Semua Bab Terjerat Pesona Bodyguard : Bab 131 - Bab 140

163 Bab

Axel VS Lionel

Lionel menggenggam tangan Aura dengan wajah sumringah, setelah mengantongi izin dari orangtua Aura, kini Lionel bisa lega. Meski tadi dirinya sempat merasa gugup, apalagi orangtua Aura tidak langsung memberinya izin, malah mengajukan beberapa pertanyaan. Meyakinkan hati kalau Lionel bisa menerima Aura sepenuhnya. Keheningan yang sempat hadir meski hanya beberapa detik terasa begitu mencekam bagi Lionel. Namun untungnya pada akhirnya orangtua Aura memberi restu! Lionel akhirnya bisa menikahi Aura tanpa dihalangi siapapun. Restu dari kedua orangtua mereka, orangtuanya dan orangtua Aura, sudah dikantongi. Aura pun sudah setuju. Hilang sudah beban di hatinya. Lega, itulah yang Lionel rasakan.Sekarang yang harus Lionel lakukan adalah mempersiapkan pernikahannya dengan sebaik mungkin, meski Aura tidak menginginkan pesta besar, bukan berarti asal-asalan kan? Ini adalah moment special, sekali seumur hidup, jadi Lionel harus memastikan kalau Aura tidak akan pernah melupakan moment ini!Lione
Baca selengkapnya

Belajar Merelakan

Aura duduk berhadapan dengan Axel. Setelah memesan minuman secara kilat, bahkan tidak melihat buku menu, Aura langsung ke pokok pembicaraan. Waktunya terbatas, hanya 10 menit jadi Aura tidak bisa berputar-putar!“Aku tau kamu tidak akan pernah bisa merestui pernikahanku dengan Lionel, tapi ini adalah jalan terbaik untukku dan juga bayi ini. Aku yakin kamu sudah tau perjanjian apa yang ada di antara aku dan Papa Charles, menilik dari dugaanmu kemarin, aku yakin kamu sudah tau semuanya. Itu artinya kamu juga tau kalau kita tidak mungkin bersama. Meski kamu bilang bukan lagi bagian dari keluarga Xavier, tapi hal seperti itu tidak mungkin terjadi. Kenapa? Karena hubungan darah tidak bisa diputuskan semudah itu. Dan aku tidak ingin hubunganmu dengan Papa Charles merenggang hanya karena aku.”Aura terdiam sejenak, memikirkan kalimat yang dirasa tepat.“Aku mohon, jangan halangi rencana pernikahan kami. Aku hanya ingin bayi ini terlahir di keluarga yang hangat dan bisa menerima kehadirannya
Baca selengkapnya

Karma

Axel pulang ke apartemen dengan lunglai, wajahnya terlihat seperti habis dirampok. Ya, bukankah Lionel baru saja ‘merampok’ Aura dari tangannya? Tidak heran kalau Axel terlihat begitu menyedihkan. Merelakan cinta pertama ternyata menyakitkan! Clay yang melihat kepulangan Axel hanya bisa mengernyit, hanya bisa bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi pada Axel hingga sahabatnya sefrustasi ini?“Kenapa lagi, Bro?”“Aura.”Hanya itu. Aura. Tapi tidak ada kelanjutannya. Clay ingin bertanya, tapi melihat raut wajah Axel yang begitu muram rasanya lebih baik diam. Axel pasti akan bercerita jika sudah waktunya. Lagipula Clay sadar Axel perlu waktu.Clay baru saja kembali dari dapur dengan secangkir kopi di tangan saat suara lirih Axel kembali terdengar. Begitu lemah, seperti tidak memiliki harapan hidup.“Gue udah merelakan Aura menikah sama Lionel.”Kopi menyembur begitu saja dari mulut Clay. Kaget dengan pengakuan pria itu. Axel mendelik kesal. Sudah lagi patah hati, disembur pula! Apes!
Baca selengkapnya

Kegelisahan Axel

Clay mengerutkan kening dengan bingung saat melihat nomor dengan panggilan negara Indonesia tersambung ke ponselnya. Siapa yang meneleponnya? Orangtuanya? Tidak mungkin! Mereka tidak pernah menelepon dirinya, bahkan sepertinya orangtuanya lupa kalau mereka memiliki anak, yaitu Clay!Lalu siapa? Daripada ragu, lebih baik segera mengangkatnya!“Halo?” sapa Clay ragu.Dan keraguan Clay sirna saat mendengar suara penelepon di seberang sana, berganti dengan kekagetan. Secepat kilat Clay masuk ke dalam kamar, tidak ingin pembicaraannya terdengar oleh siapapun! Termasuk Damian yang selalu berada di dekat Axel!Tiga puluh menit kemudian…Charles terdiam, perbincangannya dengan Clay tadi membuatnya berpikir ulang. Sebegitu besarnyakah rasa cinta Axel pada Aura? Hingga putranya merelakan Aura menikah dengan pria lain asalkan wanita itu bahagia?Saat itu juga Charles kembali mengingat ‘perbincangannya’ dengan Alena. Apa benar Charles harus merestui mereka berdua? Apakah memang itu yang terbaik u
Baca selengkapnya

Aku Bukan Istrimu!

Aura mengernyit, keningnya terasa berputar. Pusing. Tubuhnya lemah, enggan bergerak sama sekali, namun meski begitu Aura tetap memaksakan diri, mencoba untuk duduk hingga satu suara yang sangat dikenalnya menerpa telinga Aura. Suara Axel.“Kamu harus banyak istirahat, Aura! Jangan banyak bergerak,” tegur Axel, nada suaranya sarat akan kecemasan yang tidak bisa ditutupi. Wajah tampannya juga ikut cemas.“Axel? Kenapa kamu bisa ada di sini?” lirih Aura, wajahnya terlihat heran.Bagaimana tidak heran kalau sesaat setelah siuman dari pingsan, yang Aura lihat pertama kali justru Axel! Darimana pria itu tau Aura berada di sini? Apa Axel mengikuti Aura? Membuntutinya seperti seorang stalker?“Jangan berpikiran macam-macam, tadi aku merasa cemas dan memutuskan untuk pergi ke rumahmu, tapi tidak ada yang membukakan pintu. Aku menghubungi ponselmu berulang kali hingga akhirnya dijawab oleh salah seorang suster yang memberitahuku kalau kamu pingsan di rumah sakit ini!” jelas Axel, berharap Aura
Baca selengkapnya

Rival Terberat

“Bagaimana bisa kamu pingsan seperti ini, Aura? Dan kenapa tidak mengatakan padaku kalau kondisi tubuhmu sedang lemah?” keluh Lionel, merasa kecewa seolah Aura tidak mempercayainya. Seolah Lionel adalah orang asing! Padahal Aura adalah calon istrinya!Lagipula bukankah Lionel sudah berjanji akan selalu menjaga Aura? Tapi melihat apa yang terjadi sekarang membuat Lionel menyesal karena dirinya belum bisa menepati janji yang diucapkannya. Menyesal karena kurang memperhatikan Aura hingga tidak menyadari kalau calon istrinya sedang dalam kondisi tubuh yang tidak fit.Dan yang paling parah, Lionel merasa kecewa karena dirinya lagi-lagi kalah langkah dengan Axel! Kenapa harus Axel yang mengetahui keadaan Aura lebih dulu? Kenapa bukan dirinya? Dan bagaimana bisa Axel mengetahui keadaan Aura lebih cepat?Apakah mereka sering bersama tanpa sepengetahuan Lionel? ‘Tidak mungkin! Aura bukan tipe wanita seperti itu!’ bantah Lionel, sibuk berdebat dengan batinnya sendiri. Namun dipikirkan dari s
Baca selengkapnya

Hati Yang Melunak

Sesaat setelah mendarat di Berlin, Charles bergegas menuju ke hotel dimana Clay sudah menunggunya di lobby hotel mewah tersebut. Dirinya tidak ingin lagi membuang waktu. Sudah cukup banyak waktu yang terbuang akibat keegoisan dan kekeraskepalaannya.“Selamat malam, Tuan.”“Axel dan Damian tidak tau kalau kamu datang menemuiku kan?” tanya Charles tanpa menjawab sapaan Clay.“Tentu saja tidak.”“Bagus! Sekarang kamu ikut saya!”Clay melangkah patuh dengan hati berdebar, tidak tau apa yang akan dibicarakan oleh papa Charles, sampai pertemuan mereka tidak boleh diketahui oleh Axel dan Damian. Apa mengenai masalah Axel dan Aura lagi? Tentu saja! Hanya itu yang bisa dibicarakan, memangnya ada masalah apalagi?“Duduklah!” perintah Charles, terdengar berkuasa, ciri khas keluarga Xavier membuat lawan bicaranya otomatis menuruti perintah.“Tolong beritahu saya mengenai semua hal yang terjadi, tanpa ada satu hal pun yang ditutupi! Bagaimana bisa kalian menemukan Aura? Apa yang terjadi pada Axel
Baca selengkapnya

Kedatangan Charles

Charles melangkah tegas di sepanjang lorong. Benny sigap mengikuti di belakangnya. Tepat di depan pintu kamar ruang rawat Aura, Charles menarik nafas panjang, meyakinkan diri kalau keputusannya memang benar, tidak salah langkah.Benny membukakan pintu, membiarkan Charles masuk dengan langkah lebar. Pria paruh baya itu hanya tersenyum tipis saat melihat kekagetan yang tercetak jelas di wajah Aura. “Bagaimana kondisi kamu, Aura?” tanya Charles lembut, mengabaikan kekagetan Aura.Pertanyaan Charles membuat Aura kian cemas. Benaknya sibuk bertanya-tanya, apa kehadiran Charles kali ini untuk ‘merampas’ hak asuh anak dari tangannya? Bukankah bisa dikatakan Aura sudah melanggar perjanjian? Meski tidak sepenuhnya salah Aura karena dirinya juga tidak menyangka kalau Axel akan mencarinya sampai ke Berlin! Jika dipikir-pikir, Aura sama sekali tidak salah kan? Axel yang harus dipersalahkan, bukan Aura!“Saya tau apa yang kamu pikirkan, tapi tenang saja, saya datang bukan untuk itu,” ucap Charles
Baca selengkapnya

Maafkan Papa!

Axel dan papa Charles memutuskan pergi ke kantin rumah sakit, tempat yang dirasa cukup layak untuk berbincang. Untungnya rumah sakit dalam keadaan sepi karena ini memang belum waktunya makan siang.“Axel…”“Apa yang membuat Papa berubah pikiran?” sela Axel dengan nada tajam.Pertanyaan yang begitu sederhana namun tidak mudah dijawab bagi papa Charles.Papa Charles menghela nafas dalam, nada suara Axel masih terdengar dingin, tidak ceria seperti saat mengetahui kalau dirinya sudah merestui hubungan Axel dengan Aura, mungkin putranya itu masih kecewa dengan sikapnya dulu. Meski sekarang papa Charles sudah menyadari kesalahannya, tapi bukan berarti Axel melupakan masa lalu kan?Apalagi bisa dibilang sampai sekarang Aura menolak Axel karena sikap egoisnya dulu!“Maafkan Papa.”Axel memejamkan mata sejenak, mengatur emosinya yang sedikit bergejolak. Perubahan sikap papa Charles yang cukup drastis membuat Axel sedikit ragu. Apa benar papa Charles serius merestui hubungannya dengan Aura? A
Baca selengkapnya

Cinta Datang Karena Terbiasa?

Aura bergerak gelisah di atas ranjang. Kehadiran papa Charles membuatnya tidak tenang. Sikap papa Charles yang berbeda jauh membuat Aura takut. Apa papa Charles benar-benar merestui hubungannya dengan Axel? Atau hanya sekedar akting? Berpura-pura baik hanya demi merebut bayinya? Bukankah Aura melanggar perjanjian?Tapi sampai lelah otaknya berpikir, Aura belum menemukan jawabannya. Tentu saja, karena yang bisa menjawab hanya papa Charles sendiri. Tapi Aura juga tidak mungkin menanyakannya secara langsung. Aura tidak berani! Dan belum tentu papa Charles akan berkata jujur kan? Memangnya Aura siapa?Lagipula benar atau tidak itu semua tidak ada bedanya karena Aura sudah memutuskan akan menikah dengan Lionel! Jadi lebih baik abaikan saja! Lebih baik Aura fokus dengan kesehatannya sendiri dan rencana pernikahannya yang semakin dekat!‘Ya, tidak perlu memikirkan Axel lagi, Aura! Sejak saat ini lupakan Axel. Pikirkan Lionel dan si kecil saja!’ batin Aura, mengucapkan kalimat itu berulang ka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status