Semua Bab Terperangkap Gairah sang Mantan: Bab 451 - Bab 460

541 Bab

Chapter 449

“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Ren ketika keluar dari Restoran. Orang tuanya sudah pulang lebih dahulu. “Dengan atau tanpa persetujuan mereka, aku akan tetap bersamamu.” “Mina katakan sesuatu,” paksa Ren agar Mina berbicara. Sedari tadi wanita itu menjadi diam. apalagi setelah orang tuanya pergi. Mina seperti orang yang kehilangan kesadaran. “Mina..” Ren menarik Mina keluar dari lift. Mereka berada di lorong hotel yang sepi. Tidak ada orang lain selain mereka. Ren mengukung Mina ke tembok. Menyentuh dagu wanita itu agar menatap matanya. “Katakan sesuatu. Jangan membuatku kawatir.” Jemari Ren mengusap bibir bawah Mina. “Kenapa kau diam saja?” Mina tersenyum. “Aku sangat keren bukan?” kemudian menututup mulutnya dengan telapak tangannya. “Aku tidak percaya aku sangat keren tadi saat menjawab pertanyaan ayahmu.” Menggeleng pelan.Ren tertawa. “Jadi itu yang membuatmu diam saja? Karena sedang memikirkan betapa kerennya diri kamu sendiri.” Mina mengangguk. Kedua tangannya mengalun di
Baca selengkapnya

Chapter 450

Keputusan terakhir telah dilakukan. Kedua orang tua Sana dan Mina terbukti melakukan perencaan kecelakaan yang menimpa nenek dan kakek. Mereka dihukum dengan berbagai kejahatan. Sana duduk di samping Rafa, tangannya digenggam oleh pria itu. kedua matanya menatap kedua orang tuanya yang tengah berada di kursi tengah. Sana menghela nafas. Dari hati yang paling dalam, tentu saja ia tidak bisa melihatnya orang tuanya seperti ini. Setelah palu diketok. Keputusan telah menjadi mutlak. “Are you oke?” tanya Rafa. Sana mengangguk. Ia mendongak dan menatap Rafa. “Aku ingin menemui mereka.” Di sebuah gedung tempat di mana para tahanan berada. Sana bersama Rafa masuk ke dalam. Setelah penjaga pergi—tidak lama kembali dan membawa ibu Sana. Di ruang yang dibatasi oleh kaca itu—ia bisa berbicara tanpa bersentuhan dengan ibunya. “Mom,” panggil Sana. Mayumi menatap sinis putrinya. “Sudah puas melihat Mom seperti ini?” Sana memejamkan mata asebentar. “Sana juga tidak ingin melihat Mom seperti i
Baca selengkapnya

Chapter 451

Sana mendongak menatap langit sekali lagi. Meninggalkan negara kelahirannya untuk waktu yang lama. Sana menoleh dan menggandeng lengan Rafa. Memasuki pesawat dan duduk di sebuah bangku samping jendela.“Memikirkan apa?” tanya Rafa mengusap pipi Sana pelan. “Tidak.” Sana tersenyum. Mendekat kemudian mengecup singkat bibir Rafa. Setelah itu masuk ke dalam pelukan pria itu. Semua berjalan dengan begitu cepat. Acara pernikahan Sana dan Rafa akan dilaksanakan beberapa jam yang akan datang. Berada di sebuah gedung hotel berbintang. Acara pernikahan Sana dan Rafa digelar begitu mewah dan meriah. Dihadiri banyak orang penting dari kolega dan rekan bisnis perusahaan Rafa dan orang tuanya. Saat ini Sana berada di sebuah ruang di mana dirinya dirias begitu cantik menggunakan gaun berwarna putih. Gaun yang memiliki ekor begitu panjang. Sana menatap dirinya di depan cermin. Perutnya mulai membesar. Ia tersenyum sambil mengusap perutnya pelan. “Mom harap kamu selalu sehat di sana.” Sana menole
Baca selengkapnya

Chapter 452

Dari luar gedung nampak beberapa mobil yang berjajar rapi. Parkiran yang luas tersebut telah terisi oleh berbagai merek mobil seharga jutaan dolar. Ada sebuah karpet yang menyambut tamu. Beberapa wartawan siaga dengan kamera untuk meliput sang artis kesayangan yang datang ke acara pernikahan pengusaha muda. “Aku tidak menduga dia sekaya ini.” Mina mengedarkan pandangannya. Melihat berbagai orang yang datang ke pesta pernikahan Rafa dan Sana. “Jadi kamu tidak perlu khawatir saudara kamu kekuarangan,” ucap Ren merangkul pinggang Sana dari samping. “Rafa ternyata pria yang luar biasa.” Ia juga ikut kagum dengan kesuksesan Rafa. “Aku dengar dia mendirikan perusahaannya sendiri.” Mina menoleh. “Jadi kamu harus semangat mengejar impian kamu.” Ren mengangguk. “Aku harus belajar darinya.” Mengusap pipi Mina. “Dan juga, aku membutuhkan seseorang di sampingku.” “Hm?” Mina berpikir sebentar. “Bukankan kamu punya kucing di rumah yang menemani kamu?” Ren berdecak pelan. Mina sengaja mengerja
Baca selengkapnya

Chapter 453

Pertama adalah foto kecil Sana dan Rafa. Foto mereka saat masih di taman kanak-kanak. Sampai remaja. Foto mereka berdua di Jepag saat musim semi. Sana tertawa pelan.“Kenapa wajahku seperti itu? Aku begitu jelek.” Sana tidak sanggup melihat foto dirinya sendiri. “Tidak ada jeleknya sama sekali.” Rafa menggeleng. Foto berjalanjut sampai mereka berpisah dan tidak pernah bertemu lagi. Rafa yang berhasil menjadi seorang CEO perusahaan dan Sana yang berhasil menjadi seorang pelukis terkenal. Sampai akhirnya diakhir ada video mereka yang baru saja diambil beberapa hari yang lalu. Video prewedding yang dilakukan di taman Mansion. Bermain di taman Mansions dengan gembira. “Untuk Rafa, maaf aku tidak memberimu kesempatan untuk mengenal wanita lain. Aku tahu kamu selalu menantiku,” suara Sana yang terdengar dari rekamana Video tersebut. Rafa mengernyit. “Jadi ini yang kamu katakan.” “Untuk Sana. Akhirnya aku bisa bersamamu setelah perjalanan yang sangat panjang. Wajahmu yang selalu berada
Baca selengkapnya

Chapter 454

“Taraaa….” Sana tersenyum sembari menunjukkan sebuah lukisan. “Surprise!” “Aku tidak tahu kamu melukis akhir-akhir ini?” Rafa mendekat. “Ini kita bukan? Kamu bahkan masih mengingat mantel yang aku pakai hari itu. Dan juga gaya rambutku yang masih berantakan.” Ia melihat lebih jelas lagi lukisan baru dibuat oleh Sana. Sebuah lukisan dua manusia yang sedang berhadapan berada di bawah guyuran bunga dengan langit yang berwarna pink.“Aku diam-diam melukis. Aku ingin ada satu lukisanku yang dipajang di Mansion,” balas Sana. “Kenapa hanya satu? Kamu bisa memajangnya di seluruh sudut ruangan.” Rafa memeluk pinggang Sana dari belakang. “Lukisannya indah, seperti kamu. Terima kasih.” Sana tertawa pelan. “Aku hanya ingin satu saja yang dipajang. Kenapa kamu akhir-akhir ini pintar merayu?” tanya Sana. “Benarkah?” Rafa mengecup leher Sana pelan. “Aku tidak merayu. Aku hanya mengatakan fakta.” “Apa kamu menyukai lukisan karena aku?” tanya Sana. Rafa berpikir sebentar. Apakah ia harus jujur?
Baca selengkapnya

Chapter 455

Kecelakaan terjadi di sebuah jalan pinggir pantai. Hardin bersama kekasihnya akan menghabiskan waktu pagi melihat sunrise di pantai. Namun naasnya, mobil yang mereka tumpangi ditabrak oleh truk muatan besar. Sehingga mobil yang ditumpangi Hardin menabrak pembatas dan mengakibatnya kerusakaan yang cukup parah. Saat ini dirawat di sebuah rumah sakit. Rafa dan Sana langsung pergi ke rumah sakit tersebut. Hampir satu jam operasi dilakukan untuk mencegah pembuluh darah yang pecah. Sedangkan kekasih Hardin sekarang masih koma.“Ayo Dad, Dad pasti bisa melewatinya.” Rafa yang tidak bisa tenang sedikitpun. Ia terus diliputi oleh rasa kawatir. Sampai hampir satu jam menunggu di luar, akhirnya dokter keluar juga. Namun raut dokter tersebut seolah menunjukkan kebenaran. “Kami tidak bisa menyelamatkan tuan Hardin. Beliau meninggal.” Dokter tersebut menghela nafas. “Beliau akan segera dipindahkan ke ruangan lain.” “Tidak mungkin.” Rafa langsung menerobos ruangan. Mengguncang pelan lengan ayahn
Baca selengkapnya

Chapter 456

Setelah pulang dari pemakaman. Rafa lebih dulu mengantar Sana ke hotel. “Aku tidak boleh ikut?” tanya Sana menatap Rafa. Ia mengerucutkan bibirnya karena tidak boleh ikut Rafa yang akan menemui kakek. Rafa mengusap puncak kepala Sana. “Kakek adalah orang yang tidak bisa ditebak. Aku hanya tidak ingin membuat kamu tidak nyaman bertemu dengannya. Aku juga harus menyelesaikan semuanya.” Sana mengangguk. “Baiklah tapi cepatlah kembali.” Ia mendekat dan memeluk Rafa. “Aku kesepian sendirian di Hotel.” “Hm. Aku akan cepat pulang.” Rafa mengecup dahi Sana beberapa detik. Sana melepaskan pelukannya dan turun dari mobil. Ia menunggu Rafa sampai pergi. Menatap mobil yang telah menghilang itu. Ia berjalan pelan menuju kamar yang digunakan mereka menginap. Namun alangkah terkejutnya ketika melihat dua orang laki-laki yang berada di depan pintunya. Pakaian mereka mirip bodyguard. Ting!Sebuah pesan muncul. Pesan dari Rafa. “Itu bodyguard suruhanku. Jangan menolak, mereka akan menjagamu.” Sa
Baca selengkapnya

Chapter 458

Beberapa saat yang lalu. Ia mendapatkan kabar bahwa ia pelaku yang sebenarnya sudah diketahui. Kini tinggal mengumpulkan bukti dan mengajukan tuntutan. Ia tidak sabar melihat orang itu segera dihukum. “Aku tidak akan membiarkan hidup dengan tenang setelah membuat Dad meninggal.” Itu janji Rafa. Sampai kapanpun ia tidak akan memaafkan apalagi membiarkan orang yang telah membuat ayahnya meninggal, hidup dengan tenang.Sana mengeratkan selimutnya. Namun disaat ia mencari di mana guling hidupnya, ia tidak menemukannya. Akhirnya ia membuka mata dan mencari keberadan rafa. Sana bangkit—melihat bayangan seseorang yang berada di luar. “Dia tidak sedang hujan-hujanan kan?” Sana bangkit. Memungut kemeja putih Rafa kemudian menggunakannya. Ia berjalan mendekati suamin yang duduk di salah satu bangku. Asap rokok yang dibuat oleh Rafa membuat Sana berhenti. “Kamu bangun?” Rafa mendongak dan mendapati istrinya diambang pintu. Ia segera menjatuhkan rokoknya ke bawah untuk mematikannya. “Aku ked
Baca selengkapnya

Chapter 457

“Apa yang ingin kamu bicarakan?” tanya Jackson ketika masuk di sebuah ruang kerja. “Kecelakaan yang dialami Dad bukan karena murni kecelakaan, tapi ada dalang dibaliknya.” Rafa mengucapkannya sangat tenang. Ia berusaha agar tidak marah melihat Jackson yang terkesan tenang sedari tadi. Tidak ada raut gusar atau kawatir atas kematian putranya. “Kamu ingin menyeledikinya?” tanya Jackson. “Selidiki saja. Hukum orang yang membuat ayahmu meninggal.” Rafa mengernyit. “Bukankah kakek terlalu santai mengenai kematian putra kakek sendiri?” Jackson mengambil duduk di kursi kebesarannya. “Kematian tidak ada yang tahu. Kematian itu sudah diputuskan oleh yang diatas. Seperti ayahmu, aku juga bisa mati kapan saja. Menangisi kematian tidak ada gunanya.” Mengambil sebuah rokok yang terbuat dari kayu. “Jika kamu terus tenggelam dengan kematian, kamu juga akan hancur.” Jackson menatap cucunya. “Dengan kepergian Daddy-mu ini membuat kakek harus bekerja lebih lama di perusahaan.” “Kenapa harus memb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4445464748
...
55
DMCA.com Protection Status