Semua Bab Terjerat Pesona Bodyguard : Bab 31 - Bab 40

163 Bab

Pesona Axel

Seo Min Young berjalan riang di sepanjang lorong. Ketukan sepatu hak tingginya terdengar berirama dan berhenti di depan pintu ruangan Aura dimana ada Axel yang berjaga di luar. Terlihat siaga.“Kamu siapa?” tanya Min Young heran, baru kali ini melihat wajah Axel yang asing di matanya. Biasanya yang berjaga seperti ini adalah Max, bahkan saat di pesta penutupan konser pun masih Max, tapi kenapa kali ini Max malah tidak terlihat dimanapun? Kemana bodyguard andalan Aura yang satu itu? Apa sedang cuti? Atau sakit?“Saya Axel, bodyguard nona Aura,” jawab Axel tegas dengan suara dalamnya.“Bodyguard Ae Ra? Lalu bagaimana dengan Max?” Axel baru hendak menjawab saat Min Young mengibaskan tangan, tampak tidak peduli.“Sudahlah nanti aku akan menanyakannya langsung pada Ae Ra!” Tangan Min Young terangkat hendak mengetuk pintu saat Axel menghalanginya.“Nona Aura sedang ingin sendiri, jadi lebih baik anda datang lagi lain kali.”“Apa? Datang lagi lain kali? Apa kamu bermaksud mengusirku?” tanya
Baca selengkapnya

Who Is She?

“Nona Sandara ingin menemui anda, Nona.”“Biarkan dia masuk!” perintah Aura dengan nada lelah. Otaknya sudah suntuk karena sejak tadi berkutat dengan segala macam nada dan not balok, tapi belum bisa menciptakan lagu yang benar-benar mengena di hatinya. Parah!Jadi tidak ada salahnya merefresh otaknya sejenak dan menemui Sandara. Memaksakan otak untuk bekerja terus menerus juga tidak akan bagus kan? Bukannya menciptakan lagu baru, tapi Aura malah akan bertambah stress saking tertekannya!Sandara masuk ke dalam ruangan Aura dengan senyum ceria. Senyum ceria yang penuh dengan kepalsuan jika boleh diperjelas.“Ae Ra-ya!” panggil Sandara membuat Aura menoleh dan tersenyum tipis.Hubungannya dengan Sandara dan Angela memang tidak seakrab hubungan Aura dengan Min Young, tapi mereka semua seumuran dan menjadi trainee di tahun yang sama. Wajar kalau Sandara memanggilnya dengan panggilan akrab, lagipula Aura tidak terlalu peduli dengan segala macam formalitas panggilan yang sangat dijunjung ti
Baca selengkapnya

Perasaan Yang Mulai Berubah

Aura mengurung diri selama berjam-jam di studio musik yang ada di kantor agencynya. Setelah pindah selama sementara waktu ke apartemen Axel, otomatis Aura harus memanfaatkan fasilitas kantor untuk menciptakan lagu karena apartemen pria itu sama sekali tidak menyediakan alat musik untuk Aura bekerja. Menyebalkan!Aura memetik gitar di pangkuannya, memutar otak agar bisa mendapatkan nada yang pas untuk lagu barunya. Namun sampai pusing Aura berpikir, dirinya belum menemukan nada yang cocok! Masih jauh dari keinginan hatinya. Kacau!“Kenapa? Belum dapat inspirasi baru?” tanya Min Young yang tiba-tiba masuk ke dalam studio tanpa mengetuk pintu dan menemukan Aura sedang mengacak-acak rambutnya dengan frustasi, tidak heran kalau Aura sekarang terlihat seperti hantu!“Hm, begitulah! Sepertinya aku perlu liburan!” keluh Aura membuat Min Young mencibir.“Liburan? Bukankah kemarin Ji Hwan sudah mengijinkan tapi kamu sendiri yang ingin kembali bekerja? Benar-benar rajin!” sindir Min Young tepat s
Baca selengkapnya

Real Couple? Not Yet!

Axel menerima telepon Clay. Tidak sabar ingin mendengar apa yang akan disampaikan oleh pria itu, tapi sayang kali ini Axel harus menelan kekecewaan karena Clay yang biasanya begitu gigih mengorek informasi kini harus menyerah kalah.“Sorry, Bro, kali ini gue angkat tangan karena orang yang jebak Aura pertama kali itu lihay banget sampe gue susah ngelacaknya. Belum ada hasil sampai sekarang!” keluh Clay, baru kali ini dirinya merasa gagal menjadi informan. Biasanya selalu berhasil! Bahu Axel melunglai mendengar ucapan Clay. Harapan satu-satunya seolah langsung dirampas begitu saja membuat Axel tidak memiliki siapapun lagi untuk diandalkan dalam melacak misteri pertama. Teka teki yang mempertemukannya dengan Aura.“Yakin nggak bisa diusahain, Bro?” tanya Axel masih mencoba bernegosiasi, siapa tau Clay berubah pikiran dan kembali mencari akal untuk membantunya.“Sorry, gue udah coba segala macam cara tapi hasilnya tetap nihil. Dugaan gue cuma ada dua hal, antara yang ngelakuin hal itu te
Baca selengkapnya

Officially Dating

“Apa dia marah?” tanya Lionel sesaat setelah Aura mematikan ponselnya.“Entahlah. Tapi aku tidak peduli!” balas Aura cuek. Pura-pura cuek lebih tepatnya, karena tidak bisa dipungkiri kalau Aura merasakan sedikit sentakan rasa bersalah di hatinya saat mendengar nada Axel yang khawatir padanya! ‘Abaikan saja, Aura! Jangan berpikir macam-macam! Lebih baik sekarang nikmati waktumu dengan Lionel, belum tentu ada kesempatan seperti ini lagi!’ batin Aura, berharap dengan begitu hatinya bisa sedikit lebih tenang.Namun sekuat apapun Aura mengabaikan Axel, hatinya masih merasa tidak nyaman meski Aura dapat menutupinya dengan baik di hadapan Lionel! Acara makan malam terasa menyenangkan. Obrolan mereka tidak ada habisnya, dari satu obrolan berlanjut ke obrolan lainnya. Dan saat dessert mulai dihidangkan, saat itu pula Lionel merasakan kegugupan menghantam hatinya.‘Now or never!’ batin Lionel meyakinkan hati, memperhatikan Aura tanpa berkedip.Aura menyendok tiramisu cake kesukaannya sedikit d
Baca selengkapnya

Go Public

“Aku sudah resmi berkencan dengan Lionel,” beritahu Aura santai, berbeda jauh dengan Ji Hwan yang langsung terlonjak kaget, bahkan pria itu membola terkejut saat mendengar pemberitahuan Aura, menganggap Aura hanya sekedar bercanda untuk membalas godaan yang sering Ji Hwan berikan padanya. Godaan yang berhubungan dengan Lionel.“Apa kamu sedang mengerjaiku?” tanya Ji Hwan sambil memicingkan mata curiga.Aura menggeleng cepat.“Tentu saja tidak, Oppa! Kenapa kamu tidak percaya padaku? Apa aku perlu menghubungi Lionel agar kamu percaya?” tanya Aura sambil mengeluarkan ponselnya, hendak menelepon sang kekasih agar Ji Hwan percaya kalau Aura tidak mengada-ngada.Ya, setelah berpikir berulang kali, Aura memutuskan untuk mengatakan kebenarannya pada Ji Hwan, harusnya tidak masalah kan? Aura tidak ingin lagi membohongi managernya, cukup mengenai masalah Axel saja yang mengharuskan Aura berdusta!Aura tidak ingin menambah kebohongan lain, apalagi Ji Hwan dari dulu juga terlihat setuju dan mendu
Baca selengkapnya

Godaan Seo Min Young

Mereka tiba di apartemen dalam hening, tidak ada pembicaraan apapun lagi sejak tadi. Aura sibuk mengalihkan pikirannya agar tidak terus berkicau di depan Axel. Dan Axel pun sibuk berpikir tentang apa yang Aura ucapkan. Ucapan perpisahan yang akan terjadi.Kalimat ‘hanya tinggal menghitung hari’ membuat Axel sedikit cemas, sadar kalau sebentar lagi dirinya akan berjauhan dengan Aura. Tidak bisa melihatnya lagi setiap pagi atau malam sesaat sebelum tidur. Padahal Axel sudah terbiasa dengan kehadiran Aura! Axel menggeleng pelan, berharap dengan begitu pikirannya kembali normal. Tidak melulu memikirkan Aura, tapi gagal! Aura seolah sudah mengisi benak Axel tanpa dirinya sadari. Kebersamaan mereka selama ini membuat Axel terbiasa dan saat menyadari kalau Aura akan kembali ke rumahnya sendiri membuat Axel merasa kehilangan dan tidak rela.Aura masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya yang terasa lelah. Pekerjaannya tidak terlalu sibuk hari ini, tapi tetap merasa lelah! Otaknya, tubuhnya, hati
Baca selengkapnya

Teman Kencan Axel

Aura terbahak mendengar jawaban Min Young, cara efektif untuk menyembunyikan perasaan aneh yang merasuk ke dalam hatinya. Tidak menyangka kalau sahabatnya akan berdandan seheboh ini hanya karena seorang pria yang bernama Axel Xavier. Luar biasa! Apa pesona Axel memang sekuat itu? “Kenapa kamu tertawa?”“Maaf! Hanya saja aku tidak menyangka kalau seorang Axel bisa membuatmu berubah penampilan sampai sedrastis ini!” aku Aura setelah tawanya mereda.“Apa terlalu berlebihan?” tanya Min Young mulai cemas.“Well, menurutku memang sedikit berlebihan, tapi kamu tetap terlihat cantik kok!” ucap Aura cepat mencoba menenangkan sahabatnya, tapi sepertinya percuma karena Min Young malah mendesah lirih.“Pantas saja tadi dia melihatku seperti orang gila yang baru kabur dari rumah sakit jiwa!” keluh Min Young malu, sadar kalau dirinya memang sudah berlebihan. Ini sih Axel bukannya tergoda tapi malah akan melarikan diri! Kabur dengan langkah seribu!“Eh? Apa maksudmu?”“Sudahlah tidak perlu dibahas!
Baca selengkapnya

Having Sexxx With 'Aura'

Beberapa menit sebelumnya…Axel membuka pintu penumpang dan turunlah seorang wanita bertubuh tinggi semampai yang langsung menggandengnya tanpa ragu. Malam ini Axel memutuskan untuk sedikit bersenang-senang setelah Aura memberinya waktu libur. Dan berkencan dengan wanita adalah hal yang sudah lama tidak dilakukan olehnya. Jadi sekarang Axel akan memanfaatkannya sebaik mungkin. Lagipula Axel perlu melakukan hal ini untuk menghapus nama dan wajah Aura dari benaknya. Entah kenapa akhir-akhir ini Axel selalu memanggil nama Aura meski tidak ada yang menjawab. Axel lupa kalau Aura sudah tidak tinggal di apartemennya lagi! Dan semenjak Aura pulang ke rumahnya sendiri, apartemen Axel terasa begitu sepi, senyap, seperti kuburan yang membuat hati Axel terasa kian hampa. Jadi daripada stress, lebih baik Axel bersenang-senang sejenak dengan wanita yang tidak sengaja ditemuinya di bar. Wanita yang bisa ditiduri tanpa harus memikirkan tanggung jawab!Axel masuk ke dalam restoran bergengsi yang men
Baca selengkapnya

Junior Yang Rewel

Axel terbangun saat suara bising mengganggu tidurnya. Dengan malas Axel membuka mata, melihat sekeliling. Mencari tau apa yang membuat tidurnya terganggu. Ternyata suara alarm dari ponselnya sendiri. Alarm yang selalu Axel pasang untuk mengingatkan waktu sarapan Aura! Setiap hari. Dengan perasaan hampa Axel mematikan alarm. Pria itu menoleh dan menemukan Mary, teman kencannya semalam masih asyik terlelap, tidak terlihat terganggu dengan suara alarm ponselnya. Melihat itu membuat Axel teringat kembali dengan kejadian semalam. Tangan Axel terkepal erat saat teringat kalau Aura berkencan dengan Lionel. Hatinya terasa panas dibakar api cemburu. Tidak rela melihat Aura berduaan dengan Lionel! Apalagi Aura selalu tersenyum lebar di hadapan Lionel! Hal yang tidak pernah terjadi jika sedang bersama dengan Axel! Kurang ajar!Seketika Axel tertegun menyadari kata hatinya barusan.‘Cemburu? Apa benar aku cemburu? Tapi bagaimana mungkin? Bukankah aku tidak memiliki perasaan apapun pada Aura? Ata
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status