Home / Urban / Aku Sang Pria Pemuas / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Aku Sang Pria Pemuas: Chapter 151 - Chapter 160

478 Chapters

Bab 151: Gara-gara Diremehkan, Langsung Borong Dua Sekaligus!

Kandi duduk termenung seorang diri di rumahnya, Kandi saat ini dan beberapa hari yang lalu berbeda 180 derajat.Sebelumnya dia jutawan berkat Lily Rudino, kini dia miliuner berkat Paman Jardo, nasib Kandi benar-benar berubah total.Siapa sangka, Kandi yang dulunya seorang bayi yang secara ajaib selamat dari kecelakaan mobil, yang secara tragis menewaskan ibu dan kakak kandungnya.Lalu hampir saja jadi anak panti asuhan, sebelum di angkat anak Mak Rojiah dan suaminya. Kemudian jadi anak kecil berbadan dekil, hitam dan kelaparan, dan hampir terlunta-lunta, hingga sempat nyasar ke Surabaya. Pernah kerja di bengkel Mang Atoy, setelah sebelumnya di tolong dan di tampung Nova, seorang wanita baik dan berhati mulia walaupun jadi Open BO.Kemudian, nyambi jadi pria pemuas lantas bertemu Lily Rudino dan mampu selesaikan kuliah kedokterannya, sekaligus pensiun total sebagai laki-laki pemuas nafsu,Kini…Kandi adalah seorang miliuner…seorang crazy rich, yang berharta hampir 10 triliun (uangnya di
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Bab 152: Tak Sengaja Kembali Bertemu Langga

Dukkk…Kandi kaget bukan main, saking kepalanya penuh dengan berbagai macam pikiran, dia malah ketabrak seseorang saat akan masuk ke kafe ini.“Ma-maf Om…saya yang salah, jalan tak lihat-lihat,” Kandi cepat-cepat menangkap tubuh orang yang dia tabrak, karena tubuh pria ini agak limbung. Bahkan ponselnya si pria ini sampai terlepas dari tangannya.Kandi buru-buru mengambil ponsel itu, lalu dengan hormat sambil membungkuk dalam, mengembalikan kembali ponsel ini ke pria yang dia tabrak ini.“Tak apa anak muda, lain kali hati-hati kalau jalan,” pria lalu mengambil ponselnya dari tangan Kandi. Bahkan dia memberi tanda saat pengawalnya terlihat ingin menegur Kandi, yang dianggap lancang dengan bos nya ini.“Ehh ni anak, kenapa jalan nggak lihat-lihat!” terdengar suara seorang wanita, yang ternyata sekretaris pria yang tadi di tabrak Kandi.“Tak apa Nomi, dia nggak sengaja, ayo kita kembali ke kantor!” lalu dengan buru-buru laki-laki tadi jalan lagi.Kandi dan pria ini sempat bertatapan, Kand
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Bab 153: Bertemu Orang Kepercayaan Langga

Kandi ikuti saran Nomi, ia memutuskan ke Banjarmasin sebelum ke Kalimantan Timur kembali, untuk bertugas sebagai sarjana kedokteran.Inilah untuk kedua kalinya Kandi ke daerah yang berjuluk Kota Seribu Sungai dan Seribu Mesjid ini. Padahal dulu, saat usianya masih 13 tahunan, niat pertama kali merantau adalah ingin ke daerah ini untuk cari ayah kandungnya.Saat berada di daerah ini, yang pertama dulu dia sempat bertemu dengan istri Langga, Andina dan tiga anaknya, Astrid, Kendra dan Imelia.Kandi bahkan sempat menolong ‘adik nomor duanya’ Kendra Sulaimin, yang hampir tenggelam saat berenang di kolam.Kini…3 tahun setelah yang pertama, Kandi kembali menginjakan akan kakinya di sini lagi. Kandi merasa aneh, seolah-olah dia pulang kampung ke daerah ini. Sejak naik pesawat dan kini sudah duduk di kursi VIP di kabin milik maskapai plat merah ini.Seolah-olah ada ikatan batin, yang tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata, ikatan aneh yang membuat batinnya tenang.Tak sulit mencari kantor be
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Bab 154: Dibawa ke Rumah Bertemu Adi Wibowo

“Maksud bapak?” Kandi yang kebingungan dan hati berdebar langsung bertanya lagi ke pria depannya ini. “Mas Kandi…nggak terburu-buru bukan?” Bambang Salihin malah bertanya balik ke Kandi, hingga pemuda ini makin tak karuan rasa. “Ti-tidak pa Bambang…!” sahut Kandi agak gugup. “Ayoo sekarang juga kita ke Banjarmasin!’ Bambang Salihin kini berdiri dan mengambil jasnya. Mau tak mau Kandi kembali mengikuti pria setengah tua ini. Kandi benar-benar kebingungan dengan ulah Bambang Salihin ini. Tapi dia tak enak hati mendesak. Kandi diam saja dan mengikuti mau di bawa kemana oleh pria setengah tua ini. Bambang Salihin minta Kandi ikut mobilnya. Kandi lalu memanggil Onai, agar mengikuti mobil sang Dirut ini. “Kita ke Banjarmasin!” itulah ucapan singkat Kandi, lalu masuk ke mobil mewah milik Bambang Salihin ini. Sepanjang jalan Bambang Salihin kembali bertanya jati diri Kandi. sejak kecil kemana saja Kandi bersama orang tua angkatnya dan apa sekarang kegiatan Kandi. Kandi yang beranggapan
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

Bab 155: Bertemu Ayah Kandung

Kandi menatap pria setengah tua yang tetap tampan ini, pasca operasi pengangkatan dua peluru di tubuhnya. Langga masih belum siuman.Kandi kini menunggu di sisi ranjang perawatan, Andina, ibu sambungnya dan 3 adiknya sudah diminta pulang untuk istirahat, termasuk Kakek Adi Wibowo.“Biarlah Kandi yang temani ayah, bunda dan adik-adik, juga kakek istirahat saja dulu ke rumah!”“Baiklah Kandi, kakek pulang dulu dengan bundamu dan adik-adikmu!” Adi Wibowo menepuk bahu cucu ponakannya.Kandi mencium tangan Andina dan memeluk ketiga adik-adiknya. Kini dia terus menatap tak puas-puasnya wajah Langga. Tak dia sangka, ayah kandungnya ternyata pria yang berbaring di depannya.“Ayah kamu bertahun-tahun mencari kamu Kandi, jadi kamu jangan anggap beliau lupakan kamu. Bahkan sampai kini ayah kamu pasti ziarah ke makam ibu dan kakak kamu, setiap kali ke Bagoya.” Andina menjelaskan pelan-pelan, khawatir Kandi ‘marah’ dengan suaminya, karena di anggap sia-siakan dirinya.“Iya bunda…tak apa, Kandi jug
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Bab 156: Penyesalan Ryana yang Pernah Hina Kandi

Kandi yang kini sudah ditasbihkan Sulaimin di belakang namanya, sengaja bertahan di Banjarmasin, sampai ayahnya benar-benar sembuh.Langga di rawat 5 hari di rumah sakit, lalu di bawa pulang ke rumah. Silih berganti petinggi kepolisian datang menjenguk sang crazy rich ini di rumah, dan bilang pelaku penembakan masih dalam pencarian.Termasuk Gubernur dan Waki Gubernur serta Ketua DPRD dan Anggotanya. Langga sekalian mengenalkan Kandi sebagai anak sulungnya, dari istri pertamanya. Juga petinggi perusahaan Sulaimin Group.Begitu tahu Kandi seorang sarjana kedokteran, sang Gubernur langsung menawari Kandi bertugas di Kalsel. Namun pada ayahnya, Kandi bilang masih menyelesaikan koas nya dulu, belum kepikiran tinggal di Banjarmasin. Setelah 3 minggu, Kandi kagum juga, ayahnya kini sudah sehat. Kandi baru tahu, kalau ayahnya aslinya kebal bacok, tapi tak kebal peluru.Melihat ayahnya sudah sehat, Kandi pun bersiap pulang kembali ke Kaltim. Namun Langga meminta Kandi bertahan.“Ayah mau a
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Bab 157: Kejutan Buat Bidan Cate

Baru saja akan jalankan mobilnya menuju ke Desa Ukani, Kandi kaget saat ponselnya berbunyi, ternyata yang nelpon Bidan Cate.“Iya Cate, ada apa..?”“Bang, kamu di mana?” suara Bidan Cate terdengar memburu.“Mau jalan ke Desa Ukani, masih di Samarinda ini..!”“Bang tolong, ke rumah aku sekarang di Samarinda, aku kasih lokasinya via chat!”Tak lama ada chat dari Bidan Cate menunjukan lokasinya. Kandi pun memutar mobil SUV nya dan tak jadi ke Desa Ukani, tapi menuju ke alamat yang di berikan Bidan ini.Dengan berbagai pikiran memenuhi otaknya, Kandi bingung ada apa bidan nya ini minta dia segera ke lokasi di mana Bidan Cate saat ini berada.Begitu sampai, Kandi kaget melihat ada 10 polisi dan 15 orang pamong praja, sedang mengeluarkan barang-barang dari sebuah rumah.Bidan Cate menyongsong Kandi. “Bang aku kalah di pengadilan, rumah ini harus di kosongkan atas perintah pengadilan, aku dan kedua orang tuaku harus keluar dari rumah ini!” Bidan Cate terlihat mewek, puluhan tetangga ikut sak
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

Bab 158: Lepas Kangen dan Jadi Pria Dermawan

Jelang sore, semua pembelian ini beres, Bidan Cate kini memiliki rumah baru yang jauh lebih mewah dari rumah yang diambil suaminya, usai menang di pengadilan. Padahal tanah perumahan itu sebagian uangnya milik orang tua Cate.Begitu ke tiga orang dari perusahaan jasa penjualan rumah ini permisi. Sambil bawa uang tunai 3,2 miliar dan berjanji paling lambat 3 hari dari sekarang semua dokumen penting akan beres dan akan di serahkan.Cate langsung memeluk Kandi di ruang tamu ini. “Gilaa benar-benar gila, kayak mimpi saja, Abang ini benar-benar jadi penolong aku dan keluarga. Rumah yang di ambil si Ngondek itu hanya bernilai 300 jutaan, eh gantinya rumah seharga 3,2 miliar…!” Cate tanpa malu-malu mengecup bibir Kandi, hingga berbunyi kericupan. “Tadi kamu bilang mobil juga di ambil ya…ya udah kita sekarang ke dealer mobil, kamu ambil yang baru!” cetus Kandi enteng.“Apaaaa…bangg…jangan bikin aku pingsan benaran!” sahut Cate hampir menjerit saking kagetnya.“Kamu lihat kan di karung itu,
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

Bab 159: Kisah Sedih Irwina yang Kabur dari Rumah

“Irwina…kamu ke sini…dengan anak kamu?’ kaget bukan main Kandi, saat melihat wanita cantik ini, tapi terlihat kelelahan, seperti habis perjalanan jauh.Kandi buru-buru membantu mengangkat tubuh bekas kekasihnya ini ke rumah dan membawanya ke dalam, anaknya terlihat nyenyak tidur.Tapi Kandi trenyuh, saat mengangkat tubuh Irwina, tubuh wanita ini sangat ringan dan kurus, seperti orang sakit berat.Kandi langsung membawa ke kamar dan meminta Irwina beristirahat, dia tak tega bertanya kenapa Irwina yang dulunya di Bagoya, kini ada di Kalimantan, ke Desa Ukani lagi, yang sangat jauh jaraknya dari kampung halaman ibundanya tersebut.Kandi lalu menelpon Bik Ata dan minta di bawakan nasi komplet dengan lauknya. Bik Ata yang sudah dianggapnya bibi sendiri oleh Kandi memang jualan nasi di depan rumah.Wanita setengah tua yang baru di beri Kandi uang 5 miliaran ini langsung bilang segera ke sana.“Agaknya kamu sakit Irwina…?” Kandi memegang dahi wanita ini yang sangat panas.Irwina hanya mengan
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

Bab 160: Irwina Tinggalkan Bayi yang Buta

Walaupun peralatan dan obat-obatan di rumah sakit di Samarinda ini komplet dan lengkap, tapi penyakit Irwina sudah sangat parah.Kandi tetap setia menemani wanita malang ini, kadang memerah matanya melihat kondisi Irwina yang makin hari makin menurun kesehatannya. Badannya terlihat semakin kurus, Irwina sudah tak selera makan, sehingga sari makanan hanya di dapat dari slang infus.Kandi bahkan tak kuasa meneteskan airmata, saat melihat tubuh Irwina yang penuh bekas-bekas pukulan benda tumpul. Benar-benar Toni menyiksa Irwina tak tanggung-tanggung. Dan...9 hari setelah di rawat, Irwina sempat koma…saat sadar, Kandi lah yang pertama dia cari. “Kandi…kamu di mana…?”“Irwina…aku di sini…di samping kamu!” bisik Kandi dengan suara bergetar menahan haru.“Kandi…aku sudah tak kuat lagi…jagalah…peliharalah…Aldi, anak kita. Sampaikan maafku pada kedua orang tuaku…!”“Irwina…jangan begitu, yakinlah kamu akan sehat kembali, aku janji akan menjagamu selamanya…!”“Kandi…mataku tak melihat apa-apa
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status