Home / Pernikahan / Anak yang Tak Diinginkan / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Anak yang Tak Diinginkan: Chapter 91 - Chapter 100

106 Chapters

Bab 91

Nyonya Nagita cepat sembunyi ke balik tembok rumah warga. Sementara Fras yang tengah asik mengobrol bersama Zehra lewat."Oh ya? Jadi tadi Cela ketemu Kak Syabila?""Iya, Papa. Cela ceneeeng deh."Nyonya Nagita terbelalak sambil memegangi dadanya."Papa? Kan kayaknya aku gak salah, anak itu adalah anaknya Fras sama perempuan kampung itu."Diam-diam Nyonya Nagitapun berniat mengikuti Fras, tapi sayang saat di pertigaan gang dia bingung sendiri. "Loh Fras kemana? Kok udah gak kelihatan aja? Ini belok kiri, kanan apa lurus aja sih? Ya Tuhaan."Sampai sekitar 5 menit lamanya Nyonya Nagita berdiri di sana, berharap Fras akan kembali lewat. Tapi nihil, pria itu berniat akan bermalam lagi di kontrakan Mbah Asti rupanya."Hah sial. Fras kemana sih? Malah gak balik lagi," dengusnya.Nyonya Nagitapun berbalik dan kembali jalan ke arah warung kelontong untuk membeli air mineral."Assalamualaikum.""Waalaikumsalam. Ya Allah Celaaa, Mbah khawatir banget, Nak." Mbah Asti berhambur memeluk Zehra.S
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 92

"Minta tolong apa, Bik?" tanya Nyonya Trissy."Bibik mau minta pekerjaan Nya, iya tahu Bibik sudah tua, tenaga juga udah enggak sekuat dulu, tapi Bibik masih bisa kok Nya kalau untuk sekedar nyapu, ngepel sama cuci piring dan ngerjain pekerjaan rumah lainnya."Nyonya Trissy bergeming. Hatinya merasa tak tega pada wanita tua yang kini ada di hadapannya itu. "Tapi Bik, apa Bibik yakin mau kerja di sini lagi? Saya takut nanti orang yang melihatnya malah berprasangka buruk sama saya karena saya masih memperkerjaan orang yang harusnya sudah istirahat," tanya Nyonya Trissy lekat."Bibik mohon Nya, mohoon sekali, Bibik benar-benar sedang butuh pekerjaan ini karena Nyonya tahu sendiri bagaimana keadaan kami sekarang. Dewi dipenjara sedangkan Bibik dan Zehra juga butuh biaya buat kebutuhan sehari-hari."Ya Tuhan ....Nyonya Trissy mencelos. Hatinya begitu sedih saat mendengar alasan Mbah Asti ingin kembali kerja di rumahnya."Bagimana, Nya? Apa Bibik bisa kerja di sini lagi?" tanya Mbah Asti
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 93

"Cih. Dasar pria gak punya hati. Gak usah kamu berlagak sok enggak tahu apa-apa. Lagipula apa kamu setega itu membiarkan Bik Asti kerja lagi di usianya yang sekarang?"Fras terbelalak."Ya Tuhan Laura, tunggu dulu. Maksud kamu ini apa sebetulnya? Aku bener-bener gak ngerti. Mbahnya Zehra kerja? Kerja di mana?" Fras masih kesulitan mencerna ucapan Laura yang berapi-api."Ya di rumah Mamiku tentu saja, di mana lagi?" Laura makin emosi."Di rumah Mami?""Awas ya kamu Fras, kalau sampai terjadi apa-apa sama Zehra hanya karena kelalaianmu, kamu bisa saja kujebloskan ke dalam penjara," ancam Laura.Tut tut tut."Hallo? Hallo? Hallo hallo hallo. Arghh." Fras mendesah kesal saat sambungan telepon dimatikan sepihak.Ibu mertua kerja? Buat apa? Ya Tuhaaan bisa-bisanya ibu mertua bertindak tanpa memberitahuku dulu.Tanpa pikir lagi, Fras yang tadinya akan ke rumah Laura urung. Dia memilih pergi ke rumah Nyonya Trissy lebih dulu.Ting nong!Mbah Asti langsung memburu daun pintu dan membukanya saa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 94

"Ada apa Fras? Siapa yang telepon?" Pertanyaan Mbah Asti membuat Fras mengerjap. Ia lalu mengangkat telapak tangannya untuk memberi Mbah Asti isyarat supaya wanita tua itu bersabar sebentar.Walau tak sabar, akhirnya Mbah Asti diam."Oh baik kalau gitu Pak, nanti besok kita bertemu di kantor polisi saja ya, saya juga akan bawa orang saya pikir sangat dengan Dewi ke sana," ujarnya pada pengacara itu."Baik Mas, saya tunggu besok di sana ya, jam 10.""Baik, Pak."Tut!"Ada apa Fras? Siapa yang telepon? Kenapa tadi kamu sebut-sebut nama Dewi? Apa Dewi akan secepatnya bebas?" cecar Mbah Asti tak sabar."Enggak Bu, jadi tadi itu pengacara yang kemarin nelepon, dia minta ketemuan sama Fras besok, dan katanya Fras disuruh bawa orang yang dekat dengan Dewi juga supaya bisa membantu meyakinkan dan memotivasi Dewi agar Dewi mau dibebaskan dari sana," jawab Fras seadanya."Ooh. Kalau gitu biar Ibu saja, Ibu akan bicara dengan anak itu supaya dia mau dibantu dibebaskan Fras.""Iya Bu, tapi Fras p
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 95

Fras menyeringai, "Ma, cukup. Omongan Mama itu sama sekali gak berdasar. Perempuan kampung, perempuan kampung, ituuu terus yang Mama sebut. Memangnya apa yang salah sama perempuan kampung, Ma? Apa mereka merugikan, Mama? Enggak 'kan?" Fras mulai habis kesabaran."Memang enggak! Tapi perempuan kampung yang kamu kenal itu udah menghancurkan hidup kita, kamu paham?!" teriak Nyonya Nagita. Kedua matanya melotot menatap anak laki-lakinya tajam.Pak Indra yang juga ada di sana refleks saja bangkit saat melihat istri dan anaknya mulai tak santai."Udah udah ah. Malu sama tetangga. Kalian ini apa-apaan sih? Pagi-pagi begini masa teriak-teriak gitu.""Lihat Pah, anak kamu sekarang bahkan udah berani bentak-bentak Mamah. Semua ini pasti gara-gara dia deket lagi sama perempuan kampung itu!""Mah!" sentak Fras."Lihat kamu sekarang Fras. Kamu bener-bener berubah. Kemarin-kemarin saat kamu masih sama Laura kamu baik-baik aja, kamu lembut, perhatian, bahkan hampir setiap hal tentang kami kamu pedul
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 96

Fras menarik napas berat saat mendengar ucapan Nyonya Nagita yang masih saja penuh dengan prasangka buruk.Andai aku ke sini bukan karena mau mengantarkan nasi goreng ini, mungkin aku udah males dan gak akan balik lagi sampai urusanku selesai."Ma, Pa." Fras memaksa kakinya masuk.Keduanya menoleh."Oh bagus ya kamu Fras, mau apa kamu ke sini lagi hah? Apa jangan-jangan kamu udah sadar kalau semua ucapan Mamah itu benar?!" sembur Nyonya Nagita cepat.Pak Indra gegas menahan istrinya."Sabar, Mah.""Fras ke sini cuma mau kasih nasi goreng ini buat sarapan Mama sama Papa."Fras menaruh nasi goreng itu di atas toples biskuit yang ada di sana."Dari mana kamu dapat nasi goreng itu Fras? Mamah gak sudi kalau itu buatan perempuan kampung itu.""Dimakan saja kalau Mama lapar!" pekik Fras. Pria itu lalu kembali keluar.Setelah mengantarkan nasi goreng Fras melanjutkan sarapannya di kontrakan Mbah Asti. Selesai sarapan mereka lalu langsung meluncur ke kantor polisi. Di sana Pak Rudi yang merup
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 97

Setelah bicara dengan Dewi. Mbah Asti dan Zehra kembali pulang. Sementara Fras langsung menemui temannya untuk meminjam uang dan Pak Rudi sendiri tetap di sana untuk melanjutkan mengurus kasus Dewi.Sepanjang perjalanan Mbah Asti tak hentinya bersyukur karena apa yang ia harapkan terkabul. "Terimakasih ya Cela, udah bantu Mbah ngomong sama Mamah," ucapnya sambil mengelus dagu mungil Zehra.Gadis kecil itu mengangguk, "iya, Mbah.""Cela pinter sekali tadi. Mbah sampe gak percaya Cela akan seberani itu.""Nanti talo Mamah Dewi puyang Mamah Dewi tak akan pukun Cela ladi?" "Oh tentu enggak dong. Mamah Dewi pasti akan saaangat menyayangi Cela."Zehra tersenyum lebar.***Esok harinya.Pulang kerja Fras langsung ke kontrakan Mbah Asti. Selain dia males debat lagi sama mamanya, sekarang Fras juga sudah sedikit tenang karena kemarin dia sudah memberikan uang yang ia pikir cukup untuk makan kedua orang tuanya selama seminggu.Fras duduk di kursi teras sambil melepaskan penat dan lelahnya. Ta
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 98

Sore harinya setelah Fras pulang kerja. Fras benar-benar mengajak Dewi dan Zehra bertemu dengan kedua orang tuanya."Pa, kita mau temana?""Kita mau ketemu sama Oma, Sayang.""Oma? Omana Cela?""Iya Omanya Cela, Papa sama Mamanya Papa." Fras menunjuk dadanya memberi Zehra penjelasan."Ooh aciiik," sorak gadis kecil itu polos."Ini, bawa makanan ini buat mereka Fras." Mbah Asti memberikan kue Adas yang tadi dibuatnya bersama Dewi."Iya Bu, makasih ya. Kalian siap?" Fras bertanya pada Zehra dan Dewi yang terlihat masih ragu-ragu itu."Ciaaap." Zehra bersemangat."Dek?"Dewi terdiam lesu."Loh Nak, kok malah lesu? Ayo sana, temui calon mertuamu," kata Mbah Asti pada putrinya."Dewi kayaknya masih belum siap deh Bu, Mas."Mbah Asti mengembuskan napas kasar, "iya tapi mau sampe kapan toh? Sudah sana pergi, mumpung mereka juga ada di sini 'kan?" Dewi pun akhirnya mengangguk lalu gegas pergi bersama Fras dan Zehra."Mas, aku ragu, meningan jangan sekarang deh ya." Dewi menghentikan langkah
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 99

"Gak apa-apa, gak usah dipikirin."Dewi diam meski perasaannya mulai diterpa gundah. Orang tua Mas Fras jelas menolakku, dia gak akan menerima aku sebagai menantunya. Terus aku harus gimana? Ujarnya sepanjang jalan."Gimana gimana tadi? Apa calon mertuamu mau nerima kamu, Nak?" tanya Mbah Asti saat mereka sampai.Dewi menggeleng lesu. Raut wajah Mbah Asti yang tadi sangat bersemangat mendadak ikut lesu."Tadi Mamah dimalah-malahin cama Oma, Mbah," ucap Zehra dengan polosnya.Mbah Asti menarik napas berat. Ketakutannya benar-benar jadi kenyataan.Kasihan Dewi. Padahal dia udah berusaha jadi wanita yang lebih baik lagi. Sebelum berangkat dia juga gak henti-hentinya berdo'a tapi dia malah harus menerima kenyataan pahit ini. Ya Tuhan, semoga Dewi gak sampai putus asa lagi."Gak apa-apa Dek, gak usah dipikirin, mereka cuma masih kaget aja karena Mas tiba-tiba datang ngenalin kamu, harusnya Mas emang bilang dulu sama mereka," ujar Fras. Mengelus pundak Dewi."Gak apa-apa Mas, bukan salah k
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 100

Laura dan Aagha yang tak menyangka akan bertemu dengan Zehra di tempat makan itu langsung salah tingkah. "Pak Gulu ciniii," panggil Zehra lagi.Aagha cengar-cengir dan gegas menghampiri meja Zehra. Laura juga mengekor di belakangnya."Eh Cela kok ada di sini?" tanya Aagha."Iya Pak Gulu, Cela ladi mam cama Papa dan Mama Dewi. Pak Gulu cama Mama Laula mau mam juga?""Hehe iya.""Cini duduk baleng Cela." Gadis kecil itu menepuk kursi di sampingnya."Eh gak usah. Pak Guru sama Mama Laura duduk di sana aja, kalau di sini nanti kami malah ganggu," tolak Aagha.Zehra menggeleng, "endaa. Enda dandu kok, iya tan, Pa?"Fras yang sedang berpura-pura fokus makan refleks megangguk, "ah ya silakan, silakan duduk aja bareng kami," ucap dia sekenanya."Gak usah. Pak kita duduk di sana aja," tolak Laura seraya menunjuk ke meja yang ada di pojok. "Oh oke. Gadis cantik Pak Guru sama Mama Laura makan di sana ya."Zehrapun mengangguk.Baru saja Laura dan Aagha akan beranjak ke meja itu, beberapa oran
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status