya sejak kakeknya. Lalu makin besar setelah ayahnya Toni, Giman Wagira lanjutkan usaha kakeknya si Toni itu.” kini Undi SH jelaskan siapa sosok Toni tersebut.Kandi jadi ingat, ada beberapa bilboard bertuliskan Wagira Group. Yang menandakan perusahaan keluarga Toni ini termasuk besar dan bonafid juga di Bagoya ini.Namun Kandi kaget saat Undi SH bilang Wagira Group dan perusahaan ayahnya Sulaimin Group ada jalin kerjasama.“Nilainya tak main-main mas Kandi, hampir 2,5 triliun setahun, nah itulah salah satu tambang uang Wagira Group!”“Kalau kerjasama itu di putus kontraknya, bagaimana?” Kandi bertanya lagi.“Duhh sulit mas, karena hubungan Giman Wagira dan ayahnya mas Langga Kasela sangat baik dan kerjasama ini sudah berlangsung lama, hampir 10 tahunan!”Kandi pun terdiam, kini dia memikirkan bagaimana memberi pelajaran Toni ini, untuk membangkrutkan perusahaan itu. Undi SH bilang perusahaan itu masi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Bab 165: Arini Wagira, si Lembut Kakaknya Toni

“Ehh…iya kenapa?” Kandi malah terlihat kaget sendiri di tegur duluan wanita jelita ini. Arini malah tersenyum manis menatap sang Dirut muda ini salting sendiri.“Maaf kalau saya menggangu…tapi kalau bapak masih sibuk, tak apa saya tunggu!” sahut Arini, suara wanita ini lembut dan nampak sekali matang dan dewasa.“Ohh…nggak, pekerjaan ini bisa aku lanjutkan lagi nanti. Bu Arini Wagira dari Bagoya ya, apa yang bisa aku bantu?” Kandi kini kembali bersikap tenang, walaupun hatinya ada ser-ser dikit dan perasaan ini mirip perasaannya dengan Irwina dulu.Kandi lalu berdiri dan mengajak Arini pindah ke kursi tamu dan kini mereka duduk berhadapan, agak ke samping wanita satunya di kenalkan Arini sebagai Asisten-nya.Duduk Arini elegan dan sopan, walaunpun kenakan rok, tapi bukan rok mini. Cara duduknya pun tetap sopan dan menutup rapat kedua kakinya yang jenjang dan mulus.Rambutnya tergerai melewati bahunya, hitam legam tanpa di semir. Dengan make up dan lipstik tipis di bibir merahnya.Sama
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Bab 166: Kisah Mengejutkan Arini Tentang Toni

“Pa Kandi kenal dia…?” Arini malah balik bertanya, sambil menatap pemuda tampan ini. Kandi tersenyum saja tidak menjawab. Keduanya kini saling menatap.Kandi tak sadar Arini pun sejak kemarin sudah kagum dengan sosok dirinya yang tenang, padahal masih muda. “Orang kalau sudah terlanjur Orkay, emank beda,” batin Arini saat itu.“Nggak kenal sih, hanya aku pernah ketemu keluarga pa Hadi Barmuli, yang dulu sempat ingin jalin kerjasama dengan perusahaanku. Kebetulan ibuku orang Bagoya dan ada terkait keluarga dikit dengan pa Hadi Barmuli. Katanya mantunya bernama Toni Wagira, betulkah...!”Kandi dengan cerdik memutar kisah, hingga Arini terlihat kaget. Lalu menghela nafas panjang.“Si Toni…benar-benar bikin malu keluarga kami pa Kandi. Sekitaran 8 bulanan yang lalu pa Hadi Barmuli dan istri Tante Tuti mengamuk di rumah kami. Dia menuding si Toni membunuh anaknya, yang juga istrinya yang bernama Irwina itu, tentu saja kami sekeluarga sangat kaget!”“Oh ya…bagaimana kisahnya, aku nggak tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya

Bab 167: Toni Berulah, Arini Minta Tolong

Senyum manis Arini menandai kerjasama jangka panjang lagi antara perusahaanya dengan perusahaan Kandi.“Makasih yaa, masih mempercayai perusahaan kami sebagai mitra perusahaan bapak!” mata Arini yang bak bintang kejora menatap sumringan wajah Kandi. Di tangannya surat kontrak kerjasama dia pegang erat.“Kapan-kapan…aku tak akan nolak kalau di undang makan malam lagi. Masakan kamu memang enak!” sahut Kandi tersenyum, tangannya tak sadar masih memegang lengan lentik Arini.Arini kembali menganggu. “Pak, tangan nya tolong di lepas,” Arini terpaksa memelankan suaranya, karena di ruangan kerja Kandi ini bukan hanya mereka berdua. Barulah Kandi sadar, tangannya masih memegang tangan Arini.“Sesekali di Bagoya saja ya, aku punya restoran di sana, di jamin makin betah. Nanti aku masakan yang spesial!” sahut Kandi menutupi rasa malunya.Arini lalu permisi dengan sopan dan bilang hari ini juga akan kembali ke Bagoya. Meninggalkan Kandi yang masih mencium aroma lembut parfum Arini, padahal orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya

Bab 168: Selubung Hati Arini Mulai Terbuka

Arini merapikan dasi Kandi, pagi ini Kandi akan mulai jalankan misinya untuk beri pelajaran ke adik tirinya.“Hati-hati…Toni kadang nekat orangnya,” pesan Arini. Kandi menarik dagu Arini…dan pelan-pelan mengecupnya. Arini kaget juga, tapi dia diam saja. Inilah untuk pertama kalinya bibirnya di sosor seorang pria, semenjak dia janda.“Setelah pulang dari rumah sakit, balik saja ke sini lagi. Nggak usah ke apartemen ya…!” Arini langsung mengangguk. Setelah sekali lagi menatap wajah cantik lembut Arini, Kandi pun berjalan menuju pintu kamar hotel di ikuti Arini.“Arini…ini kartu, siapa tahu kamu perlu buat belanja atau apapun itu…!” Kandi menyerahkan satu kartu premiumnya.Arini pun menerima, sejak semua aset di ambil Toni, aslinay Arini tak punya apa-apa lagi. Sambil menunduk menatap kartu ini Arini kembali termenung. Kandi kembali menarik dagu Arini.“Tenang yaa…semua akan baik-baik saja. Aku janji akan mengembalikan semua aset-aset perusahaan keluarga kalian ke kamu Arini!”Melihat w
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya

Bab 169: Rahasia Toni Terbongkar dari Mulut Sekretaris Genitnya!

Kandi menatap chat dari Arini yang mengabarkan malam ini tidak bisa menginap di hotel bersama Kandi. Karena kondisi ayahnya di rumah sakit menurun ke sehatannya.Kandi hanya membalas agar ayahnya Arini bisa segera sembuh. Kandi memanfaatkan waktu santainya dengan jalan-jalan, dia sengaja mengunjungi Mang Atoy, pemilik bengkel yang dulu pernah mempekerjakannya.Mang Atoy kaget sekaligus senang, mantan ‘muridnya’ ini masih ingat dengannya. Walaupun kini sudah tajir melintir. Bengkelnya tak serame saat dulu Kandi masih kerja.“Sekarang saingan makin banyak Kandi, Mamang pun hanya punya anak buah si Imir dan Katui.” Mang Atoy berkisah dari 7 anak buahnya, 5 orang dulu sudah keluar dan malah bangun bengkel sendiri. “Yah mau gimana lagi, Mamang makin menua tak segesit dulu!” keluh Mang Atoy, yang terkagum-kagum dan tak mengira Kandi kini seorang crazy rich.Kandi pun tersenyum dan tak sungkan beri Mang Atoy uang hingga 100 juta, si Mamang ini sampai terlonjak kaget, dan tentu saja dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya

Bab 170: Skenario Cerdik

Lia tersenyum merekah, uang kontan 1 miliar sudah terhampar di depan mata. Walaupun tadi malam dia kecewa, karena Kandi tidak mau menggaulinya.Kandi hanya beralasan, tak enak gauli Lia yang sedang mabuk. Tapi pagi ini dia puas, baginya uang kontan lebih nikmat di bandingkan berhubungan badan.“Makasih sayang…kamu emank tajir nggak ketulungan, si Toni ngaku-nya saja tajir. Tapi belikan mobil hatback itu saja mikirnya setengah mampus. Padahal kalau lagi setengah mabuk, aku bisa lepas lohh…!” bisik Lia genit sambil mencium bibir Kandi.“Kamu bukan setengah mabuk lagi Lia, tapi tepar…!” sahut Kandi kalem.“He-he-he…abisnya minumannya enak sihh…beda yaa minuman ‘murah’ ama minuman mehong…jauh lebih gurih. Usai mabuk juga nggak bikin pusing!” Lia tertawa, hingga lidahnya yang merah dan giginya yang putih terlihat jelas. Kandi ikutan tersenyum.“Lia…kamu mau lagi nggak…5 miliar..?”“Woww…siapa yang nolak sayang, 5 lelaki ganteng pun aku buang kalau uang itu ada!” sahut Lia cepat.Kandi ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
48
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status