Semua Bab Anak yang Tak Diinginkan: Bab 71 - Bab 80

106 Bab

Bab 71

"Iya Mbak, saya mau merepotkan Mbak karena saya mau tanya-tanya banyak hal soal dulu saat Mbak menemukan Cela."Mulut Nisa membola, "ooh saya kira merepotkan apa. Silakan saja Mbak, Mbak Laura mau tanya apa?""Pertama saya mau tahu Mbak, di mana Mbak menemukan Cela waktu itu?""Di jalan depan itu Mbak, yang ada pembatas jalannya, lebih jelasnya di pinggir jalan dekat kebon karet tempat saya kerja." Nisa menjawab secara rinci."Oh berarti bener apa kata Cela, dia bilang dia bertemu sama Tante Nisa di pinggir jalan, terus dia dibawa ke rumah Kak Syabila.""Hehe iya Mbak, maaf kalau saya lancang, saya bawa Cela ke sini karena di sana kasihan, waktu itu sudah hampir Maghrib, jalanan juga udah sepi banget, ngeri terjadi hal-hal buruk aja saya tuh.""Oh gak apa-apa Mbak Nis maksud saya buka begitu, jadi Mbak gak usah minta maaf, saya justru sangat sangat sangat berterimakasih karena Mbak Nisa sudah mau bawa anak saya ini ke rumah saat itu, entah apa yang akan terjadi sama dia andai Mbak Nis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 72

--Setelah mengobrol lumayan lama. Akhirnya Laura dan Zehra mohon pamit."Maaf ya Sayang Kak Syabilanya malah belum pulang sampe sore begini," ucap Nisa."Gak apa-apa ya Cel, 'kan nanti Kak Syabila juga mau ke rumah kita setelah selesai mengurus kepindahan sekolahnya." Laura ikut menyemangati."Iya deeh tak apa-apa, Cela atan tundu di lumah Cela aja.""Anak pinter. Yuk sekarang kita pulang.""Ayuuk!" seru Zehra.Mereka gegas berjalan menuju mobil dan cepat melaju pulang karena hari sudah semakin sore."Semoga niatku mencari keadilan buat Zehra gak sia-sia," gumamnya sambil menyetir mobil.Laura tak peduli apa keputusan pihak berwenang nantinya. Yang penting dia sudah berusaha.Jam 17:35 mereka sampai di rumah."Tadi ada Mbak Dewi ke sini, Nya," kata Pak Iglo."Oh ya? Mau apa dia ke sini?""Katanya mau ketemu Non Zehra.""Ouuh saya kira ada urusan penting. Ya sudah makasih, Pak."Baru saja mereka membuka pintu, Fras datang."Hai kalian baru sampe rumah?" tanyanya.Laura berbalik mala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 73

"M-Mas, kamu ... tahu dari mana soal itu?" Dewi langsung tegang dan gemetar."Gak penting aku tahu dari mana Dewi, sekarang kamu jujur, apa bener semua itu Dewi? Dan untuk apa kamu melakukannya, hah?""Aku ... Mas aku ... aku emang bersalah dan aku emang melakukannya tapi ... aku melakukannya dulu karena aku sakit hati sama kamu, Mas.""Ya Tuhan Dewii. Kamu tahu gak betapa bahayanya tindakan kamu itu? Untungnya Zehra ketemu sama orang baik, kalau dia ketemu sama orang jahat gimana, hah? Aku bersumpah gak akan pernah memaafkanmu Dewi!" sentak Fras.Dewi cepat berhambur di kaki Fras."Mas, Mas maafin aku Mas, aku ngaku aku salah, tapi aku udah berubah sekarang Mas, aku udah menerima Zehra, aku udah sadar bahwa ternyata gak ada yang lebih penting di dunia ini selain anakku. Dulu aku melakukan itu karena aku terlalu terobsesi sama kamu Mas, aku cemburu lihat kedeketan kamu sama Laura, tapi sekarang enggak lagi. Aku bahkan gak menginginkan apa-apa lagi selain Zehra. Aku berani sumpah, Mas,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 74

Fras terbelalak saat melihat wajah Laura yang sudah berubah merah. Baru ia sadari ucapannya salah."Laura, bu-bukan begitu maksudku, aku hanya ....""Tapi baik, baik kalau itu mau kamu, Mas! Akan kukembalikan Zehra sama Dewi, agar kamu juga puas!" pekik Laura. Gegas wanita itu pergi ke kamarnya dengan emosi yang memuncak."Laura! Lauu! Bukan begitu maksudku!" teriak Fras.Blam! Pintu dibanting Laura dengan kencang."Aku memang belum pernah hamil, aku belum pernah melahirkan, aku juga belum pernah menyusui tapi apa perlu dia bicara begitu? Setelah apa yang sudah kulakukan dan kuberikan pada anaknya, apa perlu Fras bicara begitu? Dia bilang aku bukan seorang ibu, lalu selama ini yang mengurus Zehra layaknya seorang ibu itu siapa? Siapaaa?!" Laura teriak histeris sambil mengacak-ngacak kamarnya.Wanita itu memang paling tidak bisa jika ada yang sudah menyinggung ke arah sana. Perasaaannya akan hancur dan emosinya selalu meledak seketika."Dia pikir siapa yang ingin seperti ini? Wanita m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 75

"Masa? Kok bisa gitu?" Mbah Asti tak percaya."Ya karena ini Zehra sendiri yang mau, tadi Mas Fras telepon Dewi suruh bikin bekal buat Zehra.""Oh ya? Emangnya Non Laura kemana?""Tahu deh, bodo amat juga ah. Oh ya bagus gak Bu bentonya?"Mbah Asti menatap bento berbentuk kepala Teddy Bear yang sudah Dewi masukan ke dalam kotak bekal itu."Bagus, tapi inget, jangan kecewa kalau Zehra nolak lagi.""Ck Ibu nih. Ya udah Dewi berangkat ya." Wanita itu mencium punggung tangan Mbah Asti dengan semangat."Hati-hati kamu Dew, semoga kali ini Zehra gak nolak kamu lagi.""Aamiin."--Sementara Zehra dan Fras sampai di sekolah. Sebetulnya mendadak Zehra tak bersemangat hari ini. Karena selain tidak membawa bekal, Zehra juga memikirkan keadaan Laura di rumah.Zehra merasa ada yang tak beres. Karena biasanya Laura akan menemani dan mengantar Zehra sekolah walau hanya sebentar. Tapi tadi, jangankan mengantar sekolah, menemani sarapan saja tidak."Ayo Cel turun, udah sampe ini kita," kata Fras.Ze
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 76

Aagha bengong, ia bingung sendiri dengan apa yang diucapkan Zehra. "Mamah Dewi itu jahat Pak Gulu, Mamah Dewi halus dibuang," kata Zehra lagi.Waduh. Fras nyengir sambil garuk-garuk kepala. Sementara Dewi sampai di sebuah tempat makan. Ia sengaja datang ke sana karena pikirnya ingin membelikan Zehra bekal dari luar saja agar gadis kecil itu mau menerimanya."Mbak, tolong bungkusin saya nasi setengah porsi pake ayam goreng dan tumis sayuran hijau ya, dibungkus pake kotak nasi ya, Mbak.""Baik, Mbak."Sembari menunggu penjaga tempat makan menyiapkan pesananya, Dewi duduk bersender di sebuah bangku panjang. Tubuhnya lesu sekali, bukan karena kurang tenaga, tapi karena perlakuan Zehra tadi membuatnya amat shock.Tak lama masuk seorang ibu membawa anak yang usianya agak besar dari Zehra."Bu, Aku mau ayam goreng, ikan goreng sama udang. Boleh ya, Bu? Boleh ya pliiis.""Iyaa, Sayaang. Tapi nanti dihabisin ya, oke?""Oke."Dengan wajah berseri-seri mereka duduk tak jauh dari tempat Dewi d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 77

Tring!Panggilan masuk dari nomor Fras. Laura masih tak ingin mengangkatnya. "Biarkan saja, aku tahu dia mau apa meneleponku."Laura kembali membalut diri dalam selimut. Untuk pertamakalinya dalam hidup Laura melakukan itu. Bersikap bodo amat dan bersantai di atas kasur sambil membalut diri dengan selimut."Aku ingin menghabiskan waktuku sebelum aku kembali kerja dan Mbak Nisa datang ke sini, biarkan saja, aku ingin tahu bagaimana mereka tanpa aku," katanya dengan senyuman remeh.Sementara Dewi masih menunggu di dekat pos security.Tring!"Hallo, Mas. Gimana? Apa Laura udah berangkat?""Gak diangkat teleponnya, Dek.""Yaah terus gimana dong?""Adek coba rayu aja dulu. Ajak Zehra pulang.""Kamu gak bisa kesini apa, Mas? Anterin dulu Zehra ke rumah Laura.""Gak bisa Dek, aku lagi kerja. Mas lagi ada target perusahaan hari ini, gak bisa ditinggalin. Tapi Mas akan berusaha pulang nanti kalau lagi jam istirahat.""Oh ya udah."Tut!Dewi cepat mematikan sambungan telepon."Ayo, Bu," ajak A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 78

Mulut Dewi mengatup dengan mata berkaca-kaca. Dia bahagia, bukan karena Fras akan menikahinya, melainkan karena ia mendengar Zehra akan segera dibawa dari rumah Laura dan kembali tinggal bersamanya."Kamu dengar Mas, aku sangat bahagia dengar kabar ini, karena itu, jangan coba-coba mengulur waktu lagi. Aku ingin Zehra segera bersamaku lagi."Fras mengangguk. Kalau Mbah Asti tidak mengancamnya semalam, mungkin sampai saat ini ia pun masih bingung memutuskan antara terus bertahan dengan Laura atau kembali pada Dewi. Pasalnya pria itu benar-benar ada di posisi yang sulit.Fras sendiri sudah tahu resiko apa yang akan ia terima saat ia kembali menikahi Dewi. Tapi Fras sudah pasrah, toh sekarangpun Laura memang sudah tidak ingin bersamanya lagi, jadi ia merasa memang Tuhan ingin ia kembali pada Dewi agar bisa mengurus Zehra bersama wanita itu."Iya Dek, secepatnya Mas usahakan. Besok Mas akan ajukan gugatan perceraian Mas ke pengadilan," balas Fras.Di balik pintu depan, Laura yang berniat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 79

"Eh Mas, kamu ini bikin kaget aja sih.""Adek ngapain ngelamun di sini? Itu Laura emang belum pulang juga?""Belum Mas, Cela di luar terus dari tadi nungguan dia.""Ya Tuhaan, pantesan tadi kuajak dia masuk gak mau. Lagian kemana itu si Laura."Fras cepat membuka ponselnya dan melakukan panggilan telepon pada nomor Laura.Tut tut tut."Malah dimatiin, kemana dia?""Mungkin di rumah Nyonya Trissy, Mas.""Mungkin, coba Mas telepon dulu." Cepat Fras melakukan panggilan telepon ke nomor mertuanya.Tring!"Fras? Mau apa lagi dia?" Nyonya Trissy kembali menaruh ponselnya di meja saat ia tahu yang menelepon adalah Fras."Malah gak diangkat, Dek," kata Fras."Tumben Laura begini, kasihan Zehra Mas, dia nungguin terus dari tadi, gak mau makan, gak mau mandi.""Ya ampun, masa sih?""Iya Mas, padahal aku udah buatin dia cemilan dan jus tapi malah dianggurin sampe sekarang, lihat aja di meja teras."Fras gegas pergi menghampiri Zehra di depan. Dewi juga mengekor tapu hanya sampai dekat pintu."C
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya

Bab 80

"Dewi masuk penjara Fras.""Apa? Dipenjara?" Fras terkejut bukan main."Iya Fras. Tadi ada pihak kepolisian nelepon Ibu, mereka bilang Dewi ada di sana.""Y-ya tapi kok bisa? Kenapa Dewu bisa dipenjara?""Ibu gak tahu Fras, makanya ayo buruan antar Ibu ke sana. Ibu khawatir banget sama dia, pantesan aja dia gak balik-balik dari tadi siang.""O-oke Bu, oke Fras jemput Ibu sekarang juga."Tut!"Cel, Papa mau ke rumah Mbah sebentar ya, Cela bobok sekarang ya, Nak."Zehra menggeleng, "Cela tak mau bobo cendilian Papa, Cela tatut.""Aduh gimana ini?" Fras menggosok kepalanya. Dia bingung."Ah ya udah ya udah Cela ikut aja sama Papa ke rumah Mbah ya, gak apa-apa 'kan?"Zehra mengangguk. Fras buru-buru memakaikan Zehra sweater. Pria itu tidak ada lagi pilihan selain mengajak Zehra pergi, karena ia tak mungkin menitipkan Zehra pada Laura.Setelah memesan taksi online, Fras gegas membawa Zehra keluar."Eh kamu bawa Zehra juga Fras?" tanya Mbah Asti saat mereka sampai."Iya Bu, di rumah gak ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status