Share

Demi Tuan Putri

Agung terpana, rasanya seperti mimpi jika dia akan segera menggendong cucu.

"Be-benarkah itu Ma?" tanya Revan penuh haru.

"Benar Pa, ternyata Anjani sedang berbadan dua sejak di Eropa. Makanya aku takut kalau pesta mereka dijadikan satu nanti Anjani kelelahan bagaimana?"

"Tapi kamu tadi nggak bilang apa-apa Ma?"

"Ya karena rencananya Mama mau bilang pas makan malam biar Arya juga tahu eh tapi Mama udah keceplosan duluan," jawab Nurma cengengesan.

Agung menggeleng pelan, dia yang sedang sangat bahagia atas kehamilan Anjani segera menginginkan untuk mengadakan tasyakuran atas kehamilan Anjani. Namun hal itu segera ditepis oleh Nurma.

"Pa, sebaiknya kita adakan syukuran sekalian pas sudah empat bulan saja!" kata Nurma.

"Ya sudah kalau begitu aku ngikut saja Ma," jawab Revan.

***

Malam harinya ketika mereka sedang berkumpul di ruang keluarga, Anjani yang masih ngambek dengan Agung tidak mau menyapanya sama sekali. Dia tetap memasang wajah manyunnya hingga menarik perhatian Arya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status