Semua Bab Terperangkap Gairah sang Mantan: Bab 411 - Bab 420

541 Bab

Chapter 409

Sana kembali ke masuk ke kamar setelah mengantar Rafa sampai di parkiran mobil. Ia mengernyit melihat Mina yang tengah duduk di tepi ranjangnya. “Kau butuh sesuatu?” “Aku ingin berbicara denganmu.” Mina menatap Sana. “Kau tahu aku tidak suka berbasa-basi. Aku ingin mengatakan yang sebenarnya padamu.” Sana mengambil duduk di sampin Mina, “Tentang?” “Tentang Rafael. Reafael tidak sebaik yang kau kira.” Sana menoleh. “Apa maksudmu?” “Kau pikir hubungamu dengannya berjalan begitu saja?” tanya Mina. Kemudian menggeleng pelan. “Aku yang membuatmu bersamanya dan dia memberiku Apartemen. Kau kira aku menghabiskan uang yang diberikan Keita? Tidak. Aku masih menyimpannya. Aku melakukannya agar kau meminta bantuan Rafa.” Tubuh Sana terasa begitu lemas. “Kenapa dia melakukannya…” lirih Sana. “Karena dia bisa melakukan apapun untuk membuatmu berada di sampingnya,” bals Mina. “Kalau kau tidak percaya aku masih menyimpan bukti percakapanku dengannya. Kau pikir aku tinggal di mana selama ini?
Baca selengkapnya

Chapter 410

Sana memejamkan mata. Membiarkan Rafa mencecap bibirnya. Bahkan membuka bibirnya untuk memberikan akses pada pria itu. Desakan demi desakan yang ia terima membuatnya membalas ciuman pria itu. kedua tangannya mencengkram kemeja yang digunakan oleh pria itu. “Aku sangat merindukanmu,” lirih Keita yang sudah diselimuti oleh kabut gairah. Jemarinya menurunkan lengan dress yang digunakan Sana. Menghirup leher jenjang itu, kemudian menggigitnya perlahan untuk memberikan tanda. Sana menngeratkan cengkramannya. Namun untungnya pria itu berhenti. “Aku tahu batasannya.” Keita tersenyum sambil mengusap lengan Sana. Merapikan kembali pakaian wanita itu. “Pergilah bersih-bersih.” Mengusap puncak rambut Sana lembut. Sana mengangguk dengan kaku dan pergi. Ia masuk ke dalam kamarnya. Menutup pintu kamarnya dengan serapat mungkin. Ia tidak ingin ada yang tahu bahwa ia sedang menangis. Di sisi lain, Mina telah selesai merekam kegiatan panas Sana dan Keita. Kemudian menekan kirim pada nomor seseor
Baca selengkapnya

Chapter 411

Sana menggeleng. ia tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi. Ia mendorong dada Rafa sampai pangutan mereka terlepas. “BRENGSEK!” teriaknya. “Oke aku akan menunjukkanmu brengsek yang sesungguhnya.” Menarik Sana ke atas pangkuannya. Kembali mencium wanita itu lebih keras dari sebelumnya. Kedua tangannya menurunkan dress yang digunakan Sana. Namun ia terhenti ketika melihat sebuah tanda kemerahan yang terletak di atas dada Sana. “Kau melakukannya dengan pria itu?” lirihnya dengan nada yang menajam. Sana diam. Ia tidak membuka mulutnya dan memilih merapikan pakaiannya. “Aku pikir kau hanya—” Rafa memejamkan mata. “Keluar dari sini. Pergi dari hadapanku.” ~~Ketika sana keluar dari mobil itu. Ia tidak lagi menoleh ke belakang. Langkah kakinya begitu mantap meninggalkan segalanya tentang pria itu. Ia berhenti pada sosok pria yang menunggunya sedari tadi. “Ayo pulang ke Jepang.”Keita mengernyit kebingungan. “Kata kamu, kamu ingin di sini dulu. Aku tidak masalah, aku bersedia di s
Baca selengkapnya

Chpater 412

Sana menyeret kopernya. Saat ini ia sudah berada di Bandara bersama Keita. Bagaimanapun ia memang tidak bisa meninggalkan kehidupannya yang sebenarnya. Ia menoleh ke belakang. “Kau benar-benar tidak mau ikut denganku?” tanya Sana pada saudara kembarnya. Mina menggeleng. “Aku akan ke Jepang saat pernikahanmu. Aku janji.” Sana mengangguk pelan. Mina mendekat dan memeluknya. “Jaga dirimu di sini.” Keita mengambil tangan Sana dan menautnya jemari mereka. Kemudian segera berjalan masuk. “Aku sangat senang akhirnya kita bisa pulang bersama.” Sana menoleh dan mendongak. Ia mengangguk pelan. “Tentu saja.” Sebelum benar-benar masuk ke dalam pesawat, Sana mendongak. Jangan sampai membiarkan air matanya menetes. Ia menghela nafas dalam-dalam sebelum melangkah masuk ke dalam pesawat. Menatap jendela dengan tatapan kosong. Ia menoleh ketika punggung tangannya diusap perlahan. Keita tengah tersenyum manis padanya. “Terima kasih sudah bertahan,” lirih Keita. Sana mengangguk tanpa menjawab.
Baca selengkapnya

Chapter 413

Rafa menggeleng. “Kau tidak akan paham.” Kemudian menggenggam botol wine itu dengan kuat. “Tapi dia pergi bersama pria lain. Aku benar-benar ingin menyeretnya dan mengurungnya. Dia mempermainkanku….”“Aku sungguh muak dengan percintaanmu.” Fred memutar bola matanya malas. “Seumur hidupmu, kau tidak pernah membahas wanita lain. Come on, Raf! Jangan menyia-nyiakan dirimu sendiri!” “Lihat dia!” tunjuk Fred pada seorang wanita yang tengah duduk di kursi bar. Dres yang berwarna merah itu begitu menyala. Apalagi potongan dress itu yang begitu minim. “Kau masih mengingatnya?” “Dia pernah menggodamu. Apa kau tidak tertarik menghabiskan waktu dengannya?” tanya Fred. Rafa menghempaskan tubuhnya kembali ke sandaran sofa. “Kau selalu menceramahiku agar tidak sembarangan bermain dengan wanita. Tapi, kau malah menyuruhku dengannya?” Fred menghela nafas. “Aku hanya muak melihatmu seperti ini.”DUGH!Rafa menendang pelan meja yang berada di hadapannya. “Jika kau masih ingin bersamanya. Kejar dia
Baca selengkapnya

414

Tidak ada yang dilakukan Mina selain menangis. “Untungnya kau ke sini. Aku benar-benar takut…” lirihnya sembari sesenggukan. Mina memejamkan mata dengan air mata yang tidak berhenti mengalir.Rafa mendekat. Berlutut di hadapan Mina. “Kau menangis?” Mina mengusap air matanya. Usapan pada punggung tangannya membuatnya berhenti menangis. Menatap Rafa yang tengah menatapnya juga. Mina menunduk—menatap tangan pria itu yang masih setia mengusap punggung tangannya. “Aku di sini.” Mina menunduk dan yang terjadi selanjutnya adalah memeluk Rafa. “Terima kasih.” Meskipun sedikit terkejut, Rafa mengusap punggung Mina perlahan. Meskipun sudah terbiasa hidup sendiri, namun pasti Mina mempunyai sisi rapuh yang tidak pernah ia tunjukkan pada siapapun. Syukurlah jika wanita itu sudah bisa mengekspresikan perasaannya. “Kau sudah makan?” tanya Rafa. Mina melepaskan pelukannya. Ia menggeleng pelan. “Aku belum makan seharian ini karena terkunci di sini sialan,” umpatnya yang tidak terbendung namun
Baca selengkapnya

Chapter 415

“Aku tahu kau saat melihat Sana sering melakukan panggilan video diam-diam denganmu. Aku sering melihat fotomu di meja belajar Sana. Dan secara kebetulan aku bertemu denganmu di Aussie. Aku tidak bermaksud menjadi Sana.” “Bertahun-tahun aku terpuruk karena hal itu. Aku pikir Sana memang berselingkuh dariku. Tapi tidak seharusnya aku berlarut-larut terlalu lama. Seharusnya sebelum aku memutuskan untuk memutus hubungan dengannya, aku mencari tahu lebih dulu.” “Benar apa yang dikatakan Sana, waktu itu kita sama-sama masih remaja dengan emosi yang belum stabil.” Rafa tersenyum tipis. “Aku sudah berdamai dengan hal itu. Kau tidak perlu menyalahkan diri sendiri.” Mina mengepalkan kedua tangannya. “Yang hanya bisa aku lakukan adalah maaf.” “Santai saja,” balas Rafa. “Lalu kau bagaimana? Kau tidak akan mengejarnya?” tanya Mina. “Aku tidak akan mengejar wanita yang meninggalkanku.” ~~Di sebuah kamar. Seorang wanita tengah terbangun di malam hari. Ia segera pergi ke kamar mandi karena m
Baca selengkapnya

Chapter 416

“Apa kamu sakit?” tanya Keita begitu mereka berada di dalam mobil. Jemarinya mengusap punggung tangan Sana. “Aku baik-baik saja,” balas Sana. Ia menghela nafas dan menatap ke arah jendela luar. Tiba-tiba saja Keita memberhentikan mobil di pinggir jalan. Sana menoleh. “Kenapa berhenti?” “Aku merasa kamu berubah.” Keita menatap Sana. “Sebenarnya aku tidak ingin mengungkit hal ini. Tapi untuk kejelasan, apa kamu pernah berhubungan dengan pria itu ketika berada di Italia? Apa kamu menjalin hubungan dengannya saat kita sedang LDR?” Sana menggeleng. “Tidak.” “Tapi kamu berubah, Sana.” Keita yang nampak frustasi dengan perubahan sikap Sana. “Kamu selalu menghindar. Kamu tidak seceria dulu lagi. Kenapa? Beritahu aku alasannya.” Sana terdiam beberapa saat. “Aku hanya lelah. Banyak yang aku hadapi di sana. Aku tidak berubah, aku hanya lelah.” Keita mengusap pipi Sana pelan. “Aku merindukan kamu yang dulu. Jika kamu lelah, kamu bilang padaku. Kita akan cari jalan keluar sama-sama. Jangan
Baca selengkapnya

Chapter 417

Kembali pulang setelah melakukan fitting baju. Sana tidak tahu persis kapan ia akan menikah namun yang ia dengar adalah 2 minggu lagi. Entahlah semuanya nampak membingungkan dan terkesan dipercepat. Sana pulang dengan keadaan lemas. Perutnya kembali bergejolak dan mulutnya terasa mual. Ia berpegang pada dinding. “Mom,” panggilnya. “Nona, sakit? Perlu saya bantu?” tanya seorang pengawal yang mendekati Sana. “Bantu aku masuk ke dalam.”Akhirnya Sana berjalan masuk ke dalam rumah dengan bantuan pengawal itu. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat ibunya yang baru saja keluar. Kepalanya kian pusing. “Sana kamu sakit?” tanya Mayumi mendekat. Bruk! Sana tidak lagi megingat bagaimana selanjutnya. Yang ia ingat hanyalah dirinya yang tidak lagi mampu berdiri dan berakhir gelap. Kemudian disertai dengan suara sayup-sayup teriakan ibunya. “Sana.” Mayumi memegang pipi anaknya. “Cepat siapkan mobil!” teriaknya hingga menggelegar di seluruh penjuru ruangan.Tidak membutuhkan waktu yang la
Baca selengkapnya

Chapter 418

Perlahan tapi pasti seorang perempuan tengah membuka mata. Ia mengernyit melihat sekitar yang ternyata berada di sebuah ruangan berwarna putih. Sana mengedarkan pandangannya terlebih dahulu. “Rumah sakit? Apa yang terjadi denganku?” lirihnya. Kreet. Pintu terbuka. Seorang perawat masuk untuk memeriksa infusnya. “Apa yang terjadi dengan saya?” tanya sana. Perawat itu tersenyum. “Anda hanya kelelahan, Miss. Untuk beberapa jam anda akan mendapatkan perawatan sampai anda pulih kembali.” Perawat itu keluar dan kembali membawa sebuah makanan. “Ini makanan yang disiapkan dari rumah sakit.” Sana menerima makananan itu. Ia menghela nafas, melihatnya saja tidak membuatnya bernafsu makan. Telur yang diolah menggunakan bumbu itu tidak mampu membuatnya tertarik makan. Sana menaruh makanan itu kembali ke atas nakas. Ia menghela nafas lagi dan menatap langit kamar ini. jemarinya turun ke perutnya. Mengusapnya dengan gerakan perlahan. “Aku gila. Aku tidak sedang hamil tapi ingin mengusap perut
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4041424344
...
55
DMCA.com Protection Status