Home / Romansa / Terjerat Pesona Bodyguard / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terjerat Pesona Bodyguard : Chapter 41 - Chapter 50

163 Chapters

Cinta Tak Pernah Salah

Suasana terasa canggung. Setelah Axel menanyakan perasaan Aura terhadap Lionel, pertanyaan yang tidak terjawab, sejak itu pula mereka berdua hanya diam. Bingung membuka pembicaraan, seolah ada dinding tak kasat mata yang menghalangi mereka.Sejujurnya Axel merasa frustasi dengan keadaan ini, tapi sayang dirinya bingung untuk memulai pembicaraan. Axel masih butuh waktu untuk menyembuhkan hatinya yang sakit akibat jawaban Aura sebelumnya. ‘Kamu bukan siapa-siapa dan tidak memiliki hak untuk bertanya mengenai perasaanku!’Kalimat itu berputar terus menerus di dalam benak Axel dengan sangat jelas, enggan pergi lagi, seolah sedang mengejeknya! Kurang ajar!Kalimat yang membuat Axel mengambil langkah mundur secara teratur. ‘Kenapa lo bisa sebodoh ini, Axel? Bagaimana bisa lo jatuh cinta sama Aura? Wanita yang nggak punya perasaan apapun sama lo?’ batin Axel jengkel karena hatinya tidak bisa dikendalikan. Tidak bisa diajak kompromi hingga membuatnya sakit hati!Hingga tanpa sadar Axel terte
Read more

Masuk Jebakan!

“Aku tidak menyangka kalau kamu akan mengundang seluruh orang dari agency kita,” ucap Aura membuka pembicaraan sambil menyeruput minumannya yang tentu saja non alkohol! Aura sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menyentuh alkohol, terlebih jika sedang berada di tempat seperti ini. Tempat yang membuat setiap orang bisa menjadi lupa diri dan berubah menjadi ibliss!Tempat yang membuat setiap orang kehilangan akal sehat dan melakukan hal negative!“Ah ya, aku pikir sejak pertama kali bergabung di agency ini, aku sama sekali belum pernah menjamu rekan seprofesi kita dengan layak, jadi tidak ada salahnya melakukannya sekarang,” balas Sandara membuat Aura mengangguk paham.Aura sendiri pun belum pernah menjamu rekan satu agency nya seperti ini. Biasanya Aura hanya sekedar menyediakan food truck untuk mereka. Bukannya pelit, tapi karena Aura memang tidak berniat untuk membuat pesta seperti Sandara.Saat pesta penutupan konsernya pun itu ide Ji Hwan dan karena Aura merasa tidak enak
Read more

Kehilangan Jejak

Aura bergerak gelisah sambil tangannya mengipasi wajah. Aura tidak tau apa yang salah dengan dirinya, padahal tadi Aura merasa kedinginan hingga bulu kuduknya meremang, tapi kenapa sekarang malah tubuhnya terasa panas? Apa AC nya mendadak mati? Tidak mungkin kan? Bar mewah seperti ini tidak mungkin mengalami kerusakan AC di tengah acara! Akan sangat memalukan jika itu sampai terjadi dan yang pasti bisa merusak reputasi bar ini! Jadi ada apa dengan tubuhnya?“Ae Ra-ya? Ada apa? Kenapa kamu terlihat gelisah seperti ini?” tanya Min Young heran saat melihat sahabatnya bergerak gelisah seperti cacing kepanasan! Tidak bisa diam!“Tidak apa, aku hanya merasa sedikit kepanasan,” balas Aura pelan, berusaha mengendalikan tubuhnya yang terasa semakin aneh!“Kepanasan? Apa tidak salah? Aku saja merasa kedinginan! Lihatlah bulu kudukku sampai meremang begini!” ucap Min Young sambil menunjukkan tangan kirinya yang memang sedang merinding kedinginan!“Entahlah, aku tidak tau kenapa tiba-tiba bisa ke
Read more

Let's Start The Party!

Axel mengedarkan pandangan dengan hati kacau balau. Rasa cemas, takut, bersalah, semuanya campur aduk! Sejak tadi Axel sudah berkeliling mencari hampir ke semua sudut, tapi tidak terlihat jejak Aura sama sekali. Toilet nihil. Ruangan VIP nihil. Area dance floor nihil. Bar nihil. Semuanya nihil!‘Astaga kamu dimana, Aura?!’ sentak Axel sambil menyugar rambutnya frustasi.Lagi, untuk kesekian kalinya Axel mengedarkan pandangan, berharap usahanya dapat membuahkan hasil hingga matanya tertumbuk pada satu sosok yang terlihat familiar namun dalam keadaan lunglai, dengan pria asing. Itu Aura! Ya Tuhan!“Shitttt!” Lagi, umpatan keluar dari bibir Axel, sadar kalau pria yang sedang memapah Aura ingin berbuat jahat. Entah atas suruhan seseorang atau karena keinginan sendiri. Axel tidak peduli, sekarang yang penting harus menangkapnya lebih dulu. Mencegah Aura jatuh ke tangan pria itu! Hanya Axel yang bisa mencicipi tubuh Aura! Pria lain tidak boleh melakukannya atau Axel akan mematahkan setiap
Read more

'Pesta' Sampai Pagi!

Axel memposisikan diri, menuntun ju-ni-ornya agar masuk ke dalam milik Aura. Desahan pelan terdengar dari bibir Aura. Dengan sabar Axel menekan sang ju-ni-or agar menyatu sepenuhnya dengan milik Aura. Bukan hal yang mudah meski tidak sesulit awal karena milik Aura masih sempit! Belum terbiasa melahap batang seorang pria!“Arghh!” Aura merintih dengan mata terpejam, kukunya mencengkeram bahu Axel membuat pria itu sedikit meringis perih. “Sakit?” tanya Axel pelan yang dijawab gelengan Aura, tanpa kata.Axel masuk kian dalam. Mentok hingga ke dasar. Pria itu berhenti sejenak, memberi waktu pada Aura setelah ju-ni-ornya tenggelam sepenuhnya. Axel menatap Aura, meyakinkah diri kalau wanita itu tidak kesakitan. “Aku akan melakukannya sekarang. Katakan padaku jika kamu merasa tidak nyaman,” bisik Axel, tidak ingin menjadi pria yang egois. Axel ingin Aura juga menikmati percintaan mereka malam ini. Axel tidak ingin menyakiti wanita yang dicintainya.Aura tidak menjawab, hanya mengangguk. S
Read more

Pengakuan Cinta Axel

Axel terbangun dan menemukan Aura yang masih asyik terlelap di dalam pelukannya. Pulas seperti bayi kecil. Seulas senyum tersungging di wajah Axel. Tangannya menyentuh pipi Aura membuat wanita itu bergerak sedikit namun tidak terbangun, mungkin masih merasa lelah setelah Axel mengerjainya berjam-jam semalam.Tidak heran kalau Aura masih ingin beristirahat. Axel sadar kalau justru semalam dirinya yang lepas kendali karena enggan melepaskan Aura di saat wanita itu sudah lemas. Padahal yang diberi obat perang-sang adalah Aura, tapi kenapa Axel yang seperti orang kese-tanan dan tidak ingin berhenti? Keterlaluan memang!Dirinya masih lanjut menggauli Aura meski wanita itu sudah menyerah kalah menghadapi gempuran ju-ni-ornya! Sudah gilakah dirinya? Sepertinya sudah! Dan itu semua karena Aura! Pengaruh wanita itu terhadap Axel terasa begitu kuat! Tidak heran kalau Axel tidak bisa melepaskan diri. Sepertinya Axel sudah terjerat di dalam jaring laba-laba milik Aura tanpa dirinya sadari!“Sebe
Read more

Amarah Sandara

Dua puluh menit kemudian…Aura keluar dari kamar Axel dengan tubuh berbalut kimono handuk, pemberian pria itu. Sejak dirinya pindah beberapa hari yang lalu, praktis semua pakaian miliknya sudah tidak ada lagi di sini. Jika masih ada, Aura tidak akan pusing. Untungnya Axel memiliki jubah mandi ini! Kalau tidak, masa iya Aura harus mengenakan pakaian Axel? Rasanya risih!Aura meletakkan nampan sarapan yang dibuatkan oleh Axel tadi. Omelette. Kesukaan pria itu. Terkadang Aura heran apakah Axel tidak bosan menyantap omelette setiap hari? Sudahlah, lagipula bukan urusan Aura juga!“Thanks untuk sarapannya.”“Sama-sama, Nona.”Aura masuk ke kamar Axel, mencari tasnya. Tidak lama kemudian dirinya kembali keluar dengan sebotol obat di tangan. Entah obat apa.“Itu obat apa, Nona?” tanya Axel menyuarakan rasa penasarannya dengan kening berkerut, baru kali ini rasanya Axel melihat Aura minum obat. Biasanya wanita itu tidak pernah meminum apapun setelah sarapan.“Pil pencegah kehamilan,” jawab Aur
Read more

Rahasia Sandara

Ponsel berdering yang langsung diangkat dengan tidak sabar oleh wanita yang memang gelisah menunggu telepon dari orang bayarannya.“Bagaimana?”“Saya sudah mendapatkan fotonya, Nona!”“Benarkah?” “Ya! Pria itu membawa nona Ae Ra ke apartemen dan tidak keluar lagi semalam suntuk. Baru pagi ini dia keluar dengan pakaian santai!” lapor seorang pria, rekan dari kawannya yang tertangkap basah kemarin oleh Axel dan sedang disandera oleh Damian, anak buah Charles Xavier.“Jadi benar mereka bermalam bersama?”“Benar, Nona!”“Berarti mereka pasti melakukan hubungan itu!”“Tentu saja, Nona. Dengan dosis obat yang dicampurkan ke dalam minuman, tidak mungkin mereka tidak melakukan hubungan itu! Apalagi semalam saya lihat sendiri betapa buasnya nona Ae Ra saat menggoda pria itu di dalam lift!” kekeh sang informan.“Bagus. Kirimkan fotonya padaku sekarang!”“Baik, Nona.”“Lalu bagaimana dengan rekanmu itu?” “Sampai saat ini saya belum menemukan jejaknya, Nona.”Ya, semalam saat hampir tiba di park
Read more

Mulai Terungkap

Axel menatap pria yang terlihat mengenaskan di depannya, pria itu duduk di kursi dengan tangan dan tubuh terikat kencang, bahkan Axel khawatir saking kencangnya bisa saja aliran darah tidak dapat mengalir dengan baik! Tapi siapa yang peduli?“Siapa namamu?”Pria itu tetap bungkam, tatapan matanya terlihat penuh amarah. Mungkin masih merasa dongkol karena Axel menggagalkan rencananya untuk menikmati tubuh Aura dan malah harus disekap di tempat kotor ini! Kurang ajar!“Tidak mau bicara? Ternyata masih bertingkah!” sinis Axel. Pria itu mengamuk tapi percuma, bahkan tindakannya membuat Axel terbahak.“Kita lihat apa setelah ini kamu masih bisa bertingkah atau tidak!”Tangan Axel terulur, meminta ponsel pada Damian dan langsung menunjukkan sebuah foto. Seorang wanita muda dan anak kecil yang tampak lucu dengan pipi tembamnya.Wajah pria itu sontak memucat saat melihat foto istri dan anaknya sendiri!“Apa yang kamu lakukan? Jangan sakiti mereka!” ucap pria itu histeris, semakin marah.“Terg
Read more

Badai Mulai Menghantam Part 1

Aura mengedarkan pandangan ke sekeliling café, mencari keberadaan Max dan istrinya. Rencana mereka yang awalnya ingin bertemu sebelum pesta Sandara terpaksa ditunda karena Aura mendadak ada urusan, untungnya sekarang Aura bisa menepati janjinya!“Max!” panggil Aura riang dan berjalan mendekati meja dimana ada sepasang suami istri sedang berbincang santai, tampak mesra membuat Aura iri!“Nona!” Aura mengibaskan tangan dan berdecak pelan, pura-pura mengomel.“Jangan memanggilku nona. Panggil saja namaku seperti yang lain. Lagipula kita bertemu untuk bersantai, Max. Tidak ada hubungannya dengan pekerjaan!” balas Aura membuat Max tersenyum dan mengangguk pelan, menyetujui permintaan mantan bossnya.Lagipula usia Aura jauh lebih muda darinya, jadi tidak ada salahnya Max mengikuti permintaan Aura. Aura saja terlihat santai memanggil Max tanpa embel-embel lain, meski sejak awal itu memang keinginan Max sendiri. “Baiklah. Oh ya perkenalkan ini Lisa, istri saya, salah satu fans setia dari seor
Read more
PREV
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status