“Apa kamu sakit?” tanya Keita begitu mereka berada di dalam mobil. Jemarinya mengusap punggung tangan Sana. “Aku baik-baik saja,” balas Sana. Ia menghela nafas dan menatap ke arah jendela luar. Tiba-tiba saja Keita memberhentikan mobil di pinggir jalan. Sana menoleh. “Kenapa berhenti?” “Aku merasa kamu berubah.” Keita menatap Sana. “Sebenarnya aku tidak ingin mengungkit hal ini. Tapi untuk kejelasan, apa kamu pernah berhubungan dengan pria itu ketika berada di Italia? Apa kamu menjalin hubungan dengannya saat kita sedang LDR?” Sana menggeleng. “Tidak.” “Tapi kamu berubah, Sana.” Keita yang nampak frustasi dengan perubahan sikap Sana. “Kamu selalu menghindar. Kamu tidak seceria dulu lagi. Kenapa? Beritahu aku alasannya.” Sana terdiam beberapa saat. “Aku hanya lelah. Banyak yang aku hadapi di sana. Aku tidak berubah, aku hanya lelah.” Keita mengusap pipi Sana pelan. “Aku merindukan kamu yang dulu. Jika kamu lelah, kamu bilang padaku. Kita akan cari jalan keluar sama-sama. Jangan
Baca selengkapnya