Axel menghampiri Aura yang sedang membuat teh di dapur dan memeluknya dari belakang membuat wanita itu memekik kaget! Sudah dua hari mereka bicara seadanya dan Axel tidak betah! Axel merindukan Aura yang cerewet dan bercerita banyak hal padanya! Bukan Aura yang mendiamkannya seperti ini!Axel sadar kalau tuduhannya beberapa malam lalu memang keterlaluan, hanya saja sebagai seorang pria, Axel memiliki ego yang cukup tinggi kan? Tidak heran saat Aura tidak menjawab permintaan maafnya, Axel tidak berusaha lagi. Ralat, belum berusaha lagi. Berharap Aura memulai pembicaraan lebih dulu, tapi sampai 2 hari dirinya menunggu, Aura masih tetap bungkam! Terpaksa, Axel yang maju duluan!“Hei, kamu masih marah sama aku?” Aura menghela nafas dalam. Sepeninggalan mama Erika tadi, Aura sudah memikirkannya.Ucapan mama Erika memang benar, tidak seharusnya Aura mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi. Axel saja sudah berusaha menekan rasa takutnya, masa Aura tidak bisa melakukan hal yang sama? B
Baca selengkapnya