Home / Pernikahan / Anak yang Tak Diinginkan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Anak yang Tak Diinginkan: Chapter 61 - Chapter 70

106 Chapters

Bab 61

Hatinya makin hancur dan sakit."Oh ya, sebaiknya kamu istirahat dulu di kamarku," kata Laura lagi seraya berjalan ke arah kamarnya. Sebetulnya selain ingin memberi waktu untuk Dewi agar bisa menenangkan dirinya di kamar, Laura juga sengaja mengajak Dewi ke kamarnya agar Zehra tak mendengar Dewi menangis di depan kamar gadis kecil itu.Dewi bergeming sebentar sebelum akhirnya ia mengikuti langkah Laura."Istirahat saja dulu di sini, biar kamu sedikit tenang." Laura mempersilakan Dewi berbaring di kasurnya."Makasih Laura, tapi apa aku bisa minum air yang ada di sana?" Dewi menunjuk gelas berisi air putih yang diletakan di atas nakas."Oh ya, minum saja," kata Laura seraya memberikan gelas berisi air itu pada Dewi.Cepat Dewi mereguknya hingga habis. Terus menerus menangis membuatnya kehausan rupanya. "Istirahat saja dulu di sini, aku mau ke bawah, mau beresin bekas bikin kue," kata Laura lagi."Enggak Laura makasih, biar aku ikut kamu ke dapur aja," tolak Dewi cepat."Gak usah, santa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 62

"Gawat gawat." Fras menggosok kepalanya kasar.Terlepas dari pernikahannya masih sah atau tidak di mata agama, selama ini Fras memang tak pernah berani mendekat atau menjamah Dewi layaknya seorang istri. Karenanga Fras merasa canggung dan malu pada wanita muda itu sekarang andai ia harus keluar kamar mandi untuk mengambil baju ganti."Aduuh gimana ini?" Fras menggigit bibir dan duduk di toilet sampai beberapa menit."Ah udahlah, mau gimana lagi." Terpaksa Fras pun bangkit dan memberanikan diri keluar dari kamar mandi.Tampak Dewi masih tidur lelap di kasur Laura. Dengan langkah pelan dan mengendap-endap Fras membuka lemari bajunya. Lalu menarik kaos dan celana cargo pendek dari sana. Tak lupa ia juga mengambil boxer dan pakaian dalam.Tanpa pikir panjang, Fras buru-buru memakai boxernya saat itu juga karena merasa khawatir handuknya akan terlepas saat kembali ke kamar mandi.Tapi sial, saking buru-burunya tangan Fras malah menyenggol parfum yang ada di meja rias dekat lemari.Preng!P
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 63

"Tentu saja aku marah, kalau otakmu itu dipake, mungkin sekarang Laura gak akan salah paham sama aku. Dasar gak berguna," desisnya lagi.Wanita itu benar-benar kesal rupanya karena ulah Fras hubungannya dengan Laura terancam ada masalah lagi. Padahal susah payah Dewi berusaha menjalin hubungan baik dengan Laura agar dia bisa terus dekat dengan putrinya, tapi karena ulah Fras itu akhirnya Laura kembali salah paham."Dek, apa maksud kamu? Aku udah jelasin kalau tadi itu kamu cuma salah paham. Aku bener-bener gak ada niat sama sekali buat ganggu kamu di kamar.""Perseten! Semua lekaki emang sama aja, bilangnya gak mau, tapi saat ada kesempatan tetep aja kamu mau juga. Kamu denger ya Mas, dulu aku emang terobsesi sama kamu, aku mau kamu cerai dari Laura dan kita kembali hidup seperti dulu lagi, tapi sekarang semua obsesi dan keinginan itu udah pupus. Jangankan ingin hidup sama kamu lagi, melihat wajahmu saja rasanya aku muak. Dasar laki-laki gak berguna, gak berpendirian dan miskin pula.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 64

"Pelgi!" Zehra teriak lebih kencang, wajah kecilnya yang polos tampak sedang dipenuhi dengan amarah.Dengan air mata yang menggenang di kelopak mata, akhirnya Dewi keluar dari kamar itu. Hatinya begitu sakit, bukan semata karena sikap Zehra, melainkan karena ia menyesal atas sikapnya selama ini. Karena terlalu seringnya Dewi memperlakukan Zehra dengan kasar, sekarang ia merasakan akibat dari perbuatan buruknya itu. Zehra jadi keras kepala dan tak bisa menghargainya walau Dewi sudah mencoba berubah jadi ibu yang lebih baik lagi."Aku tak mau lihat Mama Dewi ladii! Aku bencii bencii bencii!" Teriakan Zehra di dalam kamar masih terdengar kencang dan menusuk telinga Dewi.Blak!Kemudian pintu kamar Zehra ditutupnya kasar. Dewi tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya bisa terisak untuk yang kesekian puluh di hari itu.Dadanya begitu sesak dan sakit. Sampai tiba-tiba kepalanya terasa berat.Bruk!Akhirnya Dewi ambruk di dekat tangga. Laura yang baru saja akan naik terkejut melihat wanita itu s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 65

Mulut Dewi mengatup-ngatup. Tak ia hiraukan rasa sakit di tubuhnya karena terjatuh dari ranjang, bahkan kepalanya masih sangat berdenyut-denyut tapi Dewi bisa menahannya karena rasa sakit dalam hatinya jauh terasa perih."Ayo lebih baik Cela ke kamar ya," ajak Laura."Tunggu Laura." Dewi bangkit, ia lantas mendekati mereka berdua."Cela ... tolong maafin Mama Dewi ya, Sayang," ucap Dewi lemas.Gadis kecil itu memalingkan wajah."Tadi Mamah gak tahu kalau kalian mau masuk. Cela pasti kecewa ya karena kejutannya gak tepat sasaran?" tanya Dewi pelan, berharap dengan cara itu Zehra akan luluh. Tapi alih-alih luluh, gadis kecil itu justru semakin tak menyukainya.Bayang-bayang Dewi saat dulu sedang menyeretnya, mendorongnya dan menendangnya tiba-tiba muncul lagi membuat hati Zehra semakin keras dan ingin terus melawan."Pelgii!" teriaknya lagi. Entah sudah ke berapa puluh kali.Dewi tersentak. Fras gegas mendekatinya."Ayo lebih baik Adek pulang aja, biarkan Zehra tenang dulu," kata Fras.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 66

"Iya, tapi gak apa-apa, yang penting 'kan kita masih sama-sama, iya 'kan?Zehra merengut, "Mamah Dewi eman jahat, Cela tak cuka."Laura menarik napas berat."Mama Dewi jahat gimana sih emangnya, Cel? Gak boleh loh Cela ngomong gitu sama orang yang lebih tua karena walau bagaimanapun Mama Dewi itu udah mengandung Cela dalam perut, udah mengeluarkan Cela ke dunia, dan udah kasih Cela air susu yang banyak sampai Cela tumbuh tinggi seperti ini," ujar Laura panjang lebar seraya mengelus-elus lutut Zehra yang tengah selonjoran."Tapi Cela benci Mamah Dewi, Mamah Dewi udah tinggayin Cela di pinggil dalan cendilian," celetuk gadis kecil itu.Mendadak mata Laura menyipit."Eh apa tadi kata Cela? Mama Dewi ninggalin Cela di pinggir jalan?"Gadis kecil itu mengangguk."Loh kapan? Pinggir jalannya emang di mana, Sayang?""Duyu, Cela duyu ditindalin di pinggil dalan jauh, naik bus, Cela puyang tampung ke lumah Mbah diantal Tate Nica," jawabnya lagi, gadis kecil itu terus bicara sambil mengingat-ng
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 67

***Jam 7 pagi Laura sudah menunggu di meja makan. Tak lama Zehra turun lengkap dengan seragam rapi. "Ayo sini Sayang, takut kesiangan."Zehra naik ke kursi dengan cepat. Sementara Laura juga gegas mengambilkannya roti berlapis selai kacang."Cel habiskan ya sarapannya, nanti Mama juga kasih Cela bekal di dalam tas. Pulang sekolah Mama jemput ya, tapi sekarang Cela berangkat sama Pak Iglo karena Mama mau ke rumah Oma, okey," ujar Laura panjang lebar.Zehra mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya, "okeey."Setelah Zehra berangkat dengan Pak Ebi. Laura juga gegas pergi ke rumah Nyonya Trissy untuk membicarakan perihal yang semalam dibicarakan Zehra padanya."Heii Lau, berapa lama kamu enggak ke sini, sibuk banget ya?" Nyonya Trissy memeluk putrinya dengan wajah sumringah."Sedikit Mi, hehe. Tapi Mami baik-baik aja 'kan?""Of course, Mami so well.""Syukur deh. Oh ya Mi, ada yang mau Laura obrolin sama Mami.""Apa Sayang? Ayo bicara di ruang tv."Mereka pun duduk di sofa depan ruang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 68

Laura mengecap bibir, "ck ya enggaklah Mi, Laura cuma ... agak bingung gimana caranya lepas dari Fras, padahal Laura udah minta dia ceraikan Laura berkali-kali tapi ya gitu, dia balik lagi balik lagi minta dikasih kesempatan.""Jangan! Enak aja. Gak ada kesempatan untuk kesalahan sefatal itu," sahut Nyonya Trissy cepat."Ya makanya itu Mi, makanya Laura bingung gimana caranya nyingkirin pria bebal itu." Laura menyenderkan pungggung ke badan sofa."Kenapa kamu harus bingung, Sayang? Kalau Fras gak mau ceraikan kamu, ya kamu bisa gugat dia langsung ke pengadilan, beres 'kan?""Iya mungkin Laura bisa lakuin itu, tapi kalau misal setelah Laura gugat Fras tetep ngejar-ngejar, gimana? Percuma 'kan?"Nyonya Trissy berdecak, "ck dia itu lagian mau nya apa sih? Sudah bagus kita kasih dia kesempatan balik lagi sama si Dewi, eeh malah gak jelas begitu, heran. Dasar miskin," gerutu Nyonya Trissy.Laura memijit kening lagi, "ya itulah dia, bikin kita bingung aja. Padahal Laura juga udah muak bange
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 69

"Iya Pak, tapi saya belum bisa mengatakannya sebab belum punya bukti kuat. Karena itu saya perlu mencari buktinya dulu untuk menjerat pelaku," jawab Laura.Aagha manggut-manggut, "apa Ibu perlu bantuan?""Tentu, tolong bantu saya mencari bukti itu ya, Pak. Saya sendiri bingung, kalau misal cctv sekolah sudah diperiksa dan hasilnya nihil, lalu bukti apa lagi yang yang harus saya cari?"Aagha mikir sambil menggigit bibirnya sedikit."Oh. Aha!"Klak!Jari Aagha menjentik. Laura cepat menoleh, "kenapa?""Bagaimana kalau kita periksa file cctv yang dipasang di setiap sudut jalan?"Mata Laura langsung berbinar, "Pak Guru bener, bener banget. Kalau misal ada cctv di sekitar jalan ini, otomatis kita akan lihat Zehra pergi dengan siapa waktu itu.""Iya, tapi masalahnya, ada atau enggak cctvnya? Harusnya kalau pun di sekitaran sini dipasang cctv, sudah dari duku polisi juga memeriksanya, iya 'kan?"Ucapan Aagha membuat Laura kembali lesu."Iya juga ya. Terus gimana dong, Pak?""Ah tapi semoga a
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 70

Bab 70"Ke cana." Zehra menunjuk ke arah sebelah kirinya.Oke berarti aku harus putar balik dan mulai cari pemukiman dekat-dekat sana.Laura kembali naik ke mobil, wanita itu lalu membawa mobilnya berjalan agak jauh agar bisa putar balik. Setelah berjalan cukup jauh, Laura menemukan pangkalan angkot dan ojek di ujung jalan."Gak salah lagi, Dewi pasti jalan ke sini dan pulang sendiri naik angkot atau ojek, sementara Zehra ditinggalkan di sana, keterlaluan, kejam banget wanita itu." Laura bicara sendiri sambil terus menyetir dan memindai pangkalan angkot itu dari dalam mobil.Setelah menemukan jalan untuk berbalik arah Laura segera membelokan mobilnya dan terus melaju membelah jalanan. Cukup melelahkan tapi ia harus lakukan itu demi keadilan buat Zehra, agar Zehra tahu semua keburukan itu harus mendapatkan balasan yang setimpal.--Sementara Dewi sampai di rumah Laura. Wanita itu sengaja pergi ke sana karena saat sampai rumah mendadak ia ingin sekali meminta maaf pada Zehra soal kesal
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status