Share

Kegelisahan Axel

Penulis: Rachel Kim
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Clay mengerutkan kening dengan bingung saat melihat nomor dengan panggilan negara Indonesia tersambung ke ponselnya. Siapa yang meneleponnya? Orangtuanya? Tidak mungkin! Mereka tidak pernah menelepon dirinya, bahkan sepertinya orangtuanya lupa kalau mereka memiliki anak, yaitu Clay!

Lalu siapa? Daripada ragu, lebih baik segera mengangkatnya!

“Halo?” sapa Clay ragu.

Dan keraguan Clay sirna saat mendengar suara penelepon di seberang sana, berganti dengan kekagetan. Secepat kilat Clay masuk ke dalam kamar, tidak ingin pembicaraannya terdengar oleh siapapun! Termasuk Damian yang selalu berada di dekat Axel!

Tiga puluh menit kemudian…

Charles terdiam, perbincangannya dengan Clay tadi membuatnya berpikir ulang. Sebegitu besarnyakah rasa cinta Axel pada Aura? Hingga putranya merelakan Aura menikah dengan pria lain asalkan wanita itu bahagia?

Saat itu juga Charles kembali mengingat ‘perbincangannya’ dengan Alena. Apa benar Charles harus merestui mereka berdua? Apakah memang itu yang terbaik u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Aku Bukan Istrimu!

    Aura mengernyit, keningnya terasa berputar. Pusing. Tubuhnya lemah, enggan bergerak sama sekali, namun meski begitu Aura tetap memaksakan diri, mencoba untuk duduk hingga satu suara yang sangat dikenalnya menerpa telinga Aura. Suara Axel.“Kamu harus banyak istirahat, Aura! Jangan banyak bergerak,” tegur Axel, nada suaranya sarat akan kecemasan yang tidak bisa ditutupi. Wajah tampannya juga ikut cemas.“Axel? Kenapa kamu bisa ada di sini?” lirih Aura, wajahnya terlihat heran.Bagaimana tidak heran kalau sesaat setelah siuman dari pingsan, yang Aura lihat pertama kali justru Axel! Darimana pria itu tau Aura berada di sini? Apa Axel mengikuti Aura? Membuntutinya seperti seorang stalker?“Jangan berpikiran macam-macam, tadi aku merasa cemas dan memutuskan untuk pergi ke rumahmu, tapi tidak ada yang membukakan pintu. Aku menghubungi ponselmu berulang kali hingga akhirnya dijawab oleh salah seorang suster yang memberitahuku kalau kamu pingsan di rumah sakit ini!” jelas Axel, berharap Aura

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Rival Terberat

    “Bagaimana bisa kamu pingsan seperti ini, Aura? Dan kenapa tidak mengatakan padaku kalau kondisi tubuhmu sedang lemah?” keluh Lionel, merasa kecewa seolah Aura tidak mempercayainya. Seolah Lionel adalah orang asing! Padahal Aura adalah calon istrinya!Lagipula bukankah Lionel sudah berjanji akan selalu menjaga Aura? Tapi melihat apa yang terjadi sekarang membuat Lionel menyesal karena dirinya belum bisa menepati janji yang diucapkannya. Menyesal karena kurang memperhatikan Aura hingga tidak menyadari kalau calon istrinya sedang dalam kondisi tubuh yang tidak fit.Dan yang paling parah, Lionel merasa kecewa karena dirinya lagi-lagi kalah langkah dengan Axel! Kenapa harus Axel yang mengetahui keadaan Aura lebih dulu? Kenapa bukan dirinya? Dan bagaimana bisa Axel mengetahui keadaan Aura lebih cepat?Apakah mereka sering bersama tanpa sepengetahuan Lionel? ‘Tidak mungkin! Aura bukan tipe wanita seperti itu!’ bantah Lionel, sibuk berdebat dengan batinnya sendiri. Namun dipikirkan dari s

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Hati Yang Melunak

    Sesaat setelah mendarat di Berlin, Charles bergegas menuju ke hotel dimana Clay sudah menunggunya di lobby hotel mewah tersebut. Dirinya tidak ingin lagi membuang waktu. Sudah cukup banyak waktu yang terbuang akibat keegoisan dan kekeraskepalaannya.“Selamat malam, Tuan.”“Axel dan Damian tidak tau kalau kamu datang menemuiku kan?” tanya Charles tanpa menjawab sapaan Clay.“Tentu saja tidak.”“Bagus! Sekarang kamu ikut saya!”Clay melangkah patuh dengan hati berdebar, tidak tau apa yang akan dibicarakan oleh papa Charles, sampai pertemuan mereka tidak boleh diketahui oleh Axel dan Damian. Apa mengenai masalah Axel dan Aura lagi? Tentu saja! Hanya itu yang bisa dibicarakan, memangnya ada masalah apalagi?“Duduklah!” perintah Charles, terdengar berkuasa, ciri khas keluarga Xavier membuat lawan bicaranya otomatis menuruti perintah.“Tolong beritahu saya mengenai semua hal yang terjadi, tanpa ada satu hal pun yang ditutupi! Bagaimana bisa kalian menemukan Aura? Apa yang terjadi pada Axel

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Kedatangan Charles

    Charles melangkah tegas di sepanjang lorong. Benny sigap mengikuti di belakangnya. Tepat di depan pintu kamar ruang rawat Aura, Charles menarik nafas panjang, meyakinkan diri kalau keputusannya memang benar, tidak salah langkah.Benny membukakan pintu, membiarkan Charles masuk dengan langkah lebar. Pria paruh baya itu hanya tersenyum tipis saat melihat kekagetan yang tercetak jelas di wajah Aura. “Bagaimana kondisi kamu, Aura?” tanya Charles lembut, mengabaikan kekagetan Aura.Pertanyaan Charles membuat Aura kian cemas. Benaknya sibuk bertanya-tanya, apa kehadiran Charles kali ini untuk ‘merampas’ hak asuh anak dari tangannya? Bukankah bisa dikatakan Aura sudah melanggar perjanjian? Meski tidak sepenuhnya salah Aura karena dirinya juga tidak menyangka kalau Axel akan mencarinya sampai ke Berlin! Jika dipikir-pikir, Aura sama sekali tidak salah kan? Axel yang harus dipersalahkan, bukan Aura!“Saya tau apa yang kamu pikirkan, tapi tenang saja, saya datang bukan untuk itu,” ucap Charles

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Maafkan Papa!

    Axel dan papa Charles memutuskan pergi ke kantin rumah sakit, tempat yang dirasa cukup layak untuk berbincang. Untungnya rumah sakit dalam keadaan sepi karena ini memang belum waktunya makan siang.“Axel…”“Apa yang membuat Papa berubah pikiran?” sela Axel dengan nada tajam.Pertanyaan yang begitu sederhana namun tidak mudah dijawab bagi papa Charles.Papa Charles menghela nafas dalam, nada suara Axel masih terdengar dingin, tidak ceria seperti saat mengetahui kalau dirinya sudah merestui hubungan Axel dengan Aura, mungkin putranya itu masih kecewa dengan sikapnya dulu. Meski sekarang papa Charles sudah menyadari kesalahannya, tapi bukan berarti Axel melupakan masa lalu kan?Apalagi bisa dibilang sampai sekarang Aura menolak Axel karena sikap egoisnya dulu!“Maafkan Papa.”Axel memejamkan mata sejenak, mengatur emosinya yang sedikit bergejolak. Perubahan sikap papa Charles yang cukup drastis membuat Axel sedikit ragu. Apa benar papa Charles serius merestui hubungannya dengan Aura? A

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Cinta Datang Karena Terbiasa?

    Aura bergerak gelisah di atas ranjang. Kehadiran papa Charles membuatnya tidak tenang. Sikap papa Charles yang berbeda jauh membuat Aura takut. Apa papa Charles benar-benar merestui hubungannya dengan Axel? Atau hanya sekedar akting? Berpura-pura baik hanya demi merebut bayinya? Bukankah Aura melanggar perjanjian?Tapi sampai lelah otaknya berpikir, Aura belum menemukan jawabannya. Tentu saja, karena yang bisa menjawab hanya papa Charles sendiri. Tapi Aura juga tidak mungkin menanyakannya secara langsung. Aura tidak berani! Dan belum tentu papa Charles akan berkata jujur kan? Memangnya Aura siapa?Lagipula benar atau tidak itu semua tidak ada bedanya karena Aura sudah memutuskan akan menikah dengan Lionel! Jadi lebih baik abaikan saja! Lebih baik Aura fokus dengan kesehatannya sendiri dan rencana pernikahannya yang semakin dekat!‘Ya, tidak perlu memikirkan Axel lagi, Aura! Sejak saat ini lupakan Axel. Pikirkan Lionel dan si kecil saja!’ batin Aura, mengucapkan kalimat itu berulang ka

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Menghitung Waktu Yang Tersisa

    Axel menenggak minumannya dalam sekali teguk. Waktu berlalu begitu cepat. Matanya tertuju pada layar ponsel. Lebih tepatnya tertuju pada pesan dari nomor yang tidak ada di dalam kontak ponselnya. Nomor ponsel Lionel. Di sana tertulis jelas lokasi, tanggal dan waktu pernikahan Aura dengan Lionel. Besok. Itu adalah harinya. Hari ‘kematian’ bagi Axel.Hari dimana Axel harus benar-benar merelakan Aura, tidak ada lagi kesempatan untuk mereka bersama jika Aura sudah mengucapkan janji nikah dengan Lionel. Hari dimana Aura benar-benar pergi darinya.Hari dimana Aura resmi menjadi milik dari pria lain.Hari dimana Axel harus mengubur mimpinya untuk menikahi Aura.Serius, memikirkannya saja hati Axel sudah terasa nyeri. Tapi tidak ada yang bisa Axel lakukan, dirinya sudah terlanjur setuju meski berat.Lagi, Axel menghembuskan nafas berat. Tidak rela. Namun bagaimanapun juga Axel harus tetap menjalaninya kan? Axel harus menguatkan hatinya sendiri, meski tidak mudah melihat Aura mengucapkan jan

  • Terjerat Pesona Bodyguard    The Day...

    Aura meremas kedua tangannya dengan gelisah. Kurang dari setengah jam lagi acara pernikahannya dengan Lionel akan dimulai, dimana pastur akan memberi khotbah dan memberkati pernikahannya dengan Lionel. Kegugupan Aura kian bertambah saat Lionel masuk ke dalam ruangan untuk menemuinya.Pria itu terlihat tampan dengan jas formal yang membalut tubuh atletisnya.‘Tetap saja tidak setampan Axel,’ batin Aura tanpa sadar.Aura menggeleng, sadar kalau pikirannya barusan tidak benar. Aura tidak boleh lagi memikirkan Axel. Hanya Lionel yang boleh Aura pikirkan sejak saat ini. Tidak boleh ada pria lain di dalam pikirannya. Aura tidak ingin hatinya terbagi. Well, sebenarnya bukan terbagi karena sejujurnya hati Aura hanya milik Axel, tapi tetap saja secara fisik Aura akan menjadi milik Lionel kan? “Apa kamu gugup?” tanya Lionel sambil mengulas senyum.“Sedikit.”“Tenang saja, semuanya akan berjalan dengan baik,” hibur Lionel.Lebih tepatnya Lionel sedang menghibur hatinya sendiri. Dirinya tidak bu

Bab terbaru

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Bonus Chapter

    Miles Xavier menatap sekeliling dengan malas. Sejak dulu, lebih tepatnya sejak dirinya beranjak dewasa, Miles paling malas menyandang nama besar keluarga Xavier. Bukannya apa, karena setiap orang pasti mendekatinya karena ada maksud terselubung! Bukan karena tulus ingin berteman dengannya!Tapi mau bagaimana lagi? Miles tidak mungkin bisa memilih mau lahir di keluarga mana kan? Tuhan lah yang menentukan! Dan lagi bukannya Miles tidak bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga Xavier, hanya saja Miles merasa bebannya begitu berat! Begitu juga sekarang saat semua teman kuliah menatap ke arahnya dengan tatapan memuja, penuh kepalsuan. Miles benci melihatnya! Tapi mau bagaimana lagi? Papanya, Axel Xavier, memintanya untuk kuliah di sini! Di Jakarta! Sebagai anak, Miles hanya bisa menurutinya kan? Miles tidak ingin menjadi putra pembangkang!Miles tidak ingin membuat mama Aura sedih.Miles mengabaikan sekitar, enggan berinteraksi. Biarkan saja orang mengiranya sombong, itu jauh lebih b

  • Terjerat Pesona Bodyguard    The Ending

    “Lio!” pekik Aura senang dan langsung memeluk pria yang nyaris menjadi suaminya! Axel ingin menarik Aura, tapi mengurungkan niatnya. Bagaimanapun juga itu adalah masa lalu, Axel yakin kalau Aura tidak memiliki perasaan apapun lagi pada Lionel. Jadi ya sudah, biarkan saja! Axel percaya pada istrinya sendiri!Lionel menoleh, beralih menatap Axel yang masih menggendong putranya.“Hei, apa kabar?”“Sangat baik! Bagaimana denganmu sendiri?”“Aku juga sangat baik!”Pandangan Lionel beralih menatap Miles dan Aurora bergantian.“Well, aku tidak menyangka kalian sudah memiliki dua anak! Keluarga kecil kalian semakin lengkap!” kelakar Lionel.“Tentu saja! Lalu bagaimana denganmu? Apa sudah menemukan pengganti Aura?” ejek Axel membuat Aura berdecak sebal. Bagaimana bisa Axel mengungkit masa lalu? Dasar suami menyebalkan! “Tentu saja sudah, sebentar lagi akan kuperkenalkan pada kalian!” Axel dan Aura saling pandang, tidak sabar ingin melihat wanita yang pada akhirnya berhasil mencuri hati Lio

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Berikan Aku Benihmu Sekarang!

    Axel menghampiri Aura yang sedang membuat teh di dapur dan memeluknya dari belakang membuat wanita itu memekik kaget! Sudah dua hari mereka bicara seadanya dan Axel tidak betah! Axel merindukan Aura yang cerewet dan bercerita banyak hal padanya! Bukan Aura yang mendiamkannya seperti ini!Axel sadar kalau tuduhannya beberapa malam lalu memang keterlaluan, hanya saja sebagai seorang pria, Axel memiliki ego yang cukup tinggi kan? Tidak heran saat Aura tidak menjawab permintaan maafnya, Axel tidak berusaha lagi. Ralat, belum berusaha lagi. Berharap Aura memulai pembicaraan lebih dulu, tapi sampai 2 hari dirinya menunggu, Aura masih tetap bungkam! Terpaksa, Axel yang maju duluan!“Hei, kamu masih marah sama aku?” Aura menghela nafas dalam. Sepeninggalan mama Erika tadi, Aura sudah memikirkannya.Ucapan mama Erika memang benar, tidak seharusnya Aura mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi. Axel saja sudah berusaha menekan rasa takutnya, masa Aura tidak bisa melakukan hal yang sama? B

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Berikan Aku Anak Kedua

    Dua tahun kemudian…Aura sedang membaca majalah di tangannya saat Axel merebutnya tanpa izin. Aura mendelik, kesal karena kesenangannya terganggu, padahal dirinya baru saja bersantai setelah putranya tidur dengan susah payah!“Kembalikan majalahku, Axel!”“Apakah majalah ini jauh lebih menarik daripada suamimu sendiri?” tanya Axel setengah merajuk membuat Aura berdecak. Sadar kalau Axel sudah dalam mode manja dan ingin diperhatikan! Sepertinya Aura memiliki dua putra jika seperti ini!“Baiklah, jadi kamu mau apa?” tanya Aura mengalah.Axel tersenyum lebar dan berbaring di pangkuan Aura yang sedang berselonjor nyaman di atas ranjang. Aura membelai rambut Axel seperti sedang membelai rambut si kecil. Axel menikmati sentuhan Aura dan mengeluh pelan,“Aku ingin bermanja-manja denganmu! Akhir-akhir ini pekerjaanku dan pekerjaanmu sama sibuknya dan aku merasa frekuensi kebersamaan kita berkurang banyak. Aku ingin menebusnya!” aku Axel.“Baiklah, tidak masalah.”Mereka asyik berbincang hingg

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Kesempatan Kedua

    Enam bulan kemudian…Ini adalah hari istimewa bagi Aura karena tepat pada hari ini Aura akan melakukan comeback dan kembali menyapa penggemar dengan lagu barunya, apalagi ini dilakukan bertepatan di hari ulang tahunnya! Usul dari Ji Hwan.Aura meremas kedua tangannya, merasa gugup. Kali ini tidak ada Axel karena pria itu masih sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Sejak dua bulan lalu Axel sudah resmi mengambil alih perusahaan Xavier karena papa Charles memutuskan pensiun dini. Hendak menikmati hari tua. Melancong ke berbagai negara tanpa beban, seperti yang dilakukan orangtua Aura.“Hei, apa kamu gugup?” tanya Ji Hwan sambil menyodorkan minuman kesukaan Aura.“Sangat! Rasa gugupnya sama seperti aku melakukan debut dulu!” keluh Aura.“Tenangkan diri. Fokus saja dengan lagumu. Jangan pikirkan apapun.”“Hmm… thanks, Oppa!” Kini Aura tampil di atas panggung, duduk di sebuah kursi dengan gitar di tangan. Aura memetik senar membuat alunan indah mulai terdengar. Kali ini memang bukan lagu up

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Pernikahan Penuh Gairah

    Bibi Choi menyambut kedatangan Aura dengan sumringah. Ya, Aura memutuskan untuk kembali ke rumahnya sementara waktu ini. Rasanya lebih nyaman tinggal di rumah daripada apartemen dan untungnya Axel tidak mempermasalahkannya.Aura memeluk bibi Choi dengan sayang yang dibalas pelukan hangat.“Anda baik-baik saja kan, Nona?”“Tentu saja, Bi!”Pandangan bibi Choi beralih pada Axel yang berdiri di samping Aura sambil mendorong stroller (kereta bayi) dimana si kecil, Miles Xavier, masih asyik terlelap. Putranya memang tukang tidur! Di dalam pesawat pribadi keluarga Xavier pun, si kecil lebih sering terlelap! “Apa kabar, Bi?” sapa Axel dan langsung memberi pelukan hangat.Bagaimanapun Axel sudah menganggap bibi Choi sebagai orang terdekatnya. Di saat semua orang sibuk memaki dirinya, hanya bibi Choi yang menerima kehadirannya, membantu Axel untuk menjaga Aura, bahkan tidak pernah mengkritiknya sama sekali!“Seperti yang kamu lihat sendiri, bibi sangat baik,” balas bibi Choi.“Syukurlah. Aku

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Back To Seoul

    Axel menunggu dengan gelisah. Kedua tangannya saling bertaut. Axel takut terjadi sesuatu pada Aura. Begitu banyak pikiran buruk berkelebat di dalam benak Axel, namun pria itu berusaha menepisnya jauh-jauh.‘Aura pasti akan baik-baik saja!’ batin Axel, mencoba berpikir positif.Dokter keluar dan langsung disambut Axel dengan panik.“Bagaimana keadaan istri saya, Dok? Baik-baik saja kan?” cecar Axel.Dokter menepuk bahu Axel pelan.“Anda tenang saja, keadaan istri anda tidak mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan karena tekanan darah yang menurun drastis. Sebenarnya hal seperti ini jarang terjadi, tapi anda tidak perlu khawatir, saya yakin sebentar lagi istri anda akan siuman,” jelas dokter.Axel menarik nafas lega, dirinya sama sekali buta tentang persalinan, tidak heran saat melihat kondisi Aura seperti tadi, hati Axel langsung dipenuhi rasa panik! Takut Aura pergi meninggalkannya! Beruntung Tuhan tidak memberi cobaan sekejam itu padanya!“Apa saya sudah boleh melihatnya?”“Silahkan, tem

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Persalinan Yang Mengkhawatirkan

    Hari berjalan dengan cepat. Tidak terasa usia kandungan Aura sudah menginjak minggu ke 28 dimana pergerakan wanita itu semakin terbatas. Dengan perut yang semakin membesar membuat Aura tidak bisa leluasa bergerak seperti dulu.Axel selalu mendampingi Aura, entah itu saat di rumah ataupun jika harus check up rutin ke rumah sakit. Tidak pernah sekalipun Axel melupakan tugasnya untuk menjaga Aura.Dokter melihat ke arah monitor dan menunjuk pada satu titik.“Lihatlah, ini bayi kalian. Sudah semakin jelas kan?” tanya sang dokter antusias.Axel mengangguk haru. Sejak pertama kali menemani Aura check up rutin, Axel selalu merasa terharu saat melihat bayinya. Haru bercampur takjub, tidak menyangka kalau sebentar lagi bayinya akan lahir dan Axel bisa menggendongnya!Jujur saja sampai hari ini Axel masih merasa heran dengan kebesaran Tuhan. Bagaimana bisa bayi sebesar itu berkembang di dalam rahim seorang wanita? Dan bagaimana bisa seorang bayi muncul hanya karena lahar panas yang ditabur seor

  • Terjerat Pesona Bodyguard    Menyatu Dalam Gairah

    “Apa kamu sudah siap, Baby?” bisik Axel sensual, pria itu menikmati raut kaget di wajah Aura. Terlihat menggemaskan.“Apa kamu tidak bisa memberiku waktu untuk istirahat? Aku lelah!” “Sayangnya tidak bisa. Kamu tau sendiri kalau aku sudah menahannya begitu lama kan? Jadi aku tidak bisa menundanya lagi!” tolak Axel tanpa berpikir.“Tapi…”“Aku tidak menerima penolakan!” sela Axel cepat dan langsung melu-mat bibir Aura, menelan ucapan apapun yang hendak dilontarkan wanita itu.Luma-tan Axel terasa sangat menuntut hingga Aura kewalahan. Axel mencium Aura penuh kerinduan. Sumpah demi apapun, Axel begitu merindukan wanita ini. Tidak heran kalau keinginannya untuk menyatukan tubuh begitu menggebu. Cinta dan nafsu campur aduk menjadi satu bagaikan gelombang tsunami yang bisa menenggelamkan siapapun.Axel ingin mereka menyatu sepenuhnya dalam gairah!Aura pasrah, tidak bisa lagi menolak. Percuma. Axel tidak akan melepaskannya. Bukankah kemarin Aura bilang akan mengizinkan Axel melakukannya j

DMCA.com Protection Status