Semua Bab Terperangkap Gairah sang Mantan: Bab 431 - Bab 440

541 Bab

Chapter 429

Berada di dalam mobil bersama orang tuanya. Tidak lama lagi akan sampai di sebuah rumah sakit. Pernikahannya tinggal 1 minggu lagi. Ia tidak berharap apa-apa lagi selain semoga semuanya lancar. Sana turun bersama ibunya. Memasuki rumah sakit kemudian sampai di sebuah ruangan yang tertutup. Di sanalah ia menjalani rangkaian pemeriksaan. Lengannya disuntik obat bius hingga sepenuhnya tidak sadar. Sedangkan Mayumi menatap tubuh putrinya yang sudah tidak sadarkan diri. “Lakukan sekarang aborsinya.” Itu perintahnya pada seorang dokter. Dokter itu mengangguk. “Kita akan mengaborsinya saat selesai melakukan pemeriksaan. Jika tubuh nona Sana kuat, kita bisa langsung melakukannya.” “Namun jika tubuh nona rentan. Kita harus merawatnya lebih dahulu. Tindakan aborsi sangatlah penting. Jika tidak memperhatikan kesehatan tubuh, maka akan menimbulkan efek jangka panjang.” Itu penjelasan dokter. Mayumi menunggu di luar. Setelah pemeriksaan ia dipanggil oleh dokter untuk ke ruangan. Sedangkan San
Baca selengkapnya

Chapter 430

Mina menutup mulutnya rapat-rapat. Ia berharap ayahnya tidak membuka lemari yang ia gunakan untuk bersembunyi. Dengan jantung yang berdegup dengan kencang seakan lari maraton, Mina berusaha tetap tenang dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding lemari. Sampai pintu kembali tertutup. Mina menghela nafas lega. Ia keluar dengan perlahan dari kamar orang tuanya. “Mereka benar-benar monster.” Mina menggeleng pelan. “Apa yang harus kulakukan? Aku harus menemui Sana di rumah sakit.” Baru saja ingin melangkah ia sudah mendapatkan pesan dari ibunya. “Sana di rawat di rumah sakit. Kamu tetap di rumah. Jangan ke mana-mana dan handle jika ada masalah.” ~~Malam harinya. Mina menatap penampilan dirinya di depan sebuah cermin. Dress merah maroon yang sangat pas di tubuhnya. Mina menggunakan heels sebagai akhir dari riasannya. Kemudian keluar. Menggunakan taksi untuk sampai di sebuah restoran yang ditentukan oleh Ren. Ini pertama kalinya Mina menginjakkan kaki di sebuah Restoran yang benar-bena
Baca selengkapnya

Chapter 431

“Apa?” Mina yang terbelalak. Kecelakaan yang menewaskan nenek dan kakeknya terjadi sekitar 20 tahun yang lalu. Sampai hari ini yang diketahui Mina adalah mereka mobil yang mereka tumpangi oleng sehingga menabrak pembatas. “Jangan main-main dengan ucapanmu.” Mina mendekat. “Katakan padaku lebih jelas.” Ren berjalan menuju sebuah ruang, tentu saja Mina mengikutinya dari belakang. Masuk ke dalam kamar, kemudian membuka pintu yang menghubungkan dengan wardrobe dan kamar mandi. “Cepat katakan padaku.” Ren membuka kemejanya. “Kau akan tetap berada di sini?” Ia mengedikkan masalah. “Aku sih tidak masalah.” Mina mengepalkan tangannya kesal. “Kau selalu mengulur waktu.” Kemudian mendekat. Awalnya Ren sudah menduga Mina akan memakinya kemudian keluar dari ruangan. Namun dugaannya salah besar. Mina mendekat—membantu Ren membuka kancing kemeja. “Cepat katakan padaku. Jangan menunda-nunda waktu. Aku sudah tidak punya banyak waktu. Jangan membuatku semakin pusing.” Jemari Mina dengan cepat
Baca selengkapnya

Chapter 432

“Apa?” Ren mengernyit. “Kau tidak bisa memisahkan mereka jika dia hamil. Kasihan anaknya nanti dan—” “Orang tuaku berniat mengaborsi janin itu. Sudah dipastikan janin itu bukan hasil dengan Keita.” Mina mengingat sesuatu. “Pasti dengan…” “Rafael Shalom.” “Lantas bagaimana hubungan Sana dengan pria itu?” Mina berpikir sebentar. “Mereka sama-sama saling mencintai. Namun Mina memlih pergi dan melakukan keinginan orang tua kita untuk menikah dengan Keita.” “Maka beritahu saja dia. Tapi suruh dia jangan bertindak gegabah. Kau berkomunikasi dengan pria itu?” tanya Ren. Mina mengangguk. Ia turun dari pangkuan Ren dan mengambil ponselnya. Mengotak-atik ponselnya untuk mencari tahu nama seseorang. Rafael! Ia menekan tombol panggil. Mina menoleh—kedua tangan Ren melingkar di perutnya. Di susul dengan hembusan nafas pria itu yang mengenai leherku. “Lepaskan aku dulu,” ucap Mina dengan menjauhkan ponselnya. Ren justru mendekapnya lebih erat. “Tidak. Berbicaralah, aku akan diam.” “Halo, k
Baca selengkapnya

Chapter 433

“Persiapan pernikahan Sana dengan Keita sudah 100 persen selesai. Namun saat ini sedang dirawat di sebuah rumah sakit. Tidak tahu pasti penyakit apa yang diderita oleh Sana. Dokter dan perawat yang merawatnya sengaja di pilih khusus.” Rafa mengernyit. “Apa ada huubngannya dengan janin di kandungannya?” “Tidak tahu pasti, Sir. Tapi dari informasi yang saya dapat, Sana telah menjalani rangkaian pemeriksaan intensif yang hanya dilakukan oleh dokter pilihan itu.” Orang berbicara dengan Rafa saat ini adalah seorang agen swasta yang menyelidiki Sana di Jepang. “Kalau begitu, terus awasi. Jika ada hal yang mencurigakan segera beritahu aku.” Kemudian menutup ponselnya. Menekan tombol panggil pada nama Mina. “Dia pasti tahu Sana berada di rumah sakit.” “Apa yang terjadi dengan Sana? Kenapa dia di rumah sakit?” tanya Rafa langsung to the poit. “Kau lebih cepat dari dugaanku.” Mina menghela nafas. “Aku tidak bisa memberitahukanmu hanya lewat telepon. Aku berjanji akan mengatasinya.” “Baga
Baca selengkapnya

Chapter 434

“Terima kasih kau sudah membantuku.” Mina menoleh ke samping. “Apa yang harus aku lakukan untuk membalasmu?” Ren mengetukkan jemarinya di stir. “Lets date. Dating with me.” Ia menoleh. “Apa kau mau?” Mina berpikir sebentar. “Aku—” kalimatnya terputus saat Ren menarik tengkuknya dan menciumnya. Mina memejamkan mata dengan jemari yang meremas keja pria itu. Membiarkan Ren menjelajahi bibirnya. “Aku tidak menerima penolakan.” Ren melepaskan tautan diantara mereka. Ia tersenyum sambil mengusa puncak kepala Mina. Mina mengerutkan alisnya. “Jika kau mempermainkanku, aku akan membunuhmu.” Setelah itu segera keluar dari mobil. Sampai di gerbang depan rumah—ia berhenti dan membalikkan badan. Sulit baginya membuka hati untuk pria. Apalagi Ren adalah pria asing yang baru ditemuinya beberapa hari. Mina takut—jika dia benar-benar jatuh cinta dengan pria itu tak lama Ren akan pergi meninggalkannya. Hal yang paling ia takuti adalah memberikan seluruh hatinya pada orang lain.“Hati-hati,” ucap
Baca selengkapnya

Chapter 435

“Tunggu, bicaralah pelan-pelan.” Ren yang masih menyetir bahkan harus menepikan mobilnya dahulu.“Aku mohon pergilah ke rumah sakit dan bawa Sana pergi.” “Tunggu.” Ren mengernyit. “Bagaimana denganmu, kau di mana?” “Aku di rumah. Aku baik-baik saja, hanya dikurung di dalam kamarku. Sekarang kau pergilah ke rumah sakit dan bawa Sana pergi dari sana.” Ren mengangguk. “Jangan tutup teleponnya. Aku ingin memastikan kau tetap baik-baik saja di sana.” Selama perjalanan menuju rumah sakit hanya diiringi kesunyian meskipun sambungan telepon masih terhubung.Hingga—suara lain terdengar. “BRAK!” pintu dibuka dengan paksa. “Mina,” panggil Ren pelan. “Kau menghubungi pria itu?” tanya seorang. “Sudah Dad bilang jangan ikut campur apapun tentang Sana. Kau menghubungi pria itu untuk membawa Sana pergi dari rumah sakit bukan?” Di sisi lain, Mina menatap penuh kebencian pada sang ayah. Bagaimana bisa orang tua bisa melakukan hal seperti ini. Ia menyembunyikan telepon itu di belakang tubuhnya.“B
Baca selengkapnya

Chapter 436

Di sebuah rumah sakit. Mayumi datang dengan tergesa. Yang pertama ia datangi adalah kamar putrinya. Ia tidak masuk—hanya mengintip dari celah kecil yang terdapat di pintu.“Untunglah dia sedang tidur.” Mayumi merogoh ponselnya. Menghubungi seorang dokter yang menangani Mina. Memasuki sebuah ruang khusus yang tidak sembarang orang bisa masuk. “Saya ingin operasi dilakukan sekarang.” Mayumi menggebrak meja dokter tersebut. “Jika anda tidak bisa melakukannya, saya bisa menyuruh dokter lain untuk mengoprasi anak saya. Saya sudah tidak punya waktu untuk menunggu.” “Tenanglah bu,” dokter itu menghela nafas. Membenarkan letak kacamatanya sebentar. “Bukannya saya tidak mau segera melakukan operasi pada nona Sana. Tapi saya juga harus memperhatikan prosedur kesehatan pasien.” “Saya tidak peduli lagi.” Mayumi menunjuk dokter itu. “Lakukan sekarang atau saya akan membawa Sana ke rumah sakit lain.” Dokter tersebut menghela nafas sebentar. “Membutuhkan waktu 1 jam sampai semua benar-benar siap
Baca selengkapnya

Chapter 437

Mina tidak berhenti meremas jemarinya sendiri. Ia sungguh mengkawatirkan keadaan Sana sekarang. Bagaimana jika Sana sudah melakukan operasi dan janin itu benar-benar diaborsi. Mina bersama Ren mencari tahu di mana keberadaan Sana sekarang. Tentu saja tidak mudah. Mereka harus berpencar dan mencari tahu di mana letak kamar Sana. “Ruang operasi yang aku datangi semuanya kosong.” Ren mengatur nafasnya lebih dahulu. “Kemungkinan menggunakan ruangan lain.” Mereka berjalan bersama-sama mencari ruangan yang kemungkinan digunakan untuk operasi. Sampai di mana perawat mendorong pasien yang berada di ranjang. Seorang wanita. Mina menutup mulutnya. “Aku gagal,” lirihnya. “Aku gagal menyelematkannya.” Ren menarik Mina ke dalam pelukannya. “Kau sudah berusaha.” ~~Beberapa jam yang lalu. Dokter beserta perawat keluar dari sebuah ruangan. Disanalah mereka akan melakukan operasi.“Semua persiapan sudah selesai. Kami akan melakukan operasi sekarang,” ucap dokter itu pada Mayumi dan Akiho. Ia m
Baca selengkapnya

Chapter 438

Ponselnya berbunyi. Rafa menghentikan percakapan mereka. Ia menerima sebuah panggilan dari orang kepercayaannya. “Sir, orang tua nona Sana berkunjung sekarang. Ibunya sedang menuju ruangan nona Sana dirawat. Kemungkinan kunjungannya kali ini untuk mempercepat operasi. Wajahnya terlihat begitu gelisah.” Rafa mengangguk. “Terus awasi dan berikan aku informasi.” Kemudian menoleh pada Sana. “Sana aku mohon kau percaya padaku. Orang tuamu akan ke sini. Aku akan pergi sebentar dan pura-puralah tidur.” Sana tidak tahu yang akan terjadi. Namun ia mempercayakan semuanya pada Rafa. Ia mengangguk—ia menutup mata ketika pria itu mencium dahinya beberapa detik. “Aku akan kembali secepatnya.” Rafa melangkah keluar dan menutup pintu. Ia pergi untuk menemui orang yang membantunya sejauh ini. seorang yang menjaba sebagai direktur utama dari rumah sakit. “Terima kasih anda membantu saya memberikan informasi tentang Sana. Saya ingin meminta bantuan anda sedikit lagi,” ucap Rafa pada Akhirnya dok
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4243444546
...
55
DMCA.com Protection Status