Share

Chapter 449

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Ren ketika keluar dari Restoran. Orang tuanya sudah pulang lebih dahulu. “Dengan atau tanpa persetujuan mereka, aku akan tetap bersamamu.”

“Mina katakan sesuatu,” paksa Ren agar Mina berbicara. Sedari tadi wanita itu menjadi diam. apalagi setelah orang tuanya pergi. Mina seperti orang yang kehilangan kesadaran.

“Mina..” Ren menarik Mina keluar dari lift. Mereka berada di lorong hotel yang sepi. Tidak ada orang lain selain mereka. Ren mengukung Mina ke tembok. Menyentuh dagu wanita itu agar menatap matanya.

“Katakan sesuatu. Jangan membuatku kawatir.” Jemari Ren mengusap bibir bawah Mina. “Kenapa kau diam saja?”

Mina tersenyum. “Aku sangat keren bukan?” kemudian menututup mulutnya dengan telapak tangannya. “Aku tidak percaya aku sangat keren tadi saat menjawab pertanyaan ayahmu.” Menggeleng pelan.

Ren tertawa. “Jadi itu yang membuatmu diam saja? Karena sedang memikirkan betapa kerennya diri kamu sendiri.”

Mina mengangguk. Kedua tangannya mengalun di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 450

    Keputusan terakhir telah dilakukan. Kedua orang tua Sana dan Mina terbukti melakukan perencaan kecelakaan yang menimpa nenek dan kakek. Mereka dihukum dengan berbagai kejahatan. Sana duduk di samping Rafa, tangannya digenggam oleh pria itu. kedua matanya menatap kedua orang tuanya yang tengah berada di kursi tengah. Sana menghela nafas. Dari hati yang paling dalam, tentu saja ia tidak bisa melihatnya orang tuanya seperti ini. Setelah palu diketok. Keputusan telah menjadi mutlak. “Are you oke?” tanya Rafa. Sana mengangguk. Ia mendongak dan menatap Rafa. “Aku ingin menemui mereka.” Di sebuah gedung tempat di mana para tahanan berada. Sana bersama Rafa masuk ke dalam. Setelah penjaga pergi—tidak lama kembali dan membawa ibu Sana. Di ruang yang dibatasi oleh kaca itu—ia bisa berbicara tanpa bersentuhan dengan ibunya. “Mom,” panggil Sana. Mayumi menatap sinis putrinya. “Sudah puas melihat Mom seperti ini?” Sana memejamkan mata asebentar. “Sana juga tidak ingin melihat Mom seperti i

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 451

    Sana mendongak menatap langit sekali lagi. Meninggalkan negara kelahirannya untuk waktu yang lama. Sana menoleh dan menggandeng lengan Rafa. Memasuki pesawat dan duduk di sebuah bangku samping jendela.“Memikirkan apa?” tanya Rafa mengusap pipi Sana pelan. “Tidak.” Sana tersenyum. Mendekat kemudian mengecup singkat bibir Rafa. Setelah itu masuk ke dalam pelukan pria itu. Semua berjalan dengan begitu cepat. Acara pernikahan Sana dan Rafa akan dilaksanakan beberapa jam yang akan datang. Berada di sebuah gedung hotel berbintang. Acara pernikahan Sana dan Rafa digelar begitu mewah dan meriah. Dihadiri banyak orang penting dari kolega dan rekan bisnis perusahaan Rafa dan orang tuanya. Saat ini Sana berada di sebuah ruang di mana dirinya dirias begitu cantik menggunakan gaun berwarna putih. Gaun yang memiliki ekor begitu panjang. Sana menatap dirinya di depan cermin. Perutnya mulai membesar. Ia tersenyum sambil mengusap perutnya pelan. “Mom harap kamu selalu sehat di sana.” Sana menole

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 452

    Dari luar gedung nampak beberapa mobil yang berjajar rapi. Parkiran yang luas tersebut telah terisi oleh berbagai merek mobil seharga jutaan dolar. Ada sebuah karpet yang menyambut tamu. Beberapa wartawan siaga dengan kamera untuk meliput sang artis kesayangan yang datang ke acara pernikahan pengusaha muda. “Aku tidak menduga dia sekaya ini.” Mina mengedarkan pandangannya. Melihat berbagai orang yang datang ke pesta pernikahan Rafa dan Sana. “Jadi kamu tidak perlu khawatir saudara kamu kekuarangan,” ucap Ren merangkul pinggang Sana dari samping. “Rafa ternyata pria yang luar biasa.” Ia juga ikut kagum dengan kesuksesan Rafa. “Aku dengar dia mendirikan perusahaannya sendiri.” Mina menoleh. “Jadi kamu harus semangat mengejar impian kamu.” Ren mengangguk. “Aku harus belajar darinya.” Mengusap pipi Mina. “Dan juga, aku membutuhkan seseorang di sampingku.” “Hm?” Mina berpikir sebentar. “Bukankan kamu punya kucing di rumah yang menemani kamu?” Ren berdecak pelan. Mina sengaja mengerja

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 453

    Pertama adalah foto kecil Sana dan Rafa. Foto mereka saat masih di taman kanak-kanak. Sampai remaja. Foto mereka berdua di Jepag saat musim semi. Sana tertawa pelan.“Kenapa wajahku seperti itu? Aku begitu jelek.” Sana tidak sanggup melihat foto dirinya sendiri. “Tidak ada jeleknya sama sekali.” Rafa menggeleng. Foto berjalanjut sampai mereka berpisah dan tidak pernah bertemu lagi. Rafa yang berhasil menjadi seorang CEO perusahaan dan Sana yang berhasil menjadi seorang pelukis terkenal. Sampai akhirnya diakhir ada video mereka yang baru saja diambil beberapa hari yang lalu. Video prewedding yang dilakukan di taman Mansion. Bermain di taman Mansions dengan gembira. “Untuk Rafa, maaf aku tidak memberimu kesempatan untuk mengenal wanita lain. Aku tahu kamu selalu menantiku,” suara Sana yang terdengar dari rekamana Video tersebut. Rafa mengernyit. “Jadi ini yang kamu katakan.” “Untuk Sana. Akhirnya aku bisa bersamamu setelah perjalanan yang sangat panjang. Wajahmu yang selalu berada

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 454

    “Taraaa….” Sana tersenyum sembari menunjukkan sebuah lukisan. “Surprise!” “Aku tidak tahu kamu melukis akhir-akhir ini?” Rafa mendekat. “Ini kita bukan? Kamu bahkan masih mengingat mantel yang aku pakai hari itu. Dan juga gaya rambutku yang masih berantakan.” Ia melihat lebih jelas lagi lukisan baru dibuat oleh Sana. Sebuah lukisan dua manusia yang sedang berhadapan berada di bawah guyuran bunga dengan langit yang berwarna pink.“Aku diam-diam melukis. Aku ingin ada satu lukisanku yang dipajang di Mansion,” balas Sana. “Kenapa hanya satu? Kamu bisa memajangnya di seluruh sudut ruangan.” Rafa memeluk pinggang Sana dari belakang. “Lukisannya indah, seperti kamu. Terima kasih.” Sana tertawa pelan. “Aku hanya ingin satu saja yang dipajang. Kenapa kamu akhir-akhir ini pintar merayu?” tanya Sana. “Benarkah?” Rafa mengecup leher Sana pelan. “Aku tidak merayu. Aku hanya mengatakan fakta.” “Apa kamu menyukai lukisan karena aku?” tanya Sana. Rafa berpikir sebentar. Apakah ia harus jujur?

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 455

    Kecelakaan terjadi di sebuah jalan pinggir pantai. Hardin bersama kekasihnya akan menghabiskan waktu pagi melihat sunrise di pantai. Namun naasnya, mobil yang mereka tumpangi ditabrak oleh truk muatan besar. Sehingga mobil yang ditumpangi Hardin menabrak pembatas dan mengakibatnya kerusakaan yang cukup parah. Saat ini dirawat di sebuah rumah sakit. Rafa dan Sana langsung pergi ke rumah sakit tersebut. Hampir satu jam operasi dilakukan untuk mencegah pembuluh darah yang pecah. Sedangkan kekasih Hardin sekarang masih koma.“Ayo Dad, Dad pasti bisa melewatinya.” Rafa yang tidak bisa tenang sedikitpun. Ia terus diliputi oleh rasa kawatir. Sampai hampir satu jam menunggu di luar, akhirnya dokter keluar juga. Namun raut dokter tersebut seolah menunjukkan kebenaran. “Kami tidak bisa menyelamatkan tuan Hardin. Beliau meninggal.” Dokter tersebut menghela nafas. “Beliau akan segera dipindahkan ke ruangan lain.” “Tidak mungkin.” Rafa langsung menerobos ruangan. Mengguncang pelan lengan ayahn

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 456

    Setelah pulang dari pemakaman. Rafa lebih dulu mengantar Sana ke hotel. “Aku tidak boleh ikut?” tanya Sana menatap Rafa. Ia mengerucutkan bibirnya karena tidak boleh ikut Rafa yang akan menemui kakek. Rafa mengusap puncak kepala Sana. “Kakek adalah orang yang tidak bisa ditebak. Aku hanya tidak ingin membuat kamu tidak nyaman bertemu dengannya. Aku juga harus menyelesaikan semuanya.” Sana mengangguk. “Baiklah tapi cepatlah kembali.” Ia mendekat dan memeluk Rafa. “Aku kesepian sendirian di Hotel.” “Hm. Aku akan cepat pulang.” Rafa mengecup dahi Sana beberapa detik. Sana melepaskan pelukannya dan turun dari mobil. Ia menunggu Rafa sampai pergi. Menatap mobil yang telah menghilang itu. Ia berjalan pelan menuju kamar yang digunakan mereka menginap. Namun alangkah terkejutnya ketika melihat dua orang laki-laki yang berada di depan pintunya. Pakaian mereka mirip bodyguard. Ting!Sebuah pesan muncul. Pesan dari Rafa. “Itu bodyguard suruhanku. Jangan menolak, mereka akan menjagamu.” Sa

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 458

    Beberapa saat yang lalu. Ia mendapatkan kabar bahwa ia pelaku yang sebenarnya sudah diketahui. Kini tinggal mengumpulkan bukti dan mengajukan tuntutan. Ia tidak sabar melihat orang itu segera dihukum. “Aku tidak akan membiarkan hidup dengan tenang setelah membuat Dad meninggal.” Itu janji Rafa. Sampai kapanpun ia tidak akan memaafkan apalagi membiarkan orang yang telah membuat ayahnya meninggal, hidup dengan tenang.Sana mengeratkan selimutnya. Namun disaat ia mencari di mana guling hidupnya, ia tidak menemukannya. Akhirnya ia membuka mata dan mencari keberadan rafa. Sana bangkit—melihat bayangan seseorang yang berada di luar. “Dia tidak sedang hujan-hujanan kan?” Sana bangkit. Memungut kemeja putih Rafa kemudian menggunakannya. Ia berjalan mendekati suamin yang duduk di salah satu bangku. Asap rokok yang dibuat oleh Rafa membuat Sana berhenti. “Kamu bangun?” Rafa mendongak dan mendapati istrinya diambang pintu. Ia segera menjatuhkan rokoknya ke bawah untuk mematikannya. “Aku ked

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 539

    “Sir, ada yang ingin bertemu dengan anda. Mereka dari perusahaan kontruksi yang baru saja mendapatkan pemutusan kerja sama. Mereka ingin bertanya secara langsung kenapa anda memutuskan kerja sama yang sudah terjalin sejak lama.” Itu ucapan dari asistennya, Jack. Rafa mengangguk. “Pertemukan aku dengan mereka. Akan aku beritahu alasanku.” Tidak menunggu waktu yang lama. Berada di sebuah restoran berbintang. Rafa masuk dengan langkah yang begitu tajam. Ia menatap sekitarnya dan melihat seorang pria. “Selamat datang, Sir.” Pria itu mengulurkan tangan namun terang-terangan tidak dijabat oleh Rafa. “Saya ingin menanyakan kenapa tiba-tiba anda memutuskan kerja sama yang sudah terjalin dengan begitu lama, Sir? Saya berharap anda bisa berpikir lagi tentang pemutusan tersebut. Apalagi ada proyek yang akan kami jalankan.” Rafa menghela nafas. “Aku hanya sedang bersih-bersih. Kerja sama ini tidak terlalu menguntungkan. Tapi sebenarnya aku bisa saja mempertahankan kerja sama ini, tapi kau m

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 538

    “Di rumah Dad lebih seru, Mom. Ada banyak mainan dan kamarnya besar.” Yoshi mengeluh saat sampai di rumah. Bocah itu terlihat lebih senang berada di rumah itu daripada rumahnya sendiri. Sana menghela nafas. Baru bertemu sudah memanggil Dad. Sana menggeleng pelan. “Diam saja dan tidurlah lagi.” “Besok beli mainan,” ucap bocah itu sebelum pergi ke kamar sendiri. Sana menghela panjang sebelum masuk ke dalam kamarnya sendiri. Merebahkan diri di atas ranjangnya. Tanpa bisa dicegah, air matanya kembali turun. Bersama Rafa terlihat menggiurkan dan menyenangkan, namun Sana juga masih teringat hal-hal menyakitkan bersama pria itu. Lalu, jika ia memilih untuk bersama Rafa dan hal menyakitkan itu kembali terulang apakah ia sanggup menghadapinya? Sana menggeleng pelan. “Hidupku lebih tenang seperti ini. Aku tidak akan bisa bernafas jika kembali bersamanya. Ada banyak hal yang membuatku ragu bersamanya kembali. Lebih baik memang kita berpisah.” Keesokan harinya. Seperti biasa, Sana mengantar

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 537

    Sana bergegas pergi setelah selesai melukis. Ia tidak akan ingat waktu ketika terlalu larut melukis. Sampai akhirnya ia melihat jendela yang menampilkan langit berubah menjadi mendung. Ia segera pergi untuk menjemput Yoshi yang seharusnya sudah pulang 1 jam yang lalu. “Dia pasti marah.” Sana keluar dari bus dengan membawa payung. Ia segera berlari masuk ke dalam sekolah. Bertanya pada Satpam yang ternyata seluruh siswa sudah pulang, tidak ada siswa yang masih berada di kelas. “Dia ke mana?” Sana merogoh ponselnya untuk memesan taksi. Ponselnya masih mati semenjak ia mengisi daya. Ia segera menghidupkannya dan mendapat sebuah pesan dari seseorang 30 menit yang lalu. [Yoshi bersamaku]Sana langsung menelepon orang itu. “Kau siapa? kenapa anakku bersamamu?!” tanayanya. “Datanglah ke rumahku jika ingin tahu siapa aku.” Sana menghela nafas. Kemungkinan besar ia tahu siapa yang meneleponnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya sampai juga di sebuah rumah yang nampak begitu mega

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 536

    “Mom akan mengantar kamu ke kelas.” Sana mengambil tangan Yoshi. Namun putranya itu menolaknya. Yoshi menggeleng. “Aku akan pergi sendiri. Mom pulang saja.” Hari ini adalah pertama kalinya masuk ke sekolah baru. Sana berharap ini menjadi langkah awal untuk memulai hidup baru yang lebih baik. Ia juga berharap sekali tidak ada yang membuli Yoshi di sini. “Hm.” Sana mengangguk dan tersenyum. “Hati-hati.” Setelah mengantar Yoshi ke sekolah, Sana langsung pulang. Rencananya ia akan menguru perceraiannya dengan Rafa. Ia akan mulai mencari pengacara handal yang bisa membuatnya berpisah dengan Rafa. Dengan hak asuh jatuh kepadanya. Sana menghela nafas dan masuk ke dalam subway. Ia tidak menyadari jika ada orang yang membuntutinya. Orang yang membawa kamera dan membidik setiap pergerakannya. Kemudian orang itu akan melaporkan pada seseorang. [Dia baru saja pulang mengantar anaknya]Pesan itu langsung masuk ke sebuah ponsel milik seseorang. Rafa menatap ponselnya. Baru saja ia membaca seb

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 535

    Sana terdiam di tempat. Pikirannya kacau, antara memastikan putranya tetap berada di tempat dan segera pergi dari hadapan pria ini. Sana mengepalkan kedua tangannya. Rafa melangkah mendekat dan otomatis membuat Sana melangkah mundur dengan was-was. “Aku merindukanmu,” ucap Rafa. Terdengar rendah namun penuh penekanan dan juga tersirat sebuah rasa putus asa. Rafa mengepalkan tangannya ketika melihat Sana seperti menahan takut. “Aku akan segera mengurus perpisahan kita.” Sana menatap putranya yang telah menyadari keberadaannya. Yoshi melambaikan tangannya. Sana mengangguk pelan. “Aku harap kita bisa berpisah dengan baik-baik.” Sana melangkah melewati Rafa begitu saja. kemudian menggandeng tangan Yoshi agar ikut berjalan dengannya. Mereka terus berjalan sampai keluar dari gedung. Sana mencegah Yoshi yang setiap kali ingin menoleh ke belakang. “Mom tadi itu siapa?” tanya Yoshi. Sana tidak menjawab. Ia sedang memutar otak bagaimana harus segera pergi sedangkan dia tidak mempunyai ken

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 534

    Sana keluar bersama putranya. Merapikan penampilannya sebentar sebelum masuk. Tidak lupa berterima kasih pada sahabatnya yang mau repot-repot mengantarnya. Setelah masuk—Sana bisa melihat kemegahan di dalam gedung. Tidak salah lagi, orang tua Ren memang sangatlah kaya. Perusahaan orang tua Ren menguasai pasar Jepang dan internasional. Meskipun bisa dibilang, Ren adalah anak gelap, namun keberadaannya tidak pernah ditutupi. Untungnya di antara banyaknya konglomerat yang datang, Sana tidak mengenal mereka. Memang lebih baik seperti itu. Apalagi di depan tadi, ada red karpet dan para wartawan yang siap memotret selebriti maupun konglomerat. Sana melihat Mina yang tengah berbincang dengan beberapa orang. Untuk sebentar, Sana tidak mau mengganggunya. Ia menunggu mereka selesai berbicara barulah mendekati sang saudara. “Selamat.” Sana memeluk Mina. “Maaf aku tidak bisa menemanimu tadi.” Mina mengangguk. “Tidak masalah. Yang terpenting kau bisa datang ke sini.” Mina menatap Yoshi, kemud

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 533

    “Mom kita akan ke mana?” tanya Yoshi yang kebingungan dengan pakaian yang diguanakannya. Tubuhnya yang kecil menggunakan setelan jas. Bocah itu terlihat begitu tampan. “Hari ini adalah hari pernikahan aunty Mina dan paman Ren. Kamu lupa? Padahal kamu yang membaca undangannya.” Sana merapikan jas putranya. Merapikan rambut Yoshi yang sudah rapi agar semakin rapi. “Oh iya. Aku lupa Mom.” Yoshi menepuk dahinya sendiri dengan lucu. “Jadi hari ini aunty akan menikah…,” gumam bocah itu. Sana tertawa pelan. “Ayo berangkat.” Menggandeng tangan mungil putranya. Sana berjalan keluar dari area Apartemen. Ia sudah memesan taksi namun tidak kunjung datang. Namun ia melihat satu mobil berwarna putih yang berhenti tepat di depan mereka. Anton keluar dari mobil, menatap Sana dan Yoshi yang begitu rapi dengan kebingungan. “Kalian akan ke mana?” ia mengangkat sebuah kantong yang berisikan pizza dan ayam goreng. “Aku lupa memberitahumu.” Sana merasa bersalah. “Aku hari ini harus pergi ke acara pern

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 532

    “Melihat lukisanmu secara langsung.” Anton tersenyum dengan lebar. “Sepertinya kau memasak. Kebetulan aku juga lapar.” Anton langsung masuk begitu saja ke dalam rumah Sana. “Paman Anton!” Yoshi berlari keluar dan memeluk Anton. Anton tertawa pelan. “Yoshi sudah besar rupanya.” “Tunggu sebentar. Aku akan menyelesaikannya.” Sana kembali ke dapur. Setelah beberapa lama, ia membawa makanan keluar ke ruang tamu. Menatanya dengan rapi di sebuah meja kayu. “Waah.” Anton menatap makanan yang tersaji di hadapannya. Masakan Sana memang tidak pernah gagal. “Berdoa mulai,” aba-aba Sana. Yoshi mengepalkan tangan dan menutup mata. begitupun dengan Anton yang langsung mengikuti mereka. Padahal dirumah ia tidak pernah berdoa dan langsung makan saja. “Makan pelan-pelan.” Sana mengusap kepala Yoshi pelan. Mereka makan bersama dalam hening. Sana melarang Anton berbicara di hadapan Yoshi. Karena anaknya itu bisa menangkap dan mengerti dengan percakapan mereka. Sana hanya menghindari pembahasan ya

  • Terperangkap Gairah sang Mantan   Chapter 531

    5 tahun kemudian. Seorang wanita tengah berlari keluar dari rumah. Ia berusaha mempercepat langkahnya untuk menyusul anaknya. Waktu yang semakin petang membuatnya begitu kawatir karena anaknya yang tidak kunjung pulang. “Yoshi!” teriaknya di pinggir pantai. “YOSHI CEPAT PULANG! JANGAN BERMAIN TERUS!” teriak Sana pada sang putra yang ikut memancing bersama kakek nelayan. Bocah yang berusia hampir lima tahun itu melambaikan tangan. Di atas perahu yang ditumpanginya, ia berjinjit kecil sembari melambaikan tangan pada sang ibu yang menunggunya di bibir pantai. Bocah yang mempunyai nama Watane Yoshinori tersebut nampak tersenyum dengan senang. “KAKEK TOLONG BAWA YOSHI KEMBALI!!” teriak Sana meminta tolong pada pria tua yang membawa perahu. Sana berlari ke sebuah dermaga kecil. Di sanalah ia menjemput sang putra yang baru saja selesai memancing. “Aku sudah bilang jangan menjemputku Mom!” ucap bocah itu ketika turun dari peruahu. Sana mencebikkan bibirnya. Ia menunduk sebentar dan bert

DMCA.com Protection Status