Nurma tercengang dengan permintaan aneh putrinya. “Nak, kamu ngomong apa sih? Kamu lagi ngelindur ya?” tanya Nurma.“Enggak Ma, pokoknya aku mau cabutin bulu kaki Papa, Ma boleh ya Ma. Please!” rengek Anjani. Dia sampai memasang puppy eyes agar mamanya mengizinkan.“Kamu ini pulang bulan madu kok jadi absurd sih, Nak.” Nurma beralih menatap Revan tajam, “Kamu apakan Anjani bisa sampai begini, Van?”Revan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Permintaan istrinya kali ini memang sedikit nyeleneh dari biasanya. “Anjani sedang berbadan dua Ma, dan mungkin keinginannya saat ini karena bawaan bayi,” celetuk Revan. Mata Nurma berbinar setelah mendengar putrinya hamil. Tapi sejurus kemudian dia khawatir putrinya akan kelelahan karena sebentar lagi mereka akan mengadakan pesta.“Alkhamdulillah akhirnya Mama bisa gendong cucu juga. Eh tapi kan sebentar lagi kalian mau mengadakan resepsi, Mama takut Anjani nanti terlalu lelah. Atau resepsi buat kalian diundur saja?” “Apa yang mau diundur Ma
Read more