Home / Pernikahan / Anak yang Tak Diinginkan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Anak yang Tak Diinginkan: Chapter 41 - Chapter 50

106 Chapters

Bab 41

Esok hari.Pagi-pagi Dewi sudah membawa gayung dan memercikan air pada wajah Zehra. Gadis kecil itu terperanjat karena tahu Dewi pasti akan marah-marah lagi sebab ia tidak bangun pagi-pagi.Kebiasaan bangun tidur jam 6 pagi di rumah Laura membuat Zehra tertidur dengan pulas. Ia lupa kalau hari ini ia tidur bersama Dewi dan harus bangun pagi-pagi seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya."Bangun kau anak pembawa sial! Anak gak tahu diri! Aku 'kan udah bilang, pagi-pagi itu harus bangun terus langsung gosok kamar mandi!" sentak Dewi."Iya Maah, iya maafin Cela."Gadis kecil itu gegas pergi ke kamar mandi untuk melakukan apa yang Dewi suruh. Dia menggosok kamar mandi dengan tangan kecilnya, bahkan saat nyawanya belum pulih secara penuh."Gosok yang bener! Dan harus udah selesai sebelum semua orang bangun terutama Mbahmu! Bisa kena omel aku sama dia kalau tahu kamu lagi gosok kamar mandi."Zehra mengangguk. Sementara matanya tiba-tiba mengembun. Gadis kecil itu ingin sekali menangis tapi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 42

Mendadak air mata Laura jatuh berantakan. Kali ini bukan karena ia merasakan kesedihan, tapi karena ia terharu dengan apa yang diucapkan Zehra.Gadis kecil itu memanggilnya 'mama', sebuah panggilan yang selama ini Laura impikan."Apa katamu, Nak?" isaknya.Laura memegang kedua pundak Zehra seraya menatap gadis kecil itu dalam."Cela mau Papa Flas cama Mama Laula yang dadi Papa dan Mama cela. Cela tak mau Mamah Dewi." Zehra mengulangi.Tak kuasa menahan, Laura pun memeluk gadis kecil itu erat-erat."Cela cayang Papa dan Mama."Laura manggut-manggut sambil menyeka air mata bahagianya."Boyeh 'kan Cela panggin Tate Laula Mama?" tanya Zehra lagi, sepasang mata kecilnya berharap penuh.Laura mengangguk, "boleh Sayang, tentu saja boleh.""Aciiik, makacih Mama Laula baikk."Mereka kembali saling memeluk."Ya sudah, ayo mandi, kita harus buru-buru ke sekolah," kata Laura lagi."Laura tunggu." Fras menahan tangan tangan Laura.Laura menoleh tajam."Emm makasih Sayaang. Kamu udah beri aku dan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 43

"Tolong Pak, tolong itu dilap dulu luka saya, terus tolong ditutup perban ya, saya lemes banget enggak kuat," pinta Laura setelah mereka sampai.Aagha mengangguk dan cepat melakukan apa yang Laura perintahkan.Ini luka biasa aja dah, darahnya gak sampe ngocor yang gimana-gimana, tapi kenapa nih emak-emak heboh banget. Phobia sih phobia tapi bisa yang santaian dikit napa? Tahu sendiri kalau emak-emak udah heboh, dunia jadi pada ikutan heboh. Aagha ngoceh sambil cengar-cengir.Sementara kedua tangannya dengan cekatan terus bekerja."Mama Lau. Mama Lau tak apa-apa?" Zehra terisak. Hatinya begitu lembut, gadis kecil itu menangis saat melihat Laura lemes seperti itu."Gak apa-apa Sayang, Mama Laura gak apa-apa kok, ini cuma harus ditutup aja luka supaya Mama Laura gak lemes lagi." Laura mengulum senyum lebar sambil mencoba menghilangkan kecemasan di wajah Zehra."Kacian, Mama bedalah," kata Zehra lagi."Ah cuma sedikit Sayang, segini mah Mama kuat." "Kuat kok lemes," balas Aagha spontan.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 44

"Sabar Bu, sabaar, gak baik marah-marah begitu, takut Ibu kena serangan jantung," ucap Aagha di belakang Laura.Wanita itu berbalik dengan pipi yang sudah basah. Lalu berhambur masuk tanpa bicara apa-apa lagi."Ya udah Cel, Pak Guru mau pulang dulu ya, itu tantenya eh mamanya dijagain, takutnya kenapa-kenapa."Zehra mengangguk. Aagha gegas pulang setelah Fras dan Dewi juga sudah pergi dari sana.Sementara di trotoar jalan Fras berjalan gontai sambil terus memegangi kepalanya."Arggghhhh.""Udahlah Mas, kenapa Mas harus begini? Pergi dari rumah Laura justru menguntungkan buat kita 'kan?" kata Dewi.Wanita itu memaksa sekali ingin Fras kembali kepadanya. Tanpa pernah dia sadar, karena ulahnya bicara sembarangan, hidup Fras sekarang hancur dan benar-benar akan terlunta-lunta di jalanan."Setelah Mas resmi cerai dari Laura, kita akan menikah lagi dan kita akan hidup bahagia seperti dulu lagi, Mas. Jadi Mas gak usah khawatir, karena Adek akan berikan Mas segalanya, Adek janji Adek akan ter
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 45

Zehra tersenyum lalu mengangguk.Tak lama, Mbah Asti, Dewi dan Fras juga datang. Dewi mengandeng Fras bak raja dan permaisuri. Dewi memang sengaja, ia ingin menunjukan pada Laura dan pada semua orang yang hadir betapa serasinya mereka. Tapi saat sampai di ruang tamu, Dewi malah tertegun dengan wajah melongo."Zehra?" gumamnya.Dewi melihat gadis kecil itu sudah sangat jauh berbeda. Badannya berisi, kulitnya bersih dan wajahnya terlihat cantik berkali-kali lipat.Itu beneran si Zehra? Ya Tuhan, aku gak nyangka aku punya anak secantik itu. Kata Dewi dalam hati."Ya ampuun cucukuu, berbeda sekali dia." Mbah Asti sama kagumnya saat melihat Zehra."Celaa!" teriak Mbah Asti kemudian.Zehra menoleh dan langsung berlari menghampiri Mbah Asti."Mbah Atiii.""Waah selamat ulang tahun ya Nak, cucu Mbah," ucap Mbah Asti sambil memberikannya sebuah kado."Makacih, Mbah."Lanjut, Zehra menyalami Fras dan Dewi."Makacih Papa cudah datang.""Ya sama-sama Sayang, ini hadiah buat Cela, satu dari Mama D
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 46

Selesai acara. Semua tamu pulang satu persatu. Di rumah Laura kini tinggal hanya ada Dewi, Fras, dan Mbah Asti. Malam itu Nyonya Trissy sengaja tidak datang karena ia masih belum mau bertemu dengan Fras, tapi meski tidak datang Nyonya Trissy tetap mengirimkan hadiah untuk Zehra.Dengan wajah yang berseri-seri gadis kecil itu mulai membuka kado-kadonya. "Yee Cela mau buta tado dali Papa," katanya sambil dengan cepat merobek kertas yang membungkus kado berisi tas dari Fras."Aciik Cela dapat tas cekolah aciik aciik aciik." Betapa bahagianya gadis kecil itu saat mendapat hadiah tas sekolah dari Fras."Makacih makacih makacih Papa Flaaas.""Iya Sayang sama-sama." Lanjut, Zehra membuka hadiah dari Nyonya Trissy. "Apa ni yaaa? Waaah boneta Balbieee." Kedua bola mata Zehra yang bulat berbinar-binar saat melihat hadiah dari Nyonya Trissy."Yee Cela cantik cepelti Balbie," katanya lagi seraya bangkit dan berlenggak-lenggok menirukan paras Barbie yang cantik menawan.Semua orang sampai mengg
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 47

Cepat Laura membuka kotak kecil itu. Dan didapatinya selembar kertas berisi tulisan di sana.'Hai Bu ....Apa ibu pernah dengar cerita tentang seseorang yang meminta satu tangkai bunga pada Tuhan? Dia berharap dengan setangkai bunga itu pekarangannya yang tandus akan terlihat indah.Tapi satu hari, Tuhan malah memberinya beberapa tanaman kaktus berduri. Awalnya orang itu marah, dia sangat kecewa karena ia tidak mendapatkan apa yang ia pinta. Kaktus-kaktus itu bahkan sampai sering melukai jari-jari tangannya sendiri.Dia pun kembali bertanya kepada Tuhan. Kenapa Tuhan tidak mengabulkan sesuai permintaannya saja? Dia hanya meminta setangkai bunga untuk ia tanam di pekarangan rumahnya, apa itu sulit bagi Tuhan?Dan sampailah ia pada satu hari di mana kaktus-kaktus itu mengeluarkan bunga yang bermekaran indah. Orang itu terkejut sekaligus bahagia karena pekarangannya yang tandus kini terlihat sangat indah bahkan lebih dari yang ia bayangkan sebelumnya.Dari cerita itu kita bisa mengambil
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 48

***Esok harinya. Dewi memutuskan akan pergi ke sekolah Zehra."Zehra pasti suka aku buatin dia nasi goreng telur mata sapi ini." Sebelum berangkat Dewi membuat nasi goreng untuk gadis kecil itu dulu. Karena Dewi pikir Zehra akan sangat senang saat dibuatkan nasi goreng kesukaannya lebih-lebih oleh Dewi.Dewi ingat dari dulu Zehra selalu minta dibuatkan makanan ini dan itu, tapi karena dulu Dewi masih belum terbuka hatinya, jadilah dia sering mengabaikan Zehra."Kasihan, padahal dulu Zehra cuma minta dibuatin makanan, kok bisa ya aku sampe kesel banget sama dia?" gumam Dewi di sela pekerjaannya.Perlahan Dewi pun mulai menyadari kesalahannya satu persatu. Kesalahan yang menurutnya mungkin jadi penyebab Zehra berubah dan menjauh darinya.Dewi ingat lagi saat dia membuang Zehra di pinggir jalan, memukul Zehra hingga tubuhnya lebam-lebam, mencubit, mengumpat dan memarahinya setiap saat."Ya Tuhan kenapa aku bisa sampai sekejam itu?" tanyanya sendiri seraya menarik napas panjang."Aku ha
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 49

"Udah," jawabnya pelan."Yaah padahal Mama bawa nasi goreng telur mata sapi loh buat Cela, Mama bikin sendiri tadi. Cela mau coba gak?" Zehra menggeleng tanpa bicara. Sesekali bola matanya melirik ke arah gerbang, berharap Laura kembali datang dan menyelamatkannya dari wanita yang kini ada di hadapannya itu."Loh kenapa? Cela marah sama, Mama?"Zehra bergeming lagi. Dewi menarik napas panjang. Jika biasanya ia akan mudah terpancing emosi saat Zehra tak mau menuruti keinginanya, kali ini justru Dewi merasa sedih, lesu dan merasa bingung harus bagaimana lagi."Mama Dewi minta maaf ya kalau Mama Dewi sering marah-marah sama Cela. Tapi mulai hari ini Mama janji, Mama gak akan marah-marah lagi. Cela seneng 'kan?" Dewi memegang kedua bahu Zehra lembut. Ia berusaha agar gadis kecil itu mau menatapnya. Tapi gagal, alih-alih membalas tatapan Dewi, Zehra malah merasa takut. Jantungnya mulai tak karuan dengan keringat yang mendadak banjir di keningnya. Zehra tak mudah lagi percaya pada ucapan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 50

"Iya, rebutlah kembali hati Zehra.""T-tapi gimana caranya, Bu?" Dewi menatap lekat Mbah Asti."Lakukanlah seperti apa yang selama ini dia lakukan. Selama ini Zehra selalu berusaha merebut hati kamu Dewi, anak itu berusaha sekuat tenaganya agar kehadirannya bisa diterima olehmu. Walaupun tetap saja kamu tidak bisa menerima dia sampai dia merasa lelah sendiri. Maka dari itu, sekarang giliranmu, sekarang adalah tugasmu, melakukan apa yang selama ini Zehra lakukan," terang Mbah Asti panjang lebar.Dewi menarik napas berat lalu meremas wajahnya kasar."Ya Tuhan ... Zehra ... kenapa baru sekarang Dewi sadar betapa berharganya dia.""Ibu harap begitu. Perasaanmu kali ini benar-benar tulus, kamu menyesal, merasa takut kehilangan Zehra bukan karena kamu melihat anak itu sudah bahagia dengan orang lain, melainkan karena kamu benar-benar tulus menyayanginya dan sadar akan kesalahmu selama ini."Dewi bergeming. Mencerna ucapan Mbah Asti agak lama."Jangan patah semangat. Kamu harus terus berusah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status